Anda di halaman 1dari 2

Pandangan Ulama Tentang Hadis Iftiraq Al-Ummah

Menurut Syeikh Said Ramdhan Al-Buthi perbedaan pemahaman dalam firqah-


firqah Islamiyah tidak boleh dijadikan alasan untuk mengkafirkan kelompok lain
karena semua firqah-firqah islamiyah tetap berada dalam bingkai Islam yang masuk
dalam makna “al-Millah”. Beliau berargumen bahwa tidak seorangpun dari Imam-
imam terpercaya yang mengkafirkan firqah-firqah tersebut. Para ulama membahas
firqah-firqah ini dalam rangka memperkenalkan hakikat masing-masing firqah,
menyebutkan kekeliruan dan penyelewengan yang mereka lakukan dan himbauan
kepada umat agar tidak terpengaruh dengan aliran-aliran yang menyimpang tersebut.
Landasan para imam dalam hal ini adalah hadis sahih di mana rasulullah. Saw
bersabda:
ِ ِ
َ ‫َم ْن لَق َي اللَّهَ الَ يُ ْش ِر ُك بِه َش ْيئًا َد َخ َل‬
)‫الجنَّةَ (رواه البخاري و مسلم‬ 1

Artinya: Siapa saja yang menghadap Allah tanpa mensyarikatkan-Nya dengan sesuatu
apapun maka ia akan masuk surga. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Banyak sekali riwayat hadis-hadis sahih yang memiliki makna yang sama
dengan makna hadis ini sehingga hadis ini termasuk dalam golongan hadis mutawatir
maknawi.
Hadis iftiraq al-Ummah khususnya tambahan “Semua akan masuk nereka
kecuali satu millah. Para sahabat bertanya “siapakah mereka ya rasulullah?” beliau
menjawab “apa yang sesuai dengan ajaranku dan para sahabatku”. bertentangan
dengan banyak hadis sahih yang menunjukkan bahwa orang yang tidak
mensyarikatkan Allah akan masuk kedalam surga dan kita tahu semua firqah-firqah
Islamiyah dengan berbagai macam pemahamannya semua tetap menyakini keesaan
Allah. Swt.
Untuk mengkompromikan riwat-riwayat yang bertentangan ini Syeikh Said
Ramdhan Al-Buthi menjelaskan bahwa makna kata “Al-Ummah” yang terdapat
dalam hadis Iftiraq Al-Ummah adalah umat dakwah bukan umat ijabah sehingga yang
dimaksud dengan tujuh puluh dua golongan yang akan masuk nereka adalah firqah-
firqah yang berada di luar ajaran Islam setelah kebangkitan rasulullah. Saw dan satu
golongan yang masuk surga adalah mereka yang beragama Islam dengan berbagai
macam golongan dan perbedaaanya.

1
Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, (Daar Thauq An-Najah, 1422 H),
juz.1, hal. 38.
Ada dua alasan yang menguatkan bahwa yang dimaksud adalah umat dakwah
bukan umat ijabah:
1.

Anda mungkin juga menyukai