Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS (Ananas comosus)


SEBAGAI BAHAN DASAR ARANG AKTIF
UNTUK ADSORPSI Fe II

HALAMAN JUDUL
BIDANG KEGIATAN PKM-R

Diusulkan oleh:

HAYATI ISNI (NIM:1948201049) 2019/2020


RIZKA NURJANNAH (NIM:1948201102) 2019/2020
ALIYYA INTAN M (NIM:2048201005) 2020/2021

UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2020/2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................…..i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................….1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusah Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................2
BAB II TINJAUN PUSTAKA.........................................................................….3
2.1 Nanas (Ananas comosus)...................................................................3
2.2 Pemanfaatan Limbah.........................................................................3
2.3 Arang Aktif........................................................................................4
2.4 Logam Besi Fe...................................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................….5
3.1 Desain Penelitian...............................................................................5
3.2 Sampel...............................................................................................5
3.3 Tempat dan Waktu............................................................................5
3.4 Alat dan Bahan..................................................................................5
3.4.1 Alat......................................................................................….5
3.4.2 Bahan...................................................................................….5
3.5 Prosedur Kerja...................................................................................5
3.5.1 Preparasi Sampel Kulit Nanas.............................................….5
3.5.2 Pembuatan Arang Aktif.......................................................….5
3.5.3 Karakteristik Arang Aktif...................................................….6
BAB IV BIAYA DAN KEGIATAN.................................................................….9
4.1 Biaya..................................................................................................9
4.2 Kegiatan.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................12
Lampiran 1: Biodata Ketua...................................................................12
Lampiran 2: Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................18
Lampiran 3: Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..20
Lampiran 4: Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan................................21

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan limbah di era globalisasi seperti sekarang ini kurang


mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan limbah dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat akan kandungan dalam limbah.
Kebanyakan masyarakat hanya berfikir bahwa limbah hanya mendatangkan
dampak negatif. Sebenarnya banyak limbah industri rumah tangga yang dapat
dimanfaatkan salah satunya limbah kulit nanas (Ananas comosus).

Nanas merupakan salah satu jenis buah yang diminati oleh masyarakat,
baik lokal maupun dunia. Nanas memiliki bagian-bagian yang bersifat
buangan antara lain adalah kulit yang memiliki tekstur yang tidak rata dan
berduri kecil pada permukaan luarnya. Kulit nanas hanya dibuang begitu saja
sebagai limbah, padahal kulit nanas mengandung bahan kimia salah satunya
selulosa, yang dapat dijadikan sebagai absorben logam berat,dan selulosa
sebagian besar tersusun atas unsur karbon.

Selulosa merupakan senyawa yang memiliki karakter hidrolik karena


adanya gugus hidroksil pada tiap unit polimernya. Permukaan gugus fungsi
selulosa alam ataupun turunannya dapat berinteraksi secara fisik atau kimia.
Selulosa memiliki gugus fungsi yang dapat melakukan pengikatan dengan ion
logam. Gugus fungsi tersebut terutama gugus kerboksil dan hidroksil. Menurut
Hidayat (2008), terdapat 19,8% selulosa dalam serat kulit nanas. Adanya
senyawa-senyawa karbon seperti selulosa dan lignin yang terdapat didalam
kulit nanas, sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan dasar
adsorben.

Adapun berbagai jenis absorben yang telah dikembangkan salah satunya


menggunakan arang aktif. Arang aktif merupakan arang yang memiliki ruang
pori sangat banyak dengan ukuran tertentu yang dapat menangkap partikel-
partikel yang akan diserap (Irmanto dan Sutaya, 2010). Berdasarkan SNI 06-
3730-1995 tentang arang aktif teknis, arang aktif berbentuk serbuk yang
berkualitas baik memiliki kadar air maksimal sebesar 15%, kadar zat mudah
menguap maksimal 25%, kadar abu maksimal 10% dan kadar karbon minimal

1
2

65% Untuk daya serapnya, arang aktif yang baik memiliki daya serap terhadap
I2 minimal sebesar 750 mg/g dan daya serap terhadap metilen biru minimal
sebesar 120 mg/g (Sudrajat dan Pari, 2011).

Logam berat merupakan komponen alami di tanah. Komponen ini tidak


dapat didegradasi (non degradable) maupun dihancurkan. Senyawa ini dapat
masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, dan udara. Pada
kadar rendah, logam berat diperlukan oleh makhluk hidup untuk pengaturan
berbagai fungsi kimia dan fisiologi tubuh. Hal ini biasa dikenal dalam istilah
trace element, yaitu elemen kimia yang dibutuhkan oleh organisme hidup
dalam jumlah sangat kecil (kurang dari 0,1% dari volume). Sebagai trace
element, beberapa logam berat seperti tembaga (Cu), selenium (Se), Besi (Fe)
dan zink (Zn) sangat penting untuk tubuh. Logam berat dapat menjadi
berbahaya atau beracun ketika berada dalam kadar berlebihan di dalam tubuh
(Jaishankar et al., 2014).

Besi (Fe) secara alami elemen yang melimpah dialam, Fe bersifat


resisten korosif, padat dan memiliki titik lebur yang rendah. Apabila
terakumulasi di dalam tubuh Fe dapat menyebabkan beberapa gangguan
kesehatan, misalnya pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata,
mengganggu pernapasan dan menyebabkan kangker dalam jangka panjang
(Herlina, 2013).

Berdasarkan latar belakang diatas dengan melihat hasil dari penelitian


sebelumnya dalam pemanfaatan limbah nanas untuk absorben Fe II. Maka
penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “ Pemanfaatan limbah
kulit nanas (Ananas comosus) sebagai bahan dasar arang aktif untuk absorpsi
Fe II” dengan menggunakan limbah kulit nanas.

1.2 Rumusah Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah limbah kulit
nanas (Ananas comosus) yang dijadikan bahan dasar arang aktif memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga menjadi penting pemanfaatan
limbah kulit nanas menjadi absorben Fe II.
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan


penelitian ini untuk:

2
3

1. Menghasilkan arang aktif dari limbah kulit nanas


2. Sebagai arang aktif untuk adsopsi Fe II yang memenuhi SNI dari segi
kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, kadar karbon, daya serap
I2 dan metilen biru.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat ilmiah dari penelitian yang akan dilakukan adalah dapat


menambah pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kulit nanas sebagai
bahan dasar arang aktif dan juga menambah wawasan tentang arang aktif
sebagai absorpsi Fe II dari kulit nanas (Ananas comosus).

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi


dan sumber edukasi kepada masyarakat serta memberikan solusi terhadap
pencemaran air dengan pemanfaatan limbah kulit nanas sebagai bahan dasar
arang aktif untuk absorpsi Fe II.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Nanas (Ananas comosus)

Nanas atau Ananas comosus merupakan tanaman yang diperkirakan


berasal dari Amerika Selatan yang ditemukan oleh orang Eropa pada tahun
1943 di pulau Caribean. Akhir abat ke-16 Portugis dan Spanyol
memperkenalkan nanas ke benua Asia, Afrika dan Pasifik Selatan, sehingga
pada abad ke-18, buah ini dibudidayakan di Hawaii, Thailand, Filipina, Cina,
Brazil dan Meksiko (Lawal, 2013).

Kata Pineapple dikenal pertama kali pada tahun 1398 kemudian


penelitian Eropa menemukan Pineapple tahun 1664 karena bentuknya seperti
buah pinus. Colombus menemukan di kepulauan Indies dan membawa ke
Eropa. Bangsa Spanyol memperkenalkan ke Filipina dan Hawaii pada awal
abad ke-19. Buah nanas (Ananas comosus) sangat digemari dan mudah
ditemukan. Buah nanas dapat dikonsumsi dengan bentuk kemasan
sedemikian rupa sehingga dapat secara praktis sebagai hidangan pencuci
mulut (Agoes, 2010).

3
4

2.2 Pemanfaatan Limbah

Meningkatnya aktivitas manusia dirumah tangga menyebabkan semakin


besarnya volume limbah yang dihasilkan dari waktu ke waktu.
Konsekuensinya adalah beban badan air yang selama ini dijadikan tempat
pembuangan limbah rumah tangga menjadi semakin berat, termasuk
terganggunya komponen lain seperti saluran air, biodata perairan dan dan
sumber air penduduk. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran
yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan (Irmanto
dan Suyata, 2010)

Adapun salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan limbahnya sebagai


pengurangan cemaran yaitu kulit nanas yang selama ini hanya sebatas
pengetahuan pada buahnya saja sedangkan kulit nanas relatif belum banyak
dimanfaatkan. Besarnya angka produktivitas nanas dapat meningkatkan
limbah nanas yang dihasilkan. Peningkatan jumlah limbah nanas disebabkan
karena kurangnya pemanfaatan oleh masyarakat, hanya memanfaatkan
buahnya saja sedangkan daun dan kulitnya dibiarkan menumpuk.
Penumpukan limbah menjadi permasalahan dikarenakan dapat mengganggu
aktivitas masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan limbah dapat dilakukan
dengan cara mengelola limbah nanas menjadi sesuatu yang bermanfaat
(Suharta, 2011).

Kulit nanas merupakan salah satu limbah pertanian yang mempunyai


potensi yang cukup besar sebagai bahan dasar arang aktif. Limbah tersebut
saat ini belom dimanfaatkan dan hanya dibuang begitu saja. Dari
mengkonsumsi buah nanas maka akan menghasilkan limbah kulit nanas yang
cukup banyak sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai arang aktif Fe II
(Keraf, 2010).
2.3 Arang Aktif

Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85–95%


karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan
pemanasan pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung tidak boleh
terjadi kebocoran udara di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang
mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi.
Arang aktif atau karbon aktif adalah suatu jenis karbon yang diaktifkan
dengan tujuan untuk memperbesar luas permukaannya dan meningkatkan
kemampuan menyerap karbon aktif tersebut. Daya serap ditentukan oleh luas
permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika

4
5

terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan aktif faktor 27 bahan-bahan


kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi (Hiroyuki, Hayati,
2013).

Pemanfaatan arang aktif banyak digunakan sebagai absorben banyak


digunakan untuk menyerap cairan beracun, gas beracun, bau busuk, penjernih
air, filter air minum, dan sebagainya (Akhmad dkk., 2012). Bahkan dalam
kesehatan arang aktif digunakan untuk mengatasi keracunan atau gangguan
pencernaan, seperti perut kembung atau diare. Meski dapat digunakan untuk
mengatasi keracunan, karbon aktif tidak efektif dalam mengatasi keracunan
yang disebebkan oleh sianida, lithuium, alcohol, atau zat besi.
2.4 Logam Besi Fe

Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan


batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum, senyawa besi di
dalam air umumnya dalam bentuk garam ferri atau garam ferro yang
bervalensi 2 (Asmadi, 2011).

Besi adalah salah satu dari lebih unsur-unsur penting dalam air
permukaan dan air tanah. Perairan yang mengandung besi sangat tidak
diinginkan untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menyebabkan bekas
karat pada pakaian, porselin, alat-alat lainnya serta menimbulkan rasa yang
tidak enak pada air minum pada konsentrasi diatas kurang lebih 0,31 mg/l.
Sifat kimia perairan dari besi adalah sifat redoks, pembentukan kompleks,
metabolisme oleh mikroorganisme, dan perairan dari besi antara fasa dan fase
padat yang mengandung besi karbonat, hidroksida dan sulfide (Achmad,
2004).

Kadar besi yang terdapat di dalam air dapat menyebabkan air berwarna
coklat kemerahan, menimbulkan bau amis, dan membentuk lapisan seperti
minyak. Besi merupakan logam yang menghambat proses desinfeksi. Besi
dalam tubuh dibutuhkan untuk pembentukan 15 hemoglobin namun dalam
dosis yang berlebih dapat merusak dinding usus.

5
6

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu untuk membuat


arang aktif dari limbah kulit nanas yang memiliki SNI dengan metode
Spektofotometri Uv-Visibel, Spektrofotometri Serapan Atom, dan Metode
Analisa Makanan dan Minuman dengan pengulangan 3 kali.
3.2 Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kulit nanas yang
beredar di pasar pagi Arengka, Pekanbaru.
3.3 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisa Makanan dan


Minuman Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab.
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Spektofotometri


Uv-Vis, spektrofotometri serapan atom, tanur, desikator, neaca analitik,
pH-meter, seperangkat alat gelas antara lain botol kaca, botol semprot,
cawan porselin, desikator, labu ukur, erlemeyer, beaker glass, batang
pengaduk, dan spatula.
3.4.2 Bahan

Bahan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kulit


nanas yang berasal dari pasar pagi Arengka, Pekanbaru. Sedangkan
bahan kimia yang digunakan antara lain adalah aquades, H3PO4 ( Asam
Fosfat), H2SO4 (Asam sulfat), indicator amilum, I2 (Iodin), Na2S2O,
metilen biru.
3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Preparasi Sampel Kulit Nanas

Kulit nanas yang diperoleh disortasi terlebih dahulu dengan


memilih kulit nanas yang baik, bagus dan bebas dari hama untuk

6
7

dijadikan sampel penelitian. Sampel kulit nanas yang sudah dipilih,


dicuci bersih menggunakan air mengalir dan dipotong kecil-kecil.
Selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari.
3.5.2 Pembuatan Arang Aktif

Pembuatan arang aktif dilakukan mengacu pada penelitian ogata


(2011) dan kyzas (2012). Sampel kulit nanas yang sudah kering serta
sudah berubah warna kuning kecoklatan dikarbonisasi dalam tanur pada
suhu 300oC selama 1 jam. Arang kulit nanas yang sudah dihasilkan
didinginkan dan dihitung rendemennya dengan cara membandingkan
berar sampel sebelum dan setelah dikarbonisasi. Arang yang sudah
terbentuk ini dihaluskan dan diayak dengan ukuran 100 mesh.

Aktivitas arang dilakukan menggunakan larutan asam berupa


H3PO4 dan H2SO4 mengacu pada penelitian Irmanto dan Suyata (2010)
dan Alfiani, dkk, (2013). Arang kulit nanas ditimbang sebanyak 50
gram, direndam sambil diaduk dalam 250 mL larutan H 3PO4 dan H2SO4
masing-masing dengan konsentrasi 1 M sebanyak 250 mL selama 24
jam, kemudian disaring. Padatan dicuci menggunakan aquades dan
dikeringkan dalam oven dengan waktu dan suhu secara bertingkat pada
suhu awal 50oC selama 30 menit dilanjutkan pada suhu sebesar 80o C
selama 45 menit kemudian digerus terlebih dahulu dan berikutnya pada
suhu sebesar 110oC selama 45 menit, selanjutnya dimasukkan dalam
desikator 30 menit.
3.5.3 Karakteristik Arang Aktif

1. Kadar Air
Penentuan kadar air dilakukan mengacu pada Mu’jizah (2010).
Krus porselin dipanaskan pada suhu 110˚C selama 3 jam kemudian
didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Selanjutnya
ditimbang, prosedur dilakukan beberapa kali dengan selang waktu
yang sama hingga tercapai berat konstan. Satu gram arang aktif
dimasukkan dalam krus porselin yang telah diketahui beratnya,
dipanaskan dalam oven pada suhu 110˚C selama 1 jam dan
didinginkan dalam desikator selama 30 menit, kemudian ditimbang.
Prosedur tersebut dilakukan berulang hingga tercapai berat konstan.
Kadar air dihitung sebagai berikut:
Berat awal - Berat akhir
Kadar air = × 100%
Berat awal
2. Kadar Abu

7
8

Penentuan kadar abu dilakukan mengacu pada Mu’jizah


(2010). Satu gram arang aktif yang telah ditentukan kadar airnya,
dibakar dalam tanur pada suhu 600˚C selama 3 jam dan dimasukkan
dalam desikator selama 30 menit, kemudian ditimbang hingga
diperoleh berat konstan. Penentuan kadar dihitung menggunakan
persamaan berikut:
Berat abu
Kadar abu = × 100%
Berat arang aktif
3. Daya Serap Iodin
Arang aktif ditimbang sebanyak 0,5 gram, dipindahkan ke
dalam botol kaca, dimasukkan larutan iodium 0,1 N sebanyak 50 mL
dan diaduk menggunakan shaker selama 15 menit dan didiamkan
selama 15 menit. Selanjutnya disaring dan filtrat diambil sebanyak
10 mL ke dalam erlemeyer. Kemudian dititrasi dengan Natrium
Tiosulfat 0,1 N. Titrasi dilakukan hingga warna kuning hampir
hilang, kemudian ditambahkan indikator amilum 1% dan dititrasi
kembali hingga titik akhir titrasi terjadi yang ditandai dengan warna
biru tepat hilang. Perlakuan dilakukan secara duplo (Alfiany dkk.,
2013).
V × N N a 2 S2 O 3
(10 - ) × 12,6 × 5
N Iod
Iod yang teradsopsi (mg/g) =
w
2
m Qm
Luas permukaan = ( ) = ( ) × N × A
gr BE
dengan Qm adalah kapasitas adsorpsi daya serap iod (mg/g) , BE
adalah berat ekuivalen iodin (126,904 gr/mol), N adalah bilangan
Avogadro (6,02 x 1023 molekul/mol) dan A adalah luas permukaan
1 mol iodin (0,40 x 10-18 m2/molekul).
4. Daya serap metilen biru
Penentuan daya serap metilen biru dilakukan dengan
mengukur panjang gelombang maksimum larutan metilen biru 3 dan
5 mg/L pada kisaran 500–700 nm. Selanjutnya dibuat kurva standar
dengan variasi konsentrasi 1, 2, 3, 4 dan 5 mg/L pada panjang
gelombang maksimum metilen biru. Sebanyak 0,1 gram adsorben
dicampur dengan 30 mL larutan metilen biru 50 mg/L dan dilakukan
pengadukan menggunakan shaker dengan kecepatan 120 rpm selama
50 menit. Campuran disaring dan diukur absorbansinya dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
maksimum metilen biru. Konsentrasi metilen biru yang teradsorpsi
pada waktu kontak maksimum digunakan untuk menghitung luas
permukaan arang aktif (Nafie dkk., 2013).

8
9

Volume yang digunakan


× Kons metilen biru teradsorpsi
Volume larutan
Xm metilen biru =
Berat arang aktif

X m.N A
Luas permukaan =
Mr
Dengan Xm adalah kapasitas adsorpsi metilen biru (mg/g), N
adalah bilangan Avogadro (6,02 1023 molekul/mol), A adalah luas
penampang metilen biru (197 10-20 m2/molekul) dan Mr adalah masa
relatif metilen biru (gr/mol).
5. Waktu Kontak Optimum Adsorpsi Fe (II)
Waktu kontak merupakan parameter penting dalam adsorpsi
ion logam. Penentuan waktu kontak bertujuan untuk mengetahui
seberapa lama waktu yang akan diperlukan oleh arang aktif untuk
mengadsorpsi ion logam dengan maksimal.
Arang aktif daun nanas ditimbang sebanyak 0,5 gram,
dimasukkan ke dalam larutan sampel FeCl2.4HO sebanyak 50 mL
dengan konsentrasi 250 mg/L. Kemudian diaduk menggunakan
shaker dengan kecepatan 120 rpm. Pengocokan dilakukan pada
waktu yang divariasi 10, 30, 60, 120, dan 180 menit. Selanjutnya
larutan didiamkan selama 15 menit dan disaring. Kandungan ion besi
dalam filtrat diukur menggunakan spektrofotometer serapan atom
(AAS). Perlakuan diulangi sebanyak 2 kali.

9
10

BAB IV BIAYA DAN KEGIATAN

4.1 Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Bahan Habis Pakai 4.340.000
2 Kebutuhan Kegiatan Virtual 500.000
3 Perjalanan 1.200.000
4 Lain-lainnya 3.000.000
Jumlah 9.040.000

4.2 Kegiatan
Jangka Waktu
No Jenis Kegiatan Bulan Bulan Bulan
ke-1 ke-2 ke-3
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3. Pengumpulan data

10
11

DAFTAR PUSTAKA

Abo K, Lawal I. (2013). Anti-diabetic activity of Physalis angulata extracts and


fractions in alloxan-induced diabetic rats

Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: ANDI.

Afendi, A. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Discovery Learning Terhadap


Hasil Belajar X SMK Diponegoro Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga.

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.

Alfiany, H., Bahri, S. dan Nurakhirawati. 2013. Kajian Penggunaan Arang Aktif
Tongkol Jagung sebagai Adsorben Logam Pb dengan Beberapa Aktivator
Asam. Jurnal Natural Science.Volume 2 (3): 75–86.

Asmadi., Khayan., dan Kasjono H. S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum.


Yogyakarta: Gosyan Publishing.

11
12

Herlina. 2013. Mengatasi Masalah Anak dan Remaja. Bandung: Pustaka Cendikis
Utama

Hidayat, P. 2008. Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai Alternatif


Bahan Baku Tekstil. Jurnal Teknologi Industri. Volume 13(2): 31–35.

Irmanto dan Suyata., 2010, Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS
Limbah Cair Industri Tapioka Menggunakan Arang Aktif dari Ampas
Kopi. Molekul. Volume 5(1): 22–32.

Jainshanker, M., Tseten, T., Anbalogen, N., Mathew, B. B., & Beeregowda, K. N
(2014). Toxicity, Machanism and Health Effects of Some Heavy Metels.
Intersdis Ciplinary Toxicology. Volume 7(2): 60–70.

Keraf, A. Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Media


Nusantara

Kyzas, G. Z. 2012. Commercial Coffe Waste as Materials for Adsorption of


Heavy Metals from Aqueous Solutions. Material. Volume 5(10): 1826–
1840.

Mu’jizah, S. 2010. Pembuatan dan Karakterisasi karbon Aktif dari Biji Kelor
(Moringa oleifera. Lamk) dengan NaCl sebagai Bahan Pengaktif. Skripsi.

12
13

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Fakultas Sains


dan Teknologi.

Nafie, Y. S., Wogo. H, E., dan Tawa, B. D. 2013. Pemanfaatan Arang Aktif
Tempurung Lotar sebagai adsorben Ca (II) dan Mg (II) dalam Air Sadah di
Kota Kupang. Jurnal Kimia Terapan. NTT.

Ogata, F., Tominaga, H., Yabutani, H., and Kawasaki, N. 2011. Removal of
Floride Ions from Water by Adsorption onto Carbonaceous Materials
Produced from Coffee Grounds. Journal of Oleo Science. 60(12): 619–
625.

Sudrajat, R, dan Gustana Peri. 2010. Arang Aktif Teknologi Pengolahan dan
Masa Depannya. Jakarta: Badan Kehutanan.

Suharto, APU. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air .
Yogyakarta : ANDI.

Sutoyo. 2016. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Buana Sains. Volume 10(2):


101–106.

13
14

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Biodata Ketua


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Hayati Isni


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Farmasi
4 NIM 1948201049
5 Tempat dan tanggal lahir Pekanbaru, 06 Oktober 2001
6 Alamat email Hayati.isni19@student.univrab.ac.id
7 Nomor telepon/HP 085264008225

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah diikuti

No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

C. Penghargaan Yang Pernah di Terima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R

Pekanbaru, 24 Februari 2021


Pengusul

(Hayati Isni)

14
15

15
16

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rizka Nurjannah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Farmasi
4 NIM 1948201102
5 Tempat dan tanggal Pekanbaru, 24 April 2001
lahir
6 Alamat email Rizka.nurjannah19@student.univrab.ac.id
7 Nomor telepon/HP 081371743196

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah diikuti

No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

C. Penghargaan Yang Pernah di Terima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R

Pekanbaru, 24 Februari 2021


Pengusul

(Rizka Nurjannah)

16
17

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Aliyya Intan Misyilla


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Farmasi
4 NIM 2048201005
5 Tempat dan tanggal lahir Pekanbaru, 04 Januari 2002
6 Alamat email Aliyya.intan20@student.univrab.ac.id
7 Nomor telepon/HP 082288109739

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah diikuti

No Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

C. Penghargaan Yang Pernah di Terima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R

Pekanbaru, 24 Februari 2021


Pengusul

(Aliyya Intan Misyilla)

17
18

Biodata Dosen Pembimbing


A. Indentitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) apt. Denia Pratiwi, M. Farm
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1 Farmasi
4 NIK/NIDN 484020914031/1022128602
5 Tempat dan tanggal lahir Pekanbaru,22 Desember 1986
6 Alamat email Denia.pratiwi@univrab.ac.id
7 Nomor telepon/HP 085265348234

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Universitas
Tinggi Andalas Andalas
Bidang Ilmu Farmasi Farmasi Klinis
Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2009-2011
Judul Efek Ekstrak Pengaruh
skripsi/tesis/disertasi Etanol Daun Konseling Obat
Kemuning Terhadap
(Murraya Kepatuhan Pasien
paniculata L. Hipertensi di
Jack) Terhadap Poliklinik Khusus
Kontraksi Jantung RSUP DR.M.
Katak Djamil Padang
Nama Prof. DR. Prof. Dr.
Pembimbing/Promoto Armenia, MS, Apt Almahdy A, MS,
r dan DR. Netty Apt
Suharti, MS, Apt Prof. Dr. Nasrul
Zubir, SpPD-
KGEH
Khairil Armal,
S.Si, SpFRS, Apt

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Piliha SKS
n
1 Farmakologi Dasar Wajib 2
2 Farmakologi Lanjutan Wajib 2
3 Farmasetik Dasar Wajib 2
4 Farmasetik 1 Wajib 2
5 Farmasetik 2 Wajib 2
6 Analisa Obat dan Narkoba 1 dan 2 Wajib 2

18
19

7 Analisa Makanan dan Minuman 2 Wajib 2


8 Praktikum Analisa Makanan dan Wajib 2
Minuman 2
9 Praktikum Analisa Kualitas Air I dan II Wajib 2
10 Farmakologi 1 Wajib 2
11 Farmakologi 2 Wajib 2
12 Matematika Farmasi Wajib 2
13 Konseling, Edukasi dan Informasi Obat Wajib 2
14 Bahasa Inggris Farmasi Wajib 2

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Identifikasi Rhodamin-B Pada Hibah Univrab 2016
Lipstik Cair yang dibeli
Secara Online Menggunakan
Kromatografi Lapis Tipis
2 Gambaran Pengetahuan Pasien Mandiri 2017
Hipertensi Terhadap Penyakit
Hipertensi dan Obat
Antihipertensi Golongan
ACE-Inhibitor dan Diuretik
3 Determination of Vitamin C Mandiri 2018
Levels Kampar Orange (Citrus
poonensis) with
Spektrofotometri Method and
Iodometry Method
4 Uji Selektifitas Dan Hibah Univrab 2018
Sensitifitas Pereaksi Untuk
Deteksi Formalin Pada Bahan
Pangan
5 Identifikasi Formalin Pada Mandiri 2019
Kunyit Giling di Pasar Panam
Kota Pekanbaru
6 Penentuan Kadar Fenolik dan Hibah 2019
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kemenristekdikti
Etanol Kunyit (Curcuma
domestica) Pada Berbagai
Tingkat Fraksi
7 Formulasi Sediaan Kosmetik Hibah 2020
Spray Gel Dari Fraksi Etil Kemenristekdikti
Asetat Rimpang Kunyit Dan
Kolagen Kulit Ikan Patin
Sebagai Perawatan Anti Aging

Pengabdian

19
20

No Judul Pengabdian Penyandang Dana Tahun


1 Penyuluhan Bahaya Boraks Hibah Univrab 2016
dan Pelatihan Cara Identifikasi
Makanan yang Mengandung
Boraks
2 Sosialisasi Gerakan Hibah Univrab 2017
Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat dan
DAGUSIBU di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten
Rokan Hulu
3 Penyuluhan dalam Rangka Hibah Univrab 2018
Peningkatan Pengetahuan
Murid Sekolah Menengah
Atas Terhadap Keamanan
PJAS (Pangan Jajanan Anak
Sekolah) di SMAS Al-
Muslimun Sei Kijang
Pelalawan
4 Sosialisasi Penggunaan Obat Mandiri 2019
Rasional Di Desa Aur Kuning
Kampar Kiri
5 Pembagian Masker Kain Mandiri 2020
Gratis Kepada Masyarakat
Guna Mencegah
Penyebaran Virus Covid-
19 Di Wilayah Pekanbaru
6 Edukasi Kepada Ibu-Ibu Mandiri 2021
Rumah Tangga Tentang
Pemilihan Obat Herbal Bagi
Keluarga Ditinjau Dari Segi
Manfaat Dan Keamanannya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R
Pekanbaru, 24 Februari 2021
Pengusul

(apt. Denia Pratiwi, M. Farm)

20
21

Lampiran 2: Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Kebutuhan Kegiatan Virtual

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
Kuota Internet 100gb dikali 100.000 300.000
3 orang
Cok Sambung 2 Buah 25.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000

2. Bahan Habis Pakai

Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
a. Bahan kimia Lab
Aquadest 20 L 20.000/L 400.000
Asam Fosfat 3L 150.000/L 450.000
Asam Sulfat 2L 200.000/L 400.000
Indikator Amilum 500 gr 400.000 400.000
Iodin 100 gr 600.000 600.000
Natrium Karbonat 2 kg 50.000/kg 100.000
Metilen Biru 3 gr 50.000/gr 150.000
Natrium Thiosulfat 2gr 140.000/gr 280.000
Klorida Tetrahidrat 500gr 400.000 400.000
Nanas 30 Buah 20.000 600.000
b. Bahan Pendukung Lab
Botol Kaca 5 Buah 70.000 350.000
Botol Semprot 5 Buah 20.000 100.000
Cawan Porselen 5 Buah 25.000 120.000
Batang Pengaduk 5 Buah 20.000 100.000
Spatula 5 Buah 15.000 75.000
Ph Meter 1 Buah 249.000 249.000
Masker 3 Kotak 60.000 180.000
Handglove 3 Kotak 75.000 225.000
Tisu 100 gr 85.000 85.000
c. ATK
Pena 1 Box 15.000 15.000
Label 1 Pak 10.000 10.000
Kertas F4 1 Rim 95.000 95.000
Tinta Printer 2 Kotak 50.000 100.000
Kain Lap 3 Buah 15.000 45.000
Buku Tulis (40 lembar) 2 Buah 5.000 10.000
Materai 10.000 4 Buah 12.000 48.000
d. Kebutuhan Protokol
Kesehatan

21
22

Rapid Test Antigen 3 Orang 200.000 600.000


Sanitizer Ukuran Besar 3 Buah 50.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 6.337.000

3. Perjalanan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
Pembelian Sampel 2 orang 50.000 100.000
Perjalanan 3 orang dikali 50.000 300.000
Pengujian Arang 3 perjalanan
Aktif = 6 kali
menggunakan
Spektrofotometer
Serapan Atom
SUB TOTAL (Rp) 400.000

4. Lain-lainnya

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
Pengujian Arang 20 (Sampel) 50.000 1.000.000
Aktif
menggunakan
Spektrofotometer
Serapan Atom
Sewa Laboratorium 3 kali 75.000 115.000
dan Alat
Laboratorium
SUB TOTAL (Rp) 1.115.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.202.000

22
23

Lampiran 3: Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


N Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
O Studi ilmu waktu
(jam/hari)
1. Hayati Isni S1 Kesehatan 56 hari Persiapan, Preparasi
(1948201049) Farmasi Sampel Kulit Nanas,
Pengumpulan data,
Pelaporan
2. Rizka S1 Kesehatan 49 hari Persiapan,Pembuatan
Nurjannah Farmasi Arang Aktif,
(1948201102) Pelaporan
3. Aliyya Intan S1 Kesehatan 63 hari Persiapan, Kadar
Misyilla Farmasi Air, Kadar Abu,
(2048201005) Daya Serap Iodin,
Daya Serap Metilen
Biru,Waktu Kontak
Optimum Adsorpsi
FE(II), Pelaporan

23
24

Lampiran 4: Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Hayati Isni
NIM : 1948201049
Program Studi : S-1 Farmasi
Fakultas : Farmasi dan Ilmu Kesehatan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-R saya dengan judul:


“PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS (Ananas comosus) SEBAGAI
BAHAN DASAR ARANG AKTIF UNTUK ADSORPSI Fe II” yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Pekanbaru, 17 Maret 2021

24
25

Yang menyatakan,

Hayati Isni
1948201049

25

Anda mungkin juga menyukai