Anda di halaman 1dari 44

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

PADA MASA PENDEMIK COVID-19

TIM POKJA PPI KEMENKES

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


LATAR BELAKANG

✓ Usia kematian bukan saja pada lansia tetapi


pada umur 25 tahun • 1.731 orang petugas
✓ Kematian sebenarnya bisa di cegah jika PPI kesehatan dokter
di jalankan, dan Penggunaan APD di
dan perawat yang
jalankan dengan benar terutama
penggunaan masker, pelindung wajah dan meninggal dunia
gaun/apron , sarung tangan di laksanakan • Indonesia kurang
dengan benar lebih 50 orang
✓ Penularan antar petugas adalah mereka dokter dan perawat
yang tidak ada tanda dan gejala dari meninggal dunia
pertemuan berulang di ruangan yang
tertutup
✓ Jumlah petugas dan pasien yang tidak
seimbang
✓ Karena yang sakit tidak dapat bekerja
sementara perawatan pasien terus berlanjut
→ Stres Meningkat
gortapsitohang73@gmail.com Dr Rajeev Jayadevan 29.4.20
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG

• Petugas konfirmasi positif di RSCM?


• Wisma sahabat dipenuhi petugas
kesehatan

gortapsitohang73@gmail.com
LATAR BELAKANG

✓ Wabah penyakit yang baru→ petugas cemas


✓ Media sosial banyak informasi terkait pengguaan
APD dan standar pengguaan APD yang berbeda-
beda → petugas kesehatan menjadi bigung

gortapsitohang73@gmail.com
RANTAI PENULARAN
Virus COVID 19

Pasien dengan Saluran


Komorbid pernapasan
Usia lanjut, DM,
Penyakit jantung
dll

Membram Membran
mukosa mukosa
mulut,
Kontak ,Droplet ,Airborne →
ketika tindakan aerosol hidung
• Agar infeksi dapat menyebar, setiap mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun akan menghentikan penularan!
PENDAHULUAN

01 02 03 04 05

PENYEBAB PENCEGAHAN PENULARAN RESTI


• Usia Lanjut Kontak Erat dan
Severe Acute • Riwayat • Edukasi Droplet, kecuali
Kontak erat
dengan pasien
Respiratory Penyakit tentang jika ada tindakan
COVID-19 atau
COVID-19 yg memicu
Syndrome Kardiovaskular
• Pola Hidup terjadinya aerosol petugas
• Diabetes
Coronavirus- • Riwayat Sehat
(seperti ; kesehatan yang
bronkoskopi, merawat pasien
2 (SARS- penyakit • Melakukan nebulisasasi, dll)
Kebersihan COVID-19
CoV2) pernapasan dmn dpt memicu
kronis tangan terjadinya risiko
dengan penularan melalui
• Riwayat airborne
penyakit benar
Kanker
REKOMENDASI WHO
MEMUTUSKAN
RANTAI INFEKSI COVID 19 ?
WHO
STRATEGI UNTUK MENCEGAH / MEMBATASI PENYEBARAN COVID-19
di FASILITAS KESEHATAN → CEGAH ATAU BATASI TRANSMISI

1. PASTIKAN TRIAGE, DETEKSI DINI DAN “SOURCE CONTROL


” (ISOLASI PASIEN) TERLAKSANA DENGAN BENAR
2. TERAPKAN KEWASPADAAN-STANDAR (“STANDARD
PRECAUTION”) UNTUK SEMUA PASIEN.
3. TERAPKAN KEWASPADAAN-TAMBAHAN “ KEWASPDAAN
TRANSMISI(“ADDITIONAL PRECAUTION”) TERHADAP
KASUS COVID-19
4. LAKSANAKAN PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
5. LAKSANAKAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DAN
REKAYASA “ENGINEERING”
PASTIKAN TRIAGE, DETEKSI DINI DAN “SOURCE CONTROL”
(ISOLASI PASIEN) TERLAKSANA DENGAN BENAR

✓ Rumah sakit memastikan alur pelayanan berjalan sesuai standar (Sistim zonasi,
fungsi ruangan dan tata ruang disesuiakan kebutuhan pelayanan di masing
masing unit).
✓ Unit kerja melakukan skrining di pintu masuk dengan melakukan pengukuran
suhu dengan menggunakan thermogun, Self Assessment Risiko COVID-19/
triage bagi pasien, pegunjung, dan petugas kesehatan untuk memastikan
mereka kondisi aman untuk berobat dan bekerja. Memastikan pasien,
pegunjung, dan petugas kesehatan
✓ Pasien, pegunjung, dan petugas kesehatan yang terdeteksi demam > 37.5
derajat→ langsung ke arahkan poli demam di unit masing-masing
✓ Unit menyiapkan sarana kebersihan tangan di pintu masuk masing-masing
✓ Selalu menerapkan kewaspadaan isolasi yaitu kewaspadaan standar setiap saat
,pada setiap pasien tanpa memandang terinfeksi atau tidak serta kewaspadaan
berbasis transmisi
✓ Menjaga jarak minimal 1 meter
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
UNTUK MENCEGAH COVID 19

KEWASPADAAN ISOLASI
1. Kewaspadaan Standar
✓ Kebersihan tangan
✓ Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
✓ Peralatan perawatan pasien
✓ Tatalaksana limbah
✓ Pengendalian lingkungan
✓ Pemrosesan peralatan pasien dan tatalaksana linen
✓ Kesehatan karyawan/ perlindungan petugas
kesehatan
✓ Penempatan pasien isolasi
✓ Higiene respirasi/etika batuk
✓ Praktek menyuntik yang aman
✓ Praktek untuk lumbal fungsi

2. Kewaspadaan Transmisi
✓ Kewaspadaan kontak
✓ Kewaspadaan droplet
✓ Kewaspadaan udara

gortapsitohang73@gmail.com
Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
Semmelweis (1861),
Penularan penyakit dari pasien ke
pasien melalui tangan petugas
Boyce dan Larson 1995
Kebersihan tangan baik dan
benar menurunkan insiden HAIs
Boyke dan Pittet 2002
Kegagalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten,
wabah
KEBERSIHAN TANGAN PEMUTUS RANTAI INFEKSI UTAMA VIRUS
COVID 19
• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat layanan
kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama bagi pekerjaan tenaga kesehatan –
dan tangan menjadi mata rantai kunci dalam rantai penularan

Lemari
Gagang pintu Peralatan

Medication Jabat
Kybord komputer tangan

Ponsel gortapsitohang73@gmail.com
Pemberi perawatan
KEBERSIHAN TANGAN
Pengertian

Membersihkan tangan dengan air dan sabun


dan atau cairan alkohol. Menggunakan air
dan sabun jika tangan terlihat tampak kotor
atau ada cairan, sedangkan menggunakan
cairan alkohol jika tangan secara kasat mata
tidak terlihat ada kotoran. (WHO 2009)
KEBERSIHAN TANGAN
Tujuan
• Untuk memutus transmisi
microorganisme /kuman melalui tangan
ke pasien,petugas dan lingkungan
• Menurunkan kejadian HAIs : VAP, ISK,IDO,
IAD
• Menurunkan kejadian kematian akibat
infeksi,
• Mencegah kejadian luar biasa (KLB) atau
wabah
• Mencegah resistensi antibiotik
KEBERSIHAN TANGAN
WHO 5 Indikasi kebersihan tangan
KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

Waktu 40-60 detik


KEBERSIHAN TANGAN
PROSEDUR KEBERSIHAN TANGAN DENGAN ALKOHOL

Waktu 20-30 detik


HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENGGUNAAN APD:

✓ Menggunakan baju kerja (scrub suit)


✓ Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
✓ Melakukan kebersihan tangan setiap melepaskan item APD
✓ Mandi setelah selesai menggunakan APD

✓Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area


perawatan pasien lepaskan di anteroom → masukkan ke ruang tempat sampah
yang tertutup

✓JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD sekali pakai

✓Jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD


PENGGUNAAN APD

4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI :


Tetapkan indikasi penggunaan APD dgn mempertimbangkan
1. Risiko terpapar : Dinamika Transmisi
2. Cara memakai APD dengan urutan benar
3. Cara melepaskan APD dengan benar
4. Cara mengumpulkan (disposal) setelah di pakai
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Droplet

Rantai penularn infeksi


COVID 19: Droplet CARA
PEMUTUSAN
- Berbicara 1000 kuman
RANTAI
-Batuk 3.500 kuman INFEKSI
-Bersin 4.500 kuman

Etika batuk
Jaga Jarak Minimal 1m – 2 m ,Kohord, tata udara
seimbang, pertukaran udara minimal 12kali/Jam
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Kontak

Rantai penularn infeksi


COVID 19: Kontak CARA
- Bersentuhan dengan PEMUTUSAN
cairan tubuh terutama RANTAI
INFEKSI
sekret dan mukosa
hidung, mulut dan mata

INGAT Lepaskan sarung Penggunaan sarung tangan dan


tangan, apron setiap apron/gaun ketika ada kontak erat
selesai tindakan di dengan jarak kurang 1 meter
kamar pasien Kohord, tata udara seimbang, pertukaran
udara minimal 12kali/Jam
Risiko terpapar
Dinamika transmisi : Air Borne/ lewat udara

Rantai penularn infeksi COVID


19:
Air Borne/ lewat udara saat CARA
tindakan yang bersifat aerosol PEMUTUSAN
seperti intubasi, ekstubasi, RANTAI
suctioning, inhalasi dll PENULARAN
INFEKSI

Pastikan pertukaran udara di kamar OK →


o WHO 15 kali ACH Ruangan bertekanan
o CDC 20 ACH
o Amerika 25 kali/jam negatif Dan Pintu selalu
oRuangan bertekanan negatif atau positif tertutup
oPerbedaan tekanan + 2,5 Pascal
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

2. Cara “MEMAKAI” dengan benar → URUTAN BENAR

1. Lakukan kebersihan
tangan
2. Cover shoes atau sepatu
boats
3. Melakukan kebersihan
tangan
4. Apron/gaun/coverall
5. Masker bedah atau N 96
6. Penutup kepala/topi
7. Google/ Kaca mata
8. Sarung tangan
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

3. Cara “MELEPASKAN” dengan benar → URUTAN BENAR

1. Sarung tangan
2. Lakukan kebersihan
tangan
3. Apron/gaun/coverall
4. Kaca mata→ masukan
dalam kontainer yang
tertutup
5. Penutup kepala/topi
6. Masker bedah atau N 96
7. Kebersihan tangan
8. Cover shoes atau sepatu
boats
9. Melakukan kebersihan
tangan
4 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI : PENGGUNAAN APD YANG BENAR

4. Cara “mengumpulkan (disposal)” setelah dipakai → Masukkan


dalam wadah yang tepat segera setelah selesai tindakan

Hindari melakukan hal-hal di bawah


APD pasien COVID 19
ini :
ikategorikan sebagai
1. Meletakkan APD di lantai atau
material infeksius
di permukaan benda lain (misal
di atas loker atau di atas meja).
•APD single → dimasukkan
2. Membongkar kembali APD yang
ke tempat sampah infeksius
sudah dimasukkan ke kantong
plastik infeksius atau tempat
•Reuseable harus dikemas
tertutup.
secara terpisah (dimasukkan
3. Mengisi kantong plastik
ke dalam kantong plastik
infeksius atau tempat tertutup
infeksius atau tempat
tertutup) berisikan APD terlalu penuh.
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN

gortapsitohang73@gmail.com
REKOMENDASI ALTERNATIF PENGGUNAAN SAAT KRISIS APD
Masker N95

✓ Masker N95 yang sekali pakai


(disposible) dapat dijadikan reuseable
dengan menggunakan pelindung wajah
sampai dagu atau melapisi nya masker
bedah di luar masker N95. Masker N95
dapat dibuka dan di pasang kembali
sebanyak 5 kali selama 8 jam.
Reuseable dapat dilakukan kecuali
setelah masker N95 ini digunakan
untuk tindakan aerosol
YANG HARUS & YANG TIDAK BOLEH UNTUK PEMAKAIAN
SARUNG TANGAN

YANG HARUS TIDAK BOLEH


1. Melakukan kebersihan tangan • Tidak melakukan kebersihan tangan 5
sebelum memakai dan momen karena sudah memakai
setelah melepas sarung sarung tangan.
tangan • Menyentuh mata, hidung dan mulut
2. Sarung tangan dipakai ketika ketika memakai sarung tangan
sebelum tindakan aseptik dan • Memakai sarung tangan yang sama
ada risiko kontak langsung pada bagian tubuh yang berbeda
dengan cairan tubuh pasien, pada pasien yang sama atau pada
kulit tidak utuh, membran pasien yang berbeda.
mukosa dan material yang • Memakai sarung tangan 2 lapis saat
.
sangat infeksius bertugas, kecuali pada tindakan operasi.

gortapsitohang73@gmail.com
YANG BOLEH TIDAK BOLEH
3. melepas sarung tangan • memakai sarung tangan terus menerus
segera setelah selesai tanpa indikasi
tindakan medis dan di
dekat pasien (sebelum • memakai sarung tangan saat menulis,
keluar kamar pasien). memegang rekam medis pasien,
4. satu pasang sarung tangan memegang HP dan memegang handle
untuk satu jenis tindakan. pintu.
5. mengganti sarung tangan • menggunakan APD keluar dari area
jika :
perawatan.
✓ melakukan perawatan
medis pada 1 pasien di • melakukan kebersihan tangan saat
bagian tubuh yang berbeda memakai sarung tangan.
, yaitu dari bagian tubuh ya
ng terkontaminasi ke bagia
n tubuh lainnya yang belu
m terkontaminasi
✓ jika tampak kotor.

gortapsitohang73@gmail.com
PRINSIP UTAMA PENGGUNAAN MASKER (1)

• Menjaga jarak minimal 1 meter dari pasien terduga COVID-19


• Membuka jendela sesering mungkin untuk memastikan
pertukaran udara ruangan.
• Memastikan pembersihan dan disinfeksi permukaan
lingkungan yang disentuh oleh pasien dan petugas kesehatan.
• Saat memakai masker, pastikan menutup mulut dan hidung
• Lakukan Fittest saat memakai respirator N95
PRINSIP UTAMA PENGGUNAAN MASKER (2)

• Pemakaian masker yang tidak tepat seperti memakai


ulang masker kotor, menyentuh bagian depan masker
yang kemudian dipakai kembali dapat meningkatkan
risiko kontaminasi silang terhadap diri sendiri.
• Lakukan pencucian rutin masker kain menggunakan air
dengan suhu 60 derajat dan detergen ditambah
dengan klorin 0,1%

gortapsitohang73@gmail.com
YANG BOLEH DAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN KETIKA MENGGUNAKAN
APD MASKER

Boleh Tidak Boleh


• Lakukan kebersihan tangan • Tidak boleh menyentuh bagian depan masker
sebelum dan setelah memakai menggunakan tangan, bila tangan terlanjur
masker menyentuh bagian depan masker, maka segera
• Gunakan masker bedah ketika ada ganti masker dan lakukan kebersihan tangan.
risiko kontak dan percikan dari • Masker bedah tidak boleh didaur ulang dan
pasien ke petugas dan sebaliknya dipakai ulang
• Ganti segera masker jika basah, • Jangan menyentuh wajah dengan sarung
kotor atau rusak tangan yang terkontaminasi
• Masker dipakai hanya untuk satu • Tidak boleh memasukkan masker bedah atau
orang dan dibuang langsung ke respirator N95 ke dalam kantung baju
tempat sampah
• Staf administrasi rumah sakit
memakai masker bedah.
YANG BOLEH DAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN KETIKA
MENGGUNAKAN APD MASKER

Boleh
• Pakai respirator N95 atau N99/FFP
1/FFP2 untuk di area pelayanan
Covid dengan tindakan aerosol
selama 1 shift.
• lepaskan masker dengan teknik
membuka tali dari belakang
(mempertahankan tangan tidak
menyentuh bagian depan masker
yang sudah selesai dipakai
• Respirator N95 bisa di Reuse
dalam kondisi : tidak kotor, tidak
rusak, tidak basah selama 5 kali
Reuse

gortapsitohang73@gmail.com
Yang BOLEH dan yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika
menggunakan APD Apron
Boleh Tidak Boleh

• gunakan apron sesuai • memakai apron keluar dari kamar pasien


ukuran atau ruang tindakan
• gunakan apron ketika akan • menggantung apron dan atau
melakukan tindakan dekat menggunakan kembali
dengan pasien di dalam • membuang/meletakkan apron di lantai
kamar pasien
• gunakan satu apron untuk
setiap satu tindakan
• gunakan apron saat berisiko
kontak dengan cairan tubuh,
darah, membran mukosa
dan kulit yang tidak utuh

gortapsitohang73@gmail.com
Yang BOLEH dan yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika
menggunakan APD Google-Face shield
Boleh Tidak Boleh
• gunakan google/face shield jika • memakai google/faceshield di luar area
ada risiko kontak dengan cairan
pelayanan
tubuh, dan membran mukosa
• pakai google/faceshield yang • memegang bagian depan google/faces
bersih hield dengan tangan
• google/faceshield bisa di reuse • menggantung google/faceshield atau
jika tidak rusak
menggunakan kembali (tanpa
• masukkan googles/faceshield
dalam kontainer tertutup dibersihkan dulu)
• proses pembersihan atau • meletakkan google/faceshield di lantai
disinfeksi dengan air dan deterjen atau nurse station
dalam suhu 57.2-71℃, selama mi
nimal 25 menit atau alkohol 70%
atau clorine 0,05%
• simpan Googles/faceshields di
lemari atau rak atau kontainer yang
bersih dan kering bebas debu
ADAPTASI KEBIASAAN BARU di RUMAH SAKIT (1)

• Bagi petugas yang sakit (demam, batuk ,influenza, dan nyeri


tenggorokan) tidak diperbolehkan masuk kerja, disertai
dengan surat sakit yang disahkan oleh bagian SDM dan
poli Pegawai.
• Bagi petugas yang bekerja di area pelayanan COVID-19
dilakukan skrining COVID-19 secara berkala.
• Bagi petugas yang kontak langsung dengan pasien < 1 meter
menggunakan masker dan Faceshield/google. Contoh :
petugas admisi, petugas farmasi, kasir, dan karyawan kantin.

gortapsitohang73@gmail.com
ADAPTASI KEBIASAAN BARU di RUMAH SAKIT (2)

• Semua petugas kesehatan yang kontak langsung


dengan pasien memakai baju jaga/scrub selama
berdinas. Warna ditentukan oleh Rumah Sakit.
• Melakukan pembersihan rutin peralatan pribadi
dengan alkohol 70%, seperti laptop, HP, Alat tulis,
Helm, kacamata, dll.
• Pegawai RS membawa alat makan dan minum,
perlengkapan ibadah, hand sanitizer masing-masing.

gortapsitohang73@gmail.com
ADAPTASI KEBIASAAN BARU di RUMAH SAKIT

• Perbaiki sirkulasi udara ruangan dengan


membuka jendela 3 kali sehari.
• Atur jarak aman dengan rekan kerja.
• Makan, ganti baju bergantian (dibuat jadwal).
• Upayakan pertemuan secara daring.

gortapsitohang73@gmail.com
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI MASYARAKAT

• Hindari kerumunan massa, tetap jaga jarak.


• SELALU kenakan MASKER jika keluar rumah.
• Sering-sering melakukan kebersihan tangan.
• HINDARI RUANG TERTUTUP dalam waktu yang lama.
• Segera mandi dan ganti baju sepulang berpergian.
• Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan
gizi seimbang, dan olah raga.
• Kelola stress.
• Libatkan keluarga dalam penerapan gaya baru.
TAKE HOME MESSAGES

• Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi menjadi


tanggungjawab bersama dan dilakukan oleh semua pihak yang ada
di Rumah Sakit baik oleh manajemen, pegawai, peserta didik, pasien
dan pengunjung

• Keberhasilan pelaksanaan PPI ini adalah hasil kerja sama semua


pihak mulai dari manajemen, pegawai, peserta didik, pasien dan
pengunjung

• Mari ketahui, pahami, lakukan dan budayakan pelaksanaan PPI di unit


kerja masing-masing semaksimal mungkin
BUKU PEDOMAN ATAU PETUNJUK TEKNIS

gortapsitohang73@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai