komunikasi. Salah satunya adalah teori komunikasi dua tahap, yang dalam bahasa Inggris
Sejarah
Teori ini digagas oleh Paul Felix Lazarsfeld, Bernard Berelson dan Hazel Gaudet pada
tahun 1944. Mereka menyatakan bahwa ide-ide seringkali datang dari radio dan surat
diberitahukan pada para penduduk lain yang tidak mendengar berita tersebut secara
langsung (para penduduk yang kurang giat). Elihu Katz kemudian mengembangkan teori
Sekitar tahun 1940an, Paul Lazarsfeld membuat survey di Amerika Serikat tentang
pengaruh media massa terhadap perilaku pemilih dalam pemilihan presiden. Pada akhir
risetnya dia berkesimpulan bahwa media massa tidak memberikan pengaruh langsung
terhadap para audiens. Audiens tidak akan mudah terpengaruh langsung oleh pemberitaan
media massa. Perilaku para pemilih tersebut tidak banyak berubah walaupun
Lazarsfeld mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan karena setiap komunitas memiliki
seseorang atau beberapa orang yang memiliki pengaruh yang menentukan pilihan
mereka. Hal itu berarti, pesan yang disampaikan media massa akan dipahami terlebih
dahulu oleh orang-orang yang mempunyai pengaruh dalam sosial community dan
kemudian diteruskan secara lisan kepada massa audience. Orang yang berpengaruh di
Baca juga:
Jenis-jenis Berita
Riset Lazarsfled berseberangan dengan hal yang umum pada saat itu bagi para ilmuwan
adalah pandangan bahwa bahwa efek yang diberikan oleh media massa berlaku secara
langsung seperti yang dikatakan oleh teori jarum suntik. Dengan kata lain, ide-ide yang
disampaikan lewat media langsung sampai pada semua lapisan masyarakat. Akan tetapi
Kemungkinan besar Lazarsfeld mempertanyakan apa hubungan antara media massa dan
Lazarsfeld juga memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap apa saja efek yang
diberikan media massa pada masyarakat pengguna media massa pada saat itu dan
tersebut dia menemukan hal yang bertolak belakang dengan pandangan umum yang
diyakini oleh banyak orang pada saat itu. Lazarsfeld menemukan bahwa terdapat banyak
hal yang terjadi ketika media massa berupaya untuk menyampaikan pesannya ke
masyarakat. Proses mempengaruhi opini oleh masyarakat terjadi dalam dua tahapan yang
berbeda.
Teori ini disebut dua tahap karena model komunikasi ini dimulai dengan tahap pertama
lalu dilanjutkan dengan proses komunikasi antar personal. Proses komunikasi massa
dilakukan oleh media massa pada para pemuka pendapat yang ada di masyarakat. Proses
komunikasi antar personal terjadi ketika para pemuka pendapat menyampaikan ide-ide
yang mereka pahami setelah membaca media massa kepada para pengikutnya.
Prinsip
kepala RT, pemimpin agama, kyai, dan lain sebagainya. Pengaruh opinion leaders ini
sangat kuat terutama pada para pemimpin agama dan oleh karena itulah banyak tokoh-
tokoh agama atau pun opinion leader lainnya yang biasanya dimintai tolong oleh
seperti program keluarga berencana, program buang air besar di toilet pada masyarakat
Teori Komunikasi Dua Tahap ini mengandaikan bahwa media massa tidak membuat
justeru melalui perantaraan orang-orang yang dikenal dengan sebutan pemuka pendapat
Para pemuka pendapat yang ada di tengah masyarakat tersebut berperan dalam
seharusnya menjadi target pesan media massa, dan diharapkan dapat mempengaruhi
Baca juga:
Teori Komunikasi Dua Tahap menunjukkan bahwa pengaruh media terhadap persepsi
masyarakat itu tidak terlalu besar, ada variabel lain yang lebih mendominasi dalam
dengan melihat dua orang yang sedang menonton sebuah iklan motor di sebuah stasiun
TV. Orang pertama memiliki keyakinan bahwa motor yang ditayangkan di dalam iklan
tersebut adalah motor yang paling bagus daripada motor yang lain, karena ia telah
kepada penonton yang lain, yang kebetulan sedang mencari motor yang bagus.
Setelah dipengaruhi oleh orang pertama, penonton kedua pun memiliki keyakinan yang
sama, lalu penonton kedua pun akhirnya membeli motor yang serupa. Dari contoh
tersebut dapat disimpulkan bahwa opini seseorang yang dekat dapat memberikan
pengaruh yang lebih kuat bagi penonton atau masyarakat lainnya bila dibandingkan
dengan media.
Kelemahan Teori
Teori Komunikasi Dua Tahap tidak lepas dari adanya kelemahan. Beberapa kelemahan
penafsiran pemimpin opini meskipun pesan-pesan yang disampaikan berasal dari media
massa.
Tidak selalu informasi yang disampaikan media massa diterima masyarakat berdasarkan
pertimbangan opinion leader.
membantumu.