PENDAHULUAN
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang secara klinis
dan asidosis.
juta bayi baru lahir menderita asfiksia sedang atau asfiksia berat, dari
pada masa perinatal adalah 24 per 1000 kehamilan, trauma dan asfiksia
( 32% ).
dapat berasal,
penyakit paratiroid, partus lama > 24 jam, kala 2 lama > 2 jam / partus
1
macet, demam tinggi, infeksi berat ( misal ; malaria, sifilis, TBC, HIV ),
obat ),
dari faktor plasenta, tali pusat dan air ketuban seperti : plasenta
hematom, plasenta infark, tali pusat pendek, simpul tali pusat, lilitan
faktor janin atau bayi seperti : bayi kurang bulan ( < 37 minggu ), berat
darurat.
dikoreksi dengan cepat dan tepat atau dapat diantisipasi lebih dini.
2
BAB II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN :
No. CM : 1116196
Masuk RS : 7 Maret 2010
Keluar RS : 12 Maret 2010
B. DATA DASAR
cm.
rumah tangga. Tinggal bersama di rumah orang tua ibu yang bekerja
tanggung JAMKESMAS.
1 kali.
5
Saat usia kehamilan memasuki usia kandungan 7 bulan ibu
obat tanpa resep dokter atau bidan maupun minum jamu selama
Riwayat Imunisasi :
Data Keluarga :
Ayah Ibu
Perkawinan ke 1 1
6
C. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal : 8 Maret 2010 pukul 12:30 WIB.
badan 50 cm.
Kesan Umum :
Tanda Vital :
Status Internus :
Thorax :
7
o Paru :
o Jantung :
Abdomen :
8
Genitalia : perempuan, dalam batas normal.
Ekstermitas :
Superior Inferior
capillary refill < 2 detik / < 2 detik < 2 detik / < 2 detik
Lain lain :
Pemeriksaan neurologis :
Refleks primitif :
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
9
Darah Rutin (tanggal 7 Maret 2010 pukul 09:15 WIB)
Neutrofil % 44.4 % 50 – 70
Gol darah : A / RH +.
E. ASSESMENT
1. Asfiksia Sedang
2. Neonatus Aterm
1. Asfiksia Sedang
10
DD : - Faktor Janin
- Faktor Plasenta
- Faktor Ibu
Initial plans :
- IPDx : S:-
spesialis anak.
2. Neonatus Aterm
DD : - Neonatus Preterm
- Neonatus Postterm
- Neonatus Aterm
Initial plans :
- IPDx : S: -
O: -
- IPTx : Pemberian inisiasi ASI dini, Rawat gabung bersama ibu.
11
- IPEx : Memberitahu orang tua pemberian ASI sesering
Perjalanan Perawatan
umum (KU) suara tangisan cukup kuat suara tangisan cukup kuat
TTV :
- RR 40 x/menit 40 x/menit
Leukosit : 17 x 103 / L
Hemoglobin : 15 g/dL
Hematokrit : 44.6 %
12
Monosit # : 1.39 x 103 / L
Neutrofil % : 44.4 %
Limfosit % : 44.1 %
Monosit % : 8.1 %
Eosinofil % : 2.9 %
Basofil % : 0.5 %
Inj. : Inj. :
Diit 12 x 10-20 ml
Jaga kehangatan
13
Keadaan- Compomentis, cukup aktif, Compomentis, cukup aktif,
- RR 40 x/menit x/menit
Inj. : Inj. :
P.O : P.O :
Hari ke-5
10-Maret-2010
Keluhan -
Keadaan- Compomentis, cukup aktif,
- HR 120 x/menit
- RR 40 x/menit
14
- Suhu 36 oC (axilla)
BB : 3.000 gram
Lab.
Ass. Asfiksia Sedang
Terapi Infus :
D10% 12tpm
Inj. :
P.O :
Diit 12 x 10-20 mL
Jaga kehangatan
Rawat gabung
BAB III
15
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
ETIOLOGI
Faktor resiko atau predisposisi terjadinya asfiksia neonatorum dapat
berasal,
penyakit paratiroid, partus lama > 24 jam, kala 2 lama > 2 jam / partus
macet, demam tinggi, infeksi berat ( misal ; malaria, sifilis, TBC, HIV ),
obat ),
dari faktor plasenta, tali pusat dan air ketuban seperti : plasenta
hematom, plasenta infark, tali pusat pendek, simpul tali pusat, lilitan
16
dari faktor janin atau bayi seperti : bayi kurang bulan ( < 37 minggu ),
Caesar darurat.
PATOGENESIS
Pada bayi baru lahir yang normal à Periode apnu ( primary
apnoea ) disertai penurunan denyut jantung à memperlihatan
usaha bernafas ( gasping ) à pernafasan teratur.
Pada pasien asfiksia berat, usaha bernafas tersebut tidak
tampak à Periode apnu kedua ( secondary apnoea ) à bradikardi,
penurunan tekanan darah, gangguan metabolisme, perubahan
asam-basa. Pada tingkat awal, gangguan pertukaran gas mungkin
hanya à asidosis metabolik. Pada tingkat lanjut, à proses
metabolisme anaerob berupa glikolisis glikogen à sumber
glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang
disamping itu asam organik à asidosis metabolik. Pada tingkat
lebih lanjut, sumber glikogen dalam jantung habis, asidosis
metabolik mengakibatkan sel jaringan termasuk otot jantung
menurun menimbulkan kelemahan jantung, pengisian udara
alveolus yang kurang adekuat menyebabkan tetap tingginya
resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru
juga ke bagian tubuh lain akan terganggu à perubahan
kardiovaskular.
Asidosis dan gangguan kardiovaskular yang terjadi
tersebut à berakibat buruk terhadap sel otak à kematian atau
gejala sisa.
17
) terbentuk kemudian melebar serta menipis. Pada umumnya
janin).
à hipoksia à asfiksia.
MANIFESTASI KLINIS
Bayi baru lahir tidak menangis, tidak bernapas atau napas megap-
megap, denyut jantung kurang dari 100 x/menit, kulit sianosis, pucat,
DIAGNOSIS
Frekuensi jantung Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
Pernafasan Tidak ada Lambat, Tak teratur Baik, Tangis kuat
Refleks rangsangan Tidak ada Menyeringai Batuk &/ Bersin
18
( saat jalan nafas
dibersihkan )
Tonus otot Lunglai / Lemas Fleksi ekstremitas sedikitFleksi ekstremitas kuat,
ekstremitas kebiruan
Dilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke-1 dan menit ke-5,
bila nilai apgar 5 menit masih kurang dari 7 penilaian dilanjutkan tiap 5
PENATA LAKSANAAN
1. Resusitasi
Perlengkapan penghisap :
- Bulb syringe
19
- Penghisap mekonium
Peralatan intubasi :
Lain-lain :
- Semprit.
1. Pernapasan
2. Frekuensi jantung
3. Warna kulit
20
> ABC Resusitasi :
Alur Resusitasi :
Bertanyalah pada diri sendiri tentang 5 hal yang ada pada bayi
resusitasi ;
3) Tonus otot ?
5) Cukup bulan ?
A ( Jalan Napas )
- Berikan kehangatan
-> Jika bayi apnu,/ HR < 100 x/mnt -> lajutkan langkah berikutnya
( B ).
B ( Pernapasan )
C ( Sirkulasi )
melanjutkan VTP
D ( Obat-obatan ).
VTP
Bagan Resusitasi :
22
Uji kembali efektifitas dari :
- Ventilasi
- Kompresi dada
23
- Intubasi
Pertimbangkan kemungkinan :
- Hipovolemia
2. Terapi suportif :
- Jaga kehangatan
elektrolit ).
3. Terapi medikamentosa :
* Epinefrin
Indikasi :
-Asistolik.
Dosis :
24
mg/kg BB), i.v atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5
* Volume ekspander
Indikasi :
adekuat.
Jenis cairan :
darah banyak.
Dosis :
* Bikarbonat :
Indikasi :
25
darah dan kimiawi.
bb (8,4%)
Cara :
minimal 2 menit.
Efek samping :
* Nalokson :
Indikasi :
Kontra indikasi :
obat narkotika
Dosis :
26
0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml, iv, endotrakeal atau
PROGNOSIS
Bila ditangani dengan tepat dan tidak melanjut sebagai asfiksia
> Otak :
- HIE ( Hipoksik-Iskemik-Ensefalopati)
> Paru :
- Hipertensi pulmonal
- Perdarahan Paru
- Gagal nafas
> Ginjal :
- Cloudy Swelling
- ATN
- Infark
> Kardiovaskular :
- Gagal jantung
- Syok kardiogenik
- NEC
> Hematologik :
- Perdarahan
27
- PIM / DIC
> Metabolik :
- Hipoglikemia
- Hipokalsemia
- Hipomagnesemia
PENCEGAHAN
Pemeriksaan selama kehamilan hendaknya dilakukan secara rutin,
BAB IV
PEMBAHASAN
28
yang dapat mengarah pada diagnosis tersebut antara lain ;
BAB V
KESIMPULAN
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang dapat ditandai
kulit pucat, kebiruan, dan denyut jantung kurang dari 100 x/mnt.
disebabkan faktor ibu, faktor plasenta dan tali pusat, atau faktor bayi.
29
--- Terima – Kasih ---
DAFTAR PUSTAKA
30
1. Pusponegoro HD, Hadinegoro SRS, Firmanda D, Tridjaja B, Pudjiadi
http://www.pediatrik.com.
31
CbD
ASFIKSIA SEDANG
Disusun Oleh :
Akhmad Saifudin
NIM : 01.90.2220
FAKULTAS KEDOKTERAN
32
SEMARANG
2010
33