Anda di halaman 1dari 7

PERAN UTANG LUAR NEGERI

TERHADAP PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Oleh :
Kelompok 8

Nama kelompok :
1) Adelaida Krista Manesanulu ( 2017330024 )
2) Vivin Asriani Putri Mooy ( 2017330023 )
3) Jimmy Aqwila Malingara ( 2017330026 )
4) Meriam Komba ( 2017330010 )
I. Latar Belakang

Utang luar Negeri saat ini menjadi perdebatan publik, khususnya dari Negara
berkembang tak terkecuali Indonesia, yang selama ini sering muncul adalah besarnya beban
hutang yang harus ditanggung, bahkan merugikan pembangunan atau membuat rakyat di
negara-negara peminjam menderita.Padahal tujuan utama peminjaman adalah untuk
menjalankan pembangunan ekonomi dan sosial sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
di negara-negara peminjam.
Pemanfaatan utang luar negeri (ULN) atau bantuan luar negeri sebagai sumber
pembiayaan pembangunan atau pertumbuhan ekonomi sudah menjadi bagian tak terpisahkan
dari pembangunan ekonomi dan sosial. Bukan hanya di negara-negara berkembang (NB)
termasuk Indonesia, melainkan juga di negara-negara yang sekarang dikenal sebagain negara-
negara maju (NM). Satu contoh yang sangat terkenal adalah pembangunan kembali negara-
negara Eropa Barat pascaperang  dunia (PD) II pada dekade 1950-an melalui bantuan dana
yang sangat besar dari Amerika Serikat (AS),yang dikenal dengan Marshall Plan.
Indonesia memiliki  kondisi perekonomian menjanjikan pada awal dekade 1980-an
sampai pertengahan dekade 1990-an. Hal ini ditunjukkan dengan angka inflasi yang stabil,
jumlah pengangguran yang cukup rendah seiring dengan kondusifnya iklim investasi yang
ditandai dengan kesempatan kerja yang terus meningkat, angka kemiskinan yang cukup
berhasil ditekan, dan sebagainya. Namun perekonomian Indonesia akhirnya runtuh oleh
terjangan krisis ekonomi yang melanda secara global di seluruh dunia pada tahun 1997. Hal
ini menyebabkan tingginya angka inflasi, nilai kurs Rupiah yang terus melemah, tingginya
angka pengangguran seiring dengan kecilnya kesempatan kerja, dan ditambah lagi dengan
semakin membesarnya jumlah utang luar negeri Indonesia akibat kurs Rupiah yang semakin
melemah karena utang luar negeri Indonesia semuanya dalam bentuk US Dollar.
II. Masalah yang diambil
A. Pengertian utang luar negeri
B. Utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan
C. Data utang luar negeri untuk pembiayaan pembangunan
III. Teori

Sumber keuangan dari luar berupa pinjaman luar negeri dapat memainkan
peranan penting dalam usaha melengkapi kekurangan sumber daya yang berupa
devisa atau tabungan domestik. Pendekatan inilah yang disebut sebagai analisis
bantuan luar negeri dua kesenjangan ini mengatakan bahwa negara berkembang pada
umumnya menghadapi kendala keterbatasan tabungan domestik yang jauh dari
mencukupi untuk menggarap segenap peluang yang investasi yang ada,serta
kelangkaan devisa yang tidak memungkinkan mengimpor barang-barang modal dan
antara yang penting bagi usaha pembangunannya.
Secara umum model ini berasumsi bahwa kekurangan dan kesenjangan antara
persediaan dan kebutuhan tabungan serta kesenjangan devisa itu tdak sama bobotnya,
dan satu sama lain berdiri sendiri. Kekurangan tabungan tidaklah dapat digantikan
oleh cadangan devisi begitu juga sebaliknya, kekurangan devisa tidak pula dapat
dipenuhi oleh tabungan dalam negeri.
IV. Pembahasan

A. Pengertian utang luar negeri


Utang luar negeri merupakan bantuan luar negeri (loan) yang diberikan oleh
pemerintah negara-negara maju atau badan-badan internasional yang khusus dibentuk
untuk memberikan utang semacam itu dengan kewajiban untuk membayar kembali
dan membayar bunga utang tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, sumber
pembiayaan dari luar negeri dianggap sebagai alternatif paling tepat dan mudah dalam
membiayai kekurangan modal pembangunan dan terjaminnya sumber dana tersebut
secara berkelanjutan.
Utang luar negeri seharusnya digunakan untuk menciptakan pertumbuhan
ekonomi di atas kapasitas pertumbuhan yang normal. Sehingga seharusnya ada dua
hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan utang bisa efektif, yaitu penggunaan
utang harus diarahkan untuk membiayai investasi publik dan stok utang tidak boleh
melebihi batas maksimum tetentu. Efektifitas penggunaan utang bisa juga dibahas
secara mikro yang banyak tergantung pada kemampuan pelaksanaan proyek dalam
mencapai sasarannya.

B. Utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan


- Pendapatan per kapita penduduk yang umumnya relatif rendah, menyebabkan tingkat
MPS (marginal propensity to save) rendah, dan pendapatan pemerintah dari sektor
pajak, khususnya penghasilan, juga rendah.
- Lemahnya sektor perbankan nasional menyebabkan dana masyarakat, yang memang
terbatas itu, tidak dapat didayagunakan secara produktif dan efisien untuk menunjang
pengembangan usaha yang produktif.
- Kurang berkembangnya pasar modal, menyebabkan tingkat kapitalisasi pasar yang
rendah, sehingga banyak perusahaan yang kesulitan mendapatkan tambahan dana
murah dalam berekspansi.
- Banyaknya dana-dana pembangunan nasional yang telah dikorupsi oleh pejabat-
pejabat setempat untuk keperluan pribadi

Utang luar negeri tentu saja memberikan dampak secara langsung ataupun tidak terhadap
kondisi perekonomian dan keuangan Indonesia, baik positif maupun negatif. Dampak positif
dari utang luar negeri, yaitu membantu pemerintah Indonesia dalam menutup defisit anggaran
pendapatan dan belanja negara akibat pengeluaran biaya untuk pembangunan yang cukup
besar. Sehingga dapat dikatakan bahwa utang luar negeri sangat membantu pembangunan
negara Indonesia. Namun, di sisi lain, dampak negatif yang ditimbulkan juga tidak kalah
besarnya. Semakin besarnya utang luar negeri, semakin memberatkan APBN negara, karena
utang tersebut harus dibayarkan beserta bunganya melalui APBN, yang merupakan tanggung
jawab para wajib pajak juga. Dalam jangka panjang, pembayaran utang luar negeri ini dapat
mengurangi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia masa mendatang.

C. Data utang luar negeri untuk pembiayaan pembangunan

V. Temuan
Utang luar negeri memang sangat membantu sebagai sumber pembiayaan
pembangunan di negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkam kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Namun, penggunaan utang luar negeri
yang tidak tepat dan bijaksana, justru akan menyebabkan ketergantungan terhadap utang dan
dalam jangka panjang dapat menjerumuska negara ke dalam utang yang berkepanjangan yang
dapat membebani masyarakat akan adanya akumulasi utang yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai