Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOTERAPI

“Kolesterol”

Di susun oleh : Kelompok IV

1. Asriani ( 51720011137 )
2. Patrecia A R Yarangga ( 51320011044 )
3. Riska ( 51520011054 )
4. Ramlah R ( 51720011143 )
5. Ika Yuliarti ( 51720011063 )

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya

penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Farmakoterapi 2

( Kolesterol) , Makalah ini merupakan persyaratan untuk mencapai standard

kelulusan mata pelajaran Farmakoterapi 2. Makalah ini membahas segala hal

yang berkaitan dengan Kolesterol. penulis sangat berharap makalah ini dapat

membantu kita untuk memahami pelajaran Farmakoterapi 2.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi

ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga

kendala-kendala penulis dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. kami sadar

bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,

kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan

pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik

dan saran dari para pembaca.

Makassar, 11 Januari 2021

Kelompok IV
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolesterol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh

yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku

beberapa harmon. Kolesterol merupakan sterol yang sangat penting, merupakan

subtansi lemak yang secara normal dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di

hati dari lemak makanan. Kolesterol mempunyai fungsi didalam tubuh antara lain: 1)

merupakan zat essensial untuk membran sel, 2) merupakan bahan pokok untuk

pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan untuk pencernaan makanan, dan

3) merupakan bahan baku membentuk hormon steroid, misalnya: progesteron, dan

estrogen pada wanita, testoteron pada pria, corticosteroid.

Makanan yang mengandung kolesterol antara lain goreng-gorengan, daging,

otak, jeroan, (usus, hati, ginjal, paru, jantung,) kuning telor, sea food, kacang-

kacangan, selain berasal dari makanan, kolesterol juga diproduksi oleh tubuh kita

sendiri. Organ penting yang memproduksi kolesterol adalah hati, maka pada penderita

penyakit menahun, kadar kolesterol darahnya rendah. Ekskresi kolesterol terbanyak

adalah melalui empedu, dimana kolesterol dirubah menjadi asam empedu dan dipakai

untuk pencernaan. Sebagian kolesterol dikeluarkan dari tubuh melalui dinding usus

secara langsung, sebagian lagi dirombak oleh tubuh. Proses perombakan tersebut

dipengaruhi oleh hormon kelenjar gondok, maka pada penderita hipertiroid kadar

kolesterol darah akan rendah. Lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari

sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari. Pada

manusia, hati menghasilkan kolesterol lainnya.


Kolesterol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl,

maka berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan Jantung atau Stroke,

Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya didapat dari makanan

hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Kolesterol tidal larut

dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh

karena itu pula Kolesterol dibedakan menjadi Low-Density Lipopprotein (LDL) dan

High-Denzsity Lipoprotein (HDL).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk membahas mengenai penyebab terjadinya Kolesterol dan bagaimana cara

terapi pengobatannya .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kolesterol

1. Pengertian

Kolesterol adalah zat alamiah dengan sifat fi sik berupa lemak tetapi

memiliki rumus steroida. Kolesterol merupakan bahan pembangun esensial

bagi tubuh untuk sintesis zat-zat penting seperti membran sel dan bahan isolasi

sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin, dan anak ginjal, vitamin D,

serta asam empedu. Namun, apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat

menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah yang disebut

hiperkolesterolemia, bahkan dalam jangka waktu yang panjang bisa

menyebabkan kematian. Kadar kolesterol darah cenderung meningkat pada

orang-orang yang gemuk, kurang berolahraga, dan perokok,

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau zat lipid seperti

yang kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan

oleh tubuh kita selain zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan

mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energy yang memberikan kalori

paling tinggi. Selain sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau

khususnya kolesterol memang merupakan zat yang paling dibutuhkan oleh

tubuh kita dan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kolesterol

secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati (liver). Bahkan

sekitar 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis di dalam hati,

sedangkan sisanya berasal dari asupan makanan. Kolesterol juga merupakan

bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid .Makin tinggi kadar

kolesterol maka akan semakin tinggi pula proses aterosklerosis berlangsung.


Berbagai penelitian epidemiologi, biokimia maupun eksperimental

menyatakan bahwa yang memegang peranan penting terhadap terbentuknya

aterosklerosis adalah kolesterol. Telah dibuktikan bahwa konsentrasi LDL

kolesterol yang tinggi dalam darah akan menyebabkan terbentuknya

aterosklerosis. Apabila sel-sel otot arteri tertimbun lemak maka elastisitasnya

akan menghilang dan berkurang dalam mengatur tekanan darah. Akibatnya

akan terjadi berbagai penyakit seperti hipertensi, aritmia ,serangan jantung dan

stroke, xzdan lain-lain .

2. Klasifikasi/Jenis Kolesterol

Jenis kolesterol dibedakan menjadi:

a. Low Density Lipoprotein (LDL) LDL sering disebut sebagai

kolesterol jahat, karena tingginya kadar LDL akan berpotensi menumpuk atau

menempel pada dinding pembuluh nadi koroner yang dapat menyebabkan

penyempitan dan penyumbatan aliran darah. Akibatnya jantung kesulitan

memompakan darah dan akhirnya berkelanjutan ke gejala serangan jantung

mendadak.

b. High Desinty Lipoprotein (HDL) HDL dikenal sebagai kolesterol

baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke

organ hati untuk pemprosesan lebih lanjut. HDL mengambil kolesterol dan

fosfolipida yang ada di dalam aliran darah. HDL menyerahkan kolesterol ke

lipoprotein lain untuk diangkut kembali ke hati atau dikeluarkan dari tubuh.

c. Very Low Density Lipoprotein (VLDL) VLDL adalah lipoprotein

yang dibentuk dalam hati. Yaitu lipoprotein dengan densitas sangat rendah

yang terutama terdiri atas trigliserida.


3. Penyebab Kolesterol

a. Makanan

Makanan yang mengandung asam lemak jenuh paling berperan dalam

menaikkan kadar kolesterol darah. Lemak jenuh diketahui banyak terdapat

dalam bahan makanan sumber hewani seperti daging, ayam dan susu

berlemak.Disampinglemakjenuh,seratmakananjuga berhubungan dengan

kadar kolesterol darah. Serat memberikan efek yang baik terhadap

kolesterol darah. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung serat

setiap hari mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga

dapat menurunkan resiko PJK.5

Konsumsi serat dapat membantu menurunkan absorpsi lemak dan

kolesterol di dalam darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet

serat dengan cara mengkonsumsi makanan tinggi kacang polong, termasuk

kacang merah, mampu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah

hingga 10% pada penderita hiperkolesterolemia. Selain itu serat larut air

yang difermentasi dalam usus besar akan menghasilkan asam-asam lemak

rantai pendek yang dapat menghabiskan sintesis kolesterol hati.

Seringnya mengkonsumsi makanan tinggi lemak menjadi penyebab

utama meningkatnya kadar kolesterol total di dalam darah. Hasil penelitian

menunjukkan kadar kolesterol akan berkurang seiring dengan rendahnya

asupan makanan berlemak.6 Kadar kolesterol yang melebihi batas normal

akan memicu terjadinya proses ateros- klerosis. Aterosklerosis merupakan

proses terjadinya penyempitan pembuluh darah oleh lemak. Aterosklerosis

merupakan manifestasi klinis dari penyakit jantung. Penelitian ini


bertujuan mengetahui hubungan pola makan tinggi lemak dan serat dengan

kadar kolesterol total.

Mengkonsumsi makanan yang sumber kolesterolnya rendah seperti

mengkonsumsi serat dan memperbanyak buah dan sayur, dapat membuat

kadar kolsetrol tetap norma.

b. Umur/Usia

Faktor umur yang merupakan salah satu faktor risiko alami, dapat

berpengaruh terhadap kondisi kesehatan seseorang. Hal itu terjadi karena

semakin tua, kemampuan mekanisme kerja bagian-bagian organ tubuh

seseorang juga akan semakin menurun. Semakin lama organ tubuh

manusia bekerja maka semakin menumpuk pula kotoran-kotoran, dalam

hal ini kolesterol yang menyertai aktivitas organ tubuh tersebut.

c. Pola makan

Pola makan yang salah menjadi salah satu faktor risiko yang

meningkatkan penyakit kolesterol, kelebihan asupan lemak mengakibatkan

kadar lemak dalam tubuh meningkat, terutama kolesterol yang

menyebabkan kenaikan berat badan sehingga volume darah mengalami

peningkatan tekanan yang lebih besar

Pola makan yang mengandung karbohidrat yang tinggi merupakan

salah satu faktor penyebab meningkatnya kadar trigliserida dalam darah.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Karena sebagian

karbohidrat berada dalam sirkulasi darah. Kelebihan karbohidrat disimpan

dalam hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen, dan sebagian diubah

menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di

dalam jaringan adiposa. Asupan lemak yang tinggi akan meningkatkan


kadar kolesterol. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, akan

semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol total sumber

lemak tinggi berasal dari lauk hewani.

4. Terapi pengobatan

a. Terapi non-farmakologis

Terdiri dari Terapi Nutrisi Medis. Pasien dengan dianjurkan untuk

mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans tidak jenuh sampai < 7-

10% total energi. Penggantian makanan sumber kolesterol dan lemak

jenuh dengan makanan alternatif lainnya misal produk susu rendah lemak.

Pasien disarankan mengonsumsi makanan padat gizi (sayuran, kacang-

kacangan, dan buah) serta dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi

kalori (makanan berminyak dan soft drink) konsumsi makanan suplemen

contohnya asam lemak omega 3, makanan tinggi serat dan sterol.

Meskipun begitu, upaya perubahan pola diet harus dilakukan secara

bertahap

Terapi non farmakologis lainnya yang dapat dilakukan yakni, Aktivitas

Fisik. Aktivitas fisik yang dianjurkan merupakan program latihan yang

mencakup setidaknya 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang

(menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6 kali seminggu, dengan

pengeluaran minimal 200 kkal/hari. Kegiatan yang disarankan meliputi

jalan cepat, bersepeda, dan berenang. Tujuan aktivitas fisik harian dapat

dipenuhi dalam satu sesi atau beberapa sesi sepanjang rangkaian dalam

sehari (minimal 10 menit). Bagi beberapa pasien, beristirahat selama

beberapa saat disela aktivitas penguatan otot dianjurkan dilakukan minimal

2 hari seminggu.
b. Terapi Farmakologis

Terapi menggunakan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi kadar

kolesterol total, namun potensi dari masing-masing obat

Berikut ini adalah golongan obat yang biasa digunakan dalam terapi untuk

meenurunkan kadar kolesterol LDL:

o Bile acid sequestrant (Resin) Obat ini menurunkan kadar kolesterol

dengan mengikat asam empedu dalam saluran cerna yang dapat

mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga eksresi steroid yang

bersifat asam dalam tinja meningkat.

o Hydroxymethylglutaryl-Coenzime A Reductase (Statin) Obat yang

sangat efektif dalam menurunkan kolesterol total dan LDL didalam

darah adalah statin dan telah terbukti mengurangi kejadian jantung

koroner bahkan juga mengurangi kematian total akibat penyakit

jantung coroner. Statin umumnya diberikan setelah makan malam atau

sebelum tidur. Penurunan terhadap kadar kolesterol total dan LDL

terjadi ketika obat tersebut diberikan kpada malam hari, sebab

biosintesis kolesterol mencapai puncaknya ketika malam hari

o Derivat Asam Fibrat Terdapat empat jenis derivat asam fibrat yaitu

gemfibrozil, bezafibrat, siprofibrat, dan fenofibrat. Obat ini dapat

menurunkan trigliserida plasma, selain menurunkan sintesis

trigliserida dihati, obat ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol

HDL. Obat ini dapat menyebabkan keluhan gastrointestinal, rash,

pusing, dan peningkatan kadar transaminase serta fosfatase alkali

o Asam Nikotinik Obat ini dapat menurunkan sintesis hepatik VLDL,

sehingga pada akhirnya dapat menurunkan sistesis LDL. Pemberian


asam nikotinik juga dapat meningkatkan kolesterol HDL dengan cara

mengurangi katabolisme HDL (Wells dkk, 2009). Efek samping yang

paling sering terjadi adalah flushing, yaitu perasaan panas di muka

bahkan di badan. Efek samping yang paling berbahaya adalah

gangguan fungsi hati yang ditandai dengan peningkatan kadar

fosfotase alkali dan transaminase

o Ezetimibe Obat ini termasuk obat penurun lipid yang terbaru dan

bekerja sebagai penghambat selektif penyerapan kolesterol, baik yang

berasal dari makanan maupun asam empedu di usus halus. Ezetimibe

yang merupakan inhibitor absorbsi kolesterol menurunkan LDL ketika

ditambahkan juga pada pengobatan dengan statin.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau zat lipid seperti yang

kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh

kita selain zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Jenis

kolesterol dibedakan menjadi tiga yaitu Low Density Lipoprotein (LDL), bigh

Desinty Lipoprotein (HDL) ,Very Low Density Lipoprotein (VLDL) .

Adapun Penyebab Kolesterol yang pertama adalah Makanan. Makanan

dengan Serat memberikan efek yang baik terhadap kolesterol darah. Dengan

mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap hari mampu menurunkan kadar

kolesterol dalam darah sehingga dapat menurunkan resiko PJK.5. yang kedua yaitu

Umur/Usia dimana semakin lama organ tubuh manusia bekerja maka semakin

menumpuk pula kotoran-kotoran, dalam hal ini kolesterol dapat menyertai aktivitas

organ pada tubuh tersebut. Yang ketiga Pola makan, Pola makan salah satu faktor

risiko yang meningkatkan penyakit kolesterol, kelebihan asupan lemak

mengakibatkan kadar lemak dalam tubuh meningkat, terutama kolesterol yang

menyebabkan kenaikan berat badan sehingga volume darah mengalami peningkatan

tekanan yang lebih besar

Terapi pengobatan untuk penyakit kolesterol ada dua yaitu Terapi non-

farmakologis dan Terapi Farmakologis. Terapi non-Farmakologis Terdiri dari

Terapi Nutrisi Medis. Pasien dengan dianjurkan untuk banyak makan sayuran dan

menghindari makanan tinggi kalori serta melakukan aktivitas fisik seperti

berolahraga. Yang kedua Terapi Farmakologis Terapi menggunakan obat-obatan

bertujuan untuk mengurangi kadar kolesterol total Adapun golongan obatnya seperti
Bile acid sequestrant (Resin) , Hydroxymethylglutaryl-Coenzime A Reductase

(Statin) , Derivat Asam Fibrat , Asam Nikotinik , dan Ezetimibe .


DAFTAR PUSTAKA

jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014| Hengki Tamando Sihotang | Sistem Pakar
Mendiagnosa penyakitk Kolestrol pada remaja dengan metode CERTAINTY FACTOR
(CF) BERBASIS WEB

jurnal Kesehatan, Volume VI, Nomor 1, April 2015| Sri Ujiani | Hubungan antara Usia
dan jenis kelamin dengan kadar Kolestrol penderita obesitas RSUD Abdul Moeloek
Provinsi Lampung

Aulia Dewi Listiyana, Mardiana, Galuh Nita Prameswari / KEMAS 9 (1) (2013)
OBESITAS SENTRAL DAN KADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL

MKB, Volume 45 No. 1, Tahun 2013 | Hernawati: Perbaikan Parameter Lipid Darah
Mencit Hiperkolesterolemia dengan Suplemen Pangan Bekatul

Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussale|Yulina Dwi Hastuty, Perbedaan Kadar


Kolesterol Orang yang Obesitas dengan Orang Yang Non Obesitas

Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 2, September 2013,


Margarita, Princen, Andi, Rumawas, Kidarsa & Sutrisna,Kadar Kolesterol Total dan
Tekanan Darah.

JurnalKesehatanMasyarakat,Maret2010-September2010,Vol.4,No.2,Dewi Merien
Sari,Azrimaidaliza, IdralPurnakarya| Faktor resiko kolestrol total pasien penyakit jantung
koroner dirumah sakit Achmad Mochta Bukit

JURNAL MKMI, Vol. 13 No. 4, Desember 2017, Alodiea Yoeantafara : Pengaruh Pola
Makan terhadap Kadar Kolesterol Total

J LK 2 (2) (2019), Fadhil Kurniawan, dkk, Hubungan Umur, Jenis Kelamin dan
Kegemukan dengan Kadar Kolesterol.

Jurnal Keperawatan Galuh, Vol.2 No.1 (2020) Cicih Suarsih/ Hubungan Pola Makan
dengan Kejadian Kolestrol pada Lansiadi Wilayah Kerja Puskesmas Tambaksari

Http://jurnal.fk.unand.ac.id, Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(Supplement 3)

CHMK PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL VOLUME 3 NOMOR 1,


JANUARI 2020, Maria Ermelinda Benge, Dkk, PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK
ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina. Del) TERHADAP KADAR LDL
SERUM TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA

Anda mungkin juga menyukai