Anda di halaman 1dari 7

ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS

1. Primitifisme – lukisan ini coraknya sederhana seperti gambaran yang dibuat anak-anak,
sering mengulangi motif hingga berderet-deret, kebanyakan mengunakan warna tidak
dicampur.
2. Klasikisme – aliran ini berkenbang abat ke 19 di Perancis, aliran ini mengacu pada
kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik, ciri aliran ini : dibuat-buat dan
berlebihan,indah dan molek,dekoratif.
3. Post Impresionisme – aliran ini mengembangkan perenungan problem sinar dengan lebih
mendalam,tokohnya : Paul Gauguin,Vincet van Gogh,Paul Cazanne.
4. Naturalisme – suatu aliran yang sangat mengagumkan dan mendewakan keindahan alam
(nature), tokohnya : Frans Hall, William Hogart,Rembrandt (luar). Basuki Abdullah,Dullah,
Trubus, Gambir Anom(Indonesia).
5. Realisme – Aliran yang menggambarkan sesuai dengan kenyataan(real), tokohnya : Gustavo
Coubert.
6. Kubisme – melukiskan bentuk-bentuk dasar yang terdapat di alam, sehingga bentuk-bentuk
itu diuraikan menjadi bentuk asalnya seperti : kubus, bola, silinder, kerucut, prisma, dll.
7. Romantisme – aliran yang menggambarkan hal-hal yang fantastis,irasional,indah dan absord,
mengandung cerita yang dahsyat dan cenderung emosional, gerakan yang dinamis dan
lincah,warnanya meriah dan kedahsyatanya melebihi kenyataan. Tokohnya : R,Saleh dan
Syarif Bustaman.
8. Impresionisme – aliran lukis dengan penggambaran suatu obyek yg mengutamakan kesan
selintas dari cahaya yang terpantul oleh benda dalam keadaan tertentu sehingga yang tampak
hanya efek-efek dari ujud obyeknya tokohnya : Kusnadi,Solichin dan Affandi(sebelum
ekspresionisme).
9. Ekspresionisme – aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas, bebas dalam
menggali obyek yg timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaa Tokohnya : Affandi,
Zaini, S.Sudjono, Popo Iskandar.
10. Faufisme – aliran seni lukis yang menampilkan lukisan yg benar-benar membebaskan diri
dari batasan-batasan aliran sebelumnya juga menekankan pada penggunaan garis kontur dan
warna yang berani.
ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS

1. Dadaisme – suatu aliran yang merupakan pemberontakan thdp aliran-aliran sebelumnya, ciri
aliran ini adalah sinis, nihil dan berusa`ha melenyapkan ilusi pada karyanya. Dada berasal
dari bahasa Perancis yg artinya kuda. Tokohnya : Handrio dan Amri Yahya.
2. Surealisme – aliran ini membebaskan diri dari kontrol kesadaran dan menghendaki
kebebasan,obyek sering tampil tidak logis dan penuh fantasi seakan melukis di alam mimpi,
tokohnya : Salvador Dali, Sudibio, Anang Rachman,Sudiarjo.
3. Futurisme – aliran ini muncul di Italia sebagai pendobrak aliran kubisme yg dianggap statis
dalam komposisi,garis dan pewarnaan. Lukisan ini menggambarkan garis-garis yang dinamis
penuh gerak,oleh sebab itu tema-tema yang dipilih biasanya tentang kesibukan seperti :
perang, pesta, pasar, kerusuhan,dll, tokohnya : Sutjipto Adi.
4. Abstraksionisme – aliran seni lukis dengan obyek yang diambil dari dunia batin, aliran ini
juga berusaha melepaskan diri dari sendsasi-sensasi dan asosiasi-asosiasi figuratif suatu
obyek.
5. Aliran Pop Art – lahir tahun 1956 di Amerika Serikat sebagai pernyataan bahwa aliran ini
bagian dari seni modern yang berlaku saat ini dan tidak mengada- ada, bentuk lukisan ini
sering bersifat lucu ironis,dan karikatural, tokohnya : Tom Wasselman dan Claes Oldenberg.
Ernast Lugwig - Street, Berlin - 1913

Potret Diri - Hariadi Selobinangun - 1962 - Realisme

Istriku - Dullah - 1953 - Romantisme


Pencarian Tempat - I Gusti Nengah Nurata - 1989 - Surealisme

Dialog - Boyke Aditya K.S - 1991 - Surealisme

Kelahiran - Sutjipto Adi - 1985 - Surealisme


Gerbang Alam - Setiawan Sabana - 1991 - Abstraksionisme

Kapal Karam Dilandai Badai - Raden Saleh - 1840 - Romantisme

Tanpa Judul - Hans ARP - 1966 - Surealisme


Guernica - Pablo Picasso - 1937 - Abstraksionisme

The Starry Night - Vincent van Gogh - 1889 - Ekspresionisme

Meraba Diri - Ivan Sagita - 1988 - Surealisme


Luncheon of the Boating Party - Pierre Auguste Renoir - 1881 - Realisme

Mona Lisa - Leonardo da Vinci - 1503 - Realisme

The Scream - Edvard Munch - 1893 - Ekspresionisme

Gabriel Gevanendra Adliyosta

XII IPA 2 - 15

Anda mungkin juga menyukai