menggabungkan dua detektor, yaitu nilai absorbansi untuk mendapatkan kurva kalibrasi
spektrofotometer dan potentiometer secara magnesium. Sedangkan hasil pengukuran yang
paralel yang dilakukan oleh Martinovic et al. berupa nilai potensial dibuat kurva kalibrasi antara
(2008) untuk penentuan thiol dan asam log konsentrasi dengan nilai potensial untuk
mendapatkan kurva kalibrasi amonium.
askorbat. Dua detektor yang digunakan pada Sampel yang digunakan merupakan sampel
penelitian ini dihubungkan dengan dua monitor alam, yaitu air hujan untuk magnesium dan air
yang berbeda. sawah untuk amonium. Air hujan dan air sawah
Berdasarkan hal tersebut metode penelitian disaring terlebih dahulu menggunakan kertas saring
memiliki peluang untuk dikembangkan dengan untuk menghilangkan kotoran. Keduanya kemudian
rangkaian yang berbeda. Penelitian akan diambil sebanyak 50 mL untuk dilakukan
dilakukan menggunakan metode Flow Injection pengukuran pada panjang gelombang maksimum
Analysis secara spektrofotometri dan magnesium, volume injeksi optimum dan laju alir
potensiometri untuk penentuan ion magnesium 0,89 mL/min.
Tahap selanjutnya adalah karakterisasi
dan amonium secara simultan. Dua detektor pengukuran yaitu menentukan linieritas, limit
akan dihubungkan dengan satu monitor saja, deteksi, sensitivitas, repeatabilitas dan uji recovery.
sehingga penelitian semakin cepat dan efisien.
Kinerja sistem ini akan diuji dengan beberapa HASIL DAN PEMBAHASAN
kreteria antara lain linieritas, limit deteksi,
sensitivitas, reprodusibilitas dan uji recovery. Rangkaian FIA ini terdiri dari beberapa
komponen yaitu, Three-Way Solenoid Valve,
METODE pompa peristaltik, spektrofotometer,
potensiometer dengan Ion Selective Electrode
Penentuan panjang gelombang maksimum (NH4+) dan Electroda reference (LiAc), serta
Magnesium-EBT. Penentuan panjang gelombang
computer dengan Software LabVIEW 8TM.
maksimum dilakukan dengan mengukur larutan
standart magnesium 15 ppm pada panjang
Mengenai disain FIA, skema rangkaian FIA ini
gelombang 400-600 nm dengan jarak tiap diperlihatkan pada Gambar 1. Pompa
pengukuran 10 nm. Panjang gelombang maksimum peristaltik akan menarik sampel secara terus
yang telah diperoleh diukur kembali dengan menerus menuju ke detektor, kemudian reagen
memperkecil jarak pengukuran menjadi 2 nm pada dan larutan ISA di input dengan menggantikan
10 nm dibawah dan 10 nm diatas panjang jalannya sampel. Reagen dan larutan ISA akan
gelombang maksimum yang diperoleh. masuk sesuai dengan volume yang ditentukan.
Optimasi volume injeksi dilakukan dengan Terjadi pencampuran pada reaction coil hingga
menggunakan larutan standar magnesium dan
menuju ke detektor. Nilai absorbansi pada
amonium konsentrasi paling tinggi, yaitu
magnesium 15 ppm dan amonium 1000 ppm.
spektrofotometer akan direkam oleh kamera
Larutan standar ini sebagai larutan yang mengalir, dan diteruskan ke komputer, sedangkan respon
sedangkan reagen (EBT + Buffer) dan ISA potensiometer langsung diteruskan menuju
(CuSO4.5H2O) sebagai larutan yang diinjekkan. komputer. Input sinyal yang berupa data
Larutan diukur secara simultan dengan panjang analog diubah menjadi sinyal digital yang
gelombang maksimum magnesium, laju alir 0,89 ditampilkan sebagai output data dan diolah
mL/min dan variasi volume injeksi. Volume injeksi menggunakan software LabView pada
divariasikan menjadi 0,1 mL, 0,2 mL, 0,3 mL dan komputer.
0,4 mL. Kemudian ditentukan volume injeksi yang
paling optimum.
Pembuatan Kurva Kalibrasi menggunakan deret
larutan standar dari kedua analit yang telah dibuat.
Magnesium dengan konsentrasi 0,5; 1; 5; 10; 15
ppm, sedangkan amonium 0,1; 1; 10; 100; 1000
ppm. Pengukuran dilakukan secara simultan dari
konsentrasi terkecil ke konsentrasi besar.
Pengukuran ini dilakukan dengan panjang
gelombang maksimum magnesium, laju alir 0,89
mL/min, dan volume injeksi optimum. Hasil
pengukuran yang berupa nilai absorbansi kemudian Gambar 1. Desain instrumen pengukuran
dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi dengan simultan
Jurnal ILMU DASAR, Vol.19 No. 1, Januari 2018 : 1-6 3