Anda di halaman 1dari 38

Deskripsi Kasus

Kunjungan keluarga dilakukan pada keluarga Tn. K dengan Diabetes melitus

pada Ny. M usia 67 tahun . Kunjungan dimulai pada tanggal 14 Januari 2021 sampai

Januari 2021. Kunjungan dilakukan 3 kali, lokasi kunjungan dilakukan di Desa

Maracang Kabupaten Purwakarta.

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Laporan Kasus

I. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. K

2. Alamat dan telepon : Jln. Taman Pahlawan Maracang RT14/06 no. 32 Kel.

Purwamekar, Kab. Purwakarta ( 081387880054)

3. Pekerjaan kepala keluarga : Tidak bekerja (pensiun)

4. Pendidikan kepala keluarga : SLA/SMK

5. Komposisi keluarga dan genogram

a. Komposisi keluarga :

Nama Anggota Jenis Hub dengan


No. Umur Pendidikan
Keluarga Kelamin KK
1 Ny. M P Istri 67 Tidak sekolah
2 Ny. I P Anak 37 SD
b. Anggota Keluarga yang meninggal :

Nama Anggota Jenis Hub. dengan


No. Umur Sebab kematian Ket.
Keluarga Kelamin KK
1. Ny. A L Anak 35 - -
2. Tn. M P Anak 30 - -

c. Genogram

Keterangan :

Laki – laki :

Perempuan :

Kasus Utama :

Keluarga tinggal serumah :

Meninggal :

6. Tipe Keluarga

Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga usila karena dalam suatu

rumah hanya terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut usia 63 tahun

dan istri yang berusia 67 tahun, dengan 3 anak yaitu : anak 3 anak

perempuan yang anak pertama dan kedua sudah meninggal, anak yang
ketiga usia 37 sudah menikah dan tidak satu rumah dengan orangtuanya

karena ia tinggal dengan suaminya.

7. Budaya

a. Suku Bangsa

Tn. K dan Ny. M berasal dari suku Sunda, hanya saja daerah asal

Tn. K dan Ny. M berbeda karena Tn. K berasal dari Garut,

sedangkan Ny. M dari Purwakarta.

b. Bahasa sehari- hari

Bahasa yang digunakan sehari-harinya untuk berkomunikasi

dengan keluarga maupun masyarakat adalah Bahasa Sunda dan

Indonesia.

c. Kebiasaan Adat

Ny. M mengatakan budaya yang di anut tidak sepenuhnya

tumbuh di dalam keluarga mereka, ada beberapa adat pantangan

seperti ketika istri sedang hamil, suami dilarang untuk

membunuh hewan.

d. Nilai-nilai Budaya dalam Keluarga

Keluarga Tn. K menempatkan Tn. K pada posisi tertinggi sebagai

pengambil keputusan yang mutlak dan seluruh anggota keluarga

harus patuh pada aturan dalam keluarga. Namun tetap

memperhatikan pendapat dari semua anggota keluarga. Keluarga

Tn. K cenderung bersifat demokratis.

e. Kebiasaan Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan

Dalam keluarga tidak memiliki pantangan dan kebiasaan budaya

yang terkait dengan kesehatan karena pada dasarnya keluarga


lebih mempercayakan kesehatan mereka kepada instansi

kesehatan, hanya saja dalam keluarga ini kadang suka

mengosumsi obat-obatan warung, dan juga kadang suka

mengkonsumsi jamu-jamuan dengan asumsi untuk menjaga

kebugaran tubuh.

8. Agama

Keluarga ini menganut agama Islam. Keduanya rajin sholat 5 waktu dan

sholat Tahajud. Selain itu, sering melakukan puasa senin kamis. Tn. JS

biasanya melaksanakan kewajiban sholat Jum’at di Masjid wilayah

rumahnya. Ny. M mengatakan bahwa ia sangat percaya kepada ALLAH

Yang Maha Esa dan sangat berserah diri tentang apapun di dalam

keluarga baik itu mengenai kesehatan, keutuhan dalam rumah tangganya,

jodoh anak-anaknya, rezeki, dan lainnya. Tn. K dan Ny. M mengarahkan

anak-anaknya untuk selalu taat menjalankan ibadah dan bertakwa kepada

Allah.

9. Status social ekonomi keluarga

Status sosial keluarga termasuk keluarga sejahtera, dimana keluarga yang

telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan

pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur

bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti

sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.

Karena keadaannya Tn. K kini sudah memasuki masa pensiun dan Ny. M

mudah merasa cape karena faktor usianya yang sudah mulai menua, dan

mereka sudah memiliki rumah sendiri, sehingga tidak memerlukan

pengeluaran untuk membayar tambahan seperti kontrakan dan lainnya,


sehingga pengeluaran mereka dapat terkontrol. Ny. M mengatakan bahwa

ia dan keluarganya hanya memiliki tabungan seperti halnya keluarga

pada umumnya di bank-bank yang ada.

10. Aktifitas rekreasi keluarga

Karena keluarga ini hanya terdiri dari suami dan istri saja mereka lebih

sering berjalan-jalan di sekitar kota purwakarta saja, atau pergi ke pasar,

Tn. K kadang suka pergi bermancing bersama teman kerjanya dahulu,

atau hanya menonton televisi saja. Karena menurut Ny. M itupun sudah

termasuk rekreasi yang dilakukan lansia pada umumnya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga adalah tahap ketujuh yaitu keluarga usia

pertengahan.

a. Lebih banyak waktu untuk minat social dan waktu santai

Hal ini sudah terpenuhi karena Ny. M tidak bekerja dan Tn. K juga

sudah pensiun mereka berdua sudah bisa menikmati waktu

santainya, seperti menonton TV, lalu jika anaknya sedang

berkunjung ke rumah orang tuanya mereka menikmati waktu santai

dengan cucu-cucunya seperti makan-makan dirumah, dan anaknya

yang memakan mereka makanan, Ny. M juga sering mengisi waktu

santainya dengan mengikuti pengajian di dekat rumahnya setiap hari

Sabtu, dan Tn. K mengisi waktu santainya dengan memancing

dengan teman-temannya.

b. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan


Hal ini sudah terpenuhi karena Ny. M dan Tn. K selalu membagi

tugas rumahnya seperti Ny. Menyapu di dalam rumah, lalu Tn. K

menyapu bagian halaman rumah serta mengepel lantai rumah agar

tetap bersih, lalu membuang sampah kepada tempatnya, membuka

jendela-jendela rumah dipagi hari agar ada sinar matahari yang

masuk kerumahnya, dan menjaga lingkungan rumahnya agar tetap

bersih.

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan

teman sebaya dan anak-anak

Hal ini sudah terpenuhi dan tidak ada masalah karena Ny. M dan

Tn.M memiliki hubungan yang baik dengan teman sebayanya dan

juga dengan anaknya.

d. Memperkokoh hubungan perkawinan

Tidak ada masalah dalam untuk memperkokoh hubungan

perkawinannya karena antar anggota satu dengan yang lain saling

terbuka dan menguatkan sehingga struktur kekuatan pada hubungan

perkawinannya tersebut terjalin kuat.

e. Persiapan masa tua/pensiun

Tidak ada masalah dalam persiapan masa tua/pensiun ini karena Ny.

M dan Tn. K sudah tahu akan usianya sekarang yang beranjak

semakin tua, jadi mereka sudah mempersiapkannya.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal tugas

kebutuhan kesehatannya saja yang belum terpenuhi. Seperti pada Ny. M

masih belum bisa mengontrol pola makannya agar kadar gula nya stabil
dan Tn. K masih kurang tahu cara memperingati pola makanan dan diet

apa yang baik untuk penyakit diabetes ini yang terjadi pada Ny.M

13. Riwayat keluarga inti

Ny. M mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit turunan dalam

keluarga mereka sepanjang yang Ny. M ketahui. Hanya saja kesehatan

masing-masing anggota keluarganya berbeda-beda. Ny. M memiliki

penyakit Diabetes Mellitus yang bukan karena garis keturunan, hanya

karena pola hidup Ny. M yang kurang baik saat masih muda, Tn. K tidak

memiliki masalah penyakit yang dialami.

Tetapi apabila tahap kesehatan mulai terganggu dengan tahap lebih serius

maka tak jarang Ny. M dan Tn K segera pergi ke Klinik 24 jam, atau

apabila keadaan memburuk, keluarga langsung membawanya menuju ke

rumah sakit terdekat. Ny. M masih mengingati suatu perirtiwa yang tidak

akan dilupakannya pada saat itu ia mengalami kondisi badannya tiba-tiba

drop lalu dibawa ke Rumah Sakit terdekat dan pihak Rumah Sakit dan

ternyata pengeluaran biaya nya cukup mahal, ditambah pihak dokter

menguruh Ny. M harus melakukan control tiap 1 bulan sekali ke Rumah

sakit.

Tetapi untuk saat ini Ny. M dan Tn. K sudah memiliki BPJS , jadi

persoalan pengeluaran biaya untuk kontrol penyakit Diabetesnya Ny.M

sebulan sekali tidak terlalu besar juga.

14. Riwayat keluarga sebelumnya

Ny. M tidak menceritakan ayan dan ibunya meninggal disebebkan karena

apa, Ny. M tidak ingat kejadiannya seperti apa karena pada saat itu ia

sedang bekerja sebagai TKW.


Tn. K mengatakan ayah dan ibunya tidak pernah menderita sakit spesifik.

Tn.K mengatakan Ayahnya meninggal saat usia 65 tahun, dan ibunya

meninggal di umur 40 tahun. Tn. K tidak begitu mengetahui secara jelas

menganai keadaan ibunya, karena saat ibunya meninggal Tn. K masih

kecil.

III. Pengkajian Lingkungan

15. Karakteristik Rumah

Kamar 2
WC
Gudang Dapur Kolam
ikan
Ruang Ruang
Kamar 1
TV makan

Ruang
Garasi
Tamu

Keterangan :

Pintu :

Jendela :

Rumah ini adalah milik Tn. K dan Ny. M, mereka membeli

rumah itu dan sampai sekarang mereka memilih untuk tinggal menetap

dirumah yang sudah mereka beli sejak dulu. Luas rumah ini tidak begitu

besar dan juga tidak begitu kecil yang terdiri dari 1 ruang tamu yang

terdapat 2 jendela, 1 ruang TV, 2 kamar tidur yang setiap kamarnya


memiliki jendela, 1 gudang, 1 ruang makan, 1 WC, 1 dapur, 1 garasi untu

menyimpan motor, 1 kolam ikan.

Tiap ruangan dimanfaatkan semaksimal mungkin, hanya saja ada

1 kamar tidur yang lebih sering kosong yaitu kamar tidur Ny. I

dikarenakan ia sudah menikah dan kamar itu akan diisi ketika anaknya

sedang mudik ke rumah orangtuanya saja. Selain itu peletakan perabotan

rumah diletakkan sesuai keinginan hati si pemilik, sejak mereka pindah

dan membeli rumah itu peletakkan perabotan rumah kadang suka mereka

ubah untuk mendapatkan sedikit suasana rumah baru dan bahkan

mengganti warna cat rumahnya.

Selain itu untuk pencahayaan dan sirkulasi disetiap ruangan

cukup, sumber air bersih yang mereka sehari-hari menggunakan PAM,

untuk air minum mereka membeli air gallon dan kadang juga mereka

menggukan air dari PAM.

Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih dan tertata rapih,

biasanya Tn. K jika ingin membuang sampah ia buang di sekitar depan

rumah sekitar jaraknya 2 meter dan nanti ada tukang sampah yang suka

mengangkutnya tiap pukul 09.00 pagi. Melihat kondisi tersebut, mereka

mengatakan bahwa sangat merasa nyaman dengan kondisi mereka di

rumah tersebut, karena pada dasarnya rumah tersebut telah ditata sesuai

keinginan hati mereka.

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya berasal dari daerah sekitar Jawa

Barat, walaupun ada juga keluarga yang bukan berasal dari Jawa Barat.
Keluarga dan masyarakat sekitar pun memiliki kebiasaan yang sama. Ny.

M yang juga sering berkumpul dengan ibu-ibu sekitar rumah sambil

berbincang-bincang khususnya saat berbelanja pada penjual sayur

keliling. Lingkungan sekitar rumah pun tampak bersih karena tiap

sebulan sekali ada kerja bakti di lingkungan warga setempat.

Di sekitar wilayah penduduk yang ada tidak ada aturan penduduk

tertentu, bahkan tiap keluarga memiliki aturan budaya yang berbeda-

beda. Warga sekitar rata-rata berpendidikan lulusan SD, SMP, dan SMA

dengan rata-rata pekerjaan keluarga daerah tersebut adalah pegawai

swasta, pedagang, dan pensiunan.

Tn. K termasuk orang yang jarang keluar rumah, tetapi sesekali

ia keluar rumah dan bergabung kegiatan dengan masyarakat, dan

mengikuti yasinan yang diadakan ketika malam jumat Bersama Ny. M.

Untuk pelayanan keamanan yang ada, keluarga mengatakan

bahwa di daerah tersebut aman karena ada poskamling yang selalu stand

by tiap malam yang dijaga oleh salah satu warga yang bertugas dan

mendapat gaji bulanan dari tarikan tiap warga. Tiap anggota keluarga pun

merasa sangatlah puas dengan penataan rumah saat ini karena sesuai

dengan karakter dari pemilik rumah. Anggota keluarga pun menyadari

bahwa lingkungan adalah salah satu faktor berpengaruh pada masalah

kesehatan. Keluarga mengatakan bahwa apabila lingkungan bersih maka

warganya pun nyaman dan tenang serta bebas dari bibit penyakit.

17. Mobilitas geografi keluarga

Keluarga Tn. K tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya saat ini,

mereka sudah menempati rumah di daerah tersebut selama ± 22 tahun.


Untuk sarana transportasi, Ny M dan Tn. K mengendarai motor bersama

saat keluar rumah.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny. M aktif mengikuti arisan di tempat pengajiannya dan Tn. K

pun aktif dalam kelompok kerja bakti di lingkungan RT setempat serta

aktif dalam pertemuan 1x/bulan.

Hubungan antara keluarga pihak Tn. K dan keluarga besar Ny. M

sangat baik, bahkan setiap bulan Ramadhan mereka selalu berkumpul

dirumah Tn. K. Menurut Ny. M tidak ada konflik yang terjadi pada

mereka. Hubungan mereka sangatlah harmonis, walapun mereka jarang

bertemu dan hanya bertemu tiap 1 tahun sekali demi bertahannya

keutuhan persaudaraan.

IV. Struktur Keluarga

19. System pendukung keluarga

Dalam keluarga tersebut terdapat dua anggota keluarga yang

sehat tanpa gangguan kesehatan yaitu Tn. K dan Ny. I . Fasilitas yang

dimiliki kelurga untuk menunjang kesehatan keluarga :

a. Fisik : keluarga memiliki fasilitas seperti mobil dan motor untuk

mempermudah jika bepergian maupun untuk keperluan kesehatan.

Rumah yang cukup nyaman dan sehat untuk dijadikan sebagai

tempat berlindung.

b. Psikologis : Tn. K mengatakan bahwa keluarga memiliki seseorang

kawan dekat yang merupakan teman sepekerjaannya dulu Tn. K

untuk bercerita tentang masalah dan mencari solusinya. Selain itu

hubungan kedekatan antar anggota keluarga Tn. K sangat erat


sehingga apabila salah satu anggota keluarga mengeluh sakit maka

mereka akan bercerita kepada anggota keluarga yang lain.

c. Social : adanya kegiatan pengajian rutin setiap hari sabtu untuk

para ibu di saerah tempat tinggal keluarga Tn K. Adanya kerja

bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terciptanya

lingkungan yang sehat di sekitar tempat tinggal. Askes dari

pemerintah yang sangat membantu untuk memeriksa kesehatan

keluarga secara rutin.

20. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola

komunikasi terbuka, itu berarti tiap anggota keluarga berhak dan bebas

menyampaikan pendapat. Cara komunikasi antar anak dan ibu

berlangsung sangat efektif, karena anak sangat terbuka kepada Ny. M

khususnya dibanding kepada Tn. K, yang menurut Ny. M itu disebabkan

Ny. M lebih sangat paham dan mengerti karakter dari ketiga anaknya.

Cara komunikasi antar Tn. K dan Ny. M pun terjalin sangat baik

dan efektif. Apabila ada masalah dalam keluarga antar anggota maupun

dari pihak luar, maka diskusi pun dilakukan. Selain itu, komunikasi yang

dilakukan bersifat dua arah sesama anggota keluarga.

Frekuensi untuk berkomunikasi pun tak dapat terhitung karena

kapanpun anggota ingin berkomunikasi, maka mereka langsung

melakukan tetapi tetap melihat keadaan situasi yang ada. Masalah

komunikasi yang muncul seperti adanya sedikit penghambat antar Ny. M

dan Ny. I karena tidak tinggal serumah karena sudah menikah sehingga 1
tahun sekali mereka dapat bertemu, tapi walaupun begitu mereka suka

melakukan komunikasi melalui social media seperti WhatsApp.

21. Struktur kekuatan keluarga

a. Pengambilan keputusan dalam keluarga Pengambil keputusan di

keluarga adalah Tn. K selaku sebagai ayah/kepala keluarga tetapi

melalui tahap musyawarah/ diskusi. Apabila ada sesuatu yang sangat

penting dan Tn. K tidak berada di rumah, biasanya Ny. M yang

mengambil keputusan untuk anggota keluarganya. Setelah Tn. K

pulang, Ny. M baru mendiskusiknnya dengan Tn. K selaku ayah dan

kepala keluarga.

b. Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan Tiap anggota

keluarga pun berperan aktif dalam musyawarah di dalam lingkup

keluarga. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi

masalah, maka tiap anggota biasanya selalu memberikan

pendapatnya.

22. Struktur peran

a. Formal : Tn. K mengatakan sudah mampu menjalankan perannya

sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah serta pelindung keluarga.

Ny. M mengatakan sudah cukup memenuhi perannya sebagai ibu

rumah tangga yang lebih mengerti akan kondisi yang sedang dialami

oleh keluarganya serta sebagai tempat curhat untuk semua anggota

keluarga. Ny. M perannya dalam mengarahkan anak untuk menuju

kemandirian sudah cukup terpenuhi. Ny. I sebagai anak ketiga yang


menjadi anak satu-satunya karena kedua anaknya Ny. M sudah

meninggal yang merupakan kaka-kakanya Ny. M. Meskipun Tn. K

dan Ny.M merasa kebutuhan tercukupi dengan penghasilan mereka

berdua, Ny. I yang merupakan anak satu-satunya tetap menawarkan

bantuan financial kepada kedua orang tuanya. Dalam pembagian tugas

di keluarga, tidak ada pembagian tugas rumah tangga yang jelas di

rumah. Hanya saja, setiap anggota keluarga menyadari untuk saling

membantu dalam tugas, contohnya memasak, menyapu,

membersihkan rumah, dan lainlain.

b. Informal : Ny. M mengatakan selain sebagai Ibu yang mendidik dan

mengatur keuangan keluarga, Ny M juga merupakan sahabat serta

motivator bagi keluarganya. Setiap kali anak-anak maupun suaminya

memiliki masalah dan memerlukan nasehat serta dorongan Ny. M

selalu berusaha ada untuk mereka.

23. Nilai dan norma keluarga

Tn. K mengatakan nilai dan norma yang dianut sama seperti yang berlaku

di masyarakat. Contohnya, pada saat anak-anaknya belum menikah Tn K

melarang pulang melebihi jam 9 malam, apabila melakukan kesalahan

segera sungkem atau minta maaf kepada yang bersangkutan dalam hal

tersebut. Yang lebih muda selalu menghormati yang lebih tua.

V. Fungsi Keluarga

24. Fungsi Afektif

Ny. M mengatakan hubungan dalam keluarga sangat dekat

walaupun putrinya Ny. I dengan Ny. M tidak tinggal serumah dengan

keluarga. Anak-anak Tn. K dan Ny M merasa senang jika pergi


bersamasama. Mereka sering mengatakan “keluarga bahagia saat

berkumpul bersama”.

25. Fungsi sosialisasi

Ny. M dan Tn. K mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat di

lingkungan sekitar tempat tinggalnya cukup baik. Tn. K aktif mengikuti

pertemuan pertemuan yang diadakan oleh RTnya setiap bulan. Ny. M

juga mengatakan hubungan keluarga dengan anggota keluarga besar yang

lain sangat baik.

26. Fungsi perawatan kesehatan

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Ny. M mengatakan menderita Diabetes melitus sudah 8

tahun yang lalu. Ny. M merasakan penurunan berat badan yang

signifikan sebesar 7 kg 6 bulan dari berat 59 Kg menjadi 52 Kg.

Setelah diperiksakan ke rumah sakit ternyata kadar gula darah Ny. M

sangat tinggi sekitar 500mg/dL. Akhirnya Ny M baru mengetahui

bahwa dia terkena penyalit Diabetes Melitus.

Ny. M mengatakan bahwa penyakit DM adalah penyakit

yang di indikasikan dengan peningkatan kadar gula darah. Ny M

mengetahui bahwa penyakit DM yang dideritanya bukan penyakit

keturunan, melainkan pola makan yang salah. Serta Ny M juga

mampu menjelaskan tipe penyakit DMnya yaitu DM tipe 2.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Sebelum mengetahui bahwa Ny M menderita penyakit DM, Ny.

M mengatakan kurang tertarik dengan chek kesehatan gratis di

puskesmas. Kemudian karena pada saat itu Ny. M tiba-tiba tubuhnya


terasa drop lalu dirawat, ternyata Ny M baru tahu bahwa beliau

terkena penyakit tersebut. Selanjutnya Ny. M berobat ke Dokter, dan

oleh dokter dinyatakan menderita diabetes tipe 2. Ny. M disarankan

untuk mengubah pola makan dengan makan rutin serta menghindari

makan-makanan yang manis, dan menghindari stress.

Saat ini Ny. M masih kurang menerapkan pola makan yang

dianjurkan oleh dokter, ia masih suka mengosumsi makanan yang

manis, kadang juga ketika Ny. M tiba-tiba merasa gulanya sedang

naik baru ia mengurangi sedikit makanan yang mengandung gulanya

lalu setelah kondisi tubuhnya sudah membaik ia makan makanan

yang sembarangan lagi. Dan saat ini Ny. M rutin chek up di RS

Thamrin Purwakarta setiap bulan sekali serta rutin.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit

Tn. K mengatakan bahwa apabila salah satu anggota keluarganya

sakit dan pernah menderita sakit tersebut sebelumnya, Tn. K hanya

membelikan obat yang serupa dengan yang diresepkan terdahulu

oleh dokter. Tn J juga mengatakan bahwa apabila salah satu anggota

keluarga ada yang sakit maka Ny. I lah yang lebih sering

memperhatikan mereka untuk segera periksa ke dokter.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga Ny. M mampu untuk memodifikasi lingkungan, terlihat

rumahnya yang tampak bersih dan pencahayaan yang cukup. Garasi

bercanpur dengan tempat untuk menjemur pakaian. Dan lingkungan

rumah Tn. K terasa sejuk karena mereka memiliki taman dan

pepohonan sebagai rerindangan. Dari keluarga pun sangat


mendukung pola hidup sehat yang diterapkan oleh Tn. K dan Ny. M,

tetapi Ny. M masih sulit menerapkan pola makan yang baik, apalagi

soal makan-makanan yang mengandung gula.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

Keluarga memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah

yaitu BPJS. Dalam BPJS yang disediakan dokter keluarga. Tn. K

mengatakan bahwa keluarga mereka sangat memanfaatkan BPJS,

karena dalam pandanga mereka itu adalah hak mereka yang

pembayarannya melalui potongan gaji tiap bulan. Jadi sayang jika

tidak memanfaatkan BPJS tersebut. Untuk biaya Chek Up kadar gula

darah Ny. M menggunakan fasilitas BPJS sehingga tidak pernah

membayar, serta memanfaatkan rumah sakit pemerintah untuk

berobat secara gratis.

27. Fungsi reproduksi

Tn. K mengatakan sebelumnya memang sudah merencanakan memiliki 3

orang anak agar di kala tua nanti tidak merasa kesepian, walapun

sekarang yang ada hanya anak bungsunya saja tetapi tak apa Tn. K dan

Ny. M masih sangat merasa bersyukur memiliknya. Ny M mengatakan

bahwa tidak ada metode khusus yang digunakan untuk mengendalikan

jumlah anggota keluarga, Ny M tidak menggunakan KB.

28. Fungsi ekonomi

Penghasilan Tn. M sebagai pekerja bangunan dan mendapatkan posisi

sangat cukup baik, oleh itu Tn. K bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari

serta pandidikan bagi anak mereka. Jumlah penghasilan keluarga mereka


setiap bulan sekitar 7 jutaan, dengan tanggungan 3 anak. Keluarga ini

termasuk golongan keluarga sejahtera.

VI. Stress dan Koping Keluarga

29. Stressor jangka pendek dan Panjang

a. Stressor jangka pendek

Terkadang Ny. M suka merasakan rindu dan cemas kepada anak

bungsunya ketika anaknya sedang tidak mengabarinya, tetapi Ny. M

suka menanyakan kabar Ny. I dengan cara menelfonnya dengan

begitu rasa rindu seorang ibu kepada anaknya bisa sedikit terobati.

Dan seselaki jika Ny. I tidak bisa mengunjungi rumah kedua

keluarganya Tn. K dan Ny. E pergi pengunjungi rumah anaknya

yang bedara di daerah Subang.

b. Stressor jangka Panjang

Ny. M megatakan ia maupun Tn. K tidak memiliki masalah dalam

waktu Panjang, tetapi mereka pada saat itu 10 tahun kebelakang

mengalami duka yang sangat mendalah karena harus kehilangan

anak kedua perempuannya karena sakit karena pada saat itu mereka

sudah kehilangan anak yang pertamanya.

Dan sekarang mereka merasa sangat bersyukur sekali masih

memiliki Ny. I, dan Ny. I sudah memberikan seorang cucu kepada

Tn. K dan Ny. M, itulah yang membuat keluarga ini terasa utuh

kembali.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Dalam merespon stress, Ny.M lebih mendekatkan diri kepada Sang

Pencipta. Begitu juga dengan Tn. K dan Ny M mengatakan sering sholat


tahajud bersama di malam hari dan mengaji bersama. Apabila ada

masalah, keluarga membicarakan masalah tersebut bersama-sama serta

mencari jalan keluar yang tepat.

31. Strategi koping yang digunakan

Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar berbelanja bersama

atau jalan-jalan ke pasar baru yang adanya setiap hari minggu. Hal ini

ditujukan untuk refreshing dan melepas kejenuhan mereka dirumah. Tn.

K mengatakan menyukai memancing dan menonton TV untuk mnecegah

kebosanan. Ny M mengatakan suka pergi pasar baru ataupun menonton

TV untuk sekedar menghibur diri.

32. Strategi adaptasi disfungsional

Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh Ny M saat menceritakan masalah

menganai keluarganya tersebut terlihat biasanya. Dan pada saat dikaji

kebanyakan Ny.M menceritakan bahwa apa yang sudah terjadi pada

keluarganya itu semua sudah diatur oleh Sang Penciptanya dan ia sudah

ikhlas.

VII. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Kepala Keluarga Ibu
Fisik
Tekanan Darah 130/90 mmHg 130/70 mmHg
Nadi 63x/menit 68x/menit
Respirasi 18x/menit 20x/menit
Sebagian hitam, sebagian Rambut bersih, beruban

beruban, lurus tidak ada sebagian, tidak ada lesi,


Rambut
ketombe, tidak mudah tidak ada ketombe.

patah.
Konjungtiva Konjungtiva tidak anemis Konjungtiva tidak anemis,
di kornea terlihat seperti

ada selaput
Sklera Sclera tidak ikterik Sclera tidak ikterik
Bersih, tidak ada polip, Bersih, tidak ada polip,
Hidung
tidak terdapat secret tidak terdapat sekret
Simetris, tidak Simetris, tidak

menggunakan alat menggunakan alat


Telinga
pendengaran, tidak ada pendengaran, tidak ada

serumen serumen
Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,

Mulut tidak ada sariawan, gigi tidak ada sariawan, gigi

bersih. bersih.
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Leher
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Simetris, sonor seluruh Simetris, sonor seluruh

Dada lapang paru, terdengar lapang paru, terdengar

bunyi vesikuler bunyi vesikuler


Dada simetris, batas Dada simetris, batas

jantung normal : BJ 1 dan jantung normal : BJ 1 dan

Jantung 2 normal, tidak ada 2 normal, tidak ada

kelainan pada bunyi kelainan pada bunyi

jantung jantung
Tidak teraba masa, bising Tidak teraba masa, bising

Abdomen usus 13x/menit, terdengar usus 10x/menit, terdengar

bunyi tympani bunyi tympani


Tidak ada luka, tidak ada Tidak ada luka, tidak ada

edema, tidak ada lesi. edema, tidak ada lesi.


Ekstremitas
Kekuatan otot : Kekuatan otot :
5 5
5 5
5 5
5 5
Kulit Kulit normal, sudah mulai Kulit Vitiligo ( bercak
putih pada kulit yang

disebabkan kurangnya

keriput, tidak ada lesi melanin : pigmen di kulit),

sudah mulai keriput, tidak

ada lesi
Turgor Kulit Kurang dari 2 detik Lebih dari 2 detik
Ny. M mengatakan sedikit

pusing, nyeri bagian

tulang ekor yang


Keluhan Tidak ada keluhan
disebabkan dahulu pernah

jatuh dari motor, dan

merasa lemas.

VIII. Harapan Keluarga


Harapan dari keluarga Tn. K semoga keluarganya tetap sehat selalu, dan

harapan untuk pelayanan kesehatan semoga kepedannya bisa lebih baik

lagi terutama pada pelayanan di Rumah Sakit.

IX. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS : Kurangnya pengetahuan Ketidak efektifan
 Ny. M mengatakan manajemen
keluarga dalam merawat
gula darah kembali kesehatan keluarga,
anggota keluarga yang
tinggi saat mengalami di keluarga Tn. K
stress. menderita DM. dengan Ny. M
 Ny. M mengatakan menderita DM.
gula darah naik ketika
pola makan tidak
teratur, dan pada saat
makanan yang
mengandung gula.
 Ny. M mengatakan
gula darahnya tiba-tiba
suka drop.
DO :
 Gula Darah : 107
mg/dL ( hasil chek up
di rumah sakit bulan
kemarin)
 Tidak ada luka di kaki

X. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga, di keluarga Tn. K
berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan keluarga dalam hal
merawat anggota keluarga yang menderita DM
XI. Prioritas Masalah

No Kriteria Perhitunga Bobot Pembenaran


. n
1. Sifat masalah : Sifat masalah tidak dapat diubah
Ancaman karena Ny. M menderita DM
Kesehatan sudah 8 tahun.
2/3 x 1 =
1 Hasil pemeriksaan laboratorium
2/3
saat chek up bulan lalu tanggal 23
Desember 2020, Gula darah : 107,
dengan insulin 13 unit.
2. Kemungkinan Masalah tidak efektif , Ny. M
untuk di ubah : Lansia dan tidak mengetahui
0/2 x 2 = 0 2
Tidak dapat tentang diet DM, olah raga
ringat ,jadi perlu edukasi
3. Potensial Ny. M mengatakan jika ada yang
dicegah : 3/3 x 1 = 1 1 sakit maka langsung berobat ke
Rendah dokter.
4. Menonjolnya Ny. M mengatakan bahwa
masalah : masalah penyakit DM nya perlu
2/2 x 1 = 1 1
Masalah tidak dikendalikan
dirasakan
Total 2 2/3
XII. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi


Umum Khusus Kriteria Standar
. Keperawatan
1. Ketidakefektifan Selama 3x TUK 1 : Diabetes mellitus  Berikan penilaian

manajemen kesehatan kunjungan rumah, 1. Selama 1x 15 Respon Verbal adalah gangguan tentang tingkat

keluarga, di keluarga keluarga mampu menit keluarga metabolisme yang pengetahuan pasien

Tn. K berhubungan merawat anggota mampu mengenal ditandai dengan tentang proses penyakit

dengan Kurangnya keluarga yang sakit masalah diabetes hipeglikemi yang yang spesifik

pengetahuan keluarga dengan cara : berhubungan dengan

dalam hal merawat 1.1. Menyebutkan abnormalitas

anggota keluarga yang pengertian metabolism

menderita DM. diabetes. karbohidrat, lemak,

dan protein yang

disebabkan penurunan

sekresi insulin
Keluarga dapat  Jelaskan Patofisiologi

1.2. menyebutkan Respon Verbal menyebutkan 3 dari 5 dari penyakit dan

penyebab penyebab diabetes bagaimana hal ini

militus militus : berhubungan dengan

1. Faktor usia anatomi dan fisiologi,

2. Faktor dengan cara yang tepat.

keturunan  Gambarkan proses

3. Kegemukan/ penyakit dengan cara

obesitas yang tepat

4. Pola makan

Keluarga dapat  Gambarkan tanda dan

1.3. Menyebut Respon Verbal menyebutkan 4 tanda gejala yang biasa


tanda dan dan gejala diabetes, muncul pada penyakit

gejala yaitu : dengan cara yang tepat

diabetes 1. Sering buang

militus air kecil

2. sering lapar

3. sering haus

4. pandangan

mata kabur

5. mudah lelah
TUK 2 : Keluarga dapat  Sediakan informasi

2. Selama 1 x 10 Respon Verbal menyebut 3 dari 4 pada pasien tentang

menit kunjungan akibat lanjut diabetes kondisi, dengan cara

rumah keluarga apabila tidak diobati : yang tepat.

mampu 1. Penyebab

mengambil stroke
keputusan 2. gagal jantung

2.1. Menyebutkan 3. gagal ginjal

komplikasi 4. kerusakan

atau akibat pada mata

lanjut dari 5. hiperglikemia

penyakit

diabetes

Pergi ke pelayanan  Sediakan bagi

2.2. Keluarga kesehatan seperti : keluarga atau

mengambil Respon Verbal Dokter, bidan, informasi tentang

keptusan puskesmas, balai kemajuan pasien

untuk pengobatan dari dengan cara yang


merawat rumah sakit tepat

anggota yang

sakit diabetes

militus
TUK 3 : Keluarga dapat  Diskusikan perubahan

3. Setelah 1x30 Respon Verbal menyebutkan 3 dari 5 gaya hidup yang

menit kunjungan perawatan diabetes mungkin diperlukan

rumah, keluarga melitus : untuk mencegah

mampu merawat 1. diet makanan yang komplikasi dimasa

anggota keluarga mengandung gula yang akan datang dan

yang menderita 2. monitor glukosa atau proses

diabetes darah pengontrolan

3.1. Menyebutkan 3. mengurangi penyakit.

perawatan makanan yang

diabetes mengandung
melitus di karbohidrat

rumah 4. olahraga secara

teratur

5. hindari stress

3.2. Menyebutkan Respon Verbal Keluarga dapat  Diskusikan pilihan

diit makan menyebutkan tentang terapi atau

diabetes diet yang teratur : penanganan.

melitus. 1. Kerbohidrat

yang di

anjurkan

2. Asupan lemak

3. Protein yang

dianjurkan
Keluarga dapat

3.3. Cek Gula Respon Verbal menyebutkan tentang  Kaji kemampuan

darah secara cekgula dara secara keluarga tentang cek

teratur. teratur : Pemeriksaan gula darah secara

gula darah mendiri ole teratur.

penghidap diabetes  Jelaskan pada

sesuai waktu yang keluarga tentang cek

dianjurkan dokter gula dara secara

adalah untuk teratur.

mendapatkan data  Diskusikan dengan

gula darah sebagai keluarga dalam

sarana mengubah pengecekan gula

perilaku pengidap darah.


diabetes. mencatat  Berikan kesempatan

dan mengevaluasi kepada keluarga untuk

hasil tes gula darah menjelaskan kembali

untuk memantau gula cara cek gula darah

darah terakhir dan secara teratur.

nantinya sebagai  Beri pujian atas

kesimpulan tentang jawaban yang benar.

perkembangannya.

3.4. Olah raga Keluarga dapat  Kaji pengetahuan

secara teratur Respon Verbal menyebutkan aktivitas keluarga tentang

berolah raga secara berolah raga secara

teratur : teratur

4. Aktivitas fisik
 Beri kesempatan
sehari-hari
kepada keluarga untuk
5. Aktivitas rekreasi menyebutkan kembali

6. Hindari aktivitas aktivitas dalam

berat berolah raga

 Beri pujian atas

jawaban yang benar

3.5. Minum obat Keluarga dapat  Berikan kesempatan

secara teratur menyebutkan tentang kepada keluarga untuk

Respon Verbal minum obat secara menyebutkan kembali

teratur : Petuhi jadwal tentang minum obat

dan tata cara minum secara teratur

obat. Bila mendapat  Beri pujian atas

suntikan insulin, anda jawaban yang benar


juga wajib

mematuhinya. pelajari

tentang efek

penggunaan obat

dapat membantu

apabilaz terjadi

kegawatdarura tan

diabetes yang

mengancam nyawa
TUK 4 : Manfaat Instruksikan pasien

4. Setelah 1 x 60 Respon Verbal keluargapergi mengenal tanda dan

menit kunjungan kepelayanan gejala untuk melaporkan

keluarga mampu kesehatan adalah : pada pemberi perawatan

memanfaatkan 1. Mendapatkan kesehatan, dengan cara

pelayanan pelayanan yang tepat


kesehatan dengan kesehatan dan

cara : pengobatan

4.1. Menyebutkan 2. mendapatkan

manfaat pendidikan

kunjungan ke tentang

fasilitas diabetes

kesehatan melitus

XIII. Implementasi Keperawatan

No. Tanggal Diagnosa Keperawatan Tindakan Evaluasi Pelaksana


1. 15 – 01 – 2021 Ketidakefektifan TUK : 3 S: Fadia Nur Fitri
Pukul :11 : 00 1. Memberikan informasi ke - Klien mengatakan paham
manajemen kesehatan
pada keluarga tentang dengan apa yang disampaikan
keluarga, di keluarga Tn. K pengertian Diabetes oleh perawatan
militus dengan - Klien mengatakan kurang
berhubungan dengan
menyediakan media mengatur dietnya
Kurangnya pengetahuan notebook. - Klien mengatakan pada kaki
2. Memberikan pengetahuan sering merasa kesemutan
keluarga dalam hal merawat
anggota keluarga yang tentang 4 pilar : - Klien mengatakan tidak
a. diet yang teratur mengikuti kegiatan olahraga
menderita DM.
b. cek gula darah secara - Klien mengatakan minum obat
teratur secara teratur
c. olah raga secara O :
teratur - Keluarga mendengarkan
d. Minum obat secara penjelasan dengan baik
teratur - Klien meminum obat secara teratur
dari dokter
- Klien makan sembarangan
- Klien terlihat lemas
A:
- Masalah kurang pengetahuan
terhadap Penyakit belum
teratasi selanjutnya :
1) Klien belum berolahraga
secara teratur
2) Klien belum mengatur diit
secara teratur
P:
Lanjutkan intervensi berikutnya :
1) Memotivasi klien untuk
mengatur diitnya dan
olahraga secara teratur
2. 16 – 01 – 2021 Ketidakefektifan 1. Menanyakan tentang kembali S: Fadia Nur Fitri
Pukul 11 : 05 pengertian diabetes - Klien mengatakan sudah
manajemen kesehatan
2. Memastikan diet yang makan sesuai dengan apa yang
keluarga, di keluarga Tn. K dilakukan pasien sudah sesuai di anjurkan
3. Menanyakan tentang olah raga - Klien mengatakan melakukan
berhubungan dengan
yang telah di lakukan aktifitas jalanjalan di pagi hari
Kurangnya pengetahuan 4. Memastikan obat yang sudah kurang lebih 10 meit
di minum secara teratur O:
keluarga dalam hal merawat
- Klien melaksanakan apa yang
anggota keluarga yang di ajarkan

menderita DM. - TD : 130/80 mmhg


A:
Masalah kurang pengetahuan
terhadap penyakit teratasi.
P:
Intervensi di hentikan.
XIV. Catatan Perkembangan

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Catatan Perkembangan Pelaksana


1. Ketidakefektifan manajemen 15 – 01 – 2021 S: Fadia Nur Fitri
- Klien mengatakan sudah memahami apa yang
kesehatan keluarga, di
disampaikan, bahwa diet makanan dan olahraga pada
keluarga Tn. K berhubungan penyakit DM ini begitu penting.
O:
dengan Kurangnya
-Keluarga mendengarkan penjelasan dengan baik
pengetahuan keluarga dalam A:
- Masalah kurang pengetahuan terhadap Penyakit belum
hal merawat anggota keluarga
teratasi sebagian
yang menderita DM. P:
- Lanjutkan intervensi selanjutnya
2. Ketidakefektifan manajemen 16 – 01 – 2021 S: Fadia Nur Fitri
- Klien mengatakan sudah menerapkan diet makan yang
kesehatan keluarga, di
teratur dan sudah mulai melakukan olahraga ringan
keluarga Tn. K berhubungan kurang lebih 10 menit.
O:
dengan Kurangnya - Klien melaksanakan apa yang diajarkan
A:
pengetahuan keluarga dalam
- Masalah kurang pengetahuan terhadap penyakit
hal merawat anggota keluarga teratasi.
P:
yang menderita DM.
- Intervensi dihentikan.

DOKUMENTASI :

Anda mungkin juga menyukai