Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Manajemen Keperawatan


Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan
integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen
untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu
proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu
perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan
pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).
Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan
perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Lingkup
manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan
manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah
pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga
tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
Suyanto (2009).
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Primer
Model primer dikembangkan pada awal tahun 1970-an,menggunakan
beberapa konsep dan perawatan total pasien. Keperawatan primer merupakan
suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat primer
bertanggung jawab selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan
pengevaluasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk rumah sakit
sampai pasien dinyatakan pulang. Selama jam kerja, perawat primer
memberikan perawatan langsung secara total untuk klien. Ketika perawat
primer tidak sedang bertugas, perawatan diberikan /didelegasikan kepada
perawat assosiet yang mengikuti rencana keperawatan yang telah disusuni
oleh perawat primer.
Tanggung Jawab Perawat Primer yaitu menerima pasien dan mengkaji
kebutuhan pasien secara komprehansif, membuat tujuan dan rencana
keperawatan, melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas,

1
mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain, mengevaluasi keberhasilan yang dicpai
menyisipkan penyuluhan untuk pulang, melakukan rujukan kepda pekarya
sosial,kontak dengan lembaga social dimasyarakat, membuat jadwal
perjanjian klinis dan mengadakan kunjungan rumah.
2.3 Pengertian Metode Kasus
Metode kasus keperawatan memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan rasio satu perawat kepada seorang klien secara total dalam satu
periode dinas, jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat bergantung pada
kemampuan perawat itu dan kompleksnya kebutuhan klien, metode ini yang
oertama kali digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan (Sitorus,
2011). Metode kasus ini biasanya dipergunakan diruangan intensif, karena
perawat diberi tanggung jawab untuk mengelola klien secara penuh.
Metode kasus adalah metode dimana perawat bertanggung jawab
terhadap pasien tertentu yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu
pasien dengan pemberian perawatan konstan untuk periode tertentu. Metode
penugasan kasus biasa diterapkan untuk perawatan khusus seperti isolasi,
intensive care, perawat kesehatan komunitas. Pada metode kasus, merupakan
metode pemberian asuhan keperawatan dimana setiap perawat merawat satu
atau beberapa pasien pada saat dinas, dan pada hari berikutnya pasien belum
tentu akan dirawat oleh perawat yang sama dengan hari sebelumnya.
2.4 Kelebihan Metode Kasus
1. Bersifat kontinue dan konfrehensif
2. Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi
terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit ( Gillies,1998).
Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena
terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu asuhan diberiakan
bermutut tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan, proteksi, informasi dan advokasi sehingga pasien merasa puas.
3. Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui
dan komprehensif.

2
4. Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
5. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
2.5 Kekurangan Metode Kasus
1. Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas
sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh.
2. Membutuhkan banyak tenaga.
3. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan.
4. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung
jawab klien bertugas.
2.6 Tugas Perawat Dalam Metode Kasus
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3. Melaksanakan semua rencana yang telah dibuat selama ini
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplinlain maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
6. Menerima dan menyesuaikan rencana.
7. Menyiapkan penyuluhan pulang.
8. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial masyarakat.
9. Membuat jadwal perjanjian klinik.10) Mengadakan kunjungan rumah.
2.7 Peran dari Pembagian Tugas
1. Kepala Perawat
a. Perencanaan, pengawasan, pengarahan
b. Memimpin rapat
c. Evaluasi kinerja perawat
d. Membuat daftar dinas
e. Menyediakan material
2. Perawat primer
a. Membuat perencanaan asuhan keperawatan
b. Mengadakan tindakan kolaborasi

3
c. Memimpin timbang terima
d. Mendelegasikan tugas
e. Memimpin ronde keperawata
f. Evaluasi pemberian asuhan keperawatan
g. Bertanggung jawab terhadap klien
h. Memberi petunjuk jika klien akan pulang
i. Mengisi resume keperawatan
3. Perawat Associate
a. Memberikan asuhan keperawatan
b. Mengikuti timbang terima
c. Melaksanakan tugas yang  didelegasikan
d. Mendokumentasikan tindakan
e. Melaporkan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
2.8 Skenario Role Play Penerapan Metode Kasus Pada Manajemen
Keperawatan
1. Penerapan Metode Kasus

Kepala Ruangan

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

4
2. Skenario Role Play
PEMERAN :
a. Kepala Ruangan : Evan Pintaulina Berutu
b. Pasien : Safrizal
c. Perawat 1 : Novi Susanti
d. Perawat 2 : M. Rajab
e. Perawat 3 : Erni Sadila

Pada tanggal 29 Mei 2016 datang seorang pasien yang bernam Tn.Safrizal di
ruang penyakit dalam melati RSUD Bandung dengan diagnose medis Diabetes
Melitus dengan ganggren di daerah kaki kanan.
Karu : Selamat Pagi Pak
Pasien : Selamat Pagi sus
Karu : Selamat datang di RS Bandung, saya perawat Evan kepala ruangan di
ruangan ini dan ini perawat Novi yang bertugas pagi ini, mohon maaf dengan
Bapak siapa ?
Pasien : Pak Safrizal sus.
Karu : Baik pak, suster Novi akan bertugas membantu bapak pagi ini, kalau ada
perlu bantuan atau keluhan langsung saja sampaikan kepada suster Novi. Suster
Novi ini Bapak Safrizal, untuk pagi ini kamu merawat bapak safrizal, tolong
berikan pelayanan yang terbaik kepada pasien kita.
PP1 : Baik bu, saya akan memberikan pelayanan yang terbaik buat bapak
safrizal. Baik pak safrizal, apa yang anda keluhkan pada pagi hari ini ?”
Pasien : Lemas, dan pusing sekali sus.
PP1 : ada lagi selain itu pak ?
Pasien : Tidak ada suster
Karu : Baik pak, nanti dokter yang menangani Bapak akan segera datang, sambil
menunggu Bapak dapat berbaring dahulu, dan saya permisi dulu ya pak.
Suster Novi tolong perhatikan bapak safrizal.
Pasien : Terimakasih sus’.
PP1 : Baik Bu....... Baik pak, saya akan melakukan pengkajian terhadap bapak,
sembari mengukur Tekanan Darah bapak. (Selang 5 Menit kemudian). Bapak,
disamping tempat tidur bapak ada bel, jika bapak membutuhkan sesuatu atau jika

5
keadaan darurat silahkan menekan bel, saya akan datang untuk membantu bapak.
Bapak istirahat dahulu 10 menit lagi dokter akan datang memeriksa bapak.
Pasien : Terimakasih Sus”. Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa
Pasien : Setelah selesai diperiksa PP1 menyampaikan kemungkinan penyakit
Pasien : Perkiraan lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis.
PP1 : Selamat Pagi pak safrizal”
Pasien : Selamat Pagi suster Novi
PP1 : Bagaimana perasaan bapak setelah diperiksa dokter ?”
Pasien : Pusing nya sedikit berkurang suster
PP1 : Baik lah pak, disini saya akan menyampaikan kemungkinan penyakit
bapak yaitu DM, perkiraan perawatan bapak selama 1 minggu, untuk tindakan
keperawatan yang dilakukan adalah merawat luka di kaki bapak dan apabila tidak
dirawat kondisi nya akan semakin parah, apakah Bapak bersedia dilakukan
perawatan di RS ini ?
Pasien : iya suster, saya bersedia.
PP1 : Baik Pak, berhubung karena jadwal tugas saya sudah habis, nanti Bapak
akan dirawat Perawat yang shift sore, dan saya akan kenal kan dengan bapak.
Pasien : Baik suster
(Sebelum pulang PP1 mendokumentasikan tentang kondisi pasien, serta tindakan
keperawatan yang telah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakuan).
Saat shift sore telah hadir, Karu meminta evaluasi tindakan perawat shift
pagi aatas pasien masing-masing dan kembali membagi tugas-tugas tiap perawat
dengan satu pasien akan ditanggungjawabi oleh 1 perawat saja.
Karu : Selamat siang semua nya, seperti biasa nya saya akan membagi tugas
kepada kita semua yang ada disini, sebelum nya saya ingin meminta
pendokumentasian dari tiap-tiap perawat shift pagi agar dapat dilanjutkan oleh
shift sore. Hari ini di Ruangan kita ada 4 pasien dengan 3 pasien butuh perhatian
khusus. Untuk itu saya akan membagi tugas kepada kita semua. Untuk pasien
dengan Tn.M dengan diagnose Post.Op BHP, kamar 3.3 ditangani oleh perawat
Rajab, Bagaimana dengan perawat Rajab, apa bisa ?
PP2 : Iya bu, saya akan bertugas merawat Pasien Tn.M dengan baik.

6
Karu : Baiklah untuk suster Dila, kamu menangani pasien Tn.B dengan stroke
hemoragik di kamar 3.1.
PP3 : Baik bu, saya akan membantu Tn.M yang kondisi nya total care dengan
baik.
Karu : Dan untuk pasien kita Tn.S dengan DM+ganggren perawat arady yang
akan merawat nya.
PP4 : Baik Bu, saya akan memberikan perawatan yang terbaik kepada Tn.S
Karu : Baik kepada semua perawat saya harapka setelah selesai bertugas untuk
membuat evaluasi akhir dari setiap kerja nya untuk melihat perkembangan status
kesehatan pasien kita.
Semua : Baik Bu!
Karu : Saya kira hanya itu saja untuk saat ini, terimakasih atas kerjasama rekan-
rekan semua, selamat bertugas dan tetap semangat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Gillies, D. (1989) , Nursing Management company a Sistem Approach,


Philadelphia, W.B. Saunders.
Hidayah, Nur., 2014., Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) Tim dalam Peningkatan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit.,
Jurnal Kesehatan Volume VII no, 2
Sudarsono, R.S. (2000). Berbagai model praktek keperawatan profesional di
rumah sakit. Makalah seminar dan semiloka MPKP II. Jakarta : tidak
dipublikasikan
Russel C. Swanburg .(1994). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan Untuk Perawat Klinis, Jakarta : EGC
Sitorus, R, Yulia (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit;
Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan
di Ruang Rawat, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Suarli, S & Yayan Bahtiar.2002.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai