ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara morfometrik
tubuh induk kambing Peranakan Ettawa (PE) pada paritas dan litter size yang berbeda. Materi yang
digunakan adalah 47 ekor induk kambing PE. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik pur-
posive sampling dengan mempertimbangkan populasi kambing PE dan sentral pembibitan. Kambing
PE yang digunakan adalah induk mulai paritas 1 sampai paritas 4 dan memiliki catatan litter size yang
lengkap sejak kelahiran pertama. Ukuran –ukuran tubuh induk diukur meliputi dalam dada, lebar dada,
lebar pinggul, tinggi pinggul, lingkar dada, panjang badan dan tinggi pundak. Data yang diperoleh di-
analisis dengan prosedur General Linear Model (GLM) dan dengan Principal Component Analysis
(PCA) menggunakan program Statistycal Analysis System (SAS) Ver 6.12. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa kambing PE memiliki data yang beragam pada berbagai paritas. Ukuran tubuh yang
menjadi parameter pembeda berdasarkan nilai PC 1 yaitu panjang badan dengan nilai 0,695 dan ling-
kar dada dengan nilai 0,530. Indeks ukuran tubuh kambing PE tidak mempengaruhi jumlah anak seke-
lahiran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah panjang badan dan lingkar dada dapat digunakan se-
bagai parameter pembeda antar paritas. Litter size akan meningkat sejalan dengan bertambahnya pari-
tas.
Kata kunci : Kambing Peranakan Ettawa; paritas; litter size; morfometrik tubuh.
ABSTRACT: The objective of this study was to determine the relation between morphometric of dif-
ferent parity and litter size in Ettawa Grade goat. The material of this study was 47 heads of Ettawa
Grade goat. Purposive sampling was applied to determine sample based on population and breeding
policy. The Ettawa Grade used were does from1-4 parities and having litter size records from first
kidding. Morphometric characteristics measured were chest depth, chest width, hip width, hip height,
heart girth, body length, and withers height. The data obtained were analyzed using General Linear
Model (GLM) and Principal Component Analysis (PCA) of Statistycal Analysis System (SAS) Ver
6.12. The results showed that morphometric of Ettawa Grade goat was vary and different in various
parity. The PC1 of body length and heart girth were 0.685 and 0.530 respectively, indicating the most
discriminant variabel to determine the differences among parity. Body index of Ettawa Grade goat
does did not affect the litter size. In conclusion, body length and heart girth can be used as the differ-
entiation parameter among parity. Litter size will increase with increasing parity.
Corresponding Author: dwipurwanti068@gmail.com
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 15
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 16
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
lasi kambing PE dan lokasi sebagai tempat 7. Tinggi pundak (Withers Height):
pengembangan dan pembibitan ternak ru- diukur dari belakang gumba sampai
minansia serta kambing memenuhi kriteria permukaan tanah.
penelitian. Data penelitian dilakukan Menurut Khargharia et al. (2015) indek
dengan mengukur ukuran-ukuran tubuh ukuran tubuh (IUT) kambing dapat
ternak. Kambing PE yang digunakan mem- diketahui dengan rumus:
iliki catatan litter size lengkap sejak ke-
lahiran pertama. Data yang dikumpulkan IUT = Panjang Badan/ Lingkar Dada
meliputi umur ternak, paritas, morfometrik
tubuh, dan indeks ukuran tubuh. Indeks ukuran tubuh dikategorikan men-
jadi 3 yaitu kurus, sedang dan gemuk. In-
Prosedur penelitian deks ukuran tubuh kategori gemuk berkisar
Pengambilan data morfometrik tubuh antara 1,04-0,94; kategori sedang 0,93-
dilakukan dengan pengamatan langsung, 0,84; dan kategori kurus 0,83-0,74.
kambing dipilih berdasarkan umur dan
paritas. Penentuan umur pada kambing dil- Analisis data
akukan berdasarkan kondisi gigi seri. Pari- Data dianalisis menggunakan prosedur
tas ternak diketahui melalui buku catatan General Linear Model (GLM) dan Princi-
reproduksi dan wawancara yang dilakukan pal Component Analysis (PCA) dengan
dengan pekerja lapangan. Ternak yang di- program Statistycal Analysis System (SAS)
jadikan sampel merupakan ternak yang Ver 6.12. Model linier aditif indeks ukuran
memiliki paritas lebih dari satu. Prosedur tubuh dengan litter size adalah:
penelitian ini meliputi tahap persiapan,
tahap perlakuan dan tahap analisis. Yij = µ + τi + εij ; i = (1,2,3), dan
Metode pengukuran morfometrik kamb- j = (1,2,....,11)
ing menurut Fajemilehin dan Saloko
(2008) yaitu: Keterangan:
1. Dalam dada (Chest depth): diukur dari Yij = Pengamatan parameter pada
belakang tonjolan tulang pundak sam- kambing PE ke-j dari kelompok
pai ketiak kaki depan. paritas ke-i.
2. Lebar dada (Chest width): diukur dari µ = Nilai tengah
dada kiri sampai dada kanan. τi = Pengaruh kelompok paritas ke-i
3. Lebar pinggul (Hip width): diukur εij = Pengaruh galat percobaan
menggunakan tongkat ukur mulai dari
sisi terluar dari sendi paha (Sutiyono, HASIL DAN PEMBAHASAN
Widyawani dan Purbowati, 2006) Hubungan paritas terhadap mor-
4. Tinggi pinggul (Hip height): jarak
fometrik tubuh
yang terukur dari permukaan tanah
sampai tonjolan tulang pinggul. Per- Morfometrik tubuh merupakan nilai
mukaan tanah harus rata. kuantitatif yang didapatkan untuk meng-
5. Lingkar dada (Heart Girth): diukur gambarkan penampilan tubuh dari suatu
dengan melingkarkan pita ukur pada ternak. Sutiyono, Widyawani dan
dada tepatnya di belakang kaki depan. Purbowati (2006) menyatakan ukuran-
6. Panjang badan (Body Length): diukur ukuran tubuh pada ternak setiap tahun akan
dari tonjolan tulang duduk dekat ekor
sampai tonjolan pundak (occipital pro- mengalami pertumbuhan karena ternak
tuberance) dengan posisi kaki ternak akan mengalami laju pertumbuhan sejak
lurus. lahir hingga mencapai dewasa tubuh. Pen-
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 17
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
Lebar dada pada paritas 4 tidak berbeda pada tulang bahu, sehingga menunjukkan
nyata dengan paritas 2 dan 3 tetapi berbeda pertambahan ukuran lebar dada.
nyata (P<0,05) dengan paritas 1. Besar Analisis lebar pinggul kambing PE
kecilnya ukuran lebar dada dipengaruhi menunjukkan hasil paritas 4 berbeda nyata
oleh perkembangan tulang bahu tiap indi- (P<0,05) dengan paritas 1, paritas 2, dan
vidu yang berbeda-beda. Lebar dada paritas 3. Kemudian hasil analisis tinggi
menggambarkan pertumbuhan tulang bahu pinggul menunjukkan bahwa rataan tinggi
yang dipengaruhi oleh pertumbuhan tulang pinggul kambing PE tidak berbeda nyata
bahu dan rongga dada. Hal ini sesuai pada berbagai paritas. Tulang pinggul
dengan pendapat Zulfahmi, Ramdani dan merupakan tulang yang menyusun tulang
Nurmeidiansyah (2016) bahwa ukuran pelvis. Semakin bertambahnya umur ternak
lebar dada dipengaruhi oleh perkembangan maka pertumbuhan akan terus berlangsung.
organ-organ dalam dan pelekatan daging Lebar tulang pinggul berhubungan erat
dengan ruang abdomen dan uterus induk.
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 18
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
Hal ini sesuai dengan pendapat Sutiyono, Purbowati (2006), ukuran panjang tubuh
Widyawani dan Purbowati (2006) bahwa yang panjang mampu untuk menyediakan
ruang abdomen yang lebar dan luas ruang uterus yang cukup untuk pertum-
memungkinkan tercukupinya penyediaan buhan dan perkembangan janin yang ber-
ruang untuk perkembangan anak yang jumlah banyak. Salah satu parameter uku-
lebih dari 1 di dalam uterus. Pelvis yang ran tubuh yang perlu diperhatikan untuk
lebar akan membantu mempermudah pros- kepentingan seleksi induk atau breeding
es partus dan dapat menekan angka ke- yaitu ukuran panjang badan. Zulkharnaim
matian anak akibat distokia. Menurut et al. (2016) menyatakan untuk kepent-
Sutiyono et al. (2010) bahwa lebar pinggul ingan seleksi induk, untuk breeding perlu
memiliki korelasi dengan jumlah anak memperhatikan ukuran panjang badan ka-
sekelahiran (lahir kembar). Pinggul yang rena induk yang prolifik kemungkinan
lebar dapat berdilatasi cukup lebar dan memiliki panjang badan yang lebih besar
longgar sehingga dapat dilalui oleh fetus daripada induk yang beranak tunggal.
dan ternak tidak mengalami kesulitan da- Tinggi pundak menunjukan hasil paritas
lam melahirkan, 2, paritas 3 dan paritas 4 berbeda nyata
Lingkar dada pada paritas 4 tidak ber- (P<0,05) dengan paritas 1. Kecepatan per-
beda nyata dengan paritas 3 tetapi berbeda tumbuhan tulang pundak berlangsung
nyata (P<0,05) dengan paritas 1 dan 2. Pe- dengan cepat ketika ternak memasuki fase
rubahan nilai ukuran lingkar dada di- pubertas. Menurut Victori, Purbowati dan
pengaruhi oleh 2 aspek yaitu pertumbuhan Lestari (2016), pertumbuhan tinggi pundak
ukuran tulang rusuk dada dan pertumbuhan dipengaruhi oleh tulang kaki yang tubuh
jaringan otot. Semakin bertambahnya lebih awal dari pada pertumbuhaan panjang
umur, maka ukuran lingkar dada masih badan dan tulang lainnya karena berkaitan
akan mengalami perubahan. Ukuran ling- dengan tulang kaki depan sebagai pen-
kar dada dapat digunakan untuk mem- yangga tubuh.
perkirakan bobot badan dan dapat Ukuran-ukuran tubuh ternak akan terus
digunakan untuk mengestimasi besar bertambah dengan bertambahnya paritas
kecilnya suatu ternak dan memiliki hub- suatu ternak. Menurut Hamdani (2013),
ungan yang erat dengan bobot hidup ter- pertumbuhan pada ternak dipengaruhi oleh
nak. Menurut Gunawan, Suwiti dan Sam- umur, laju pertumbuhan ternak sangat ce-
purna (2016), ukuran tubuh yang paling pat sebelum memasuki dewasa kelamin
berhubungan dengan bobot badan adalah dan akan melambat setelah dewasa tubuh
lingkar dada. Semakin panjang tulang dan akhirnya terhenti kemudian terjadi de-
rusuk ternak maka akan semakin banyak posit lemak pada tubuh. Kecukupan pakan
jaringan otot yang melekat sehingga ling- merupakan kunci penting bagi pertum-
kar dada ternak akan semakin besar. buhan suatu ternak. Menurut Gunawan,
Panjang badan pada paritas 1 tidak ber- Suwiti dan Sampurna (2016), faktor pakan
beda nyata dengan paritas 2, tetapi berbeda sangat mempengaruhi pertumbuhan ternak,
nyata (P<0,05) dengan paritas 3 dan paritas kekurangan nutrien pada masa pertum-
4. Semakin bertambahnya umur ternak buhan akan menjadi kendala besar dalam
maka pertumbuhan tulang masih akan terus proses pertumbuhan. Nutrisi dari pakan
berlangsung hingga mencapai titik dewasa yang dikonsumsi ternak akan digunakan
tubuh. Induk yang memiliki ukuran pan- oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan
jang badan yang panjang mengindikasikan metabolisme tubuh, pertumbuhan dan un-
memiliki ukuran tubuh yang luas dan tuk reproduksi. Hasil Principal Component
memiliki ruang abdomen yang cukup luas. Analysis (PCA) antar paritas Kambing PE
Menurut Sutiyono, Widyawani dan disajikan pada Tabel 2.
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 19
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pan- sejumlah variabel lainnya. Berdasarkan
jang badan dan lingkar dada menunjukkan analisis PCA pada penelitian ini, panjang
angka yang besar dan bernilai positif pada badan dan lingkar dada dapat digunakan
PC 1, masing-masing 0,695 dan 0,530. sebagai parameter pembeda ukuran-ukuran
PCA merupakan analisis dekomposisi tubuh kambing PE atar paritas (1 -4).
sejumlah variabel yang dapat digunakan Menurut Udeh dan Ogbu (2011), nilai pada
untuk membedakan kelompok data yang PC 1 yang tertinggi dapat digunakan se-
diamati. PC 1 biasanya bernilai positif, se- bagai standar utama pembeda.
mentara nilai PC2 dan nilai PC berikutnya
bervariasi, ada yang positif dan ada pula Hubungan paritas terhadap litter size
yang negatif. Nilai besar dan positif pada Rataan litter size pada kambing PE ber-
PC1 digunakan sebagai faktor pembeda dasarkan paritas didapatkan hasil yang
(SAS, 1980). Nilai negatif merupakan nilai disajikan pada Tabel 3.
kontradiktif suatu variabel terhadap
Jumlah anak sekelahiran (litter size) optimum. Menurut Mahmilia et al. (2005)
yang paling tinggi terdapat pada paritas 3 seiring bertambahnya paritas induk, maka
yaitu sebesar 1,60. Hasil tersebut sedikit sistem reproduksi akan semakin sempurna
lebih tinggi dibandingkan dengan baik secara fisiologis maupun hormonal.
penelitian Sudewo, Santosa dan Susanto Paritas 1 litter size menunjukkan hasil
(2012) yaitu rataan litter size kambing PE yang paling kecil yaitu sebesar 1,06. Hasil
pada paritas 3 sebesar 1,44. Hal tersebut tersebut lebih kecil jika dibandingkan
dikarenakan induk dengan paritas 3 berada dengan hasil penelitian Sudewo Santosa
pada kisaran umur 2,5- 3,5 tahun dimana dan Susanto (2012) yaitu rataan litter size
ternak telah mencapai dewasa tubuh dan kambing PE pada paritas 1 sebesar 1,38.
dewasa kelamin serta sistem reproduksi Menurut Mahmilia et al. (2005), rendahnya
telah sempurna dan laju pertumbuhan telah jumlah anak yang pertama kali dilahirkan
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 20
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
tersebut dikarenakan induk masih dalam ukuran tubuh induknya. Menurut Sodiq
fase pertumbuhan dan sistem reproduksi dan Sadewo (2008), postur tubuh yang be-
belum sepenuhnya siap dan berfungsi sem- sar memberi kesempatan untuk melahirkan
purna baik secara fisiologi maupun hormo- anak yang lebih banyak dalam sekelahiran.
nal. Sehingga pada paritas 1 induk cender- Faktor lain yang mempengaruhi litter size
ung melahirkan 1 anak, namun seiring ber- yaitu jumlah ovum yang diovulasikan, bo-
tambahnya paritas jumlah anak yang bot induk, faktor lingkungan dan faktor
dihasilkan juga akan bertambah. genetik.
Sudewo, Santosa dan Susanto (2012)
menyatakan semakin bertambahnya umur Hubungan indeks ukuran tubuh (IUT)
induk dan paritas induk maka jumlah anak terhadap litter size
sekelahiran yang dilahirkan juga akan ber- Rataan litter size kambing PE berdasar-
tambah hingga mencapai puncaknya pada kan indeks ukuran tubuh disajikan pada
paritas 6 atau pada saat induk mencapai Tabel 4.
umur 6 tahun. Jumlah anak sekelahiran
(Litter size) dipengaruhi oleh paritas dan
Hasil analisis pada Tabel 4 menunjuk- peran dalam menentukan jumlah anak
kan bahwa litter size pada IUT besar tidak sekelahiran akan tetapi fakor genetik,
berbeda nyata dengan litter size IUT kecil, faktor lingkungan dan jumlah paritas juga
tetapi berbeda nyata (P<0,05) dengan litter memiliki peranan yang penting dalam
size IUT sedang. IUT besar memiliki menentukan jumlah anak sekelahiran. Hal
rataan jumlah anak (litter size) yang paling ini sesuai dengan pendapat Kaunang,
banyak diantara indeks bentuk tubuh yang Suyadi dan Wahjuningsih (2013) bahwa
lain yaitu sebesar 1,72. Menurut Zulkhar- litter size dipengaruhi oleh faktor ling-
naim et al. (2016), induk dengan ukuran kungan dan faktor genetik.
badan yang lebih besar berpotensi untuk
melahirkan anak dalam jumlah yang ban- KESIMPULAN
yak dan memiliki sifat prolifik dibanding- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kan dengan induk yang berukuran tubuh panjang badan dan lingkar dada dapat
kecil. Menurut Fourie et al. (2002), ternak digunakan sebagai parameter pembeda an-
yang memiliki indeks ukuran tubuh yang tar paritas. Litter size dipengaruhi oleh
besar memiliki pertumbuhan yang lebih paritas tetapi tidak dipengaruhi indeks uku-
cepat dan ditunjang dengan pakan yang ran tubuh.
mampu memenuhi kebutuhan nutrien
tubuh ternak. DAFTAR PUSTAKA
IUT sedang memiliki jumlah litter size Fajemilehin, O. K. S. dan E. Saloko. 2008.
paling kecil yaitu sebesar 1,26. Besar Body measurement characteristics of
kecilnya litter size dipengaruhi oleh banyak the West African Dwarf (WAD)
faktor. Ukuran tubuh induk juga memiliki Goat in deciduous forest zone of
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 21
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 22
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, April 2019, 29(1): 15 – 23
DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.01.03 23