Tablet adalah Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi (FI VI, 2020).
Proses pembuatan :
GB
1. Milling bahan obat & eksipien (diayak)
2. penimbangan seluruh bahan
3. Pembuatan larutan bahan
pengikat. (b.pengikat+air jika tdk larut, dapat dipanaskan ad larut
didinginkan + zat warna
4. Pencampuran fase dalam : (ZA+pengisi+pengikat+disintegran) terbentuk
massa granul
5. Pengayakan masa 6–12 mesh
6. Pengeringan dg oven
7. Pengayakan granul 14-20 mesh IPC berat granul kering setelah diayak,
moisture content, kecepatan alir, sudut istirahat, BJ nyata, BJ mampat
8. Penambahan lubrikan dan glidan (fase luar)
9. Kompresi EVALUASI keseragaman bobot, kerapuhan, disolusi, kekerasan,
keseragaman kandungan, keseragaman ukuran, penetapan kadar.
GK CL
1. Milling bahan obat 1. Milling obat
2. Pencampuran 2. Pencampuran
3. Slugging 3. Kompresi
4. Pengecilan ukuran
5. Penamb. lubrikan
& disintegran
6. Kompresi
IPC granul
1. Sifat Alir :
Tujuan : untuk mengetahui sifat alir dari granul
Alat : corong, stopwatch
- Prosedur : pasang corong pada statif dengan jarak ujung pipa bawah ke
bidang datar =10 cm timbang W gram sampel tuang sampel ke
corong dengan dasar lubang corong ditutup buka tutup dasar corong
sambal jalankan stopwatch Granul yang jatuh akan membentuk
kerucut. Tumpukan granul tersebut dihitung tinggi (h cm) dan jari-jarinya
( r cm). catat waktu yang dieperlukan sampai bahan dalam corong habis
(t detik)
a. Sudut Kontak : alfa : tan-1. (h/r)
b. Kecepatan alir : W/t
Interprestasi hasil :
3. Kompresibilitas
a. Tujuan : Untuk mengetahui sifat kompresibilitas granul saat akan
di buat tablet
b. Metode : Timbang sejumlah serbuk, masukkan kedalam gelas
ukur
100 ml dengan skala terkecil 1 ml, tanpa pemampatan.
Ratakan permukaan serbuk dengan hati-hati tanpa dimampatkan jika
perlu, dan bacalah volume yang terlihat (V0) ke skala terdekat.
Lakukan 200 kali pengetukan, kemudian bacalah volume yang
terlihat (VF) ke skala terdekat. Hitung indeks kompresibilitas dengan
V 0−VF
rumus :100( )
V0
4. Homogenitas
a. Tujuan : Untuk melihat bahwa granul sudah homogen yang
menunjukkan bahwa zat aktif menyebar secara merata
b. Metode : Melakukan pengujian penetapan kadar dengan
mengambil sampel pada beberapa titik (atas, tengah, bawah)
Evaluasi Tablet
a. Keseragaman Sediaan
1. (Keseragaman Kandungan) : jika kekuatan obat <25 mg
Prinsip : Mengukur kadar kandungan setiap tablet uji
4. Uji Disolusi
a. Prinsip : Melarutkan sediaan dalam media dan kondisi yang
sesuai dengan tempat melarutnya tablet didalam tubuh
b. Tujuan : Untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan
disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi
c. Prosedur :
1. Masukkan sejumlah volume (±1%) media disolusi (900 ml Dapar
pH 7.0) ke dalam wadah, jalankan pemanas alat hingga media
disolusi mencapai suhu 37°±0,5°C, hentikan alat, angkat
termometer.
2. Masukkan 1 unit tablet ke dalam masing-masing wadah, jaga agar
gelembung udara tidak menempel pada permukaan sediaan, dan
segera operasikan alat pada kecepatan 50 rpm selama 30 menit
3. Dalam interval waktu yang ditentukan, ambil sejumlah sampel pada
daerah pertengahan antara media disolusi dan bagian atas
keranjang, tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah. Ganti jumlah
volume alikot yang diambil dengan sejumlah volume media
disolusi yang sama yang bersuhu 37°C.
4. Lakukan analisis seperti tertera pada masing-masing monografi,
menggunakan metode penetapan kadar yang sesuai (KCKT)
5. Jika pada pengujian pertama belum memenuhi kriteria penerimaan,
maka pengujian dilanjutkan ke tahap S2, jika belum memenuhi
kriteria lanjut ke tahap S3.
d. Kriteria Penerimaan :
Toleransi : Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 75%
(Q) simvastatin, dari jumlah yang tertera pada etiket.
Tahap Jumlah yang diuji Kriteria Penerimaan
S1 6 Tiap unit sediaan tidak
kurang dari Q+5%
S2 6 Rata-rata dari 12 ujit
(S1+S2) adalah sama
dengan atau leih besar
dari Q, dan tidak satu
unitpun yang lebih kecil
dari Q-15%
S3 12 Rata-rata dari 24 unit
(S1+S2+S3) adalah sama
atau lebih besar dari Q,
tidak lebih dari 2 unit
sediaan yang lebih kecil
dari Q-15% dan tidak satu
unitpun yang
lebih kecil dari Q-25%
6. Uji Kerapuhan
7. Uji Friabilitas Tablet (BP, 2002)/ USP 36
Prinsip : Fenomena dimana permukaan tablet rusak atau adanya laminasi
atau kerusakan ketika tablet mengalami goncangan fisik
Tujuan :
Prosedur :
1. Timbang sejumlah tablet sampai didapatkan bobot total sebesar 6,5
gram
2. Bersihkan tablet dengan kuas halus
3. Letakkan tablet pada drum alat
4. Putar alat sebanyak 100 kali dan keluarkan tablet
5. Tablet dibersihkan, kemudian ditimbang
6. Hitung persen kehilangan bobot tablet
Persyaratan :
Umumnya uji dilakukan 1x. jika saat diputar tablet rusak, cacat maka
sampel gagal. Bila berat tablet kurang dari target, pengujian harus diulang
2x dan ditentukan rata-rata dari 3 pengujian. Maksimal rata-rata berat tablet
yang hilang dari 3 pengujian tidak lebih dari 1%
7. Uji Kekerasan Tablet (Pharmaceutical Dosage Form Tablet, Vol 2, hal 244)
Tujuan : menentukan kekerasan tablet
Alat : Hardness tester
Prosedur :
Ambil 5 tablet uji satu persatu tablet dengan menempatkan tablet secara
vertikal pada ujung alat hardness tester putar spiral pada alat, hingga
tablet pecah sempurna catat nilai skala yang ditunjukkan saat tablet
pecah
Persyaratan : 4-8 mg/cm2 Kp
Daftar pustaka
Kemenkes RI. 2020. Farmakope Indonesia VI. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
United States Pharmacopeia-National Formulary. USP 36-NF31. 2013.
Rowe, Raymond C., Paul J Sheskey and Marian E Quinn. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients. Pharmaceutical Press. United Kingdom.
Jones, David. 2008. FASTtrack: Pharmaceuticas-Dosage Form and Design.
Phaemaceutical Press. United Kingdom.