Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN I

LAPORAN MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. I

DI PUSKESMAS KECAMATAN KERAMAT JATI

JAKARTA TIMUR

Disusun Oleh:

1. Dellia Putri Zukhruf R. P3.73.24.2.18.088


2. Indriyani Kusuma N P3.73.24.2.18.018
3. Malinda Fadhilah Tujahro P3.73.24.2.18.061
4. Nabilah Intan Kurnia P3.73.24.2.18.064
5. Siti Nur Haliza P3.73.24.2.18.036

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA III
TAHUN AJARAN 2020-2021
Jl. Arteri JORR Jatiwarna Kec. Pondok Melati 17415 Kota Bekasi, Jawa Barat

2
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. I G1 P0 A0 usia
kehamilan 39 minggu di Puskesmas Kecamatan Keramat Jati, Jakarta Timur

Laporan ini telah diperbaiki oleh penulis sesuai dengan masukan Pembimbing Lahan Praktik
untuk disetujui sebagai Laporan Tugas Kelompok Praktik Klinik Kebidanan I.

Jakarta, 07 Oktober 2020

Mengetahui, Menyetujui,

Pembimbing Lahan Praktik Dosen Pembimbing Praktik Institusi

Gustianah, A.md. Keb Dr. Yudhia Fratidhina, SKM,M.Kes


NIP.197208271993012001 NIP. 19700613199403200

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Praktik Klinik Terintegrasi.
Laporan ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
kebidanan. Di dalam sub bab laporan ini sudah ada uraian dan teori pendukung yang
menjelaskan tentang “Laporan Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny. I di
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati”.

Bagian lampiran disajikan secara sistematis, sehingga mempermudah untuk memahami


maksud dari isi laporan ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 07 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN 2

C. MANFAAT 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

A. KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL 3

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL 6

C. TANDA PASTI KEHAMILAN 12

D. DETEKSI DINI TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL 13

BAB III PERKEMBANGAN KASUS TINDAKAN 18

A. DATA SUBJEKTIF 18

B. DATA OBJEKTIF 20

C. ASSESMENT 23

D. PENATALAKSANAAN 23

BAB IV PEMBAHASAN KASUS 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 26

A. KESIMPULAN 26

B. SARAN 26

DAFTAR PUSTAKA 28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai


fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Yulistiana, 2015: 81). Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari
wanita yang kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali terjaninya suatu
kehamilan.

Perubahan fisiologis maupun psikologis terjadi pada setiap ibu hamil pada trimester I,II,
maupun III. Sebagian besar dari perubahan tersebut dapat menjadi beban fisik dan psikis bagi si
ibu, apalagi jika tidak dibarengi dengan kesiapan dari ibunya sendiri maupun kesiapan
lingkungan di sekitarnya untuk menyambut si calon bayi. Persiapan demi persiapan hendaklah
diatur sedemikian rupa mulai dari ibu dinyatakan hamil sampai dengan waktu persalinannya agar
tidak tejadi hal buruk pada ibu dan calon bayi.

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. L Ada berbagai macam asuhan
kebidanan yang dapat dilakukan demi menunjang kesehatan bagi si ibu dan janin. Asuhan
kebidanan pemenuhan kebutuhan dasar pada ibu hamil antara lain, pemeriksaan fisik sederhana,
penilaian perubahan sistem reproduksi, penilaian tanda pasti kehamilan, deteksi dini tanda
bahaya pada ibu hamil, memberikan penyuluhan mengenai kebutuhan fisik ibu hamil, serta
melakukan pemeriksaan antenatal secara berkala.

Selain itu, asuhan lain terhadap Ny. L adalah berupa dukungan psikologis baik oleh
keluarga tertutama suami dan tenaga kesehatan khususnya Dokter ataupun Bidan. Kehamilan
sendiri merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena itu ibu hamil membutuhkan
dukungan dari berbagai pihak, terutama suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai
melahirkan dengan aman dan nyaman .

1
B. TUJUAN

Tujuan dari Asuhan Kebidanan ini adalah untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pada
Ibu Hamil terhadap Ny. I berdasarkan pengkajian pasien di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati

Asuhan Kebidanan ini juga bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat
dilihat secara klinis untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-tanda, gejala
tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah normal atau tidak pada masa
kehamilan.

C. MANFAAT

a. Meningkatkan kemampuan untuk membandingkan teori dengan praktik lapangan

b. Dapat menjadikan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengalaman praktik di lapangan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL

Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses pertumbuhan dan
perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang lengkap, baik berupa vitamin , mineral,
kalsium, karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses kehamilan
seorang ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan seimbang,
karena pada dasarnya selama kehamilan nutrisi yang didapatkan oleh janin adalah berasal dari
tubuh ibu.

Berbagai zat gizi yang kita konsumsi akan berdampak langsung pada kesehatan dan
perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar selama ibu hamil juga
harus diperhatikan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun
psikologisnya mengingat reaksi terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu dengan
ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama. Menurut Romauli (2011) kebutuhan dasar
ibu hamil diantaranya:

- Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I

a) Diet dalam Kehamilan

Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan yang
bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang
menurun. Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150
mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu hamil umur
23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein (74 gr/hari), vitamin dan garam mineral
(kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium). Makan dengan porsi sedikit namun sering
dengan frekuensi sedang. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.

3
b) Pergerakan dan gerakan badan

Selain menyehatkan badan, dengan bergerak secara tidak langsung hal ini
meminimalkan rasa malas pada ibu untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak terlalu
berat bagi ibu selama hamil, bergerak juga mendukung sistem kerja tubuh ibu selama hamil
sehingga ibu yang memiliki nafsu makan yang tinggi dan berat badan yang lebih dapat
terkontrol dan meminimalkan terjadi nya obesitas/ kegemukan selama hamil. Pergerakan
badan ibu sebagai bentuk olahraga tubuh juga bermanfaat melatih otot-otot dalam ibu
menjadi lebih fleksibel/ lentur sehingga memudahkan jalan untuk calon bayi ibu saat
memasuki proses persalinan.

c) Hygiene dalam kehamilan

Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah
sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam
hari dn 1 jam pada siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari, kebersihan gigi
juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin perencanaan yang sempurna.

- Kebutuhan ibu hamil trimester II

a) Pakaian

Selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan
dan yang berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat. Menganjurkan ibu
untuk tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan
nyeri pada pinggang.

b) Pola Makan

Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat makan ibu dianjurkan untuk
mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi. saat hamil kebutuhan zat besi sangat
meningkat. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 90 tablet Fe selama hamil. Besarnya angka
kejadian anemia ibu hamil disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe. Efek
samping tablet Fe adalah kadang terjadi mual karena bau tablet tersebut, muntah, perut tidak

4
enak, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak berbahaya. Waktu
yang dianjurkan minum tablet Fe adalah pada pada malam hari menjelang tidur, hal ini
untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah ibu meminumnya.

- Kebutuhan ibu hamil trimester III

a) Nutrisi

Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat badan. Kalori ibu hamil
300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya. Kenaikan berat badan juga bertambah pada
trimester ini antara 0,3-0,5 kg/minggu. Kebutuhan protein juga 30 gram lebih banyak dari
biasanya.

b) Seksual

Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada beberapa riwayat berikut
yaitu:

1) Pernah mengalami arbotus sebelumnya,


2) Riwayat perdarahan pervaginam sebelumnya,
3) Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas
pada jalan lahir

Walaupun ada beberapa indikasi tentang bahaya jika melakukan hubungan seksual pada
trimester III bagi ibu hamil, namun faktor lain yang lebih dominan yaitu turunnya
rangsangan libido pada trimester ini yang membuat kebanyakan ibu hamil tidak tertarik
untuk berhubungan intim dengan pasanganya, rasa nyaman yang sudah jauh berkurang
disertai ketidaknyamanan seperti pegal/ nyeri di daerah punggung bahkan terkadang ada
yang merasakan adanya kembali rasa mual seperti sebelumnya, hal inilah yang
mempengaruhi psikologis ibu di trimester III.

c) Istirahat Cukup

Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, rohani, untuk
kepentingan kesehatan ibu sendiri dan tumbuh kembang janinya di dalam kandungan.
Kebutuhan tidur yang efektif yaitu 8 jam/ hari.

5
d) Kebersihan Diri (Personal Hygiene)

Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini dapat mempengaruhi
fisik dan psikologis ibu. kebersihan lain yang juga penting di jagayaitu persiapan laktsi, serta
penggunaan bra yang longgar dan menyangga membantu memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi ibu.

e) Mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan darurat

Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana
kelahiran, termasuk mengindentifikasi penolong dan tempat persalinan,serta perencanaan
tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya
dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk:

1) Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat


tersebut
2) Mempersiapkan donor darah
3) Mengadakan persiapan financial
4) Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak
ada ditempat.

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL

- Pola eliminasi BAK/BAB

a) Buang Air Kecil / BAK

Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil,
terutama pada trimester I, dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi
karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih
sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin
yang juga menyebabkan desakan kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk
merngurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan karena akan menyebabkan dehidrasi.

6
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari.  Mereka harus cukup minum agar
produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan
berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih
akan membuat bakteri di dalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih
dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang
lama (misalnya, naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkat
tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena
itu, ibu hamil di anjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan
seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.

b) Buang Air Besar / BAB

Akibat pengaruh progesteron, otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun, akibatnya


mortilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi hal
itu, ibu hamil dianjurkan minum 8 gelas. Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat,
latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat-obat perangsang dengan laxan.
Defekasi menjadi tidak teratur karena :

1) Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen


2) Tekanan uterus yang membesar
3) Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang telah masuk   panggul.
- Perubahan sistem pernapasan

Kehamilan mempengaruhi perubahan system pernafasan pada volume paru-paru dan


ventilasi. Perubahan anatomi dan fisiologi system pernapasan selama kehamilan diperlukan
untuk memenuhi peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen bagi tubuh ibu dan janin.
Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh hormonal dan biokimia.

Relaksasi otot dan kartilagi toraks menjadikan bentuk dada berubah. Diafragma menjadi
lebih naik sampai 4cm dan diameter melintang dada menjadi 2cm. Perubahan ini
menyebabkan perubahan system pernapasan yang tadinya pernapasan perut menjadi
pernapasan dada oleh karena itu diperlukan perubahan letak diafragma selama kehamilan.

7
Kapasitas inspirasi meningkat progresif selama kehamilan selain itu tidal volume
meningkat sampai 40%. Peningkatan volume tidal ini menyebabkan peningkatan ventilasi
pernapasan permenit yaitu jumlah udara yang masuk dalam satu menit. Karena pertukaran
udara selama kehamilan meningkat oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk nafas dalam
daripada nafas cepat. Pada akhir kehamilan, ventilasi pernapasan permenit meningkat 40%.
Perubahan ini mengakibatkan resiko hiperventilasi pada ibu. Walaupun hiperventilasi secara
normal menyebabkan alkalosis, hal ini tidak diakibatkan adanya peningkatan kompensasi
ekskresi bikarbonat di ginjal. Namun hiperventilasi ini disebabkan oleh efek progesterone
secara langsung di pusat pernapasan. Ibu hamil mungkin merasa cemas akan terjadinya
dyspnoe dan merasa pusing saat napas pendek yang biasanya terjadi ketika duduk di bawah

- Perubahan otot atau sendi pada bagian tertentu


a) Nyeri pada panggul

Terjadi akibat perubahan fisik dan pergeseran tulang serta sendi akibat kondisi hamil.
Efek dari perubahan ini membuat bagian di sekitar perut, termasuk panggul mengalami
nyeri. Namun, nyeri panggul saat hamil juga menjadi salah satu gejala terjadinya berbagai
gangguan kehamilan lain yang lebih serius. Nyeri panggul yang tidak normal biasanya
membuat ibu hamil tidak mampu bergerak dan berjalan, mengalami perdarahan tidak normal
dan sakit kepala. Gejala tersebut bisa menimbulkan berbagai gangguan kehamilan seperti
kelahiran prematur bahkan keguguran.

b) Sakit punggung

Sakit punggung juga merupakan keluhan yang paling sering ditemui ibu hamil, yang
menyerang bagian punggung bawah. Menurut Mayo Clinic, ini terjadi antara lain akibat
perubahan hormon, pertambahan berat badan, perkembangan janin, perubahan postur tubuh
ibu hamil, atau bisa jadi akibat terlalu stres. Untuk meredakan sakit punggung, coba dengan
tidur dengan posisi miring, mengatur postur tubuh saat duduk dan berdiri secara benar, dan
pijat hamil.

8
c) Kram dan Bengkak Pada Tangan

Rasa kram dan kesemutan pada tangan saat hamil disebut juga carpal tunnel syndrome.
Gejala yang dirasakan antara lain seperti mati rasa, kesemutan, nyeri pada jari, telapak
tangan dan pergelangan tangan. Sensasinya datang dan pergi serta bertambah parah saat
malam hari. Kadang-kadang, gejalanya terasa sampai di lengan. Pada kasus yang parah atau
kronis, tangan akan terasa lemas dan sulit digerakkan. Tangan Anda juga ikut membengkak
saat hamil. Pembengkakan pada tangan saat hamil menyebabkan jari-jari menjadi gemuk,
alhasil membuat cincin, gelang dan arloji tidak bisa digunakan seperti biasanya.

d) Nyeri dan Sakit Pada Kaki

Normal terjadi terutama saat memasuki trimester ketiga. Penyebabnya bisa terjadi antara
lain akibat saraf kaki yang tertekan rahim yang membesar, bengkak pada kedua kaki akibat
tertekannya pembuluh darah balik oleh rahim dan meningkatnya hormon sehingga menahan
cairan tubuh, kram dan kaku akibat berkurangnya kalsium saat kehamilan, varises pada
kedua kaki, dan beban meningkat pada kedua kaki.

Ibu hamil bisa mengurangi nyeri dan sakit di kaki dengan mengurangi aktivitas fisik,
demi mengistirahatkan kedua kaki. Misalnya dengan mengangkat kedua kaki saat berbaring
sekitar 15-20 menit, mengompres dingin kedua pergelangan kaki selama 15-20 menit,
menjaga berat badan, dan perbanyak minum air putih.

- Perubahan Organ Payudara


a) Perubahan pada trimester I

Perubahan hormon pada trimester pertama kehamilan membuat aliran darah meningkat


dan mengubah jaringan pada payudara. Hasilnya mungkin payudara Anda akan terasa nyeri,
geli, bengkak, dan sensitif jika disentuh. Rasa tersebut sama seperti kondisi payudara
sebelum menstruasi (sindrom pra menstruasi) yang terjadi pada beberapa wanita. Kondisi
tersebut biasanya mulai terasa sekitar empat hingga enam minggu usia kehamilan dan
bertahan selama trimester pertama kehamilan.

9
Payudara pun akan mulai terlihat membesar. Pada umumnya, ukuran payudara membesar
satu hingga dua cup, terutama jika ini adalah kehamilan pertama Anda. Garis-garis stretch
mark dan rasa gatal pada payudara akan muncul seiring melebarnya kulit. Kondisi tersebut
biasa terjadi sekitar enam hingga delapan minggu usia kehamilan.

b) Perubahan pada trimester II

Pada trimester kedua kehamilan, payudara akan bertambah besar dan berat. Perubahan
tersebut membuat pembuluh darah yang berada di bawah kulit menjadi tampak lebih jelas.
Warna puting dan area di sekitar puting  berubah menjadi lebih gelap dan melebar. Anda
mungkin juga akan mendapati benjolan-benjolan kecil di sekitar puting.

Sekitar minggu ke-14 hingga 26 kehamilan, jangan kaget jika melihat ada cairan
berwarna kekuning-kuningan keluar dari puting Anda. Cairan penuh nutrisi itu disebut
cairan kolostrum, yaitu cairan yang dihasilkan oleh payudara sebagai tanda tubuh sedang
bersiap-siap untuk memberikan ASI.

c) Perubahan pada trimester III

Pada trimester ketiga kehamilan, terutama di minggu-minggu terakhir, puting dan


payudara terus membesar seiring meningkatnya produksi ASI.

- Perubahan Tekanan Darah

Selama kehamilan, tekanan darah normal adalah tanda kesehatan ibu dan janin. Dokter
akan menggunakan skala angka untuk membantu mendiagnosis penyebab atau kemungkinan
komplikasi dari tensi rendah saat hamil. Menurut American Heart Association , tekanan
darah dikatakan sehat atau normal ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHG.

a) Tekanan darah rendah


Dokter akan mendiagnosis seseorang mengalami tekanan darah rendah jika setelah
pemeriksaan tekanan darah pasien menunjukkan angka 90/60 mmHG.  Tekanan darah
rendah selama kehamilan sebenarnya adalah kejadian normal. Banyak wanita hamil yang
mengalami kondisi ini, terutama pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Hal ini terjadi

10
karena sirkulasi darah yang meluas selama kehamilan dan perubahan hormonal. Keduanya
menyebabkan pembuluh darah melebar, dan tekanan darah menurun.
Tak hanya itu saja, tekanan darah yang sangat rendah juga bisa menjadi tanda komplikasi
pada awal kehamilan, seperti kehamilan ektopik. Nah, karena ada berbagai kemungkinan
penyebab tensi rendah saat hamil (mulai dari yang ringan hingga serius), maka penting bagi
Anda untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama masa kehamilan.

b) Tekanan darah tinggi


Seorang wanita hamil dikatakan mengalami hipertensi dalam kehamilan jika tekanan
darahnya di atas 140/90 mmHg. Ada beberapa jenis hipertensi dalam kehamilan, antara
lain :
1) Hipertensi kronik
Jika hipertensi terjadi sejak sebelum Anda hamil atau sebelum kehamilan
mencapai usia lima bulan, maka kondisi tersebut disebut hipertensi kronik.
Kebanyakan wanita tidak mengetahui dirinya mengalami hipertensi kronik karena
memang tidak menyebabkan gejala. Namun kondisi ini akan berlanjut ketika Anda
hamil.
2) Hipertensi kronik dengan preeklamsia
Ini adalah kondisi ketika hipertensi kronik tidak ditangani dengan baik atau telah
memburuk dan berlanjut hingga saat hamil. Protein juga ditemukan pada urine Anda.
3) Hipertensi gestasional
Kondisi ini berarti terjadi peningkatan tekanan darah yang dipicu oleh
kehamilann. Anda mengalami hipertensi jenis ini ketika tekanan darah Anda
meningkat setelah lima bulan kehamilan, kemudian kembali normal setelah
persalinan.
4) Preeklamsia
Tiga kondisi yang telah disebutkan di atas berpotensi berkembang menjadi
preeklamsia, terutama jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Kondisi ini adalah
adanya tekanan darah tinggi yang menyebabkan rusaknya organ pada tubuh dan
ditemukannya protein dalam urine. Biasanya preeklamsia terjadi setelah lima bulan
kehamilan.

11
Tanda-tanda Anda masuk ke tahapan ini adalah merasakan sakit kepala yang tidak
tertahankan, mual, muntah, sesak napas, penglihatan kabur, nyeri di perut kanan atas,
jumlah urine menurun, kadar trombosit menurun, dan adanya gangguan pada fungsi
organ hati.
5) Eklamsia
Eklamsia terjadi ketika ibu hamil dengan kondisi preeklamsia mengalami kejang.
Ini adalah kondisi terparah terkait hipertensi dalam kehamilan. Saat ibu hamil
mengalami kejang karena eklamsia, umumnya terjadi juga penurunan kesadaran.
Kondisi ini bisa membahayakan ibu maupun janin.
- Perubahan Peningkatan Berat Badan
Berikut perkiraan kenaikan berat badan ibu hamil yang normal menurut IMT:
 IMT di bawah 18,5 (berat badan di bawah normal), maka kamu disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 12,7 – 18,1 kg.
 IMT sekitar 18,5–22,9 (berat badan normal), maka kamu disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 11,3 – 15,9 kg.
 IMT di atas sekitar 23 (kelebihan berat badan), maka kamu disarankan untuk
menaikkan bobot sekitar 6,8 – 11,3 kg.
 IMT di atas 25 (obesitas), maka kamu disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 5,0
– 9,1 kg.
Diperkirakan, kenaikan berat badan pada trimester pertama berkisar antara 0,5 – 2 kg.
Setelah itu, berat badan kamu diperkirakan bertambah tiap minggunya pada trimester kedua
dan ketiga sekitar 0,4 – 0,59 kg (untuk berat badan di bawah normal), 0,36 – 0,45 kg (untuk
berat badan normal), 0,23 – 0,32 kg (untuk berat badan berlebih), dan 0,18 – 0,27 kg (untk
berat badan obesitas).

C. TANDA PASTI KEHAMILAN

- Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)

Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop Laennec/ stetoskop Pinard
pada minggu ke 17-18. Serta dapat didengarkan dengan stetoskop ultrasonik (Doppler)

12
sekitar minggu ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan dengan mengidentifikasi bunyi-bunyi
lain yang meyertai seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu (Kumalasari, 2015:
3).

- Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan pemeriksaan,

- Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti, 2013: 60).

D. DETEKSI DINI TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL

- Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah di masa kehamilan dengan frekuensi
serta gejala yang jauh lebih parah daripada morning sickness. Pada morning sickness, mual
dan muntah biasanya hanya berlangsung dalam 14 minggu pertama periode kehamilan dan
umumnya dialami di pagi hari. Namun pada kasus hiperemesis gravidarum, mual atau
muntah bisa terus berlangsung lebih dari 14 minggu atau bahkan hingga bayi lahir.
Gejalanya pun bisa muncul sepanjang hari dan bukan di pagi hari saja.

Penderita hiperemesis gravidarum dapat mengalami komplikasi seperti dehidrasi hingga


perdarahan pada kerongkongan dikarenakan muntah berkepanjangan. Kondisi ini juga dapat
mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah

- Nyeri perut bagian bawah

Nyeri yang patut diwaspadai adalah saat kram terjadi pada salah satu sisi perut bagian
bawah, apalagi bila disertai perdarahan atau terdapat flek berwarna kecoklatan. Nyeri yang
umumnya berlangsung lama ini menjadi pertanda kehamilan ektopik (kehamilan di luar
rahim).
Kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum (struktur seperti tali yang
mempertahankan posisi rahim pada dinding perut) melar dan tertarik sehingga terasa nyeri.
Namun, penyebab nyeri ini tergolong tidak membahayakan. Untuk menguranginya,
beristirahatlah dengan posisi duduk atau berbaring.

13
Pada trimester ketiga, rasa nyeri masih kerap dirasakan di bagian bawah perut. Nyeri
yang tergolong tidak berbahaya ini disebabkan rahim yang membesar sehingga
mengakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih yang berlokasi di bagian bawah perut.
Waspadai bila nyeri ini sampai menyebabkan infeksi saluran kemih.
- Anemia

Anemia Defisiensi Besi (ADB) pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya
pendarahan, preeklampsia, dan infeksi. Ibu hamil yang menderita ADB juga berisiko
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, bayi dengan anemia ataupun kekurangan zat besi,
bahkan kematian pada bayi. Oleh sebab itu, sangat penting ibu hamil mengonsumsi asam
folat dan suplemen zat besi untuk mencegah anemia ini. Karena selama hamil, jantung ibu
akan bekerja dua kali lebih keras untuk memberikan nutrisi pada janin. Volume darah di
tubuh ibu juga akan meningkat sebanyak 30-50%, yang menyumbang kenaikan berat badan
saat hamil. 

- Kehamilan ganda / Superfoetasi

Superfoetasi berbeda dari kehamilan kembar biasa. Pada kehamilan kembar biasa, 1 atau
lebih telur dari siklus menstruasi yang sama dibuahi, dan terbentuk dua atau lebih janin yang
hidup dan berkembang dalam waktu yang sama. Superfoetasi terjadi ketika dua telur yang
berasal dari siklus menstruasi yang berbeda dibuahi dan berkembang di dalam rahim pada
waktu yang berbeda pula. Akibatnya, ada perbedaan dalam kematangan janin, karena mereka
telah dibuahi pada mniggu atau bulan yang berbeda.
Pada kehamilan ganda, terdapat perbedaan waktu kehamilan antara kedua janin. Dalam
kasus seperti itu, ada risiko bahwa janin yang lebih muda bisa dilahirkan bersamaan dengan
janin yang lebih tua. Ini berarti bahwa janin yang lebih muda brisiko dilahirkan prematur.
Pemeriksaan rutin ke dokter saat hamil sangat penting ntuk mengetahui dan membedakan
kehamilan kembar biasa dan kehamilan ganda.

- Kelainan letak
Letak kepala atau posisi verteks merupakan posisi yang diharapkan menjadi posisi yang
ditemukan pada trimester tiga kehamilan. Oleh sebab itu, ibu hamil tidak boleh melewatkan

14
pemeriksaan kehamilan pada trimester tiga ini. Bila pemeriksaan sebelum trimester tiga
janin mengalami posisi yang berubah-ubah, ibu hamil tidak perlu cemas. Hal itu karena pada
usia kehamilan itu tubuh janin  masih kecil, ruang gerak bayi cukup luas. Seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan dan pertubuhan janin, maka bagian terberat janin yakni kepala
perlahan akan turun ke arah panggul ibu sesuai dengan gravitasi bumi.

- Asma

Yang akan jadi masalah adalah jika gejala asma saat hamil tidak terkontrol. Ini dapat
menyebabkan komplikasi serius pada ibu, termasuk tekanan darah tinggi,
toksemia, preeklampsia, kelahiran prematur, dan pada kasus langka: kematian. Sedangkan
untuk bayi, komplikasi dari asma yang tidak terkontrol meliputi peningkatan risiko bayi
lahir mati, keterlambatan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah,
dan skor Apgar yang rendah saat lahir.

Janin mendapat oksigen dari darah ibu. Karena janin membutuhkan pasokan oksigen tak
terputus demi proses tumbuh kembang normal, mengelola gejala asma sangatlah penting
untuk memungkinkan ibu dan bayi mendapatkan cukup oksigen. Oleh karena itu, jangan
menghentikan obat asma kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Risiko menghentikan obat
akan jauh lebih besar daripada risiko potensial untuk bayi.

- HIV/AIDS

Data menunjukkan bahwa kasus AIDS yang menyerang anak di bawah usia 10 tahun
biasanya terjadi karena penularan selama ibu mengandung. Untuk itu, rutin melakukan
pemeriksaan darah dapat membantu  ibu mendeteksi segala kemungkinan sedini mungkin.
Hal itu tentu sangat membantu menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.

Selain tertular dalam kandungan, biasanya anak juga bisa mendapat HIV saat persalinan.
Pada tahap ini, bayi dapat tertular darah atau cairan milik ibu yang telah terinfeksi HIV.
Biasanya cairan ini mungkin telah terminum oleh bayi sehingga virus yang terdapat di
dalamnya mulai menginfeksi.

15
- Diabetes Melitus Gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang muncul pada masa kehamilan, dan hanya
berlangsung hingga proses melahirkan. Kondisi ini dapat terjadi di usia kehamilan berapa
pun, namun lazimnya berlangsung di minggu ke-24 sampai ke-28 kehamilan. Sama dengan
diabetes yang biasa, diabetes gestasional terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup
insulin untuk mengontrol kadar glukosa (gula) dalam darah pada masa kehamilan.

Pada masa kehamilan, plasenta akan memproduksi lebih banyak hormon, seperti hormon
estrogen, HPL (human placental lactogen), termasuk hormon yang membuat tubuh kebal
terhadap insulin, yaitu hormon yang menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, kadar gula
darah meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional.

- Postmatur/Serotinus

Seperti halnya bayi premature, bayi postmatur memiliki potensi masalahnya sendiri yang
bisa berbahaya untuk kesehatan dan kelangsungan hidupnya. Setelah melewati 42 minggu
kehamilan, plasenta biasanya telah menyusut sehingga lebih sedikit nutrisi dan oksigen yang
tersalurkan ke bayi. Bayi yang terus tumbuh juga membuat cairan ketuban semakin
berkurang. Ketika hal ini terjadi, tali pusat dapat terjepit saat bayi bergerak atau rahim
berkontraksi. Hal ini juga dapat mengganggu pasokan nutrisi dan oksigen ke bayi. Sebagai
kompensasi, bayi mulai menggunakan lemak dan karbohidrat sendiri untuk menyediakan
energi. Tingkat pertumbuhannya menjadi lambat dan kadang-kadang berat badannya bahkan
mungkin menurun. Bayi postmatur rentan untuk mengembangkan kadar gula darah rendah
(hipoglikemia) karena mereka telah kehabisan simpanan lemak dan karbohidrat.

- Keluar Cairan Pervaginam


Cairan vagina, baik berupa keputihan atau darah, yang keluar saat hamil patut diwaspadai
sebagai gejala keguguran.

- Gerakan janin tidak terasa

16
Pada bayi yang umumnya biasa bergerak namun tiba-tiba gerakan bayi terasa lebih
sedikit atau tidak terasa gerakan sama sekali, ibu dapat mencoba beberapa tips-tips seperti
mencoba berbaring, mencoba mengkonsumsi minuman yang sangat dingin dan memainkan
musik secara tiba-tba.

Bila setelah melakukan tips-tips diatas tetap belum timbul respon dari si kecil hal ini
mungkin dapat merupakan tanda-tanda dari kegawatan janin, oleh sebab itu sebaiknya
Saudari dapat memastikan kondisi janin yang dialami terlebih dahulu dengan berkonsultasi
ke dokter spesialis kandungan terkait

- Bengkak di muka dan tangan


Ibu hamil biasanya mengalami pembengkakan pada bagian lutut ke bawah, juga bisa
terjadi pada wajah atau tangan. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon selama
kehamilan yang memicu tubuh menahan lebih banyak cairan dan garam dalam tubuh. Di
samping itu, tekanan dari pertumbuhan janin serta peningkatan volume darah selama masa
kehamilan juga menjadi faktor yang mempengaruhi.
Selain disebabkan oleh kondisi normal, pembengkakan pada tubuh dapat menjadi
pertanda dari penyakit serius yang disebut preeklamsia. Oleh karena itu, selalu
berkonsultasilah secara rutin dengan dokter kandungan untuk memastikan bahwa kehamilan
dan janin dalam kondisi sehat. Dokter akan memastikannya dengan melakukan
pemeriksaaan tekanan darah dan juga tes urin (mendeteksi protein). 

17
BAB III

PERKEMBANGAN KASUS TINDAKAN

Pengkajian 1 Oktober 2020 / pukul 09.00 WIB

A. DATA SUBJEKTIF

1. IDENTITAS

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. I

Umur : 19 tahun

Suku : Sunda

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : RT 005 RW 10 Kel. Tengah

b.Identitas Penanggung Jawab / Suami

Nama : Tn. T

Umur : 22 tahun

Suku : Betawi

18
Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : RT 005 RW 10 Kel. Tengah

2. ANAMESA

a. Alasan Datang ke Bidan


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ini merupakan kunjungan
ulang.
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sekarang sudah mulai merasa mulas-mulas.
c. Riwayat Menstruasi dan Obstetri
Haid : Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari, Teratur
Konsistensi : cair
Banyak : 2-3x ganti pembalut/ hari
Fluor Albus : tidak ada
HPHT : 4 Januari 2020
TP : 11 Oktober 2020
Gravida : G1 P0 A0
d. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis,
penyakit menurun seperti DM, asma, dan penyakit kronis seperti jantung.

2. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, penyakit menurun seperti DM, asma, dan penyakit kronis seperti
jantung.

3. Riwayat kesehatan keluarga

19
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti DM, asma,
ataupun penyakit kronis seperti jantung, serta tidak ada riwayat keturunan
kembar.

e. Pola Kebutuhan Sehari-hari


1. Pola nutrisi
Frekuensi : Makan 3x sehari, minum 2,5 L sehari
Macam : nasi, sayur, lauk
Keluhan : tidak ada
2. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi : 7-8x/hari
Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada
BAB
Frekuensi : 1x/2 hari
Konsistensi : lembek
Keluhan : tidak ada
3. Pola aktivitas pekerjaan
Ibu mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu ibu rumah tangga yaitu
memasak, mencuci, menyapu, mengepel dan lain-lain.
4. Pola istirahat
Siang : 2 jam
Malam : 8 jam
Keluhan : tidak ada
5. Personal hygiene
Mandi : 2x/hari

B. DATA OBJEKTIF

20
1. PEMERIKSAAN UMUM

Kesadaran : Compos Mentis

Kestabilan Emosi : Baik

Tanda-tanda Vital : TD = 114/71mmHg

Tinggi Badan : 148 cm

Berat Badan sebelum Hamil : 46 kg

Berat Badan sekarang : 52,2 kg

LILA : 24 cm

2. PEMERIKSAAN FISIK

1) Kepala

- Rambut : Bersih
- Muka : Tidak oedema
- Mata : Konjungtiva merah muda, Sklera tidak ikterik
- Telinga : Pendengaran baik
- Hidung : Bersih, penciuman baik.
- Mulut : Bersih ,bibir tidak pecah-pecah, gigi tidak berlubang, gusi tidak
ada pembengkakan

2) Leher

- Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran


- Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan

3) Dada dan Payudara

- Dada
o Jantung : Normal
o Paru – paru : Nafas normal, tidak sesak

21
- Payudara
o Bentuk : Simetris
o Putting Susu : Menonjol
o Putting mengeluarkan nanah : Tidak
o Rasa Nyeri : Tidak ada
o Rasa perih : Tidak ada
o Rasa gatal : Tidak ada
o Benjolan : Tidak ada
o Payudara kemerahan : Tidak

4) Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi
o Bentuk : Simetris
o Striae : Tidak ada
o Bekas luka : Tidak ada

- Palpasi

o Leopod I :
Teraba bulat, lunak, tidak melenting (Bokong)
o Leopod II :
Bagian kanan teraba ekstremitas. Bagian kiri teraba seperti papan panjang
(Punggung)
o Leopod III :
Teraba bagian terendah janin, bulat, keras, melenting (Kepala)
o Leopod IV :
Kepala sudah masuk PAP
 Auskultasi
DJJ : 151x/menit

5) Ekstremitas

22
Tidak ada oedema, tidak ada varises, reflek patella (+)

6) Genetalia

- Keadaan : Bersih
- Oedema : Tidak ada
- Varises : Tidak ada
- Perenium : Baik, tidak bekas luka

3. PEMERIKSAAN ANTENATAL

Keluhan TD BB UK TFU DJJ


Tgl. PRES
Sekarang (mmHg) (Kg) (minggu) (cm) (x/mnt)

7/7/20 Tidak ada 105/64 46,7 26 16 Balt 145

13/8/20 Tidak ada 109/65 50,3 32 20 139

Tangan
10/9/20 118/76 52,5 36 26 122
kesemutan

24/9/20 Tidak ada 119/74 52,3 38 28 135

Mulas-
1/10/20 114/71 52,2 39 29 151
mulas

C. ASSESMENT

G1 P0 A0 hamil 39 minggu, janin tunggal hidup, presentasi kepala

D. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu
mengerti.
2. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan, pola aktivitas sehari-hari, serta personal
hygiene dengan baik. Ibu mengerti.
3. Memberikan konsuling mengenai keluhan ibu yaitu, mulai merasa mulas-mulas.

23
 Rasa mulas itu sendiri adalah kontraksi yang menjadi tanda bahwa rahim sedang
bersiap untuk menghadapi persalinan, sehingga ibu tidak perlu khawatir. Ibu
mengerti.
 Memberitahu ibu untuk menghitung berapa frekuensi dan lamanya rasa mulasnya,
untuk mengetahui bahwa itu merupakan kontraksi palsu atau bukan. Ibu mengerti.
 Jika frekuensinya dalam 1 jam tidak lebih dari 2 kali dan lamanya kurang dari 30
detik, maka itu merupakan kontraksi palsu. Jika frekuensinya dalam 10 menit 1
atau 2 kali dan lamanya 20-45 detik, maka anjurkan ibu untuk segera pergi ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
4. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan trimester III, yaitu : Perdarahan,
penurunan gerakan janin, bengkak pada ekstremitas. Ibu mengerti.
5. Memberitahu ibu tanda-tanda ingin bersalin yaitu keluarnya cairan ketuban dari vagina,
bercak darah bercambur lendir, dan tekanan di dalam panggul seperti dorongan panggul.
Jika ibu mengalami salah satu tanda tersebut, maka anjurkan ibu untuk segera pergi ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Ibu mengerti.
6. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan pakaian dan keperluan bayi, sehingga sewaktu-
waktu ingin bersalin, semua keperluan sudah siap. Ibu mengerti.
7. Memberikan tablet Fe untuk penambah darah.
8. Melakukan pendokumentasian. Sudah dilakukan.
9. Evaluasi apakah ibu sudah mengerti penjelasan yang sudah dijelaskan oleh Bidan.

24
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Ny. I telah melakukan pemeriksaan Antenatal Care di usia kehamilan 39 minggu di


Puskesmas Kecamatan Cengkareng pada tanggal 01 Oktober 2020 pukul 09.00 WIB. Ada
beberapa hal yang akan kami uraikan di bab pembahasan ini, diantaranya adalah mengenai
kesenjangan dan kesesuaian antara teori dan penatalaksanaan dari kasus yang ada.

Dari hasil pengkajian yang kami lakukan, Ny. I menginjak usia kehamilan 39 minggu,
dengan kondisi kesejahteraan janin dalam keadaan baik (DJJ = 151x/menit). Semua tanda-tanda
vital Ny. I dalam kondisi baik.

Selama pemberian asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. I, Bidan memberikan asuhan
sesuai prosedur Antenatal Care yang dikenal dengan nama “10T”. 10T meliputi timbang berat
badan, tekanan darah diperiksa, tinggi puncak rahim diperiksa, vaksinasi tetanus, tablet zat besi,
tetapkan statu gizi, tes laboratorium, tentukan detak jantung janin, tatalaksana kasus, serta temu
wicara.

Selain itu, Bidan juga telah memberikan penyuluhan mengenai keluhan yang Ny. I telah
katakan. Berkaitan dengan rasa mulas yang kadang-kadang muncul. Rasa mulas itu sendiri
merupakan kontraksi palsu/ Braxton Hicks. Mengingat frekuensi dan lamanya dari kontraksi
yang ibu rasakan, hanya kurang dari 2x dalam 1 jam dan frekuensinya kurang dari 30 detik.

Bidan juga telah menganjurkan ibu untuk mempersipkan keperluan-keperluan yang akan
dibawa saat hari persalinan tiba, seperti pakaian bayi, keperluan ibu, transportasi, dll.

25
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pengkajian data pada ibu hamil Ny.I kehamilan 39 minggu dengan menggunakan format
pengumpulan data berupa data subjektif dan data objektif yang didapat dari anamnesa dan hasil
pemeriksaan pada ibu hamil tersebut.

1. Data Subjektif dan Objektif


 Subjektif : Ny. I kehamilan 39 minggu, mengatakan sudah mulai merasa mulas-mulas
tetapi belum terlalu sering. Pengkajian data subjektif telah dilakukan sesuai prosedur.
 Objektif : Dari hasil pemeriksaan objektif By. Ny. I semuanya normal
2. Diagnosa pada asuhan kebidanan Ny.I yaitu G1 P0 A0 hamil 39 minggu, janin tunggal
hidup, presentasi kepala.
3. Diagnosa pada asuhan kebidanan, perencanaan, tindakan pada Ny.I di Puskesmas Kec.
Kramat Jati sesuai dengan masalah dan kebutuhan
4. Diagnosa tindakan pada asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.I telah dilakukan
evaluasi dan rencana asuhan telah diberikan dan dilaksanakan dengan baik.
5. Telah dilakukan evaluasi hasil asuhan pada Ny. I di Puskesmas Kec. Kramat Jati sudah
dilakukan dan rencana asuhan sudah diberikan dan dilaksanakan dengan baik.
6. Dokumentasi hasil asuhan pada Ny. I di Puskesmas Kec. Kramat Jati sudah
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

B. SARAN

26
Berdasarkan pembinaan dan penerapan manajemen asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan,
maka penulis memberikan saran kepada :

1. Institusi
Diharapkan untuk menambah sumber referensi buku di perpustakaan Poltekkes Jakarta 3
sehingga memudahkan mahasiswa dalam membuat tugas, makalah dan lain sebagainya.
2. Puskesmas
Sebagai masukan dalam melaksanakan dan meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan memperhatikan standar operasional prosedur.
3. Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori
kehamilan dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapatkan
dari bangku kuliah dan dilahan praktik.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Adriaansz, Wiknjosastro, Waspodo. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono ; 2007.
2. RI D. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Depkes RI;2009.
3. Kemenkes. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI;2016.
4. Kemenkes. Buku KIA. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;2016.
5. Soepardin, Suryani, Hajjah. (2008) Konsep Kebidanan. Jakarta: EG
6. dr. Allert Benedicto Ieuan Noya. (3 Juni 2019). Kenali Pertambahan Berat Badan Ibu
Hamil yang Normal di Sini. Diakses pada 3 Oktober 2020 melalui :
https://www.alodokter.com/kenali-pertambahan-berat-badan-ibu-hamil-yang-normal-di-
sini.
7. dr. Tjin Willy. (21 Januari 2019). Diabetes Gestasional. Diakses pada 3 Oktober 2020
melalui : https://www.alodokter.com/diabetes-gestasional

28

Anda mungkin juga menyukai