Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN POLITIK DUMPING

DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Oleh :
Kelompok 8

Nama Anggota :
1) Adelaida Krista Manesanulu ( 2017330024 )
2) Vivin Asriani Putri Mooy ( 2017330023 )
3) Jimmy Aqwila Malingara ( 2017330026 )
4) Meriam Komba ( 2017330010 )

1
I. Latar Belakang

Perdagangan internasional juga mengalami perkembangan yang sangat pesat.


Hal ini terlihat dari semakin berkembangnya arus peredaran barang, jasa, modal dan
tenaga kerja antar negara. Salah satu kegiatan perdagangan internasional adalah
kegiatan ekspor impor.
Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara
yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling
mengisi. Negara-negara menjadi saling membutuhkan didasari oleh adanya berbagai
macam karakteristik yang berbeda dimiliki oleh setiap negara, baik dari segi SDA,
iklim, letak geografis, struktur sosial hingga struktur ekonomi. Sehingga negara-
negara tersebut menghasilkan komoditi yang berbeda-beda. Sedangkan disisi lain
negara-negara tersebut memiliki kebutuhan yang tidak dihasilkan atau tidak dapat
dihasilkan oleh negaranya. Untuk mengatasi hal itu, setiap negara akan bergantung
pada negara lain untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga terjadilah perdagangan
internasional.
Dalam mendukung terlaksananya perdagangan internasional ini, maka suatu
instrumen hukum diperlukan dalam bentuk peraturan-peraturan seperti hukum
perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan perdagangan dari
suatu negara ke lain negara diluar perbatasan negarayang meliputti dua kegiatan
pokok, yaitu ekspor dan impor yang hanya dapat dilakukan dalam batas-batas tertentu
sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Salah satu kebijakan pemerintah yaitu adanya kebijakan politik dumping.
Dumping merupakan salah satu bentuk hambatan perdagangan yang bersifat non-tarif.
Masalah dumping merupakan substansi dibidang pembuatan peraturannya yang akan
semakin penting bagi negara berkembang dan akan meningkatkan ekspor non migas
terutama dibidang manufaktur.
Perbuatan melakukan praktik dumping dianggap sebagai perbuatan yang tidak
adil dikarenakan hal tersebut menimbulkan perdagangan yang tidak adil karena bagi
negara pengimpor perdagangan dengan motif dumping akan menimbulkan kerugian
bagi dunia usaha atau industri barang sejenis dalam negeri.

2
II. Masalah yang diambil

A. Pengertian politik dumping


B. Kebijakan politik dumping dalam perdagangan internasional
C. Contoh kasus politik dumping yang pernah terjadi di Indonesia

3
III. Teori

Dalam ilmu ekonomi, dumping merujuk kepada politik atau kebijakan yang
dilakukan dengan jalan menjual produk diluar negeri lebih murah dari pada didalam
negeri. Kebijakan dumping ini bertujuan untuk menguasai pasar diluar negeri dan
untuk menghasilakan produk lama yang kurang maju.
Praktek dumping merupakan praktek dagang yang tidak adil karena bagi
negara pengimpor praktek dumping akan menimbulkan kerugian bagi dunia usaha
atau industri barang sejenis dalam negeri.
Dengan terjadinya banjir barang dari pengekspor yang harganya jauh lebih
murah dari pada barang dalam negeri akan mengakibatkan barang sejenis kalah
bersaing, sehingga pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri,
yang diikuti oleh dampak seperti, pemutusan kerja masal, pengangguran dan
bangrutnya industri barang sama didalam negeri.
Dengan kata lain dumping sebagai praktek curang, bukan hanya karena
dumping dipergunakan sebagai sarana untuk merebut pasar dinegara lain tetapi dapat
mematikan perusahaan domestik yang menghasilkan produk sama. Bisnis dumping
yang dilakukan secara besar-besaran dianggap sebagai praktek terbuka dalam
penjualan suatu barang oleh perusahaan industri.
Dumping juga tidak terlepas dari praktik subsidi, proteksi dan aneka bentuk
tata negara yang semuanya menjadi satu yaitu perdagangan bebas. Fakta global
menunjukan bahwa praktik dumping tidak menjadi hal yang baru.

4
IV. Pembahasan

A. Pengertian politik dumping

Dumping adalah politik dagang yang menetapkan harga jual diluar negeri
lebih rendah dari harga normal. Tujuan dumping adalah untuk meningkatkan mangsa
pasar diluar negeri dengan mematikan persaingan. Istilah ini memiliki konotasi
negatif karena pendukung perdagangan bebas menganggap dumping sebagai salah
satu bentuk persaingan yang tidak sehat.
Menurut pasal VI perjanjian umum tarif dan perdagangan ( GATT ), tindakan
dumping tidak dilarang kecuali jika tindakan tersebut menyebabkan kerugian terhadap
industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis, mengancam terjadinya
kerugian terhadap industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis atau
menghalangi pengembangan industri barang sejenis didalam negeri.
Menurut kamus hukum ekonomi, dumping adalah praktik perdagangan yang
dilakukan eksportir dengan menjual komoditi dipasaran internasional dengan harga
kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah dari pada harga barang tersebut
dinegerinya sendiri.
Politik dumping diterapkan terhadap :
 Negara yang memiliki tingkat perekonomian yang kuat dan stabil
 Produktifitas barangnya termasuk tinggi bahkan berlebih
 Kualitas produk berstandar internasional
 Mampu mempengaruhi masa pasar internasional untuk menggunakan
produknya
 Keuntungan dalam jangka perjanjian

B. Kebijakan politik dumping dalam perdagangan internasional

Politik dumping justru merusak harga barang negara tujuan ekspor, sebab barang-
barang negara setempat dengan kualitas yang relatif sama tapi harganya lebih mahal,

5
akibatnya konsumen lebih memilih barang yang lebih murah dengan kualitas barang
yang tidak jauh beda. Dengan demikian para pedagang lokal yang menjual barang
sejenis akan menjerit akibat adanya kebijakan politik dumping ini.
Politik dumping sudah jelas tidak sesuai dengan tujuan perdagangan bebas, meskipun
pada kenyataannya ada saja negara yang melanggar perjanjian terutama china yang
sering kali dituduh melakukannya. Kondisi pasar nasional indonesia sangat
terpengaruh dengan kebijakan yang dilakukan eksportir china yang terkenal dengan
produk unggul namun berharga murah.

C. Contoh kasus politik dumping yang pernah terjadi di Indonesia

Tuduhan praktek dumping yang dilakukan oleh indonesia :


Pada sengketa Anti-Dumping produk kertas dengan Korea Selatan.

Indonesia sebagai negara yang melakukan perdagangan internasional dan juga


anggota dari WTO, pernah mengalami tuduhan praktek dumping pada produk kertas
yang diekspor ke Korea Selatan. Kasus ini bermula ketika industri kertas Korea
selatan mengajukan petisi Anti-Dumping terhadap produk kertas indonesia kepada
Korean Trade Commission ( KTC ) pada 30 september 2002. Perusahaan yang
dikenakan tuduhan dumping adalah PT. Indah Kiatpulp & paper tbk, PT. Pindo Deli
Pulp & Mills, PT. Pabrik kertas Tjiwi kimia tbk dan April pine paper trading Pte Ltd.
Produk kertas indonesia yang dikenai tuduhan dumping mencakup 16 jenis
produk tergolong dalam kelompok uncoated paper and paper board used for writing,
printing or other graphic purpose serta caron paper and other copying and transfer
paper.
Indonesia berhasil memenangkan sengketa anti dumping ini. Infestigasi Anti-
Dumping jiga harus dihentikan jika fakta dilapangan membuktikan bahwa margin
dumping dianggap tidak signifikan ( bahwa 2% dari harga ekspor ).
Memang indonesia melakukan dumping, hanya saja Korsel bisa ditetapkan bersalah
karena tidak melakukan penelitian dan perhitungan seperti yang ditetapkan dalam
ketentuan WTO, sehingga suatu negara bisa menetapkan bea masuk Anti-Dumping.

6
V. Temuan

Praktik dumping merupakan bagian dari tanggung jawab hukum perdagangan


internasional dibawah kendali WTO. Sanksi yang diberikan apabila terbukti
melakukan praktik dumping dikenakan sanksi berupa BMAD, apabila pihak yang
dikenai sanksi keberatan terhadap BMAD maka dapat mengajukan keberatan ke panel
WTO melalui komisi Anti-Dumping di DSB ( Dispute Settlement Body ).
Sementara itu, menjual harga dibawah harga pasar seperti yang dilakukan
negara tersebut dalam kaca mata hukum persaingan akan menghambat adanya
persaingan sehat. Praktik dumping dalam jangka pendek menguntungkan konsumen
namun dalam jangka panjang merugikan industri pesaing yang memiliki industri
barang yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai