Anda di halaman 1dari 44

Adalah politik dlm pelaksanaan,

yaitu upaya bgmn mencapai tujuan


Geostrategi atau sasaran yg ditetapkan sesuai dg
keinginan politik. Geostrategis adalah
perumusan strategi nasional dg
memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sbg faktor utama.

 Geografi
 Demografi
 Ideologi
Posisi silang  Politik
indonesia  Ekonomi
 Sosial
 Budaya
 Hankam
 Sejarah Ketahanan Nasional dimulai dari tekad dan
semangat untuk menyatukan wilayah nusantara ke
arah persatuan dan kesatuan bangsa yang telah
tumbuh sejak masa kejayaan kerajaan Sriwijaya
pada abad VII.
 Upaya menyatukan wilayah nusantara ke arah
persatuan dan kesatuan bangsa di bidang politik,
dimulai pada era kerajaan Majapahit abad XIV
sebagaimana diungkapkan dalam tekad Gajah Mada
yang dikenal sebagai Sumpah Palapa.
 Lahirnya Budhi Utomo pada tahun 1908 yang
dikenal dengan sebutan Kebangkitan Nasional telah
memperkuat tekad dan menggelorakan semangat
kebangsaan melalui gerakan pendidikan nasional.
 Dikumandangkannya Sumpah Pemuda oleh
eksponen generasi muda pada tahun 1928
telah semakin membangkitkan kesadaran
untuk membina dan menata kehidupan
berbangsa serta mengembangkan
kemampuan dan kekuatan secara terpadu di
bidang sosial politik dan budaya dalam
ikatan persatuan dan kesatuan nasional.
 Pergerakan nasional mencapai puncaknya
pada saat diproklamasikannya kemerdekaan
bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus
tahun 1945.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan
baik yang datang dari luar maupun dalam serta
langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasionalnya.
Pengertian Ketahanan Nasional dapat dilihat dalam
tiga “wajah”, yakni :
 Ketahanan Nasional sebagai suatu kenyataan
yang nyata atau real.
 Ketahanan Nasional sebagai konsepsi, yang
ditunjukkan dengan definisi tentang Konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia, yakni konsep
pengaturan dan penyelenggaraan negara.
 Ketahanan Nasional sebagai metode berpikir
atau metode pendekatan yang ditunjukkan
dengan konsepnya dalam melihat keseluruhan
aspek sebagai satu kesatuan utuh yang harus
terpelihara dan dijaga keamanan dan
kelangsungannya.
 Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai Metode
Pembinaan Kehidupan Nasional adalah metode integral
yang mencakup seluruh aspek dalam kehidupan negara
yang dikenal dengan Astagatra (8 aspek), yakni tiga
gatra alamiah (geografi, kekayaan alam dan
kependudukan) dan lima gatra sosial (ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan)
yang bersifat dinamis.
 Konsepsi Ketahanan Nasional yang berfungsi
sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan nasional di segala
bidang dan sektor pembangunan nasional secara
terpadu, yang dilakukan sesuai dengan rancangan
program pembangunan.
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Di dalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan menjadi
tolok ukur bagi Ketahanan Nasional.

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh


Terpadu
Ketahanan Nasional mencakup kehidupan bangsa
secara komprehensif integral dalam bentuk perwujudan
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan
selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara berdasarkan matriks
Astragatra.
3. Asas Mawas Ke Dalam dan Mawas Keluar
a. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat,
sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-
nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa
yang ulet dan tangguh.
b. Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi
dan berperan serta menghadapi dampak lingkungan
strategis luar negeri, serta menerima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan
dunia internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Ketahanan Nasional mengandung nilai keadilan,
kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
a. Mandiri
Mengandung prinsip tidak mudah menyerah, ulet
dan tangguh, memiliki daya saing tinggi, mampu
menentukan sasaran serta kebijaksanaan dan
strategi pencapaiannya, bersandar pada integritas
dan kepribadian bangsa.

b. Dinamis
Artinya kondisi Ketahanan Nasional tidaklah tetap,
melainkan dapat meningkat ataupun menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
c. Berwibawa
Artinya kemampuan Ketahanan Nasional Indonesia
mampu untuk mempengaruhi pihak lain, dengan
mengutamakan kekuatan moral, sehingga selalu
disegani dan diperhitungkan pihak lain. Makin tinggi
tingkat Ketahanan Indonesia, makin tinggi pula
kewibawaan nasional, yang berarti makin tinggi
tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara
Indonesia.
d. Konsultasi dan Kerjasama
Artinya Ketahanan Nasional itu tidak mengutamakan
pada sikap konfrontatif dan antagonis, tetapi lebih
mengutamakan pada sikap konsultasi dan kerjasama serta
saling menghargai, tidak mengandalkan kekuasaan dan
fisik semata.
Ideologi Politik

Ekonomi Sosial Budaya

Sumber Daya Pertahanan dan


Alam Keamanan

NEXT
Ketahanan Nasional gatra Ideologi
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam,
langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Next
Pengaruh gatra ideologi (contohnya ideologi dunia
seperti liberalisme dan komunisme) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara menunjukkan :
 Menjunjung tinggi kepentingan harkat dan martabat
manusia, menuntut kebebasan secara mutlak,
kebahagiaan hidup diukur hanya dengan kekayaan
material yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
 Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas atau golongan lain, golongan
ekonomi kuat menindas ekonomi lemah, penonjolan
golongan, pertentangan antargolongan, konflik dan
jalan kekerasan, perebutan kekuasaan negara.

Back
Ketahanan Nasional gatra politik
adalah sebagai kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan
dari dalam maupun luar, langsung maupun
tidak langsung membahayakan kehidupan
politik bangsa dan NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Next
Adapun pengaruh gatra politik terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara, nampak pada situasi yang
menggambarkan :
 Perkembangan politik dalam negeri Indonesia, baik
dalam struktur, proses, budaya maupun komunikasi
politiknya.
 Perkembangan politik luar negeri sebagai sarana
pencapaian kepentingan nasional, poitik luar negeri
sebagai integral dari strategi nasional, kejelasan garis
politik luar negeri.
 Kondisi nyata ketahanan politik Indonesia. Untuk
mewujudkannya diperlukan kehidupan politik bangsa
yang sehat dan dinamis, yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas politik yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Back
Ketahanan Nasional dalam gatra ekonomi
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, gangguan yang datang dari luar
maupun dalam, langsung maupun tidak
langsung membahayakan kehidupan ekonomi
bangsa dan negara Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Next
Ketahanan Nasional dalam gatra sosial
budaya diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan dari luar maupun dalam, langsung
maupun tidak langsung membahayakan negara
Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan UUD
1945.
Wujud pengaruh gatra sosial budaya adalah
suatu kondisi sosial budaya di mana kebudayaan
suku-suku yang mendiami wilayah nusantara ini
saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam
kesetaraan.
Back
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber
daya alam sebagai elemen ketahanan nasional,
meliputi:

1) Potensi sumber daya alam wilayah yang


bersangkutan mencakup sumber daya alam
hewani, nabati dan tambang.

2) Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.

3) Pemanfaatan sumber daya alam dengan


memperhitungkan masa depan dan lingkungan
hidup.

4) Kontrol sumber daya alam.


Ketahanan Nasional dalam gatra Pertahanan
Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang
datang dari dalam maupun luar, langsung maupun
tidak langsung membahayakan identitas, integritas
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Next
Langkah-Langkah Pembinaan
Ketahanan Nasional Indonesia

Ideologi Politik

Ekonomi Sosial Budaya

Sumber Daya Pertahanan dan


Alam Keamanan

NEXT
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus
dikembangkan serta ditingkatkan.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan
dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya, agar tetap mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selaras dengan
peradaban dunia yang beruabh dengan cepat tanpa kehilangan
jati diri sebagai bangsa Indonesia.
3. Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang
bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya
untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan persatuan wilayah
serta moralitas yang loyal, utuh dan bangga terhadap bangsa
dan Negara.
4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar-
dasar Negara Republik Indonesia yang harus dipahami
dan diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga
kelestarian dan keampuhanya demi terwujudnya
tujuan nasional serta cita-cita nasional, oleh setiap
penyelenggara Negara, setiap lembaga kenegaraan,
lembaga kemasyarakatan dan setiap warga Negara
Indonesia.
5. Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila, harus
menunjukan keseimbangan fisik material dengan
pembangunan mental spiritual untuk menghindari
tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
6. Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan
harus dikembangkan guna mengembangkan peserta
didik menjadi manusia yang dewasa dan menjadi
warga negara yang baik.
1. Mengembangkan kehidupan
kewarganegaraan dan politik dalam negeri
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat.

2. Mengembangkan kehidupan politik luar


negeri sebagai sarana pencapaian
kepentingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa yang berlandaskan pada
pembukaan UUD 1945.
Back
1. Mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang dapat
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi
kerakyatan.

2. Implementasi sistem ekonomi kerakyataan harus


dihindarkan berkembangnya system free figh liberalism,
system etatism dan pemusatan kekuatan ekonomi pada
satu kelompok dalam bentuk monopoli.

3. Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan


saling seimbang dalam keselarasan dan keterpaduan
antarsektor pertanian dengan perindustrian dan jasa.
1. Mengembangkan sistem sosial budaya yang dapat
mewujudkan nilai-nilai budaya nasional dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
guna memantapkan jati diri dan integritas bangsa.

2. Mengkondisikan dan membina manusia dan masyarakat


Indonesia yang berjiwa Pancasila.

3. Mengembangkan kehidupan keagamaan, sehingga nilai-


nilai agama, Ketuhanan Yang Maha Esa, meresap dan
mewarnai tingkah laku sehari-hari serta menjadi
landasan moral yang kokoh dalam pelaksanaan
pembangunan nasional.
1. Dengan mengembangkan potensi sumber daya alamwilayah
yang bersangkutan mencakup sumber daya alam
hewani, nabati dan tambang.
2. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam dalam
negeri sendiri untuk menjadikan negara yang mandiri
sendiri dalam mengelola sumber daya alam yang ada.
3. Mampu memberlakukan pemanfaatan sumber daya alam
dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan
hidup.
4. Mengontrol sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap
lapisan masyarakat bangsa Indonesia.
1. Mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan
yang dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya
bela negara.
2. Mengembangkan nilai, sikap dan perilaku cinta damai,
cinta kemerdekkan, kedaulatan pada seluruh
kekuatan pertahanan keamanan nasional.
3. Melakukan pembangunan kekuatan kemampuan
pertahanan dan keamanan yang bermanfaat
menjamin perdamaian dan stabilitas keamanaan
untuk kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
4. Melindungi potensi nasional dan hasil - hasil
pembangunan yang telah dicapai dari segala ancaman
dan gangguan yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap
lapisan masyarakat bangsa Indonesia.

5. Mengembangkan perlengkapan yang mendukung


pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan yang dihasilkan oleh industri dalam
negeri.

6. Melaksanakan pembangunan dan penggunaan


kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
oleh manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana,
menghormati HAM dan memahami makna nilai dan
hakikat perang dan damai.
Dalam upaya mencapai tujuan nasional atau cita – cita
bangsa dan untuk mempertahankan keutuhan Negara dari ATHG,
maka dibutuhkan penguatan akan Ketahanan Nasional. Adapun
unsur – unsur pemerkuat Ketahanan Nasional antara lain sebagai
berikut :
1. Metode Astagatra
Secara Antropologis manusia merupakan makhluk Tuhan
yang paling sempurna karena memiliki akal budi sehingga lahir
manusia berbudaya. Sebagai manusia berbudaya maka perlulah
mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya dalam usaha
mempertahankan eksistensinya dan kelangsungan hidupnya.
Hubungan – hubungan itu adalah :
 Hubungan manusia dengan Tuhannya, dinamakan “Agama”,
 Hubungan ,manusia dengan cita – citanya, dinamakan
“Ideologi”,
 Hubungan manusia dengan kekuasaan, dinamakan “Politik”,
 Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhan,
dinamakan “Ekonomi”,
 Hubungan manusia dengan manusia lainnya, dinamakan
“Sosial”,
 Hubungan manusia dengan rasa keindahan, dinamakan
“Seni/budaya”,
 Hubungan manusia dengan pemanfaatan alam, dinamakan
“IPTEK”,

Dalam hubungannya manusia dengan alam sekitarnya


pada hakekatnya dtujukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
yaitu kesejahteraan dan keamanan. Untuk menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa diperlukan suatu konsep
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
serasi dalam semua aspek kehidupan nasional. Ketahanan
Nasional merupakan konsepsi dalam pengaturan dan
penelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan
nasional. Kehidupan nasional dapat dibagi menjadi aspek sebagai
berikut :
 Aspek alamiah yang terdiri dari 3 aspek yaitu posisi lokasi
geografis, keadaan dan kekayaan alam, dan kemampuan
penduduk yang dikenal dengan istilah “Trigatra”.
 Aspek sosial yang meliputi ideologi, politik, sosial, budaya,
dan hankam dikenal dengan istilah “Pancagatra”.
2. Aspek Trigatra
Komponen strategi tri gatra yaitu gatra geografi,sumber
kekayaan alam dan penduduk merupakan kelompok gatra yang
tangible atau bersifat kehidupan alamiah.

a) Posisi dan Lokasi Geogerafi Negara


Bentuk, keadaan, dan lokasi geografis suatu Negara
sangat mempengaruhi kehidupan bangsa yang mendiaminya
dalam penyelenggaraan dan pengaturan kesejahteraan dan
keamanan.
b) Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam suatu Negara adalah segala sumber dan
potensi alam yang didapatkan di bumi, laut, dan udara yang
berada di wilayah suatu Negara. Kekayaan tersebut meliputi
flora, fauna, dan tambang yang keberadaannya bias di atmosfir,
di permukaan bumi, dan di dalam bumi.
c) Keadaan dan kemampuan penduduk
Keadaan penduduk sangat berpengaruh terhadap
penyediaan tenaga kerja pengelola kekayaan alam dan
berpengaruh pula terhadap personal yang mampu mengola
Hankam.
3. Aspek Pancagatra
Komponen strategi panca gatra yaitu gatra
ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya dan pertahanan keamanan
merupakan kelompok gatra yang intangible atau bersifat
kehidupan sosial.

a) Aspek Ideologi
Ideologi yang dimiliki suatu Negara dapat dikatakan
sebagai Guiding of Principle. Dapat pula dikatakan sebagai
prinsip yang dijadikan dasar, pedoman atau pemberi arah dan
tujuan yang hendak dituju dalm melangsungkan dan
mengembangan hidup dalam kehidupan nasional suatu bangsa
atau Negara.
b) Aspek Politik
Dalam bagian ini politik diartikan sebagai asas, haluan,
atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan
kekuasaan. Oleh karena itu, masalah politik sering dihubungkan
dengan masalah kekuasaan dalam suatu Negara yang berada di
tangan pemerintah.
c) Aspek Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja,
modal, teknologi, dan manajemen) dandistribusi barang serta jasa
untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan
ekonomi adalah meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran
barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah Negara.
d) Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik
budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG, baik
yang datang dari dalam maupun luar.
e) Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai
kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang dating dari luar
maupun dalam, yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasar Pancasila dan
UUD 1945.
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan
dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Pemikiran
tentang gatra dalam ketahanan nasional dirumuskan dan
dikembangkan oleh Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasional
Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas
Trigatra dan Pancagatra.
 Tri Gatra
Komponen strategi tri gatra yaitu gatra
geografi,sumber kekayaan alam dan penduduk merupakan
kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan
alamiah.

 Panca Gatra
Komponen strategi panca gatra yaitu gatra
ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya dan pertahanan
keamanan merupakan kelompok gatra yang intangible atau
bersifat kehidupan sosial.
Apakah bela negara itu? Bela Negara adalah kewajiban
dasar manusia. Juga kehormatan bagi tiap warga negara yang
penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada
Negara dan bangsa
Memang banyak devinisi yang membuat pengertian
tentang arti bela Negara namun pengertian yang pasti Bela
Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Arti dari bela negara itu sendiri adalah Warga Negara Indonesia
(WNI) yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang dijiwai cinta
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban
demi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
1 Makna Bela Negara
Membela nega merupakan kewajiban sbg wrg neg. Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dg undang-undang.
Kesadaran bela neg itu hakikatnya kesediaan berbakti pada nega
dan kesediaan berkorban membela neg. Spektrum bela neg itu
sangat luas, dari yg paling halus, hingga yg paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga neg sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
2 Peraturan Perundang-undangan tentang Bela Negara
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
 Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
 Pasal 30 UUD 1945
Sampai saat ini undang-undang yang merupakan
pelaksanaan dari pasal 30 UUD 1945 tersebut adalah :
 UU No. 2 Tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik
Indonesia
 UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
 UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
3 Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara
Konsep Bela Negara dapat diuraikan secara fisik maupun
non-fisik.

1) Bela Negara secara Fisik


Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul bedil" menghadapi
serangan atau agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan
untuk menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan bela negara
secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai "segala upaya untuk
mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan
cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan negara".

2) Bela Negara secara Nonfisik


Bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi,
misalnya dengan cara:
 Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk
menghayati arti demokrasi dengan menghargai perbedaan
pendapat dan tidak memaksakan kehendak.
 Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian
yang tulus kepada masyarakat.
 Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan
berkarya nyata (bukan retorika).
 Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-
undang dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia.
 Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai
dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih
bertaqwa kepada Allah swt melalui ibadah sesuai
agama/kepercayaan masing- masing

Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam


melakukan bela negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi
konflik yang merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat
dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Jadi, Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk


mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari
luar maupun dalam negeri.
Peran aktif Indonesia di dunia Internasional dalam upaya
pemeliharaan perdamaian dunia dilaksanakan berdasarkan pada
kebijakan politik, bantuan kemanusiaan maupun peranannya baik
dalam bentuk sebagai pengamat militer, staf militer atau Kontingen
Satgas operasi pemeliharaan perdamaian sebagai duta bangsa di
bawah bendera PBB. Keikutsertaan Indonesia dalam upaya
perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan
perdamaian. Keikutsertaan Indonesia dalam operasi pemeliharaan
perdamaian sudah dimulai sejak tahun 1957. Pasukan perdamaian
dari Indonesia dikenal dengan nama Kontigen Garuda atau Konga.
Sejak tahun 1967 sampai saat ini Garuda Indonesia telah
diterjunkan keberbagai kawasan konflik bergabung dengan pasukan
perdamaian PBB.
Kontigen Garuda 1 diterjunkan ke Mesir pada tanggal 8
Januari 1957. Adapun sampai sekarang ini Kontigen Garuda XIIA
terakhir kali diterjunkan ke Libanon sebagai bagian dari UNFIL (
Pasukan Perdamaian PBB di Libanon ) pada September 2006.
Selain keikutsertaan melalui Kontingen Garuda dalam
operasi pemeliharaan PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Sampai saat ini, Indonesia sudah
3 (tiga) kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
yaitu :
 Keanggotaan Pertama Periode 1973 – 1974.
 Keanggotaan Kedua Periode 1995 – 1996.
 Keanggotaan Ketiga Periode 2007 – 2008.

Dengan terpilih menjadi anggota, berarti Indonesia akan


mengemban kepercayaan masyarakat internasional untuk
berpatisipasi menjadi Dewan Keamanan sebagai badan yang
efektif untuk menghadapi tantangan – tantangan global dibidang
perdamaian dan keamanan saat ini.

Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan merupakan


wujud dari upaya dibidang diplomasi untuk melaksanakan amanat
Pembukaan UUD 1945 Alenia IV, yang memandatkan Indonesia
untuk turut serta secara aktif dalam upaya menciptakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Dlm pembentukan ketahan nasional di suatu bangsa
diperlukan geostrategi sebelumnya agar terwujudnya tujuan
nasional. Dan pengertian geostrategi itu sendiri adalah salah satu
cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Geostrataegi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi
”Ketahanan Nasional”. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia
adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh
dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, dan UUD 1945.
Jadi kita sbg wrg neg Indo bisa mewujudkan
Keberhasilan Ketahanan Indo ,salah satunya dg cara , memiliki
semangat pejuang bgs dlm bentuk pejuang non-fisik yg disertai
keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah. Sadar dan
peduli akan pengaruh- pengaruh yg timbul pd aspek
IPOLEKSOSBUD HANKAM, shg setiap wrg neg Indo dpt
meminimalisir pengaruh tsbt.
1. Sunarso M.Si., Dkk. 2013, Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi, Yogyakarta : UNY Pers.
2. LEMHANNAS, 1989, Tolok Ukur Kondisi, Ketahanan Nasional, Jakarta :
New Aqua Pers.
3. Winarno, S.Pd., M.Si., 2008, Pendidikan Kewarganegaraan : Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi, Jakarta : Bumi Aksara.
4. Rukiyati, M.Hum., Dkk, 2013, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi,
Yogyakarta : UNY Pers.

5. Ms,Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi.Paradigma.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai