Anda di halaman 1dari 41

▶ GTS IDEAL :

↖ Mudah dipasang dan dikeluarkan di dalam mulut


↖ Tetap bertahan di tempatnya bila terkena gaya yang
cenderung melepaskan saat mastikasi (makanan
lengket)

PENDEKATAN
BIOMEKANIKA

SURVEYOR


▶ TUJUAN SURVEY MODEL RAHANG :
1. MENENTUKAN ARAH INSERSI DAN PELEPASAN
PROTESA YANG IDEAL
2. MENGIDENTIFIKASI PERMUKAAN PROKSIMAL GIGI
YANG HARUS DIBUAT PARALEL
3. MENENTUKN AREA GIGI YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI TEMPAT RETAINER
4. MENENTUKAN APAKAH GIGI DAN TULANG
DISEKITARNYA AKAN MENGGANGGU ARAH INSERSI
▶ Alat yang dipakai untuk menentukan kesejajaran
relatif antara 2 atau lebih permukaan gigi dan atau
bagian lain pada suatu model rahang

Keterangan gambar:

BD = Basis datar
TT = Tiang tegak
LD = Lengan datar
GT = Gelendong
tegak
TA = Tongkat
analisis
MB = Meja basis
MEJA BASIS / Surveying
Table
TONGKAT ANALISIS GELENDONG TEGAK
A :Tongkat analisis (Analyzing Rod)

B : Pemangkas malam (Wax Trimmer)

C : Pengukur Undercut (Undercut Gauge)

D : Carbon penanda (Carbon Marker)


MENCARI BIDANG BIMBING DAN MENENTUKAN
ADA TIDAKNYA UNDERCUT
MEMBUAT GARIS SURVEY PADA GIGI DAN
JARINGAN LUNAK MODEL
MENGUKUR BESARNYA UNDERCUT
DALAM SATUAN INCHI
(0,01 ; 0,02 ; 0,03 )
MERATAKAN BLOCK OUT MALAM AGAR
PARALEL DENGAN BIDANG BIMBING
POSISI TANGAN
1. MEMPOSISIKAN MODEL RAHANG
2. PENENTUAN PATH OF INSERTION
3. PENGGAMBARAN GARIS SURVEY
4. PENGUKURAN UNDERCUT
5. PEREKAMAN MODEL SURVEY
Posisi dasar model di surveyor
adalah horisontal, yaitu
permukaan oklusal sejajar
dengan basis datar
PEMIRINGAN ANTERIOR
PEMIRINGAN POSTERIOR

PEMIRINGAN LATERAL (KANAN / KIRI)


Faktor pertimbangan dalam penentuan path of insertion :
a. Pemantapan bidang bimbing
b. Adanya undercut
c. Eleminasi gangguan jaringan keras dan lunak
d. Terciptanya estetika

Model rahang diletakkan pada meja basis, lalu operator


mengarahkan posisi model rahang dengan cara
memiringkan meja ke arah tertentu
▶ Bidang bimbing merupakan permukaan paralel gigi
pegangan yang mengarahkan pemasangan dan
pelepasan GTS

▶ Terletak pada permukaan proksimal gigi pegangan


yang berkontak langsung dengan basis GTS

▶ Membantu dalam stabilisasi GTS terhadap gaya


lateral
Kontak hanya pada bagian servikal saja (A) atau bagian marginal saja (B)

Bidang Bimbing pada satu sisi saja (A) atau Bidang Bimbing pada
satu sisi dan mengasah sisi lain (B)
▶ Undercut harus didapatkan pada gigi pegangan, dengan
jalan menyentuhkan tongkat analisis pada kontur bukal
gigi pegangan

▶ Bila pada posisi horisontal tidak didapatkan undercut,


model harus dimiringkan

▶ Bila undercut tidak didapatkan juga dengan proses


diatas, maka undercut harus diciptakan, dengan cara
rekonturing permukaan gigi atau pembuatan mahkota
▶ Gangguan dapat berupa torus maksilaris, torus
mandibularis, penonjolan tulang, eksostosis, undercut
jaringan lunak, dan undercut gigi
▶ Untuk mengatasi gangguan tersebut dengan cara
mengubah posisi kemiringan model rahang
▶ Bila masih ada, diatasi dengan mengubah desain GTS
▶ Bila tidak bisa, maka harus dilakukan pembedahan
▶ Gangguan undercut gigi bisa diatasi dengan block out
wax pada model rahang
BLOCK OUT WAX
▶ Untuk mencapai estetika yang optimal, komponen
logam sedapat mungkin disembunyikan
▶ Posisi cengkeram yang ideal adalah pada 1/3 bagian
gingival dari mahkota
▶ Pada bonded saddle, jumlah path of insertion hanya
1 jalan, misal pada kelas III dan IV Kennedy

▶ Pada free end saddle, jumlah path of insertion bisa


lebih dari 1, misal pada kelas I dan II Kennedy

▶ Penarikan kesimpulan path of insertion →


hubungan antara tongkat analisis dan posisi akhir
model di meja surveyor


▶ Garis survey membagi gigi menjadi 2 bagian
:
a. Di atas garis survey : suprabulge area / non
undercut
b. Di bawah garis survey : infrabulge area /
undercut

• Undercut =
Infrabulge
• Suprabulge
▶ Macam undercut :
1. Undercut yang diharapkan → dapat dimanfaatkan
untuk meletakkan ujung cengkeram
Terdapat di sebelah bukal gigi pegangan

2. Undercut yang tidak diharapkan → dapat


mengganggu arah insersi dan pelepasan
Terdapat di sebelah lingual/palatal dan proksimal gigi
→ dilakukan block out dengan wax / gips
BLOCK OUT
PERUBAHAN POSISI RAHANG →
PERUBAHAN GARIS SURVEY
1.Tripoding ( tripodization )
Tiga buah tanda dibuat pada permukaan model
kerja pada ketinggian atau bidang horisontal yang
sama.
2. Pemberian Tanda Garis
Tanda garis pada tepi lateral (kanan dan kiri) serta
dorsal model.
3. Pemberian Tanda Goresan
Tanda goresan lebih menguntungkan dari tanda garis
karena tanda goresan tidak akan hilang pada model
duplikasi
4.Pemasangan pin
• Bagian tengah dasar model dilubangi → bagian
yang tidak ada kerangkanya.
• Tongkat surveyer diganti dengan pin, pin
dimasukkan dalam lubang dan di semen.
▶ Kekuatan retensi adalah kemampuan GTSL untuk
menahan gaya yang cenderung melepaskannya selama
berfungsi (Loney, 2011)

▶ RETENSI :
a. Faktor gigi : kedalaman undercut, letak ujung
cengkeram
b. Faktor protesa : fleksibilitas cengkeram

Fleksibilitas cengkeram : panjang lengan, diameter ,


penampang, jenis material
FLEKSIBEL
TIPE

UNDERCUT

Jepson, 2004

39
RETENSI CENGKERAM21/09/2018
FLEKSIBILITAS
CENGKERAM :

Rumus Defleksi

Keterangan :
D = defleksi
F = gaya
L = panjang cengkeram
E = modulus elatisitas
3 cengkeram
D=4FL w = lebar cengkeram
E w t3 t = tebal cengkeram

40 21/09/2018
41 21/09/2018

Anda mungkin juga menyukai