Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
Nutrisi berfungsi menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerak dan
fungsi fisik, sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel tubuh dan sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh MACAM NUTRISI Karbohidat Fungsi utama karbohidrat ialah sebagai penyedia sumber tenaga utama bagi tubuh berbentuk energi. 1 gram karbohidrat menyediakan energi sebesar 4 kilokalori (Kal) bagi tubuh. Protein Protein merupakan komponen utama protoplasma di dalam sel, selain ia dapat menjadi sumber energy juga berperan penting dalam proses pertumbuhan. Protein berperan dalam pemeliharaan jaringan, perubahan komposisi tubuh, serta proses regenerasi jaringan. Lanjutann........ Lemak Lemak sebagai komponen utama pembentuk membran sel. Lemak juga membantu penyerapan dan penyimpanan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K. Asam lemak esensial, seperti asam lemak omega 3 dan omega 6 merupakan zat nutrisi penting yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak. Kalsium Kalsium berfungsi untuk pertumbuhan dan mineralisasi tulang. kalsium juga membantu menjaga detak jantung agar teratur dan mengirimkan impuls saraf. Kalsium juga digunakan dalam pembentukan protein RNA dan DNA untuk membantu aktivitas neuromuskuler. Zat besi Zat besi adalah bahan dasar dalam pembentukan hemoglobin dan juga berperan dalam pengangkutan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh sel di dalam tubuh. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK NORMAL Kekurangan gizi pada berkembang diantaranya terjadi karena pola pemberian makan yang tidak sesuai (Ningsih et al., 2015). Pola pemberian makan yang diberikan kepada balita akan mempengaruhi proses pertumbuhan balita karena dalam asupan gizi tersebut mengandung zat gizi yang penting untuk pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan (Purwani & Mariyam, 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung (Bappenas, 2010). Faktor langsung atau faktor dari individu atau anak yaitu asupan makanan dan penyakit (Diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut/ISPA). Faktor tidak langsung atau faktor dari keluarga yaitu ketersediaan pangan, sanitasi lingkungan, pola asuh orang tua didalamnya adalah pola pemberian makan, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan pelayanan kesehatan KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI NORMAL Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Kebutuhan energi bayi yang cukup selama tahun pertama kehidupan sangat bervariasi menurut usia dan berat badan. Taksiran kebutuhan energi selama 2 bulan pertama, yaitu masa pertumbuhan cepat, adalah 120 kkal/kg BB/hari. Energi dipasok terutama oleh karbohidrat dan lemak. Protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi, terutama jika sumber lain sangat terbatas. KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI / ANAK DENGAN IBU HIV Menurut Nursalam dan Kurniawati (2009), asupan gizi yang sehat dan seimbang sangat diperlukan bagi anakyang terinfeksi HIV untuk mempertahankan kekuatan, meningkatkan fungsi sistem imun, meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, dan menjaga tubuh agar tetap aktif dan produktif. Gizi buruk yang terjadi pada anak yang terinfeksi HIV dapat mengurangi keefektifan Anti Retroviral Therapy(ART), merusak sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oportunistik sehingga mempercepat perkembangan HIV menjadi AIDS ANAK – ANAK YANG TERLAHIR DARI IBU YANG MENIDAP HIV MEMERLUKAN ASUPAN GIZI MAKRO SEBAGAI BERIKUT : Energi Menurut WHO (2003) kebutuhanenergi bagi anak yang terinfeksi HIV berbeda-beda tergantung tipe dan seberapa lama anak terinfeksi HIV, dan apakah terdapat penurunan berat badan selama terkena infeksi akut. Protein WHO saat ini tidak merekomendasikan peningkatan asupanprotein pada anak terinfeksi HIV. Vitamin dan Mineral Vitamin dan mineral sangat penting dalam perkembangan dan daya tahan tubuh, jika tubuh tidak didukung oleh asupan vitamin dan mineral yang baik maka virus akan mudah menyerang dalam kata lain penyakit sangat mudah untuk memasuki tubuh penderita HIV/AIDS (Jafar, 2004). ANAK YANG TERLAHIR DARI IBU YANG MENIDAP HIV JUGA MEMERLUKAN ASUPAN GIZI MIKRO SEBAGAI BERIKUT : Vitamin A Vitamin AMenurut Almatsier (2004), vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan. Vitamin B12 Menurut Nursalam dan Kurniawati (2009), vitamin B12 bagi penderita HIV penting untuk fungsi dan pengantaran saraf dan mencegah kelainan sumsum tulang Vitamin C Menurut Nursalam dan Kurniawati (2009), peran vitamin C pada infeksi diantaranya memperkuat sel-sel imun dalam melawan dan menetralkan radikal bebas. Lanjutan...... Vitamin E Menurut Almatsier (2004), fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak. Folat Menurut Almatsier (2004), folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Selenium Menurut Almatsier (2004), selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam perannya sebagai antioksidan. SEKIAN DAN TERIMAKASIH