Anda di halaman 1dari 3

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sifat Batuan Terhadap Airtanah


Aquifer adalah formasi atau perlapisan jenuh (saturated) dan
mampu menyimpandan mengalirkan airtanah dalam jumlah yang cukup
yaitu untuk mengaliri/menjadi sumber suatu sumur, sungai atau mata air.
Contohnya pasir, kerikil dan kerakal. Aquifer ini bisa berupa aquifer
tertekan (confined), aquifer bebas (unconfined), aquifer bocor (leaky)
dan aquifer bertengger (perched).
Aquifuge adalah formasi batuan yang tidak dapat menyimpan
air. Fuge berarti tertutup. Contohnya granit. Aquitard adalah formasi batuan
yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat mengalirkannya dalam jumlah
yang terbatas. Contohnya lempung pasiran. Aquiclude adalah formasi batuan
yang tidak dapat menyimpan air dalam jumlah yang banyak. Contohnya
lempung.

2.2 Jenis-jenis Akuifer


Akuifer adalah suatu unit geologi yang jenuh dan mampu memasok air
kepada sumur atau mata air sehingga dapat digunakan sebagai sumber air.
Ukuran pori dan jumlah pori yang terdapat dalam suatu formasi mungkin kecil
atau besar, tergantung pada tipe material batuan. Berdasarkan kadar kedap air
dari batuan yang melingkupi akuifer, dikenal adanya empat jenis akuifer, yaitu
1. Akuifer tertekan
Akuifer tertekan adalah akuifer yang sebelah atas dan
bawahnyandibatasi oleh laipsan yang nilai kelulusannya sangat kecil,
sehingga tekanan pada batas atas air tanah lebih besar daripada tekanan
atmosfer. Muka air dalam sumur bor yang mencapai akuifer ini
menunjukkan tekanan dalam akuifer. Suatu bidang hayal yang
menggambarkan tekanan pada tiap titik dalam akuifer disebut
permukaan pisometrik. Pada daerah dimana ketinggian sumurnya lebih
rendah daripada permukaan pisometrik ini dapat menghasilkan sumur
artesis.
2. Akuifer setengah tertekan
Akuifer setengah tertekan adalah akuifer yang lapisan diatas atau di
bawahnya masih mampu meluluskan air, tetapi sangat kecil. Bocoran
(leakage) dapat terjadi antara akuifer dengan pengekangnya. Hanya
saja dengan kecilnya angka kelulusan pengekang ini, maka aliran
horizontal pengekang dapat diabaikan.
3. Akuifer setengah tidak tertekan
Akuifer jenis ini merupakan peralihan antara akuifer setengah tertekan
dengan akuifer tidak tertekan. Angka kelulusan lapisan pengekang
yang lebih besarm sehingga aliran horizontal dalam lapisan pengekang
tidak dapat diabaikan.
4. Akuifer tidak tertekan.
Pada akuifer jenis ini lapisan atasnya mempunyai kelulusan yang
tinggi, sehingga tekanan udara di permukaan air sam denga atmosfer.
Air tanah dari akuifer ini disebut air tanah bebas dan akuifernya sendiri
sering disebut water-table aquifer.
Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan
laksana sebuah waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua
fungsi itu diemban oleh pori-pori atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua
sifat yang berhubungan dengan fungsinya sebagai penyimpan adalah porositas
(porosity) dan hasil jenis (specific yield).
Kemampuan suatu akuifer dalam kedua fungsi diatas dinyatakan dengan
parameter akuifer.
a. Koefisien Kelulusan
Koefisien kelulusan (K) adalah angka yang menunjukkan volume air
per satuan waktu yang dapat melewati suatu satuan luas penampang
yang tegak lurus arah aliran. Secara matematis dapat dinyatakn sebagai
berikut :
Dimana :
v = volume per satuan waktu per luas penampang (m/det)
dh/dL = gradient hidrolik\
b. Transmissivitas
Transmissivitas adalah angka yang menyatakan laju aliran air yang
dapat melewati satu satuan lebar akuifer. Harga T merupakan hasil kali
K dengan tebal akuifer.
T=Kxb
Dimana :
b = tebal akuifer
T = transmissivitas.
Nilai T dapat ditentukan dengan pengujian contoh akuifer di
laboratorium, uji pemompaan atau pengkajian peta muka air tanah.
c. Koefisien Penyimpanan
Koefisien penyimpanan adalah volume air yang keluar dari atau masuk
ke akuifer per satuan luas permukaan per satuan perubahan head
normal permukaan tersebut. Koefisien ini merupakan angka tanpa
satuan sebagai perbandingan volume air dengan volume akuifer. Untuk
akuifer harga S berkisar anata 10-1 sampai 10-6

Anda mungkin juga menyukai