Disusun Oleh:
Moh. Sholahuddin
72020040055
A. PENGERTIAN
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Mansjoer, 2015).
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-
organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti
perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Capernito, Lynda Juall.
( 2014).
Masa nifas atau post partum merupakan masa selama persalinan dan segera
setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran
reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal (Jones, 2016).
B. ETIOLOGI
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi (Hafifah, 2016)
a. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila progesterone turun.
b. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.
D. PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”.
Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan lain yakni hemokonsentrasi dan
timbulonya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar
hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh darah
yang ada antara nyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah plasenta lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera setelah post
partum entuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri terbentuk seperti cincin. Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium
ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta pada
hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2 – 5 mm itu mempunyai permukaan
yang kasar akibat pelepasan desisua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi
sisa-sisa sel desisua basalis yang memakai waktu 2 – 3 minggu.
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fascia yang merenggang
sewaktu kehamilan dan partus setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti
sedia kala. Nifas dibagi dalam tiga periode :
1. Post partum dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-
jalan.
2. Post partum intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Post partum terlambat yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
( Jones, 2016 )
( Jones, 2016 )
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2016:
a. Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
b. Keadaan umum: TTV, selera makan dan lain-lain
c. Payudara: air susu, putting
d. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
e. Sekres yang keluar atau lochea
f. Keadaan alat kandungan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan
perineumluka episiotomi; involusi uteri; hemoroid; pembengkakan payudara
b. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) berhubungan dengan trauma perineum
dan saluran kemih
e. Resiko defisit volume cairan berubungan dengan pengeluaran yang berlebihan;
perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.