MANUSIA
Hubungan keterkaitan dan
ketergantungan antar ke-6
komponen ekosistem harus
dipertahankan dalam kondisi TUMBUHAN* HEWAN*
yang stabil dan seimbang.
faktor biotik
Perubahan terhadap salah
satu komponen akan faktor abiotik
mempengaruhi komponen
lainnya. TANAH AIR
UDARA
Biosfer/Ekosfer
• Biosfer atau ekosfer merupakan bulatan Bumi dimana terdapat
kehidupan.
• Kehidupan di Bumi ini berlangsung tidak hanya karena adanya
proses metabolisme, pertumbuhan, perkembangbiakan
(reproduksi) dan adaptasi (penyesuaian diri) tetapi juga adanya
keanekaragaman
Ekosfer
Ekosistem
Ekosistem
Kehidupan
Komunitas Wilayah
Ekologi
Dunia Makro Populasi
Organisme Komunitas
Populasi
Dunia Mikro
Organisme
Tingkat Hirarki Organisasi Ekologi (Odum, 1971)
Komponen
Genetik - Sel - Organisme - Populasi - Komunitas
biotik
+
Komponen
Materi --------------------------------------- Energi
abiotik
=
Sistem Biologi
Sistem Sistem Sel Sistem Sistem
(Biosystem) Ekosistem
Genetik Organisme Populasi
EKOSFER (=BIOSFER)
Keseluruhan ekosistem di
Bumi; meliputi semua
bagian Bumi yang
mengandung kehidupan
(terdiri dari komponen
biotik yang berinteraksi
dengan lingkungan abiotik
yang merupakan bagian
dari atmosfer, hidrosfer &
litosfer).
‘Biosphere-2’ :
•Suatu percobaan utk membuat sistem yang mandiri
(self-sustaining) dan terisolasi dari dunia luar.
•Tujuan: mempelajari cara kerja Bumi dan
mengembangkan sistem yang berpotensi untuk
digunakan dalam perjalanan luar angkasa, atau untuk
hidup di planet lain.
•Tahun 1991 di Arizona (AS), biaya US $ 200 juta.
•Dalam bangunan ‘rumah kaca’ seluas 1,3 ha, dibuat
tiruan atmosfer, hidrosfer dan litosfer, dalam berbagai
ekosistem (hutan tropis, gurun pasir, lahan pertanian,
lautan dll).
•Delapan orang direncanakan hidup di dalamnya selama
dua tahun, tanpa bantuan apa pun dari luar.
•Input: dimasukkan 4.000 jenis tumbuhan dan hewan
untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan 900.000 galon
air sebagai ‘laut’.
(ilustrasi: www.newenergy.bio2.edu/images/Bio2moon.jpg;
www.nscollegeprep.cps.k12.il.us/depts/science)
Apa yang terjadi?
Biosphere-2 gagal mensimulasikan Bumi dengan baik, dan tidak dapat mempertahankan
kondisinya percobaan bertahan kurang dari 2 tahun:
[kandungan O2 terus menurun; CO2 meningkat; 19 dari 25 spesies vertebrata kecil menjadi
punah; hampir semua serangga/penyerbuk punah; beberapa spesies hewan & tumbuhan
merajalela; perairan tercemar nutrien; udara meracuni manusia]
1. Interaksi (interaction)
2. Saling bergantung (interdependence)
3. Keanekaragaman (diversity)
4. Keharmonisan (harmony)
5. Kemampuan berkelanjutan (sustainability)
Fungsi dasar Ekosistem
Analisis ekosistem dari segi fungsional:
1.Aliran energi
2.Rantai makanan
3.Keanekaragaman
4.Siklus makanan
5.Evolusi dan perkembangan
6.Pengendalian
Keseimbangan dalam Ekosistem
• Keseimbangan yang terdapat dalam suatu ekosistem disebut
homeostatis
kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan
• Homeostatis: kestabilan yang dinamis, karena perubahan
perubahan yang terjadi pada ekosistem akan tetap mengarah
pada tercapainya keseimbangan baru.
• Faktor-faktor yang terlibat dalam mekanisme keseimbangan
ekosistem mencakup mekanisme yang mengatur
penyimpanan bahan-bahan, pelepasan hara, pertumbuhan
organisme dan populasi, proses produksi, serta dekomposisi
bahan-bahan organik.
• Kondisi ekosistem dalam keseimbangan
ekosistem telah mantap atau telah mencapai klimaks,
sehingga mempunyai daya tahan yang besar untuk
menghadapi berbagai gangguan.
Habitat
• Habitat: tempat suatu makhluk hidup.
Semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup.
• Menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari
berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas (Contoh:
habitat padang rumput, habitat hutan mangrove)
• Habitat suatu organisme umumnya mengandung faktor
ekologi yang sesuai dengan persyaratan hidup organisme
yang menghuninya.
– Persyaratan hidup setiap organisme merupakan kisaran faktor-faktor
ekologi yang ada dalam habitat dan diperlukan oleh setiap organisme
untuk mempertahankan hidupnya.
– Kisaran faktor-faktor ekologi bagi setiap organisme memiliki lebar
berbeda yang pada batas bawah disebut titik minimum, batas atas
disebut titik maksimum, di antara titik minimum dan titik maksimum
disebut titik optimum.
Komunitas
• Secara genetika, individu-individu adalah anggota suatu populasi
setempat dan secara ekologi mereka adalah anggota ekosistem.
• Bagian terbesar ekosistem terdiri atas kumpulan tumbuhan dan
binatang yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat
tumbuhan dan binatang yang disebut komunitas.
• Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam
kegoncangan (fluktuasi) populasi yang saling memengaruhi.
• Suatu komunitas merupakan suatu organisme dengan jenis
komposisi yang terbatas dan mempunyai sejumlah kehidupan.
• Organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan melalui
proses-proses kehidupan yang saling berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya.
• Jika salah satu organisme itu tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, maka akan berakibat fatal bagi organisme sendiri.
Relung (= niche)
• Di dalam habitat, setiap makhluk hidup mempunyai cara tertentu untuk
hidup (misal burung yang hidup di sawah ada yang makan serangga, ada
yang makan buah padi, makan katak, makan ikan). Cara hidup
organisme disebut relung atau niche
• Relung (niche) menunjukkan peranan fungsional dan posisi suatu
organisme dalam ekosistem
• Relung: posisi atau status organisme dalam suatu komunitas atau
ekosistem tertentu.
• Relung suatu organisme ditentukan oleh tempat hidupnya (habitat) dan
oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya, sebagai profesi organisme dalam
habitatnya.
• Berbagai organisme dapat hidup bersama dalam satu habitat.
Jika dua atau lebih organisme mempunyai relung yang sama dalam
satu habitat, maka akan terjadi persaingan.
Makin besar kesamaan relung dari organisme-organisme yang hidup
bersama dalam satu habitat, maka makin intensif persaingannya.
Suksesi dan klimaks
• Lingkungan alam selalu mengalami perubahan-perubahan
dalam ekosistem.
Perubahan-perubahan atau pergantian-pergantian pada
ekosistem terjadi baik tanpa ataupun dengan campur tangan
manusia.
• Evolusi ekosistem ini disebut suksesi ekologi:
– perkembangan komunitas teratur yang menyangkut
perubahan susunan spesies dan proses-proses komunitas;
– perubahan-perubahan fisik akibat pengaruh pekerjaan
komunitas; mencapai puncak (klimaks) pada waktu
ekosistem stabil dengan biomassa dan fungsi kerja sama
antar-organisme serta komunitas berada pada titik
maksimum.
SUKSESI
DAN
KLIMAKS
Parameter dalam Analisis Ekosistem
• Aliran energi
Rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain mulai
dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat
tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah.
• Biomassa
Total berat seluruh komponen hidup organisme yang dinyatakan dalam berat
kering bahan organik per satuan luas (misalnya, kg.m2)
Biomassa berhubungan dengan kandungan energi suatu organisme dan lebih
mudah diukur daripada mengukur kandungan energi itu sendiri.
• Siklus materi
– Materi yang dimanfaatkan oleh organisme akan mengalami siklus yang
berulang.
– Misalnya nitrogen yang diambil oleh akar tumbuhan dan dipakai untuk
menyusun bagian tubuhnya misalnya daun, daun dimakan belalang dan
belalang matt, selanjutnya tubuh belalang diurai melalui proses
dekomposisi, hasil uraiannya kembali ke tanah.
Energi dalam Ekosistem
• Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan
kerja (Odum, 1993).
Bentuk-bentuk energi yang nyata berguna bagi organisme
hidup dapat berupa energi mekanik, energi kimia, energi
radiasi, dan energi panas.
• Energi yang dimiliki oleh setiap organisme hidup adalah energi
kimia yang diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein,
karbohidrat, lemak, dsb.
– Energi diciptakan pertama kali pada tingkatan produsen: tumbuhan
hijau dengan mengubah energi matahari ke dalam bentuk energi
potensial.
– Energi potensial: energi yang tersimpan dan dapat digunakan untuk
melakukan kerja, contohnya protein, karbohidrat, dan lemak.
– Energi kinetik merupakan energi yang terlepaskan atau energi yang
dibebaskan oleh organisme berupa energi gerak.
Hukum Termodinamika
• Hukum Termodinamika I
Energi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain, tetapi tidak pernah dapat diciptakan atau
dimusnahkan
• Hukum Termodinamika II
Setiap terjadi perubahan bentuk energi, pasti terjadi
degradasi energi dari bentuk energi yang terpusat menjadi
bentuk energi yang terpencar, dan di dalam proses
transformasi energi selalu melepaskan panas dalam bentuk
energi yang tidak dapat digunakan.
Rantai Makanan
• Rantai makanan: transfer atau pemindahan energi dari sumbernya
melalui serangkaian organisme yang dimakan dan yang memakan (Odum,
1993).
1. siklus air
2. siklus oksigen
3. siklus karbon
4. siklus nitrogen
5. siklus sulfur.
Siklus Air di Alam
Siklus Karbon dan Oksigen di Alam
Daya Lenting Lingkungan
(Resilience Capacity):
• Kemampuan suatu sistem untuk pulih kembali setelah
menyerap gangguan dari luar.
1. Ekosistem Alami
2. Ekosistem Binaan/Buatan
Berdasarkan intensitas pengelolaan
TIPOLOGI EKOSISTEM (1)
Ekosistem Terestrial
• Distribusi tumbuhan pada ekosistem teresterial sangat dipengaruhi oleh
faktor iklim (suhu dan curah hujan).
Tumbuhan sangat tergantung kepada air, beberapa jenis tertentu
rentan terhadap suhu tinggi dan kekeringan.
• Salah satu penentu variasi suhu adalah posisi wilayah pada garis
altitudinal dan latitudinal (bujur dan lintang)
– Suhu tinggi biasa terjadi pada daerah khatulistiwa terutama di gurun,
sedangkan suhu rendah pada daerah kutub.
– Secara ketinggian, wilayah yang berada pada pegunungan memiliki suhu rata-
rata lebih rendah daripada wilayah dekat dengan pantai atau dataran rendah.
Hutan adalah suatu ekosistem yang bercirikan liputan pohon yang cukup
luas, baik yang lebat atau kurang lebat (Departemen Kehutanan, 1981)
Ekosistem
berdasarkan intensitas pengelolaan
Ekosistem Alami
mengalami proses-proses perubahan secara alami
tanpa campur tangan manusia.
Ekosistem Binaan
membutuhkan pengelolaan dan penambahan energi/materi oleh manusia agar
dapat dipertahankan dalam kondisinya.
Ekosistem dan Sosiosistem (Rambo, 1981)
Daya Dukung Lingkungan (DDL) (1)
• DDL: Kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk
hidup lain (UU 32/2009)
• DDL: Jumlah individu suatu spesies yang dapat
didukung secara tak terbatas dalam suatu ruang
atau kawasan tertentu (Miller, 1986)
• DDL: Kemampuan untuk mendapatkan hasil dan
produk di suatu daerah dari SDA yang terbatas,
dengan mempertahankan jumlah dan kualitas
sumber dayanya (Khanna, 1999)
Daya Dukung Lingkungan (DDL) (2)
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
• Kemampuan maksimal suatu wilayah/kawasan untuk
mendukung kehidupan beserta kegiatan yang ada di
dalamnya.
C
Level
subsistensi
SDA
Populasi
Tahun
Hukum Malthus
Populasi cenderung bertambah menurut deret ukur (geometris)
Produksi pangan (SDA) cenderung bertambah menurut deret hitung (aritimatik)
The Tragedy of The Commons
(Hardin, 1968)
Kasus peternak
yang menggembalakan ternak di padang rumput
• Lokasi padang rumput yang merupakan sumber daya dianggap
sebagai milik umum.
• Setiap peternak merasa mempunyai hak untuk membiarkan
ternaknya mencari makan di tempat itu.
• Bila banyaknya peternak dan hewan yang merumput di padang tsb
masih dalam keadaan setimpal dengan kapasitas milik umum, maka
keseimbangan serta kelangsungan hidup padang rumput masih
tidak terancam.
• Ketika jumlah peternak semakin bertambah dan besarnya ternak
semakin meningkat, sedangkan pertumbuhan rumput tidak setara
maka akan menyebabkan bencana.
The Tragedy of The Commons (2)
Perilaku manusia dalam memanfaatkan SDA
– Manusia bertendensi menganggap SDA adalah milik
umum, sehingga dalam memanfaatkan serta
mengelolanya mereka berpegangan pada nilai-nilai milik
umum tsb.
mengakibatkan terjadinya eksploitasi yang tidak terkendali,
sehingga menimbulkan dampak negatif yang tidak diduga,
yang dapat berakibat thd penyusutan bahkan kepunahan
SDA yang ada.
• Bencana lain berpengaruh terhadap pemakai SDA:
menurunnya kualitas SDA
Keberlanjutan hidup si pemakai turut terancam.
• Terjadinya bencana di antara para pemakai, karena tidak
adanya mekanisme terkendali dalam menggunakan SDA
tersisihnya sekelompok pemakai yang tidak kuat dan
mampu bersaing dengan si pemakai lain.
Penerapan Konsep DDL
untuk Kehidupan Manusia?
• Konsep daya dukung yang berasal dari kehidupan bukan
manusia kurang sesuai diterapkan untuk manusia.
• Dalam hal daya dukung terhadap kehidupan manusia,
terjadi kompleksitas penetapan daya dukung yang
disebabkan adanya perbedaan yang sangat besar dalam
hal jenis dan jumlah sumberdaya yang digunakan oleh
masing-masing individu dan perubahan budaya
(teknologi) yang sangat cepat memengaruhi, sehingga
daya dukung sangat bervariasi antara budaya dan
tingkat pembangunan ekonomi masyarakat.
• Mobilitas manusia yang sangat tinggi memengaruhi
batas wilayah pemenuhan kebutuhan manusia
menjadi tidak terbatas.
Penerapan Konsep DDL
untuk Kehidupan Manusia (2)
• Konsep daya dukung terhadap populasi manusia mulai
diterapkan pada tahun 1960an.
Pola konsumsi manusia sangat bervariasi
dibandingkan dengan jenis hewan, menyebabkan
sangat lebih sulit untuk menduga daya dukung bumi
bagi manusia.