Geografi
Demografi
Ideologi
Posisi silang Politik
indonesia Ekonomi
Sosial
Budaya
Hankam
Sejarah Ketahanan Nasional dimulai dari tekad dan
semangat untuk menyatukan wilayah nusantara ke
arah persatuan dan kesatuan bangsa yang telah
tumbuh sejak masa kejayaan kerajaan Sriwijaya
pada abad VII.
Upaya menyatukan wilayah nusantara ke arah
persatuan dan kesatuan bangsa di bidang politik,
dimulai pada era kerajaan Majapahit abad XIV
sebagaimana diungkapkan dalam tekad Gajah Mada
yang dikenal sebagai Sumpah Palapa.
Lahirnya Budhi Utomo pada tahun 1908 yang
dikenal dengan sebutan Kebangkitan Nasional telah
memperkuat tekad dan menggelorakan semangat
kebangsaan melalui gerakan pendidikan nasional.
Dikumandangkannya Sumpah Pemuda oleh
eksponen generasi muda pada tahun 1928
telah semakin membangkitkan kesadaran
untuk membina dan menata kehidupan
berbangsa serta mengembangkan
kemampuan dan kekuatan secara terpadu di
bidang sosial politik dan budaya dalam
ikatan persatuan dan kesatuan nasional.
Pergerakan nasional mencapai puncaknya
pada saat diproklamasikannya kemerdekaan
bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus
tahun 1945.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan
baik yang datang dari luar maupun dalam serta
langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasionalnya.
Pengertian Ketahanan Nasional dapat dilihat dalam
tiga “wajah”, yakni :
Ketahanan Nasional sebagai suatu kenyataan
yang nyata atau real.
Ketahanan Nasional sebagai konsepsi, yang
ditunjukkan dengan definisi tentang Konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsep
pengaturan dan penyelenggaraan negara.
Ketahanan Nasional sebagai metode berpikir
atau metode pendekatan yang ditunjukkan
dengan konsepnya dalam melihat keseluruhan
aspek sebagai satu kesatuan utuh yang harus
terpelihara dan dijaga keamanan dan
kelangsungannya.
Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Metode
Pembinaan Kehidupan Nasional adalah metode integral
yang mencakup seluruh aspek dalam kehidupan negara
yang dikenal dengan Astagatra (8 aspek), yakni tiga
gatra alamiah (geografi, kekayaan alam dan
kependudukan) dan lima gatra sosial (ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan)
yang bersifat dinamis.
Konsepsi Ketahanan Nasional yang berfungsi
sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan nasional di segala
bidang dan sektor pembangunan nasional secara
terpadu, yang dilakukan sesuai dengan rancangan
program pembangunan.
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Di dalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan menjadi
tolok ukur bagi Ketahanan Nasional.
b. Dinamis
Artinya kondisi Ketahanan Nasional tidaklah tetap,
melainkan dapat meningkat ataupun menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
c. Berwibawa
Artinya kemampuan Ketahanan Nasional Indonesia
mampu untuk mempengaruhi pihak lain, dengan
mengutamakan kekuatan moral, sehingga selalu
disegani dan diperhitungkan pihak lain. Makin tinggi
tingkat Ketahanan Indonesia, makin tinggi pula
kewibawaan nasional, yang berarti makin tinggi
tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara
Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama
Artinya Ketahanan Nasional itu tidak mengutamakan
pada sikap konfrontatif dan antagonis, tetapi lebih
mengutamakan pada sikap konsultasi dan kerjasama serta
saling menghargai, tidak mengandalkan kekuasaan dan
fisik semata.
Ideologi Politik
NEXT
Ketahanan Nasional gatra Ideologi
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam,
langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Next
Pengaruh gatra ideologi (contohnya ideologi dunia
seperti liberalisme dan komunisme) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara menunjukkan :
Menjunjung tinggi kepentingan harkat dan martabat
manusia, menuntut kebebasan secara mutlak,
kebahagiaan hidup diukur hanya dengan kekayaan
material yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas atau golongan lain, golongan
ekonomi kuat menindas ekonomi lemah, penonjolan
golongan, pertentangan antargolongan, konflik dan
jalan kekerasan, perebutan kekuasaan negara.
Back
Ketahanan Nasional gatra politik
adalah sebagai kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan
dari dalam maupun luar, langsung maupun
tidak langsung membahayakan kehidupan
politik bangsa dan NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Next
Adapun pengaruh gatra politik terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara, nampak pada situasi yang
menggambarkan :
Perkembangan politik dalam negeri Indonesia, baik
dalam struktur, proses, budaya maupun komunikasi
politiknya.
Perkembangan politik luar negeri sebagai sarana
pencapaian kepentingan nasional, poitik luar negeri
sebagai integral dari strategi nasional, kejelasan garis
politik luar negeri.
Kondisi nyata ketahanan politik Indonesia. Untuk
mewujudkannya diperlukan kehidupan politik bangsa
yang sehat dan dinamis, yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas politik yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Back
Ketahanan Nasional dalam gatra ekonomi
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, gangguan yang datang dari luar
maupun dalam, langsung maupun tidak
langsung membahayakan kehidupan ekonomi
bangsa dan negara Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Next
Ketahanan Nasional dalam gatra sosial
budaya diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan dari luar maupun dalam, langsung
maupun tidak langsung membahayakan negara
Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan UUD
1945.
Wujud pengaruh gatra sosial budaya adalah
suatu kondisi sosial budaya di mana kebudayaan
suku-suku yang mendiami wilayah nusantara ini
saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam
kesetaraan.
Back
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber
daya alam sebagai elemen ketahanan nasional,
meliputi:
Next
Langkah-Langkah Pembinaan
Ketahanan Nasional Indonesia
Ideologi Politik
NEXT
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus
dikembangkan serta ditingkatkan.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan
dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya, agar tetap mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selaras dengan
peradaban dunia yang beruabh dengan cepat tanpa kehilangan
jati diri sebagai bangsa Indonesia.
3. Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang
bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya
untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan persatuan wilayah
serta moralitas yang loyal, utuh dan bangga terhadap bangsa
dan Negara.
4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar-
dasar Negara Republik Indonesia yang harus dipahami
dan diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga
kelestarian dan keampuhanya demi terwujudnya
tujuan nasional serta cita-cita nasional, oleh setiap
penyelenggara Negara, setiap lembaga kenegaraan,
lembaga kemasyarakatan dan setiap warga Negara
Indonesia.
5. Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila, harus
menunjukan keseimbangan fisik material dengan
pembangunan mental spiritual untuk menghindari
tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
6. Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan
harus dikembangkan guna mengembangkan peserta
didik menjadi manusia yang dewasa dan menjadi
warga negara yang baik.
1. Mengembangkan kehidupan
kewarganegaraan dan politik dalam negeri
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat.
a) Aspek Ideologi
Ideologi yang dimiliki suatu Negara dapat dikatakan
sebagai Guiding of Principle. Dapat pula dikatakan sebagai
prinsip yang dijadikan dasar, pedoman atau pemberi arah dan
tujuan yang hendak dituju dalm melangsungkan dan
mengembangan hidup dalam kehidupan nasional suatu bangsa
atau Negara.
b) Aspek Politik
Dalam bagian ini politik diartikan sebagai asas, haluan,
atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan
kekuasaan. Oleh karena itu, masalah politik sering dihubungkan
dengan masalah kekuasaan dalam suatu Negara yang berada di
tangan pemerintah.
c) Aspek Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja,
modal, teknologi, dan manajemen) dandistribusi barang serta jasa
untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan
ekonomi adalah meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran
barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah Negara.
d) Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik
budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG, baik
yang datang dari dalam maupun luar.
e) Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai
kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang dating dari luar
maupun dalam, yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasar Pancasila dan
UUD 1945.
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan
dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Pemikiran
tentang gatra dalam ketahanan nasional dirumuskan dan
dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasional
Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas
Trigatra dan Pancagatra.
Tri Gatra
Komponen strategi tri gatra yaitu gatra
geografi,sumber kekayaan alam dan penduduk merupakan
kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan
alamiah.
Panca Gatra
Komponen strategi panca gatra yaitu gatra
ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya dan pertahanan
keamanan merupakan kelompok gatra yang intangible atau
bersifat kehidupan sosial.
Apakah bela negara itu? Bela Negara adalah kewajiban
dasar manusia. Juga kehormatan bagi tiap warga negara yang
penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada
Negara dan bangsa
Memang banyak devinisi yang membuat pengertian
tentang arti bela Negara namun pengertian yang pasti Bela
Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Arti dari bela negara itu sendiri adalah Warga Negara Indonesia
(WNI) yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang dijiwai cinta
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban
demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
1 Makna Bela Negara
Membela nega merupakan kewajiban sbg wrg neg. Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dg undang-undang.
Kesadaran bela neg itu hakikatnya kesediaan berbakti pada nega
dan kesediaan berkorban membela neg. Spektrum bela neg itu
sangat luas, dari yg paling halus, hingga yg paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga neg sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
2 Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
Pasal 30 UUD 1945
Sampai saat ini undang-undang yang merupakan
pelaksanaan dari pasal 30 UUD 1945 tersebut adalah :
UU No. 2 Tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik
Indonesia
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
3 Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara
Konsep Bela Negara dapat diuraikan secara fisik maupun
non-fisik.