Anda di halaman 1dari 6

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP

(diurutkan berdasarkan SKL 2008)

NAMA :
KELAS :
Design by A71_5
NO RUMUS SIMBOL SATUAN INFORMASI
(SI) PENTING
1 Massa Jenis ρ = massa jenis Kg/m3 1 g/cm3 =1000 Kg/m3
m m = massa Kg 1 Kg/m3 = 0,001
ρ=
V v = volum m3 g/cm3

2 Pemuaian panjang zat


padat
 o. . T
 = pertambahan panjang m Khusus bagian ini
o = panjang mula-mula m  dan o tidak
= koefisien muai zat padat harus dalam meter
/oC atau /K
asalkan satuan
oC
t o  ∆T = perubahan suhu keduanya sama
t = panjang akhir m misal dalam cm
3 Kalor
a. Kalor untuk menaikan Q = kalor Joule 1 kalori = 4,2 Joule
suhu benda m = massa Kg 1 Joule = o,24 kalori
Q = m.c.∆T c = kalor jenis J/KgoC
b. Kalor untuk merubah L = kalor laten (kalor uap, kalor J/kg
wujud benda embun, kalor beku, kalor
Q = m.L lebur)

c. Asas Black
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2) T1>T2 (Benda yang
mempunyai suhu
d. Alat Pemanas lebih diletakkan di
P.t m.c. T P = daya alat pemanas watt ruas kiri)
t = waktu untuk menaikan suhu sekon
4 Gerak Lurus Beraturan s = jarak M 5
1 km/jam = 1 x
s = v.t v = kecepatan m/s 18
t = waktu s m/s
18
1 m/s = 1 x m/s
5
5 Gerak Lurus Berubah vo = kecepatan awal m/s Untuk perlambatan a
Beraturan Vt = kecepatan akhir m/s bernilai negatif
Vt = vo+at a = percepatan m/s2
Vt2 = vo2 + 2as t = waktu sekon
S = vot+(1/2)a.t2 s = jarak m

1
6 Gaya F = gaya Newton Besarnya massa
F = m.a m = massa kg selalu tetap, namun
a = percepatan m/s2 berat tergantung
Berat w = berat N percepatan gravitasi
w = m.g g = percepatan gravitasi m/s2 di mana benda tsb
berada
7 Tekanan Zat Padat p = tekanan Pascal 1 Pa = 1 N/m2
F F = gaya (Pa)
p
A A = luas permukaan bidang N
m2

8 Tekanan Zat Cair ρ = massa jenis cairan Kg/m3 Sistem hidrolik


p .g.h g = percepatan gravitasi m/s2 diaplikasikan pada
h = kedalaman zat cair m mesin pengangkat
Sistem hidrolik F1 = gaya pada penampang 1 N mobil sehingga beban
F1 F2 F2 = gaya pada penampang 2 N yang berat dapat
A1 A2 A1 = Luas penampang 1 m diangkat dengan gaya
A2 = Luas penampang 2 yang lebih kecil,
Gaya apung / gaya ke atas satuan A1 harus sama
FA = wu – wf dengan A2 dan satuan
FA = Gaya ke atas N F1 harus sama
wu= berat benda ditimbang di N dengan F2
udara N
FA = ρ.V.g wf = berat benda dalam cairan ρ.V.g merupakan
berat zat cair yang
V = volum zat cair yang dipindahkan benda
dipindahkan ketika benda
dicelupkan ke dalam
suatu cairan
9 Tekanan gas pada ruang P = Tekanan atm Suhu gas dianggap
tertutup V = Volume gas m3 tetap
P1.V1 = P2.V2
10 Energi potensial m = massa kg Pada saat buah
Ep = m.g.h g = percepatan gravitasi m/s2 kelapa jatuh dari
h = ketinggian m pohon, buah
Energi Kinetik mengalami
1 2 v = kecepatan m/s perubahan bentuk
Ek = mv
2 energi dari energi
potensial menjadi
energi kinetik
11 Pesawat Sederhana w = berat beban N Pada takal / sistem
Pengungkit F = gaya / kuasa N katrol, besarnya KM
2
w.  w =  F. F  w = lengan beban m ditentukan oleh
Keuntungan mekanis  F = lengan kuasa m jumlah banyak tali
Pengungkit KM = keuntungan mekanis - yang menanggung
w F s = panjang bidang miring m beban atau biasanya
KM = =
F w h = tinggi bidang miring dari m sama dengan jumlah
Katrol permukaan tanah katrol dalam sistem
w tsb.
KM =
F
Bidang Miring
w s
KM = =
F h

12 Getaran f = frekuensi getaran / gelombang Hertz Hertz = 1/sekon


n 1 T = periode getaran / gelombang sekon
f= =
-
t T n = jumlah getaran / gelombang
t 1 m/s
T= = v = cepat rambat gelombang
n f m
= panjang (satu) gelombang
Gelombang
v= .f
13 Bunyi d = kedalaman m Rumus ini dapat
v.t v = cepat rambat gelombang m/s digunakan untuk
d=
sekon
2 bunyi mengukur kedalaman
t = selang waktu antara suara air atau kedalaman
(atau sonar) dikirim sampai gua.
didengar / diterima kembali
14 Cahaya f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung (+)
Cermin Lengkung (cekung R = jari-jari kelengkungan cermin cm f cermin cembung (-)
cm
dan cembung) So = jarak benda di depan cermin Si (+)=bayangannyata
cm
1 Si = jarak bayangan dari cermin Si (-)=bayangan maya
f R cm
2 Hi = Tinggi bayangan
cm
1 1 1 Ho = Tinggi benda M > 1 bay diperbesar
f So Si M = Perbesaran M = 1 bay sama
- (kai)
Si Hi
M besar
So Ho
M < 1 bay diperkecil

Pada cermin cekung :


Menentukan sifat Ruang Ruang Sifat Bayangan Bayangan yang
bayangan cermin cekung Benda Bayangan
dibentuk cermin
Ruang Benda+Ruang Bay = 5 I IV maya, tegak,
cembung selalu
diperbesar
II III nyata, terbalik, bersifat : maya, tegak,
diperbesar diperkecil
III II I IV
III II nyata, terbalik,
R f O diperkecil

3
tepat tepat di R nyata, terbalik,
di R sama besar
tepat tepat di f tidak terbentuk
di f bayangan
dioptri
Lensa (cekung dan Untuk mencari
cembung) P = kekuatan lensa
kekuatan lensa, jarak
1
f = jarak fokus lensa fokus harus dalam
P
f
Pada lensa cembung : meter
1 1 1 f lensa cembung (+)
Ruang Ruang Sifat Bayangan
f So Si Benda Bayangan f lensa cekung (-)
Si Hi O-F2 di depan maya, tegak, Si (+)=bayangannyata
M
So Ho lensa diperbesar
Si (-)=bayangan maya
(depan) ( belakang) F2 – di kanan nyata, terbalik,
2F2 2F1 diperbesar
2F2 2F1 nyata, terbalik, M > 1 bay diperbesar
2F2 F2 O F1 2F1
sama besar M = 1 bay sama
tepat - -
besar
di F2
M < 1 bay diperkecil

Bayangan yang
dibentuk lensa
cekung selalu bersifat
: maya, tegak,
diperkecil
15 Alat Optik Ma = Perbesaran untuk mata - (kali) Lensa okuler
a. Lup berakomodasi maksimum merupakan lensa
- (kali)
25cm Mt = Perbesaran untuk mata tidak yang berada di dekat
Ma= 1
f berakomodasi / rileks mata pengamat
25 cm f = fokus lup Lensa obyektif berada
Mt=
f di dekat obyek yang
b. Mikroskop M = Perbesaran Mikroskop diamati
- (kali)
M = fob x fok fob = fokus lensa obyektif cm
fok = fokus lensa okuler cm
16 Listrik Statis F = gaya coulomb N

k .Q1Q2 k = konstanta coulomb Nm2/c2


F coulomb
d2 Q = muatan listrik
Q m
I d = jarak antar muatan
t ampere
I = arus listrik
sekon
t = waktu
17 Listrik Dinamis
W V = beda potensial volt
V
joule
Q W = energi listrik
coulomb
Hukum Coulomb Q = muatan listrik
ohm(Ω)
V = I.R R = hambatan
4
Hambatan Penghantar
 ρ = hambatan jenis
R
Ωm
A  = panjang kawat penghantar
m
A = Luas penampang penghantar
Rangkaian Seri R m2

Rt = R1+R2+....+Rn

Rangkaian Paralel R
1 1 1 1
....
Rt R1 R2 Rn
Rangkaian Paralel terdiri
dari 2 Resistor
R1 xR2
Rt =
R1 R2
Hukum Kirchoff 1
I masuk = I keluar I = kuat arus ampere

Rangkaian Listrik dengan


hambatan dalam
a. Baterai Seri n = jumlah elemen
n. -
I E = GGL (gaya gerak listrik) GGL merupakan beda
n.r R Volt
r = hambatan dalam sumber potensial baterai yang
b. Baterai Paralel ohm
tegangan dihitung saat
E
I R = hambatan luar total rangkaian terbuka
r ohm
R atau beda potensial
n
asli baterai
18 Energi Listrik dan Daya
Listrik
joule
a. Energi Listrik W = Energi Listrik i kalori – 4,2 Joule
coulomb
W = Q.V Q = Muatan Listrik I J = 0,24 kal
volt
W = V.I.t V = tegangan / beda potensial
ampere
W = I2Rt I = Kuat Arus Listrik
watt
V2 P = Daya Listrik sekon
W= t
R t = waktu
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R
V2
P=
R
W
P=
t
19 Gaya Lorentz F = Gaya Lorentz N

5
F = B.i.  B = Kuat medan magnet Tesla

i = kuat arus listrik A


m
 = panjang kawat
20 Transformator
Np Vp Vp = tegangan primer / masukan V
V
Ns Vs Vs = teg. Sekunder / keluaran
Vp Is A
Ip = Arus primer / masukan
Vs Ip A
Is = Arus sekunder / keluaran
Np Is -
Np = jumlah lilitan primer
Ns Ip -
Ns = Jumlah lilitan sekunder J
Ws = Energi keluaran J
Efisiensi Transformator
Wp = Energi masukan watt
Ws
x100 % Ps = Daya keluaran watt
Wp
Pp = Daya masukan
Ps
x100 %
Pp

Anda mungkin juga menyukai