Anda di halaman 1dari 3

MATAKULIAH : ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

DOSEN PENGAMPU : MUHAMAD SUZALDY.S.Pd.,M.Ap

MATERI : Analisis Administrasi Pembangunan di Negara Berkembang .

HARI/TANGGAL : SELASA, 20 OKTOBER 2020

Sejak tahun 1945 perkembangan ekonomi menjadi suatu masalah sosial dan ekonomi yang sangat
penting dalam percaturan politik dunia. Ini bukanlah disebabkan oleh ditemukannya secara mendadak
kemiskinan yang sangat luas didunia, tetapi lebih disebabkan karena terjadinya perubahan sikap sosial
terhadap adanya kemiskinan tersebut. fakta-fakta tentang kemiskinan sudah sejak dahulu tersedia,
setidaknya secara garis besar bagi siapa saja yang mau melihatnya. Kesulitannya adalah bagaimanan
membuat pemerintahan masing-masing memandang kemiskinan yang meluas itu sebagai suatu keadaan
yang segera dituntaskan dan dicari jalan keluarnya. Pandangan demikian ini belum diterima secara luas
sampai sesudah Perang Dunia Kedua ketika banyak tanah jajahan mendapatkan kemerdekaannnya.
Setelah terbebas dari hegemoni politik luar maka negara-negara yang baru saja tumbuh segera berusaha
untuk menaikkan tingkat hidup mereka, dan kebanyakan dari negara tersebut mengalami perubahan
dalam bidang ekonomi. Entah benar atau salah banyak penduduk di negara-negara baru berpendapat
bahwa negara-negara yang sudah berkembang telah memanfaatkan kekuatan ekonomi serta politiknya
yang lebih besar untuk memenangkan pertarungannya dan memperolah keuntungan dari perdagangan
negara jajahannya seperti Inggris, Perancis, Belanda, Amerika, Portugal, dan negara lainnya.
Beruntunglah bahwa negara-negara berkembang memahami aspirasi-aspirasi ekonomi yang hidup di
negara-negara berkembang tersebut dan lalu memberikan bantuan modal yang besar tenaga kerja serta
pengetahuan tentang ilmu pengetahuan. Meskipun kebanyak pembahasan mengenai perkembangan
ekonomi dahulu dititik beratkan pada penaikan tingkat pendapatan suatu bangsa, ada pula kesadaran
yang semakin besar tentang pentingnya dipertahankannya tingkat pertumbuhan yang tinggi untuk
mencapai tujuan-tujuan pokok ekonomi dan politik. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah
pentingnya pertumbuhan yang cepat di negara-negar maju bagi negara yang sedang berkembang, dan
apabila negara maju tidak mengalami peningkatan yang cepat kemungkinan negara-negara yang sedang
berkembang akan mengalami kelebihan bahan ekspornya yang tidak dapat dipasarkan di dunia.
Pertumbuhan yang cepat di negara-negara yang sedang berkembang juga menjadi rangsangan yang
penting bagi ekspor barang-barang modal dari negara-negara yang sudah mapan.

Faktor Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan syarat yang penting bagi kemajuan ekonomi, tetapi yang diperlukan
adalah lebih dari pada itu. Harus ada orang-orang yang bersedia menanggung resiko-resiko
pembaharuan cara-cara pemasaran. Banyak ahli ekonomi yakin bahwa kaum wirausaha menjadi
penyebab terjadinya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Dipakistan salah satu contoh yang
mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dimana perkembangan industry telah berjalan
sangat pesat dalam tahun-tahun terakhir, sejumlah kaum pedagang dari beberapa desa di kota tersebut
hijrah ke kota tersebut dan memimpin pertumbuhan industri. Di Filipina, golongan wirausaha yang
bertanggungjawab atas didirikannya unit-unit pabrik yang besar pada umumnya terdiri dari kalangan
atas yang mengenyam pendidikan universitas dari kalangan atas kaum pemilik tanah, para professional
yang sangat berhasil, para pengusaha besar dan golongan pejabat tinggi pemerintahan. Yang perlu
menjadi catatan adalah bahwa terdapat perbedaan yang mencolok diantara negara-negara berkembang
adalah sampai sejauh mana golongan semacam ini akan selalu ada. Di negara-negara yang sudah
berkembang peranan wirausaha makin lama makin melembaga dan terinstitusionalisasi secara cepat.
Banyak orang berpartisipasi dalam kegiatan wirausaha tersebut, tetapi hanya dengan memfokuskan diri
dalam suatu cabang kecil dari keseluruhan prosesnya. Dilain pihak perana wirausaha di negara-negara
berkembang masih tersentralistik pada golongan tertentu saja. Inilah gambaran sekilas mengenai
penafsiran meterialisme menurut Marx. Jita kita hendak membuat suatau penilaian yang akurat tentang
proses-proses serta prospek pembangunan, maka menurut Marx kita haruslah menganalisa
pertumbuhan didalam kerangka teori. Sistem sosial yang terutama mendapat perhatian Marx terhadap
kapitalisme. Dalam pandangan Marx kapitalisme mengandung banyak kontradiksi didalam sehingga
pembangunan tidaklah akan berhasil. Bahkan, kontradiksi-kontradiksi ini begitu besarnya sehingga
sistem itu sendiri pada akhirnya akan runtuh dan akan digantikan dengan sistem yang lain.

Kontradiksi Pembangunan

Tantangan utama terhadap teori pembangunan klasik maupun neo klasik datang dari golongan Marxis.
Marx dan pengikut-pengikutnya menanggapi teori pembangunan yang tradisional sebagai hal yang
kurang rasional. Kondisi keadaaan seperti kemajuan teknologi yang berjalan sangat lambat atau
kebijakannya terhadap sumber daya alam dalam pandangan golongan Marxis penyebab terjadinya
perubahan yang sangat fundamental. Kita terlebih dahulu harus meneliti sifat-sifat sistem ekonomi yang
berpengaruh atas jalannya produksi untuk dapat menemukan faktot-faktor fundamental yang
menentukan pola pembangunan dalam suatu negara. Suatu susunan ekonomi tertentu dalam kegiatan-
kegiatan produksi menentukan struktur golongan dalam kelas sosial dalam suatu masyarakat.
Seharusnya, maka dari suatu struktur golongan tertentu maka dapatlah terbentuk suatu kerangka elit
berupa lembaga-lembaga yang akan mendominasi kebudayaan dalam masyarakat tertentu. Kemudian,
struktur-struktur golongan dan lembaga-lembaga yang ada disekitarnya berubah menjadi kekuatan-
kekuatan produksi. Struktur golongan yang ada kemudian menjadi tidak berimbang dengan kekuatan-
kekuatan ekonomi yang baru, maka timbullah petentangan politik antara golongan yang akan menarik
keuntungan dari perubahan-perubahan sosial dan golongan yang akan dirugikan.Itulah sebabnya,
kekuatan produksi yang materil itu kemudian akan menentukan segala-galanya, dan kemudian golongan
tersebut akan mendapatkan keuntungan dari konflik sosial tersebut.

Pembangunan di Indonesia

Wacana mengenai permasalahan kualitas sumber daya manusia di Indonesia telah lama
diperbincangkan. Namun sungguh disayangkan bahwa dahuludan bahkan sampai pada saat inikebijakan
pembangunan di Indonesia lebih berkiblat pada sebuah pemikiran yang meyakini bahwa kemiskinan
dapat diselesaikan dengan pembangunan yang memprioritaskan aspek ekonomi.Pembangunan yang
mengacu pada pendekatan pertumbuhan tersebut diyakini kemanjurannya. Maka apabila pembangunan
telah mencapai keberhasilan, maka kemiskinan di Indinesia akan terminimalisir dengan sendirinya.
Pemikiran ini mengacu pada pandangan Rostow yang mengasumsikan bahwa bila terjadi pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, sebagai konsekwensinya akan terjadi ‘tricle down effect’ (tetesan ‘rejeki’
kebawah). Secara teori, pemikiran tersebut dapat menjadikan sebuah negara menjadi maju dan
makmur. Tetapi pembangunan yang mengabaikan pemberdayaan kualitas sumber daya tersebut harus
dilaksanakan oleh para pelaku pembangunan yang tidak mementingkan segelintir orang saja. Sehingga,
sesuai teori Rostow, kehasilan pembangunan dapat oleh banyak kalangan. Di Indonesia, para pelaku
pembangunan banyak yang melakukan kecurangan. Praktik kolusi dan nepotisme juga merajalela.
Sehingga pembangunan yang selama ini dilakukan menjadi suatu hal yang tidak berarti. Apalagi
Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menjalankan roda
pembangunan dengan baik. Sementara itu, hasil-hasil pembangunan di Indonesia juga tidak sampai
pada penduduk yang tinggal di daerah pedesaan. Pada akhirnya para penduduk desa banyak yang
tergiur dengan kehidupan di daerah perkotaan.Secara ideal, pembangunan yang dilakukan seharusya
dapat memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk keluar dari kondisi serba
kekurangan dan meraih kualitas hidup yang baik. negara pun dapat mencapai kondisi kesejahteraan
sosial.

Anda mungkin juga menyukai