ABSTRAK:
Latar Belakang: karakteristik utama yang ditemukan dalam penelitian berupa transparansi,
opak, dan warna, struktur gigi sangat sulit untuk mengembalikan restorasi seperti gigi alami
dalam karakteristik jaringan. Tujuannya adalah memulihkan estetika yang baik pada lesi gigi
kelas III di gigi seri atas dengan menggunakan kualitas komposit yang baik.
Kesimpulan:
Bahan tersebut menunjukkan hasil estetika yang sangat baik dengan menggunakan teknik
stratifikasi.
Kata kunci:
Teknik stratifikasi, restorasi komposit, estetika gigi. Jaringan keras gigi sulit untuk
dikembalikan ke warna semula. Hal ini disebabkan oleh struktur yang unik dari enamel dan
dentin. Misalnya dentin berfungsi untuk fluoresensi gigi sementara pada struktur batang
enamel guna transparansi dan opalescence gigi. Restorasi pada jaringan keras gigi yang
karies dan non karies yang menggunakan bahan komposit dari satu bayangan warna ke
integritas jaringan keras gigi memiliki kekurangan dari segi transparansi, fluorosensi, opak
dari tambalan tersebut. Kualitas restorasi akhir tidak sesuai dengan karakteristik alami enamel
dan dentin [3, 5, 8]. Pada penelitian metode pemulihan jaringan keras gigi lebih dekat dengan
kosmetik kedokteran gigi [1, 4, 10]. Tujuannya adalah untuk mengembalikan enamel dan
dentin tampak alami agar didapatkan senyum, harmoni warna dan estetika gigi. Teknik
stratifikasi dijelaskan oleh L. Vanini [8, 9] adalah salah satu metode restorasi estetik.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan kasus seseorang yang direstorasi estetik dari ketiga
lesi karies pada rahang atas gigi seri melalui teknik stratifikasi.
Bahan dan metode
Seorang pasien wanita 27 tahun pernah melakukan penambalan pada gigi anterior 12, 11, 21
(gambar 1) lima yang tahun yang lalu. Restorasi tersebut memiliki estetika dan warna yang
kurang baik, selain itu timbul karies sekunder pada gigi tersebut. Pasien mengeluh tidak
berani membuka mulutnya terlalu lebar, tertawa, dan menutupi giginya apabila sedang
melakukan percakapan.
Gambar. 1. Perbedaan persepsi penambalan di kiri atas, kanan sentral dan lateral gigi seri: a,
b - tampak labial; c – tampak palatal. Pasien ditawarkan untuk mengganti tambalannya
dengan tambalan teknik layering agar didapatkan hasil c estetika yang lebih baik. Perawatan
dilakukan dalam dua kunjungan. Selama kunjungan pertama, cetakan dibentuk dan digunakan
sebagai matriks untuk layering komposit (gambar 2). Cetakan pada permukaan vestibular
dihilangkan pada permukaan palatal gigi 12,11, 21, 22 dan tepi insisal (gambar 2b).
Gambar. 3. Preparasi Vanini pada gigi 12, 11, 21, 22: a- Lihat vestibular; b - lihat palatal.
Enamel DLUs HRI (Micerium-GDF GmbH, Rosbach, Jerman) dipilih untuk rekonstruksi
pada gigi 21 dan 22. Hal tersebut merupakan komposit monohybrid yang didesain untuk
mencapai hasil estetik yang bagus dalam penambalan gigi insisive. Terlihat intensitas warna
yang sangat baik- Opacity dan fluoresensi dentin sama dengan jaringan keras gigi , intensitas
warna dan transparansi dari enamel. Karakteristik warna dan transparansi dianalisis untuk
masing- masing gigi dan disesuaikan sesuai warnanya. Berikut warna yang digunakan: massa
enamel UE2, massa dentin UD2, UD3, UD4, serta IWS (gambar 4), diterapkan sesuai teknik
stratifikasi (Total etsa, pembilasan, pengaplikasian lapisan perekat tipis dan pengaplikasian
multilayer sekitar 10-15 lapisan per gigi).
Kesimpulan
Hasil estetika yang sangat baik diperoleh tidak hanya karena kualitas bahan komposit modern
ini dari berbagai macam dentin dan enamel massa tetapi juga karena teknik stratifikasi
digunakan dalam pengaplikasiannya.