Anda di halaman 1dari 6

Da’wah

A. Definisi

Secara etimologi kata Da’wah berasal dari Bahasa Arab yaitu

artinya menyeru, mengajak

Sedangkan ‘da’wah” secara terminology ialah: “mengajak kaum muslimin

(khususnya) untuk kembali melaksanakan ajaran Islam”

(banyak deninisi yang dikemukakan oleh para ahli/ulama)

B. Dasar Hukum

Dasar hukum berdakwah ialah Al-qur’an dan al-hadits.

Dalam Al-qur’an Allah Swt. berfirman:

‫س ُن ِإ َّن َربَّكَ ُه َو أ َ ْعلَ ُم‬ َ ‫سنَ ِة َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّتِي ِه‬


َ ْ‫ي أَح‬ َ ‫ظ ِة الْ َح‬
َ ‫يل َر ِبِّكَ ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬ َ ‫ادْعُ ِإلَى‬
ِ ‫س ِب‬
)١٢٥( َ‫سبِي ِل ِه َوهُ َو أ َ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَدِين‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫بِ َم ْن‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”. QS. An-Nahl: 125

Lafad (serulah) adalah kata kerja perintah yang menunjukkan


wajibnya berda’wah kepada setiap muslim

[845]. Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang
hak dengan yang bathil. Dengan kata lain bijaksana.
Dalam Al-qur’an Allah Swt Berfirman:

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang)

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

memberi peringatan (da’wah) kepada kaumnya apabila mereka telah kembali

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. QS. At_taubah: 122

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari

yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran

: 104),

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan

beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih

baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan

mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Ali Imran : 110)

Dalam sebuah hadits Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra berkata, bahwasanya

Rasulullah saw bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun

hanya satu ayat.” HR. Bukhari


Rasulullah saw bersabda: “

“Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya

pahala kebaikan sebagaimana orang yang melakukannya” HR. Muslim

Kandungan hadits:

1. Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang mau mengajak orang lain

untuk berbuat kebaikan (sesuai ajaran Islam) maka kebaikan itu pun

akan ia dapatkan karena oada orang lain yang pernah diajaknya

berbuat kebaikan.

2. Menjadi motivasi kita untuk melaksanakan perintah agama yaitu

berda’wah kepada orang lain

Rasulullah saw bersabda:

Rasulullah pernah bersabda:


“Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan
tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu,
apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah
kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman” HR.
Muslim

C. Hukum Da’wah
Berdasarkan keterangan al-qur’an dan al-hadits tersebut di atas,

dapat kita lihat bahwasannya Allah Swt. memerintahkan kepada kaum

muslimin untuk berda’wah dengan cara hikmah/bijaksana dan

mengegur dengan cara yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa

kedudukan hukum berd’wah adalah fardhu ‘ain, artinya wajib untuk

setiap orang, sebab pada dasarnya setiap orang wajib menjaga dirinya

agar jangan sampai melanggar/jauh dari tuntunan Allah Swt.

D. Metodologi Da’wah

Da’wah dapat dilaksanakan dengan lisan, seperti ceramah-ceramah di masjis,

mushalla, di kelas, di lapangan, dsb. Melalui tulisan, buku, surat kabar, WA,

dsb. maupun melalui sikap atau akhlakul-karimah, seperti cara

perpakaian/penampilan, car bicara, cara bekerja, dsb.(persuasive)

E. Objek Da’wah

1. Objek material, yaitu secara fisik adalah manusia

2. Objek formal, yaitu hati sanubari/Qalbu, yakni agar hati manusia

semakin baik rasa keimanannya kepada Allah Swt. begitu pula

pikiran manusia agar selalu perfikir positip sesuai dengan aturan

Allah swt.

Rasululllah Saw Bersabda:

“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal

daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh
manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk

seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu

adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Da’wah dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga dst. Sebagaiman

firman Allah Swt:

ٌ‫علَ ْي َها َمالئِ َكة ٌ ِغالظ‬ َ ‫اس َو ْال ِح َج‬


َ ُ ‫ارة‬ ً ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
ُ َّ‫َارا َوقُودُهَا الن‬ َ ُ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا قُوا أ َ ْنف‬
)٦( َ‫َّللاَ َما أ َ َم َرهُ ْم َويَفْعَلُونَ َما يُؤْ َم ُرون‬
َّ َ‫صون‬ُ ‫ِشدَاد ٌ ال يَ ْع‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. QS. At-

Tahrim(66) : 6

Lafad ) ‫قُوا‬ ) artinya jagalah/ajaklah dirimu sendiri kemudian

keluargamu kepada ajaran Islam agar kamu terpelihara dari segala dosa

dan kelak diakhirat terhindar dari siksa neraka

F. Sarana Da’wah

Alat atau benda yang pantas digunakan unruk berda’wah


Sebenarnya anggota badan kita adalah sarana untuk berda’wah. Yang harus

kita sadari bahwa amnggota badan kita ini pada hakewkatnya adalah

nikmat/titipan dari Allah Swt. oleh karenai gunakanlah anggota badan ini

sesuai xdengan kehendak Allah, diantaranya yaitu bewrda’wah.

Sarana lainnya tentu banyak, seperti, uang, kendaraan, tempat, pengeras

suara, papan tulis , HP, dll

G. Penghalang

1. Tidak beriman kepada Allah Swt.

2. Imannya lemah, sehingga mudah tergoda dengan urusan materi

3. Malas

4. sombong

5. Tidak bertanggung jawab

6. Tidak memiliki ilmu

H. Tujuan Da’wah

Mencari Ridha Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai