Oleh :
Kelompok 8
Nama Anggota :
1) Adelaida Krista Manesanulu ( 2017330024 )
2) Vivin Asriani Putri Mooy ( 2017330023 )
3) Jimmy Aqwila Malingara ( 2017330026 )
4) Meriam Komba ( 2017330010 )
1
I. Latar Belakang
2
II. Masalah yang diambil
3
III. Teori
Dalam ilmu ekonomi, dumping merujuk kepada politik atau kebijakan yang
dilakukan dengan jalan menjual produk diluar negeri lebih murah dari pada didalam
negeri. Kebijakan dumping ini bertujuan untuk menguasai pasar diluar negeri dan
untuk menghasilakan produk lama yang kurang maju.
Praktek dumping merupakan praktek dagang yang tidak adil karena bagi
negara pengimpor praktek dumping akan menimbulkan kerugian bagi dunia usaha
atau industri barang sejenis dalam negeri.
Dengan terjadinya banjir barang dari pengekspor yang harganya jauh lebih
murah dari pada barang dalam negeri akan mengakibatkan barang sejenis kalah
bersaing, sehingga pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri,
yang diikuti oleh dampak seperti, pemutusan kerja masal, pengangguran dan
bangrutnya industri barang sama didalam negeri.
Dengan kata lain dumping sebagai praktek curang, bukan hanya karena
dumping dipergunakan sebagai sarana untuk merebut pasar dinegara lain tetapi dapat
mematikan perusahaan domestik yang menghasilkan produk sama. Bisnis dumping
yang dilakukan secara besar-besaran dianggap sebagai praktek terbuka dalam
penjualan suatu barang oleh perusahaan industri.
Dumping juga tidak terlepas dari praktik subsidi, proteksi dan aneka bentuk
tata negara yang semuanya menjadi satu yaitu perdagangan bebas. Fakta global
menunjukan bahwa praktik dumping tidak menjadi hal yang baru.
4
IV. Pembahasan
Dumping adalah politik dagang yang menetapkan harga jual diluar negeri
lebih rendah dari harga normal. Tujuan dumping adalah untuk meningkatkan mangsa
pasar diluar negeri dengan mematikan persaingan. Istilah ini memiliki konotasi
negatif karena pendukung perdagangan bebas menganggap dumping sebagai salah
satu bentuk persaingan yang tidak sehat.
Menurut pasal VI perjanjian umum tarif dan perdagangan ( GATT ), tindakan
dumping tidak dilarang kecuali jika tindakan tersebut menyebabkan kerugian terhadap
industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis, mengancam terjadinya
kerugian terhadap industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis atau
menghalangi pengembangan industri barang sejenis didalam negeri.
Menurut kamus hukum ekonomi, dumping adalah praktik perdagangan yang
dilakukan eksportir dengan menjual komoditi dipasaran internasional dengan harga
kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah dari pada harga barang tersebut
dinegerinya sendiri.
Politik dumping diterapkan terhadap :
Negara yang memiliki tingkat perekonomian yang kuat dan stabil
Produktifitas barangnya termasuk tinggi bahkan berlebih
Kualitas produk berstandar internasional
Mampu mempengaruhi masa pasar internasional untuk menggunakan
produknya
Keuntungan dalam jangka perjanjian
Politik dumping justru merusak harga barang negara tujuan ekspor, sebab barang-
barang negara setempat dengan kualitas yang relatif sama tapi harganya lebih mahal,
5
akibatnya konsumen lebih memilih barang yang lebih murah dengan kualitas barang
yang tidak jauh beda. Dengan demikian para pedagang lokal yang menjual barang
sejenis akan menjerit akibat adanya kebijakan politik dumping ini.
Politik dumping sudah jelas tidak sesuai dengan tujuan perdagangan bebas, meskipun
pada kenyataannya ada saja negara yang melanggar perjanjian terutama china yang
sering kali dituduh melakukannya. Kondisi pasar nasional indonesia sangat
terpengaruh dengan kebijakan yang dilakukan eksportir china yang terkenal dengan
produk unggul namun berharga murah.
6
V. Temuan