Anda di halaman 1dari 42

Artistic element of tooth

Drg. Ariyani faizah, MDSc


• Konsep estetika dalam kedokteran gigi
meliputi banyak faktor yang saling mendukung
dari beberapa fungsi fisologis yang saling
mendukung sehingga didapatkan gigi geligi
yang ideal melalui restorasi dengan warna,
bentuk, struktur dan fungsi untuk mencapai
kesehatan dan daya tahan yang optimal
• Konsep estetika sebagai ilmu terkait dengan
kecantikan dan mengandung komponen yang
sangat subyektif .
• Tujuan dari estetika adalah untuk
menciptakan keindahan dan daya tarik guna
untuk meningkatkan harga diri dan
kepercayaan diri pasien
• Kurang lebih mendekati konsep ideal
• Kosmetik dalam kedokteran gigi adalah
penyesuaian fungsi fisiologis oral yang
erkaitan dengan perubahan warna dan bentuk
untuk merubah penampilan menjadi lebih
baik
• Tidak bersifat natural
• Restorasi pada gigi harus selalu
memperhatikan konsep estetika
• Mengembalikan struktur gigi yang hilang
seperti keadaan alami gigi dari aspek bentuk,
warna , posisi dll
• Estetika sangat berhubungan dengan
penampilan dan rasa percaya diri pasien
termasuk dalam kehidupan sosial
Estetika element gigi
Bentuk
Kesimetrisan dan proporsi
Posisi dan aligment
Tekstur permukaan
Warna
translucency
Bentuk gigi
• bentuk gigi sangat berperan dalam dental
estetika
• Outline gigi anterior terdiri dari dua dimensi
yaitu panjang dan lebar
• Lebih detail lagi meliputi panjang, lebar dan
kedalaman
• Penampakan ukuran gigi dapat dirubah
dengan mengubah posisi dari kecembungan
permukaan facial, atau dari panjang kontur
gigi
• Gigi dapat dibuat dengan penampakan lebih
panjang atau lebih pendek dengan melakuan
modifikasi pada bagian mesiofacial dan disto
facial line angle
• Shallow developmental grooves which break
up the smooth labial reflecting surface make
the tooth appear less wide
• Problem : when the tooth is needed to appear
wider than its actually
• Creating illusions of width. A, Normal width. B, Atooth can be made to
appear narrower by positioning mesial and distal line angles closer
together and by more closely approximating developmental depressions
C, Greater apparent width is achieved by positioning line angles and
developmental depressions further apart
Creating illusions of length. A, Normal length. B, A tooth can be made to
appear shorter by emphasizing horizontal elements and by positioning the
gingival height of contour further incisally. C, The illusion of lengthis achieved
by moving the gingival height of contour gingivally and byemphasizing vertical
elements, sugh as developmental depressions
Kesimetrisan

Diastema closure A. Teeth before composite restoration B. Symmetrical


and equal contours are achieve in the final restorations
• Kesimetrisan dari gigi-gigi dengan gigi
contralateral sangat mempengaruhi estetika gigi
• Gigi yang asimetris atau tidak proporsional akan
mengganggu dari segi estetik
• Pengukuran kesimetrisan gigi dapat diukur
dengan menggunakan gigi kontralateralnya
• Dapat juga digunakan alat ukur sliding kaliper
untuk menentukan lebar diantara dua gigi
contralateral
• Kasus dengan diatema gigi pada kasus diatas dapat
direkomnedasikan dengan melakukan penumpatan
dengan menggunakan resin komposit pada sisi
proksimal gigi
• Dilakukan dengan cara mengukur jarak diastema
antara gigi dan mengukur lebar mesio distal dua gigi
bersebelahan
• Kemudian dilakukan penumpatan pada sisi proksimal
dengan pertimbangan ukuran mesio distal gigi yang
dibuat dengan ukuran yang sama
• Penambahan resin komposit pada sisi
prosimal juga dapat dilakukan dengan
memprhatikan proporsi semua gigi-gigi
anterior
• Dengan menggunakan konsep “GOLDEN
PROPORTION” adalah konsep proporsi dari
keenam gigi anteror maksila
The rule of the golden proportion. A, The exact ratios of proportionality.
B, The anterior teeth of this patient are in "golden proportion" to one
another
Posisi dan aligment
• Maposisi atau rotasi gigi dapat mengganggu estetika
yang secara langsung dapat terlihat ketidakharmonisan
posisi antara gigi satu dengan gigi yang lain
• Perawatan dengan menggunakan alat orthodonsi akan
efektif apabila malposisi yang terjadi cukup signifikan
• Akan tetapi apabila malposisi hanya terlihat kecil dapat
dilakuan dengan perawatan dengan menggunakan
penambahan resin komposit atau dengan veneer
Position and alignment. A, A minor rotation is first treated by reducing
enamel in the area of prominence. B, The deficient area is restored to proper
contour with composite. C, Maxillary lateral incisor is in slight linguoversion.
D, Restorative augmentation of facial surface corrects malposition
Tekstur permukaan
• Anatomi gigi mempunyai karakteristik masing-
masing
• Baik pada kecembungan dan kecekungan
permukaan facial maupun stipling permukaan
• Dasar ini harus diperhatikan diperhatikan dalam
perawatan untuk mendukung estetika gigi
• Sangat dipengaruhi oleh usia oleh karena
proses pemakaian mengalami abrasi
Warna
• Penentuan waran gigi menggunakan 3 kriteria
pokok, yaitu:
1. Hue : identitas warna
2. Value : kecerahan suatu warna (gelap/terang)
3. Chroma : lemah kuatnya suatu warna (
• Pada semua gigi tidak akan pernah ada istilah single
color
• Pada gigi manusia dibagi mejadi tiga bagian yaitu
sepertiga incisal, sepertiga tengah dan sepertiga
cervical
• Untuk menghasilkan restorasi yang baik, hal tersebut
harus diperhatikan benar untuk mendapatkan kembali
warna gigi secara natural
• Memperhatiakn gradasi warna dari bagian servikal
sampai bagian incisal
• Kesalahan atau ketidak akuratan dalam
melakukan restorasi disebabkan oleh :
1. Pencahayaan
2. Kelelahan mata
3. Buta warna
Translusensi
• Sift permukaan yang dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam meneruskan dan
memantulkan sinar yang jatuh
• Permukaan yang opak akan memantulkan
sebagian atau semua sinar yang jatuh dan
memiliki nilai value yang tinggi
• Permukaan yang translusen akan meneruskan
sebagian sinar yang jatuh dengan nilai value
yang rendah
Translucency and ligh penetration. A, Light normally penetrates deeply
through enamel and into dentin before being reflected outward. B, this
afford realistic esthetic vitality. Light penetration is limited by opaquing
resin media under veneers. Esthetic vitality is compromised
Perawatan estetik conservative
• Perubahan kontur dan kontak gigi
1. Perubahan bentuk normal gigi
2. Perawatan diastema
• Perawatan pada diskolorasi gigi
1. Bleaching
2. microabrasi
• veneer
Perubahan bentuk dan kontur gigi

Reshaping natural teeth. A,Maxillary anterior teeth with worn incisal edges. B, Areas
to be reshaped are outlined. C, Outline areas give the patient an idea of what the
final result will looklike.
D, Diamond instrument is used to reshape the incisal edges. E, Rubber
abrasive disc isused to polish incisal edges. F, Reshaping result in more
youthful, feminine smile
Loss of incisal embrasures from atrition. Before (A) and after (B)
recontouring teeth to produce a more youthful appearance and
improve resistance to fracture
• Pada kasus tertentu reshaping embrasure
tidak cukup dengan sekedar dengan teknik
grinding saja akan tetapi tetap memerlukan
penambahan dengan resin komposit untuk
mendapatkan estetika yang lebih optimal dan
menutup embrasure yang terbuka
Closing incisal embrasures. A, Maxillary canines moved to close spaces
left by missing lateral incisors. Mesial incisal embrasures are too open.
B, Canines reshaped to appear like lateral incisor
Koreksi diastema

 Diastema closure. A,Esthetic problem created by space. B&C


Interdental space measured with caliper between central incisors.size
of central incisors measured with caliper. D Teeth isolated with cotton
rolls and retraction cord tucked into gingival crevice. E A diamond
instrument is used to roughen enamel surfaces. F. Etched enamel
surface indicated by arrow
G. Composite inserted with composite instrument. H.Matrix strip closed with
thumb and forefinger. I. Composite addition is cured. J. Finishing strip used to
finalize contour of first addition. K. A tight contact is attained by displacing the
second tooth being restored in a distal direction with thumb and forefinger.
L.Flame shaped finishing bur used to contour restoration.
M. Finishing strip used to smooth subgingival area. N.restoration is polished
with rubber abrasive point. O. Final luster attained with polishing paste applied
with prophy cup. P. Unwaxed floss used to detect any excess composite. Q.
Diastema closed with symmetric and equal additions of composite

Anda mungkin juga menyukai