Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat
dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan
keterikatan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang
tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu peneliti
menghubungakan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2015b)
Kerangka konsep adalah formulasi atau simplikasi dari
kerangka teori atau teori – teori yang mendukung penelitian tersebut.
Oleh sebab itu, kerangka konsep ini terdiri dari suatu variabel serta
hubungan setiap variabel. Dengan adanya kerangka konsep itu artinya
proses menganalisis hasil penelitian akan lebih mudah dilakukan.
(Notoatmodjo, 2012)
Faktor- faktor yang Faktor-faktor yang
mempengaruhi mempengaruhi kualitas tidir :
penggunaan gadget :

1. Internal
1. Status kesehatan
2. Situasional
2. Lingkungan
3. Sosial
3. Stres psikologis
4. Eksternal
4. Diet
a. Iklan
5. Gaya hidup
b. Keterjangkauan
6. Obat-obatan
harga gadget
c. Lingkungan

Gadget Kualitas Tidur

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

: Adanya Hubungan

Skema 3.1 : Kerangka Konsep Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Kualitas


Tidur Pada Remaja Usia 16-18 Tahun di SMA N 3 Singaraja
B. Desain Penelitian
Rancangan penelitian adalah hal yang sangat penting dalam
penelitian, yang mengontrol secara maksimal faktor – faktor dari
akurasi hasil penelitian (Nursalam, 2015b) .
Penelitian ini menggunakan desain korelasional, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara
dua variabel atau lebih variabel penelitian Suyanto 2011 dalam (Noor,
2017). Rancangan atau pendekatan yang digunakan adalah cross-
sectional. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu Purposive Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi dengan menggunakan link google form yang akan disebarkan
melalui media Whatsapp kepada seluruh remaja usia 16-18 tahun di
SMA N 3 Singaraja
Rancangan cross-sectional yaitu jenis penelitian yang
menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen
dan variabel dependen hanya satu kali pada suatu saat (Nursalam,
2015b).

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah
atau pertanyaan dalam penelitian. Menurut La Biondo-Wood dan
Haber 2002 dalam (Nursalam, 2015b) hipotesis adalah suatu
pernyataan asumsi tentang hubungan dua atau lebih variabel yang
diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap
hipotesis terdiri atas suatu unit atau bagian dari permasalahan
(Nursalam, 2015 : 50) Hipotesis dalam penelitian ini diuraikan seperti
berikut :
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis alternative (Ha) adalah sebuah hipotesis yang
berhubungan dengan teori yang akan dibuktikan. Hipotesis ini
menyatakan adanya hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua
variabel atau lebih variabel (Nursalam, 2015 : 53). Ha : ada
Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Kualitas Tidur Pada
Remaja Usia 16-18 Tahun di SMA N 3 Singaraja

2. Hipotesis Nol (H0)


Hipotesis Nol (H0) adalah sebuah hipotesis yang berlawanan
dengan teori yang akan dibuktikan. Hipotesis yang digunakan
untuk pengukuran statistic dan interpretasi hasil statistic. Hipotesis
dan nol dapat sederhana atau kompleks dan bersifat sebab akibat
(Nursalam, 2015 : 53). H0 : tidak ada Hubungan Penggunaan
Gadget Terhadap Kualitas Tidur Pada Remaja Usia 16-18 Tahun di
SMA N 3 Singaraja

D. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu variabel – variabel diamati/diteliti,
perlu sekali variabel – variabel tersebut diberi batasan atau “definisi
operasional”. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel –
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument alat ukur
(Notoatmodjo, 2018)
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
a. Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang
mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain
(Nursalam, 2015b). Variabel bebas pada pneelitian ini adalah
penggunaan gadget
b. Variabel terikat (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain (Nursalam, 2015b). Variabel terikat pada
penelitian ini adalah Kualitas tidur

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap


Kualitas Tidur Pada Remaja Usia 16-18 Tahun di SMA N3 Singaraja
Variabel Definisi Alat
Skala Hasil Ukur
Penelitian Operasional Ukur
Variabel Suatu hal yang Kuisioner Ordinal 1 = Kurang
Independen : mendasar untuk 2 = Baik
Penggunaan mengetahui 3 = Cukup
gadget tingkat
penggunaan
gadget yang
akan dilihat dari
hasil jawaban
responden pada
pertanyaan
kuisioner

2 Variabel Tanggapan atau Kuisioner Ordinal 1 = Patuh


Dependen: respon remaja 2 = Kadang
Kepatuhan dalam mematuhi – kadang
Penatalaksanaan 3 = Tidak
Covid-19 Patuh
(Mencuci
Tangan) yang
dilihat dari
respons
responden dari
pertanyaan yang
diberikan seputar
kepatuhan
responden dalam
menerapkan
penatalaksanaan
Covid-19
(Mencuci
Tangan)

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan
dalam suatu penelitian. Penentuan sumber data dalam suatu
penelitian sangat penting dan menentukan keakuratan hasil
penelitian Saryono & Anggraen,2013 dalam (Suyatno, 2020).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja usia 17 – 21
tahun di Banjar Tegal, Desa Kubutambahan sebanyak 128 remaja.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan
obyek penelitian dan dianggap mewakili populasi Suyanto,2011
dalam (Suyatno, 2020). Penentuan kriteria sampel sangat
membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitin. Kriteria
sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : inklusi dan
ekslusi (Nursalam, 2015b)
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu :
1. Remaja usia 17 – 21 Tahun
2. Remaja yang tinggal di Banjar Tegal, Desa Kubutambahan
3. Bersedia menjadi responden dalam penelitian
4. Bisa menggunakan alat Teknologi Informasi dan
Komunikasi seperti handphone
5. Bisa mengisi google form yang digunakan dalam penelitian

b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan ciri – ciri anggota populasi yang
tidak dapat diambil sebagai sampel yaitu :
1. Remaja mengalami gangguan kejiwaan
2. Tidak memiliki teknologi handphone
3. Mengalami disabilitas seperti buta dan tulis

3. Teknik Sampel
Besar sampel merupakan cara – cara yang ditempuh dalam
mengambil sampel, agar memperoleh sampel yang benar – benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2015b).
Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, yaitu
purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi
sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti, sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah
dikehendaki sebelumnya.
Rumus yang dipergunakan untuk menentukan besar sampel
menurut (Nursalam, 2015b) yaitu :

Keterangan :
N
n=
1+ N ( d ) 2 n = jumlah sampel
187 N = jumlah populasi
n=
1+187 ( 0,05 ) 2
d = tingkat kesalahan (0,05)
187
n=
1+0,4675
n=128

F. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Banjar Tegal, Desa Kubutambahan.
Lokasi tersebut dijadikan sasaran tempat penelitian karena masih ada
beberapa remaja yang malas mematuhi penatalaksanaan Covid-19
seperti Mencuci Tangan

G. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu dari 1 Januari 2021
sampai 1 Februari 2021

H. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian suatu pedoman etik yang berlaku untuk
setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak
yang diteliti (subyek penelitian) dan masyarakat yang akan
memperoleh dampak hasil penelitian tersebut. Etika penelitian
mencakup juga perilaku peneliti atau perlakuan peneliti terhadap
subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi
masyarakat (Notoatmodjo, 2018)
Sebelum melakukan penelitian peneliti harus meminta persetujuan
responden untuk menjadi partisipan penelitian. Setelah responden
setuju barulah melakukan penelitian dengan mempertahankan prinsip
etika – etika dalam melakukan penelitian.

Etika dalam melakukan penelitian yaitu :

1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar
persetujuan. Informed consent diberikan sebelum peneliti
melakukan tujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan dari
penelitian. Jika responden bersedia, maka mereka menandatangani
lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti
harus menghormati hak – hak pasien. (Nursalam, 2015b)

2. Confidentality
Pada saat penelitian dilakukan untuk menjamin kerahasiaan dari
hasil penelitian baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.
Semua responden yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada
hasil penelitian (Nursalam, 2015b)

3. Privacy
Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang
diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama
(anonymity) dan rahasia (confidentiality)

4. Anonymity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak
akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan
data yang diisi responden, dan hanya menuliskan kode lemar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan
(Nursalam, 2015b)

5. Self Determination
Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek
mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi
subjek ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apa pun atau akan
berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang klien.
(Nursalam, 2015:195).

I. Alat Pengumpulan Data


Instrumen adalah alat – alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ini, alat
pengumpulan dan instrument penelitian yang digunakan adalah
kuisioner/angket. Angket/ kuisioner adalah daftar pertanyaan yang
didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat
juga dijawab di bawah pengawasan dari peneliti. Dalam penelitian ini
responden akan mengisi pertanyaan pada kuisioner secara online
melalui link google form yang akan disebarkan melalui media
whatsapp. Pengumpulan data dilakukan setelah kuisioner sudah diisi
oleh responden. Hasil dari pengisian kuisioner tersebut kemudian
dikumpulkan lalu dianalisis oleh peneliti.

J. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada
subjek/responden dan proses pengumpulan karakteristik
subjek/responden dalam suatu penelitian (Nursalam, 2015b). Cara
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan kuisioner online kepada Remaja di Banjar Tegal, Desa
Kubutambahan.
Langkah – langkah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan antara lain:
a. Permohonan ijin dari pihak kampus untuk melakukan studi
pendahuluan, peneliti meminta ijin ke Kantor Kepala Desa
Kubutambahan untuk melakukan pengambilan data remaja
yang akan dijadikan responden.
b. Peneliti mempersiapkan materi dan konsep yang akan
mendukung penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan antara lain :
a. Melakukan ijin pengumpulan data dan penelitian yang
ditandatangani oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Buleleng. Ijin tersebut diajukan kepada Kepala Desa
Kubutambahan
b. Setelah mendapatkan ijin dari STIKES Buleleng, peneliti
mengajukan permohonan ijin untuk melaksanakan penelitian
kepada Kepala Desa Kubutambahan
c. Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Desa Kubutambahan
untuk melakukan penelitian, peneliti membawa surat balasan
ke kampus dan melakukan studi pendahuluan.
d. Peneliti menentukan responden sesuai dengan tujuan penelitian
yang telah ditentukan sebelumnya. Pendekatan secara informal
pada responden dengan menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian kepada responden. Kemudian peneliti memberikan
informed consent kepada responden untuk ditandatangani
sebagai bukti persetujuan menjadi responden penelitian.
e. Menyebarkan link google form kepada remaja di Banjar Tegal,
Desa Kubutambahan melalui media Whatsapp.
f. Setelah responden mengumpulkan surat lembar persetujuan
(Informed consent) dan sudah mengisi kuisioner, selanjutnya
peneliti melakukan pemeriksaan kelengkapan data responden.
Apabila ada yang kurang atau belum lengkap maka responden
diminta untuk melengkapinya pada saat itu.

K. Validasi dan Reliabilitasi


Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar – benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2018)
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap
konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
ukur yang sama (Notoatmodjo, 2018)

L. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan rangkaian kegiatan yang
dilakukan setelah pengumpulan data (Notoatmodjo, 2018). Langkah –
langkah pengolahan data menurut meliputi editing, coding, entering,
cleaning, tabulating.

1. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
kuisioner tersebut apakah kuisioner sudah diisi lengkap.

2. Coding
Setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
Untuk memudahkan dalam pengolahan data, maka setiap jawaban
dari kuisioner yang telah disebutkan diberi kode dengan karakter
masing- masing, untuk memudahkan penginterpretasian hasil
penelitian seperti berikut :
1) Data Umum
a. Kode jenis kelamin
1 = Laki – laki
2 = Perempuan
b. Kode umur
1 = 17 tahun
2 = 18 tahun
3 = 19 tahun
4 = 20 tahun
5 = 21 tahun
c. Kode pendidikan
1 = SMP
2 = SMA
3 = Pendidikan Perguruan
4 = Tidak Sekolah
d. Pekerjaan
1 = Bekerja
2 = Tidak Bekerja

2) Data Khusus
a. Pengetahuan
1 = Kurang
2 = Baik
3 = Cukup
b. Kepatuhan
1 = Patuh
2 = Kadang – kadang
3 = Tidak patuh

3. Entering
Jawaban – jawaban dari masing – masing responden yang
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam
program “software” komputer. Salah satu program yang digunakan
dalam entry data ialah menggunakan program SPSS.

4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan – kemungkinan adanya kesalahan – kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.

5. Tabulating
Tabulating adalah proses memasukkan data dari hasil
penelitian ke dalam table – table sesuai kriteria atau tujuan
penelitian yang diinginkan oleh peneliti.
M. Menganalisis Data
1) Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian meliputi
jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Pada umunya dalam analisis
ini hanya menghasilkan frekuensi dan presentase dari setiap
variabel (Notoatmodjo, 2018) :
1. Uji Normalitas
uji normalitas pada penelitian dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini
yaitu kolmogorof-smilnov test karena pada penelitian ini
sampel yang digunakan sebanyak 128 maka sampel penelitian
ini > 50. Kesimpulan dari hasil analisa data dikatakan
berdistribusi normal apabila p>0,05 dan tidak berdistribusi
normal apabila p<0,05. (Sugiyono, 2017)

2) Analisis Univariat (Analisis Deskriptif)


Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada
umumnya analisis ini hanya menghasilkan frekuensi dan presentase
dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2018). Analisa univariat dalam
penelitian ini dilakukan terhadap data hasil pengetahuan dan
kepatuhan. Variabel independennya adalah pengetahuan. Variabel
dependennya adalah kepatuhan. Mengidentifikasi pengetahuan dan
kepatuhan remaja meliputi :
1. Pada pengetahuan digolongkan menjadi tiga kategori yaitu
pengetahuan baik, pengetahuan cukup dan pengetahuan kurang
2. Pada pengukuran kepatuhan penatalaksanaan Covid-19 hasil
analisis akan diinterpretasikan menjadi :
a. Patuh : apabila responden memberikan
respon patuh sesuai dengan jawaban
pertanyaan pada kuisioner
b. Kadang – kadang : apabila responden memberikan respon
kadang – kadang sesuai dengan jawaban
pertanyaan kuisioner
c. Tidak patuh : apabila responden memberikan respon
tidak patuh sesuai dengan jawaban
pertanyaan kuisioner
3) Analisis Bivariat
Uji analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui signifikasi
hubungan antara masing – masing variabel independen dan satu
variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis bivariate
dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan penatalaksanaan Covid-19 pada remaja. Uji statistic
yang digunakan adalah Spearman Rank digunakan untuk
menghubungkan dua variabel yang memiliki skala ordinal. Proses
analisis menggunakan program komputer dengan tingkat
kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (0,05) jika nilai p
value sebesar <0,05 berarti hasil perhitungan statistic bermakna
(signifikan) maka H0 ditolak, yang berarti terdapat hubungan
pengetahuan dengan kepatuhan dan apabila p value > 0,05 berarti
hasil perhitungan statistic tidak bermakna atau tidak ada hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
KUISIONER PENGETAHUAN TENTANG VIRUS
COVID-19 PADA REMAJA
Petunjuk Pengisian :
1. Silahkan dibaca setiap kalimat pada pertanyaan di bawah ini dengan
teliti
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban pada setiap pertanyaan di bawah
ini dengan jawaban Ya atau Tidak
3. Beri tanggapan terhadap semua pertanyaan di bawah ini dengan jujur
dan sesuai dengan keyakinan dan pengetahuan diri sendiri.
N PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
O
1 Apakah anda pernah mendengar mengenai
penyakit Covid-19?
2 Apakah anda mengetahui tanda – tanda
penyakit Covid-19?
3 Apakah penyakit Covid-19 merupakan penyakit
yang berbahaya?
4 Apakah anda tahu tentang cara penyebaran
virus Covid-19?
5 Apakah anda tahu tentang penyebab penyakit
Covid-19?
6 Apakah penyakit Covid-19 menular dari
manusia ke manusia?
7 Menurut anda apakah virus Covid-19 dapat
menempel pada benda mati?
8 Apakah penyakit Covid-19 dapat dicegah?
9 Apakah penyakit Covid-19 dapat diobati?
10 Apakah anda tahu bahwa pemerintah
mengadakan program pencegahan Covid-19,
yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
11 Apakah anda tahu cara Mencuci Tangan Pakai
Sabun dengan benar?
12 Apakah anda tahu tentang 6 langkah cuci
tangan?
13 Apakah anda tahu bahwa penularan virus
Covid-19 dapat dicegah dengan cara mencuci
tangan?

KUISIONER KEPATUHAN PENATALAKSANAAN COVID-19


(MENCUCI TANGAN)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mencentang pada salah satu
angka diantara nomor 1 sampai 4
1 = Patuh
2 = Kadang – kadang
3 = Tidak Patuh
Variabel Kepatuhan
No Pertanyaan TP KK P
1 Sebagai upaya pencegahan Covid-19 apakah
anda melaksanakan program pemerintah yaitu
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)?
2 Apakah anda mencuci tangan sebelum makan?
3 Apakah anda mencuci tangan setelah makan?
4 Apakah anda mencuci tangan setelah
BAB/BAK di toilet?
5 Apakah setelah berpergian, anda mencuci
tangan sebelum memasuki rumah?
6 Apakah anda menyentuh area wajah sebelum
mencuci tangan?
7 Pada masa Covid-19 ini apakah anda selalu
membawa handsanitizer?
8 Apakah anda mencuci tangan pakai sabun
dengan benar?
9 Ada 6 langkah cuci tangan dengan benar
menurut WHO yang sudah anda ketahui di
kuisioner sebelumnya. Apakah anda sudah
melakukan 6 langkah cuci tangan saat anda
mencuci tangan?
10 Apakah anda mencuci tangan menggunakan air
mengalir dan sabun?
11 Apakah anda mencuci tangan kurang dari 15 –
20 detik?
12 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan telapak tangan?
13 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan bagian punggung tangan?
14 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan sela – sela jari?
15 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan bagian ujung tangan dengan
mangatitkan kedua tangan?
16 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan sela – sela ibu jari?
17 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan ujung jari / kuku?
18 Pada saat mencuci tangan , apakah anda
membersihkan pergelangan tangan?
19 Setelah mencuci tangan apakah anda
mengeringkan tangan menggunakan tisu atau
handuk bersih?
20 Setelah mencuci tangan apakah anda
mematikan kran air menggunakan tisu atau
penghalang supaya tangan yang sudah bersih
tidak menyentuh kran air?

Anda mungkin juga menyukai