Anda di halaman 1dari 8

AGROKLIMATOLOGI

“Potensi Diri”

Oleh:

SYAFIRAH NUR AISYAH


NIM. D1B119056

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
a) Profil diri (deskripsi diri)
Pada tanggal 30 April 2001, di sebuah kamar bersalin di Rumah Sakit Provinsi
Sulawesi Tenggara, seorang anak perempuan seberat 4 kg lahir dengan sehat wal’afiat
pada pukul 17.00. Anak perempuan itu lahir berkat perjuangan sang ibunda yang
berjuang di kamar bersalin didampingi oleh bidan dan beberapa perawat, tak ada sosok
ayah di sana. Oh, kemana ‘kah ayahnya? Ayahnya sedang asik duduk di kantin rumah
sakit sembari menyeruput kopi hitam dengan mata yang terpaku pada televisi tabung
berukuran 21 inchi. Di televisi tua itu sedang disiarkan berita mengenai DPR yang
menjatuhkan memorandum kedua terhadap Presiden Gus Dur karena merasa tidak puas
atas jawaban Presiden pada memorandum pertama. Ya, gadis itu rupanya lahir di masa-
masa sulit negara. Setelah diberi tahu oleh keluarga yang menunggu di depan ruang
bersalin, lelaki paruh baya itu segera menuju kamar bersalin sang istri dengan wajah
berseri, benaknya mulai menyusun nama yang kira-kira sempurna untuk gadis kecilnya.
Lelaki paruh baya itu mengadzani sang putri dan berkata bahwa ia ingin memberi nama
Megarandum untuk sang putri karena ia lahir saat Megawati Soekarnopoetri akan
diangkat menjadi presiden, tapi untung saja adik dari istrinya segera melarang dan
berkata bahwa sebaiknya gadis kecil itu diberi nama yang lebih baik dan lebih bermakna.
Setelah diskusi panjang, akhirnya gadis kecil itu diberi nama Syafirah Nur Aisyah. Gadis
kecil yang diceritakan di atas adalah saya sendiri.
Layaknya anak-anak pada umumnya, saya menempuh pendidikan wajib 12 tahun.
Selama bersekolah, saya termasuk murid yang dianggap unggul dalam bidang akademik,
sehingga saya kerap kali ditunjuk untuk mewakili sekolah dalam mengikuti perlombaan
baik ditingkat kota maupun tingkat provinsi dan saya selalu mendapatkan hasil yang
memuaskan. Selain itu, saya termasuk murid yang cukup aktif dalam diskusi di kelas,
sehingga saya cukup disegani oleh teman-teman saya. Hingga menginjak bangku
perkuliahan, entah mengapa, saya secara alami menjadi mahasiswa yang disegani oleh
mahasiswa lain, padahal saya biasa-biasa saja di kelas. Menjadi yang disegani memiliki
keuntungan dan kerugian tersendiri. Keuntungannya adalah pendapat saya dalam setiap
diskusi selalu dipertimbangkan, sedangkan kerugiannya adalah saya sedikit kesulitan
dalam mendapatkan teman dekat karena saya terkesan mengintimidasi.
Sejujurnya, saya tidak terlalu tertarik pada bidang akademik. Saya lebih tertarik
dalam hal menulis cerita. Sedari kecil, saya memiliki hobi membaca buku cerita. Mulai
dari komik seperti komik Survival dan komik Avatar hingga novel, seperti novel
karangan Andrea Hirata dan novel Ayat-Ayat Cinta. Kesukaan saya pada membaca novel
membuat saya tertarik menulis cerita. Sedari kelas 6 SD, saya sudah menulis cerita
menggunakan laptop ibu saya dan setelah masuk SMP, saya menulis cerita di buku
catatan khusus dan menyuruh teman-teman saya membacanya. Kabar baiknya, mereka
menyukai cerita yang saya tulis. Namun, sekarang saya sedang berhenti menulis cerita
karena saya mengalami writer block.
Selain penggila novel, saya juga penggila genre lagu yang memiliki pembenci
paling banyak. Apalagi kalau bukan K-POP. Saya adalah pecinta K-POP sejak kelas 5
SD hingga sekarang. Banyak grup yang saya sukai, mulai dari Girls Generation, EXO,
Wanna One, iKON hingga grup baru, Stray Kids. Saya menyukai dan menikmati lagu-
lagu yang mereka nyanyikan. Mereka juga menari dengan sangat baik dan hal itu
membuat saya suka menari dan juga menyanyi. Berkat menyukai mereka juga, saya dapat
menguasai bahasa Inggris lebih cepat karena video-video mereka umumnya diartikan
dalam bahasa Inggris. Saya juga menguasai bahasa Korea meskipun tidak begitu lancar.
Saya tidak hanya menyukai K-POP, saya juga menyukai kucing. Sejak kecil, saya
dibiasaka oleh ibu saya untuk terbiasa dengan kehadiran kucing. Sejak kecil, paling tidak
saya memiliki satu ekor kucing. Jika saja kucing-kucing saya tidak ada yang mati atau
dibuang, mungkin kini saya sudah memiliki 20 ekor kucing dengan berbagai warna bulu.
Kini, saya memiliki 5 ekor kucing. Awalnya saya Cuma memiliki sepasang kucing, tapi
suatu hari kucing betina yang saya beri nama Miaw-Miaw hamil. Miaw-Miaw kemudian
melahirkan tiga ekor anak, satu ekor jantan dan dua ekor betina. Yang jantan saya
berinama Kuku dan kedua betina lainnya saya berinama Kuki dan Kiki.

b) Kelebihan diri
Saya memiliki beberapa kelebihan. Pertama, saya adalah orang yang otodidak,
alias dapat mempelajari banyak hal tanpa bantuan orang lain. Entah mengapa saya sangat
baik dalam hal ini, mungkin karena saya suka mencoba dan mengutak-atik hal baru.
Ketika banyak orang yang takut ketika diberikan hal baru, saya adalah orang yang sangat
bersemangat untuk mencoba dan mencari tahu.
Kedua, saya mudah menghafal sesuatu. Hal ini dikarenakan saya memiliki cara
unik dalam hal menghafal. Alih-alih berusaha mengingatnya di otak, saya lebih sering
merefleksikan hal-hal yang harus saya hafalkan ke dalam bentuk benda yang berada di
sekitar atau saya mengaitkannya dengan hal-hal lain yang sudah saya ketahui.
Ketiga, saya memiliki sifat kepemimpinan. Oleh karena saya disegani oleh
kawan-kawan saya, saya sering kali ditunjuk menjadi ketua kelompok dan hal ini
membuat saya secara perlahan memiliki sifat kepemimpinan yang baik. Saya secara
perlahan menjadi percaya diri setiap kali ditunjuk menjadi ketua dari suatu kelompok dan
secara natural berusaha sebaik mungkin menjadikan kelompok saya menjadi yang terbaik
dan mengusahakan agar semua orang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan porsinya
masing-masing. Saya juga mampu bersifat tegas dan mengayomi anggota dengan baik.
Keempat, saya selalu percaya diri untuk tampil di depan umum. Dahulu saya
bukanlah orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, alias saya cenderung
pemalu. Namun, semenjak SMP secara perlahan kepercayaan diri saya tumbuh akibat
salah satu kawan saya selalu percaya diri untuk berbicara di depan umum dan saya
menjadi ingin sepertinya.
Kelima, saya baik dalam memasak, mencoba resep baru dan memasak tanpa resep
(improvisasi). Sejak kecil, saya terbiasa membantu ibu saya membuat kue, sehingga saya
pun menjadi suka memasak. Saya juga menjadi suka menonton acara memasak dan
membayangkan diri saya ikut memasak. Sehingga sekarang bisa dibilang saya cukup baik
dalam memasak. Saya juga sering mencoba resep baru dan memodifikasinya agar sesuai
dengan selera saya.

c) Kekurangan diri
Sebagai manusia biasa, tentu saya saya memiliki banyak kekurangan. Pertama,
saya memiliki emosi yang labil. Saya sangat mudah marah dan merasa kesal, bahkan hal-
hal kecilpun mampu memancing emosi saya. Jika saya merasa sangat marah dan kesal,
saya biasanya akan membanting barang atau memukuli diri saya sendiri karena saya
belum tahu bagaimana cara yang tepat untuk menyalurkan emosi saya yang sedang
meledak-ledak.
Kedua, saya sangat suka menunda pekerjaan. Saya selalu merasa mampu
menyelesaikan seluruh pekerjaan saya dengan cepat, tapi ternyata tidak semua hal bisa
sesuai dengan keinginan. Meskipun sampai sekarang saya tidak pernah terlambat
mengirim tugas, saya sering kali merasa tertekan karena banyaknya tugas padahal jika
saya tidak menunda pekerjaan, tugas-tugas saya tidaklah sebanyak yang saya kira.
Ketiga, saya sangat tidak sabaran. Hampir dalam semua hal, saya tidak pernah
sabar. Saya ingin semua hal berjalan dengan cepat dan sesuai keinginan saya. Saya sering
dijadikan sebagai tempat bertanya bagi teman-teman saya, tapi saya sering kali merasa
emosi jika teman saya belum juga paham akan penjelasan saya.
Kelima, saya terlalu realistis. Karena saya terlalu realistis dan sangat sadar akan
potensi diri saya, sehingga saya sulit untuk bercita-cita tinggi karena saya tahu bahwa
potensi saya tidaklah seberapa. Bahkan sifat ini membuat saya nyaris menjadi seorang
pesimistis yang tidak suka bermimpi dan hal ini sangatlah tidak baik. Sehingga saya
sedang berusaha untuk menjadi seorang yang lebih positif.
Keenam, saya sulit mempercayai seseorang. Dahulu saya sering kali menulis
seluruh isi hati saya di sebuah buku. Di buku itu saya menjadi sangat jujur pada diri
sendiri dan berusaha menerima diri saya, tapi semenjak saya tahu bahwa orang tua saya
sering diam-diam membaca buku catatan saya, saya berhenti menulis dan tidak lagi
percaya pada siapapun. Bahkan, sekarang pun saya tidak memiliki teman dekat yang bisa
saya jadikan tempat untuk berkeluh kesah, karena saya benar-benar tidak bisa
mempercayai siapapun lagi sekarang. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi saya secara
mental dan sering kali membuat saya resah karena banyak perasaan yang menumpuk dan
tidak bisa saya keluarkan, hingga rasanya seluruh badan saya ikut terasa sakit dan nyeri.
Jika sudah berada di titik ini, saya biasanya akan mengalihkan perhatian saya dengan
mendengarkan lagu dan menonton video, kemudian menangis.

d) Mimpi-mimpi saya
Sebenarnya saya bukanlah seseorang yang suka bermimpi karena saya merasa diri
saya telalu realistis. Namun, jika saya disuruh untuk melupakan semua sifat realistis saya,
saya sebenarnya memiliki banyak mimpi yang sedikit terdengar gila dan mungkin akan
membuat saya dicoret dari Kartu Keluarga.
Pertama, saya ingin datang ke konser idola saya dan bertemu dengan mereka.
Siapa sih yang tidak ingin menyaksikan idolanya secara langsung? Semua orang pasti
ingin dan semua orang berhak, tapi sayang, saya seorang penggemar K-POP. Semua
orang berhak bermimpi untuk bertemu idolanya, kecuali penggemar K-POP. Ini mimpi
saya yang enggan saya bayangkan karena saya tahu tidak akan terjadi. Jika saya berkata
pada orang tua bahwa saya ingin mendatangi konser idola saya, saya mungkin akan
langsung dicap sebagai penyembah setan.
Kedua, saya ingin mengunjungi negeri gingseng, Korea Selatan. Sebagai
penggemar K-POP tentu saya goals utama saya adalah mendatangi negara tersebut. Saya
ingin berjalan-jalan di tepi Sungai Han, makan makanan enak di Myeong-dong, membeli
baju bagus di Cheongdam-dong, mengunjungi gedung SM Ent dan JYP Ent, berdiri
sampai kaki pegal di depan kedua gedung tersebut dengan harapan idola saya kebetulan
lewat dan saya bisa melihat idola saya dari jarak dekat.
Ketiga, saya ingin memilliki pertanian modern. Meskipun saya mahasiswa
Agroteknologi, bukan berarti saya mau panas-panasan di lahan pertanian sambil
mencangkul tanah keras. Saya bermimpi memiliki pertanian yang luas yang diurus
menggunakan traktor-traktor raksasa sehingga saya tidak perlu panas-panasan di lahan.
Saya bermimpi memiliki pertanian yang disiram menggunakan drone, sehingga saya
tidak perlu berkeliling sambil memikil air atau menarik selang.
Keempat, saya bermimpi untuk membuka penampungan untuk kucing dan anjing
jalanan. Jaman sekarang sangat banyak kucing dan anjing terlantar tanpa pemilik di
jalanan. Hewan-hewan lucu itu berusaha bertahan hidup dengan bukan saja melawan
kelaparan, tapi juga bertahan hidup dari manusia jahat yang suka memukuli mereka tanpa
alasan. Sudah banyak kasus yang menunjukkan kejahatan manusia pada kedua hewan
tersebut, entah dengan memukul mereka dengan menggunakan sebatang kayu, menyiram
dengan air panas, menabrak, menendang, bahkan sampai meracuni. Selain itu, banyak
juga pemiliki peliharaan yang membuang peliharaannya ketika sudah tidak lagi lucu dan
sakit. Sehingga, penampungan saya ini akan menjadi tempat tinggal bagi hewan-hewan
tersebut.
Kelima, saya ingin hidup sendiri dan tidak menikah. Ini mungkin mimpi saya
yang paling gila. Saya tidak ingin menikah dan hidup sendirian bersama lima ekor
kucing. Entah kenapa saya merasa tidak cocok tinggal bersama orang lain dan lebih suka
tinggal sendiri. Saya tidak suka dikekang dan diatur, sehingga pernikahan jelas tidak
cocok bagi saya.

e) Usaha untuk mencapai mimpi


Sebelumnya saya berkata bahwa saya tidak suka bermimpi, tapi ternyata saya
memiliki lima mimpi gila yang diam-diam saya pegang dengan erat. Memiliki mimpi
sebesar dan sebanyak itu tentu saya membutuhkan banyak usaha untuk mewujudkannya,
sehingga berikut ini beberapa usaha saya untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut.
Saya berusaha keras belajar dengan baik. Meskipun saya tidak terlalu tertarik
dalam hal akademik, saya harus tetap belajar dengan baik agar bisa lulus dari perguruan
tinggi dengan nilai yang memuaskan. Jika saya bisa lulus dari perguruan tinggi, saya bisa
membuktikan kepada kedua orang tua saya bahwa K-POP bukanlah penghalang saya
dalam meraih mimpi, melainkan menjadi motivasi saya dalam meraih mimpi-mimpi saya.
Jika saya bisa membuktikan hal tersebut, orang tua saya mungkin akan mendukung hobi
saya tersebut dan seprti ucapan mereka dulu, mereka akan membantu saya untuk
berkuliah di Korea Selatan. Ya, saya memang berencana untuk berkuliah di Korea
Selatan jika lulus dari perguruan tinggi. Jika saya memiliki pendidikan yang baik, saya
pasti akan memiliki pekerjaan yang baik pula. Sehingga saya bisa mewujudkan mimpi
saya untuk mengunjungi Korea Selatan, memiliki pertanian modern, membuka
penampungan kucing dan anjing, dan tidak perlu menikah. Jika saya memiliki pekerjaan
yang bagus, saya juga akan memiliki penghasilkan yang cukup. Dengan penghasilan saya
tersebut, saya bisa membuka pertanian modern dan hasil produksi dari pertanian tersebut
bisa saya jual, sehingga saya bisa membuka penampungan untuk hewan-hewan terlantar.
Belajar yang kelihatannya tabu, ternyata memang seberpengaruh itu.
Selain itu, saya berusaha untuk dapat menguasai emosi saya, bukannya emosi
yang menguasai saya. Dengan emosi yang tak terkendali, terkadang saya menjadi orang
yang menyebalkan, memiliki perangai yang kurang bagus dan mungkin menyakiti orang
lain dengan alasan bahwa emosi saya yang mengambil alih. Saya berusaha untuk
mengelola emosi dengan baik sehingga saya bisa mengendalikan diri dengan baik dan
memperbaiki sikap dan sifat saya yang kurang mengenakkan bagi orang lain.

f) Kenapa matahari disebut sebagai sumber energi terbesar di bumi?


Matahari disebut sebagai sumber energi terbesar di bumi, sebab matahari
menghasilkan energi cahaya dan panas yang sangat bermanfaat bagi sumber kehidupan di
bumi. Dimulai dari sinar yang dipancarkan oleh matahari yang digunakan dalam proses
fotosintesis oleh tumbuhan hijau. Hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat ini kemudian
dikonsumsi oleh manusia dan juga hewan. Hewan yang mengonsumsi karbohidrat ini
juga kemudian dikonsumsi oleh manusia. Hasil fotosintesis berupa oksigen juga
digunakan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Ketika manusia, hewan dan tumbuhan
mati, jasad-jasadnya akan tertimbun selama ribuan tahun dan menjadi fosil. Fosil-fosil ini
bisa dijadikan sebagai bahan bakar. Energi panas pun bisa dimanfaatkan sebagai
Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Inilah kenapa matahari disebut sebagai sumber energi
terbesar di bumi.

Anda mungkin juga menyukai