Oleh
Dr. Budiyono Saputro, S.Pd, M.Pd
0
KATA PENGANTAR
IPA SMP di Kabupaten Kudus”, ini dapat terselesaikan. Buku ini merupakan
profesional guru IPA SMP di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ilmu
yang lebih baik dan lebih mudah dalam menjalankan kegiatan pelatihan, karena
model manajemen pelatihan IPA terpadu ini dilengkapi dengan paket pendukung
Fakta di lapangan guru IPA SMP memiliki latar belakang pendidikan Biologi atau
Pendidikan Fisika. Fakta lain dalam kurikulum IPA SMP juga terdapat materi
1
Berdasarkan temuan manajemen pelatihan yang telah berjalan di MGMP
evaluasi, monitoring, tindak lanjut pasca pelatihan dan hasil pasca pelatihan.
Besar harapan penulis, model manajemen pelatihan IPA terpadu ini dapat
Penulis
Budiyono Saputro
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
I. Pendahuluan........................................................................................... 4
II. Spesifikasi Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu.......................... 5
III. Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu............................................ 8
3.1 Diskripsi Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu........................ 10
3.1.1 Rasional……………………………………................................ 10
3.1.2 Pengertian……………………………………………………… 10
3.1.3 Pengelola Pelatihan……………………………………………. 10
3.1.4 Unsur Manajemen palatihan …………….................................. 11
3.1.5 Tindak lanjut Pasca Pelatihan…………………………………. 20
3.1.6 Hasil Pasca Pelatihan………………………………………….. 21
IV. Penutup................................................................................................... 22
V. Daftar Pustaka....................................................................................... 22
LAMPIRAN ................................................................................................ 23
3
Bab I
Pendahuluan
Sesuai dengan Permen 22 tahun 2006, bahwa dalam Kurikulum Tingkat Satuan
sekolah dari jenjang Sekolah Dasar sampai jenjang Sekolah Menengah Atas.
yang terdiri dari Fisika, Biologi, Kimia sekilas tampak berbeda, namun apabila
Dasar yang dapat dipadukan. Materi IPA terpadu disusun dengan diawali
KTSP yang didalamnya terdapat mata pelajaran IPA, materi IPA dianjurkan
untuk disampaikan secara terpadu, maka hal tersebut menimbulkan dampak bagi
guru IPA.
4
Berdasarkan kenyataan di lapangan guru IPA memiliki latar belakang
terpadu bagi guru IPA SMP adalah dengan mengadakan pelatihan IPA terpadu.
yang selama ini telah dilakukan di MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus. Model
manajemen pelatihan IPA terpadu yang dikembangkan ini dapat menjadi panduan
dapat berjalan secara maksimal, efektif dan efesien dan dapat meningkatkan hasil
accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources”.
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesien”. Menurut
5
yang menyangkut aspek pengidentifikasian kebutuhan pelatihan, perencanaan
Menurut Terry (1977: 4) “basic resources the 6 M’s is Men and Women,
Planning Actuating
Men and Women
Materials
Machines
Methods
money
Markets Organizing Controlling
Gambar 2.1 Basic resources the 6 M’s Terry (1977: 4)
dari keenam unsur tersebut di atas. Studi pendahuluan diperlukan dalam analisis
kekurangan dan kelebihan dari unsur tersebut diatas. Dari kekurangan dapat
6
Berdasarkan definisi manajemen yang dikemukakan beberapa ahli, maka
dimana fungsi dari empat komponen dalam manajemen adalah sebagai berikut:
Adapun manajemen pelatihan IPA terpadu bagi guru IPA SMP memiliki
pelaksanaan, evaluasi dan monitoring serta tindak lanjut pasca pelatihan yang
pelatihan.
peserta pelatihan serta materi pelatihan IPA terpadu. Paket pelatihan pada
7
model manajemen pelatihan IPA terpadu ini dapat memudahkan bagi
dan interview dari Ketua dan pengurus MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus
dan kebutuhan Pelatihan IPA terpadu dari guru IPA SMP di Kabupaten Kudus,
epala Sekolah SMP Kabupaten Kudus, LPMP Jawa Tengah, pengurus MGMP
IPA SMP Kabupaten Kudus, dan guru IPA SMP Kabupaten Kudus. Dari hasil
dilakukan di MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus yaitu belum dilakukan evaluasi
kondisi, dan kendala pembelajaran IPA terpadu adalah sebagai berikut: (1) guru
IPA SMP di Kabupaten Kudus membutuhkan pelatihan IPA terpadu, (2) guru IPA
kesulitan mendapatkan buku IPA terpadu, (3) guru IPA belum menyampaikan
pembelajaran IPA secara terpadu, (4) guru IPA minat mengikuti pelatihan IPA
terpadu, (6) guru IPA belum memiliki persepsi yang sama tentang IPA terpadu.
8
Fakta dan kendala guru saat ini Permendiknas No.22 tahun 2006 Pembelajaran IPA terpadu
Pelatihan guru
Pengelola pelatihan
Hasil
9
2.1 Diskripsi Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu
2.1.1 Rasional
pendidikan dasar dan menengah secara tegas dinyatakan bahwa subtansi mata
menyampaikan IPA secara terpadu. Guru IPA saat ini telah memiliki spesifikasi
bidang ilmu pendidikan biologi dan pendidikan kimia. Guru IPA lebih menyukai
materi sesuai bidangnya. Mata pelajaran IPA pada sekolah menengah pertama
dalam KTSP 2006 terdapat materi kimia. Fakta tersebut di atas menjadikan
3.1.2 Pengertian
IPA SMP Kabupaten Kudus sebagai pengelola pelatihan memiliki tugas dan
10
adalah ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus dibantu pengurus MGMP IPA
seksi acara dan materi, seksi konsumsi serta seksi perlengkapan. Tugas dan
A. Perencanaan Pelatihan
Tim MGMP IPA Kabupaten Kudus sebagai pengelola pelatihan IPA terpadu.
Analisis kebutuhan melalui angket bagi guru IPA SMP di Kabupaten Kudus
diikuti oleh 30 orang guru IPA dalam forum MGMP yang dikoordinasi oleh
Kabupaten Kudus, kendala pembelajaran IPA terpadu dan minat guru untuk
mengikuti pelatihan IPA terpadu dan masukan guru IPA dalam rangka
11
Masukan dari kepala sekolah pada saat peneliti melakukan observasi
pelatihan yang sudah dijalankan di MGMP IPA SMP Kabupaten Kudus, serta
pelatihan yang pernah diikuti guru IPA SMP di LPMP Jawa Tengah serta
b. Tujuan Pelatihan
terpadu di sekolah.
c. Program Pelatihan
Program pelatihan yang dalam pelatihan IPA terpadu bagi guru IPA SMP
meliputi: kurikulum dan materi pelatihan IPA terpadu, relevansi strategi dan
12
prasarana pelatihan, jadwal peltihan, teknik evaluasi pelatihan, anggaran, dan
B. Pengorganisasian Pelatihan
Ketua pengelola pelatihan membagi tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya.
C. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan IPA terpadu terdiri dari enam tahap yaitu: ice breaking,
(1) Materi pelatihan IPA terpadu dibatasi pada kelas VII semester 1 sumber
dapat dipadukan. Adapun materi yang berpotensi untuk dipadukan adalah: (1)
(2) Setiap peserta mendapatkan buku pegangan pelatihan dan materi IPA terpadu.
kelompoknya.
13
(5) Materi beserta perangkatnya yang disampaikan dalam simulasi dapat
pasca pelatihan.
(6) Perangkat hasil simulasi dikumpulkan sebagai arsip dan dijadikan sebagai
pelatihan, peserta, instruktur, sarana dan prasarana, metode. Diskripsi dari basic
a. Peserta pelatihan adalah guru IPA SMP baik negeri maupun swasta.
b. Peserta diutamakan guru IPA SMP kelas VII semester 1 dan memiliki latar
14
c. Peserta bersedia mengikuti pelatihan IPA terpadu sampai selesai dan
terpadu.
3). Instruktur
kompetensi keilmuan IPA. Tugas dan tanggung jawab selama pelatihan adalah:
b. jika berprofesi sebagai guru IPA memiliki masa kerja minimal 10 tahun
c. jika penulis buku IPA telah memiliki karya yang pernah diterbitkan dan
mengopersionalkan komputer.
dasar IPA yang berpotensi untuk dipadukan, teori IPA terpadu. Persyaratan
15
(1) Peserta membawa kit pelatihan, kurikulum IPA SMP KTSP 2006.
materi IPA SMP Kelas VII Semester I berpedoman pada kurikulum KTSP
2006.
terpadu, buku pegangan instruktur, buku pegangan peserta, materi IPA terpadu.
6). Anggaran
Pelaksanaan pelatihan IPA terpadu terdiri dari enam tahap yaitu: ice
breaking, pretes, materi kompetensi IPA terpadu, simulasi, refleksi dan postes.
16
1). Ice breaking
melakukan perkenalan atau ice breaking. Ice breaking perlu dilakukan agar
2). Pretes
tanya jawab serta praktikum materi IPA terpadu Kelas VII Semester I dengan
pakar IPA. Materi Kompetensi IPA terpadu yang meliputi: (1) pemetaan
pembelajaran IPA terpadu, (2) pembuatan Silabus dan RPP IPA terpadu, (3)
penyulingan.
simulasi penyampaian materi IPA terpadu dengan bimbingan dari pakar IPA.
17
dievaluasi oleh pakar IPA. Peserta merevisi materi IPA terpadu yang
disampaikan dalam simulasi atas dasar masukan dari pakar IPA. Peserta
5). Refleksi
6). Postes
dengan hasil tes kemampuan akhir. Hasil postes diharapkan dapat mengalami
peningkatan sebagai akibat dari pelatihan materi Kompetensi IPA terpadu yang
telah diterima.
18
Evaluasi merupakan penilaian dari suatu kegiatan pelatihan yang meliputi:
biaya, panitia, keberhasilan yang dicapai peserta pelatihan IPA terpadu, kendala
Pakar IPA menilai keberhasilan peserta dalam pelatihan IPA terpadu. Pengelola
pelatihan.
peserta.
19
3.1.5 Tindak lanjut pasca pelatihan
adalah kepala sekolah sebagai atasan langsung atau MGMP IPA SMP sebagai
pelatihan adalah sebagai berikut: (1) menentukan pembina pasca pelatihan, (2)
menentukan materi pembinaan sesuai kurikulum yang ada sebagai tindak lanjut
dari tugas pada saat pelatihan, (3) menentukan waktu dan tempat pembinaan serta
sebagai tindak lanjut tugas yang dikerjakan pada saat pelatihan. Materi IPA
terpadu yang dimaksud adalah materi yang berpotensi dapat dipadukan pada
lingkup satu materi pada semester yang sama. Tamatan pelatihan dipantau oleh
kepala sekolah sebagai atasan langsung dengan mengisi penilaian pada lembar
penilaian pasca pelatihan yang ditentukan. Lembar penilaian diserahkan pada saat
20
pelaksanaan pasca pelatihan adalah: pengelola, peserta, instruktur, sarana dan
prasarana, metode.
IPA terpadu. Aspek pelaporan adalah: (1) nama tamatan peserta pelatihan, (2)
pasca pelatihan, (3) hasil penilaian oleh atasan tamatan peserta pelatihan, (4)
rekomendasi.
tamatan pelatihan diharapkan dapat berkembang pada materi dan tingkat kelas
yang lainnya.
21
III. PENUTUP
Model manajemen pelatihan IPA terpadu ini merupakan salah satu faktor yang
Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi).
Bandung. Alfabeta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah secara tegas dinyatakan
bahwa substansi mata pelajaran IPA pada SMP/ MTs merupakan IPA
Terpadu.
22
23