Anda di halaman 1dari 5

TATA IBADAH MINGGU

==============================================================

03 Mei 2020

PERSIAPAN

PANGGILAN BERIBADAH

P Kita percaya, Tuhanlah yang menolong dan menguatkan kita semua sehingga boleh ada dalam
persekutuan sukacita saat ini.

Menyanyi : NNBT No. 4 : 1 ”NAIKKAN DOA PADA ALLAH”


Naikkan doa pada Allah di tempat-Nya yang kudus,
Sembah Dia yang di sorga Allah yang Mahakudus.

Refr: Puji Dia, puji Dia Jurus’lamat manusia


Agungkanlah yang Mulia, Jurus’lamat dunia.

TAHBISAN DAN SALAM (Jemaat berdiri)

P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap
setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya.

Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dari TUHAN Yesus Kristus menyertai
saudara-saudara.

J Amin

NAS PEMBIMBING

P Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa
dan mengenakan kain kabung serta abu. Daniel 9:3

Menyanyi : DSL 47 “DOA DAN KELUH”

Doaku dan keluhku Hu, naik kehadapan-Mu


Sahutilah yang berseru dan b’ri tolongan-Mu
Ya Tuhan dalam g’lap, b’ri Roh-Mu bawa t’rang
Jadikan yang lemah tegap dan yang kesah senang

PENGAKUAN DOSA DAN PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH (Jemaat duduk)

P Ketika kita berbeban berat, ketika kita jatuh dalam dosa, hanya Allah yang benar-benar peduli
dengan kehidupan kita. Mari saudara-saudara dengan jujur mengaku dosa kepada Tuhan. Kita
berdoa : ……………………

Menyanyi : NNBT No. 11 : 1 “YA ALLAHKU, KAMI MENGAKU DOSA”


Ya Allahku kami mengaku dosa,
Ampunilah kami Kirie eleison
P Dengarlah berita anugerah Allah: ”Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan
menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.” (Mazmur 91:15 )

Menyanyi : KJ No. 39 : 1 ”KU DIBERI BELAS KASIHAN”


Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku;
Tadi ’ ku hancur kini heran, Tuhan besarlah rahmat-Mu
Kidung imanku bergema, rahmat-Mu sungguh mulia
Kidung imanku bergema, rahmat-Mu sungguh mulia.

HUKUM TUHAN
P Dengarkanlah Hukum Tuhan : Yohanes 13 : 34-35

Menyanyi: NKB No. 73 : 1 ”KASIH TUHANKU LEMBUT!”


Kasih Tuhanku lembut! Pada-Nya ’ ku bertelut, dan kudambakan penuh: Kasih besar!
Yesus datang di dunia, tanggung dosa manusia; bagiku pun nyatalah: Kasih besar!
Refr : Kasih besar! Kasih besar! Tidak terhingga dan ajaib benar: Kasih besar!

PEMBERITAAN FIRMAN
P Berdoa ...............
Membaca Alkitab Nehemia 1 : 1 - 11

Khotbah .................

Teks Khotbah Minggu 03 Mei 2020


Pembacaan Alkitab : Nehemia 1:1-11
Tema : Berpuasa dan Berdoa Bagi Bangsa

Pembicara:
Pdt. Ventje Albert Talumepa, M.Th
BPMS GMIM - Wakil Ketua Bidang Hubungan Kerjasama

Syalom. Damai di hati. Apa kabar saudara-saudara yang ada di rumah? Saya percaya bahwa saudara-
saudara tetap baik-baik, tetap dalam keadaan sehat dan berbahagia dalam damai sejahtera Tuhan
Yesus. Saya yakin bahwa saudara-saudara dalam semangat dan dalam kegembiraan bersyukur hari ini
dapat beribadah kepada Tuhan. Walaupun ibadah hari Minggu kita tidak seperti biasanya yaitu di
rumah gereja tetapi kita melakukannya di rumah kita masing-masing. Saya melihat di Handphone
melalui Facebook dan WhatsApp bahwa pada hari-hari ini orang saling menguatkan dan saling
mengingatkan. Banyak yang saya lihat menjadi pekabar Injil di media sosial karena setiap hari
mengirimkan firman Tuhan atau mengirimkan ayat-ayat Alkitab yang kiranya ayat-ayat ini dapat
memperkokoh dan dapat memperkuat beriman kita. Bahkan tidak hanya ayat-ayat Alkitab yang
dikirim tapi juga hal-hal yang lucu juga dikirim supaya orang bergembira. Sebab firman Tuhan
mengatakan: “Hati yang gembira adalah obat”. Puji Tuhan oleh karena kita memakai media sosial ini
untuk hal-hal yang positif, hal-hal yang membangun, hal-hal yang memperkokoh kita terutama dalam
penantian kita akan pemulihan yang kita semua percaya akan dikerjakan oleh Tuhan. Oleh karena itu
sebagai warga negara dan sebagai warga gereja, kita bersyukur karena kita turut bersama-sama
dengan pemerintah, bersama-sama dengan bangsa dan dunia ini menanggulangi virus corona ini.
Tetapi juga tentu bukan hanya virus corona tapi juga penyakit-penyakit yang lain karena banyak juga
orang yang sakit di rumah sakit bukan karena virus corona tapi juga ada penyakit-penyakit yang lain.
Dan kiranya juga Tuhan akan memulihkan keadaan ini.

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, bacaan kita pada hari ini dalam kitab
Nehemia 1:1 dimulai dengan penanggalan. Ini untuk memastikan bahwa pada waktu itu yang
memimpin Persia adalah raja Artahsasta dan di waktu itu Nehemia dipercayakan oleh raja menjadi
juru minum. Ini merupakan sebuah jabatan penting yang didasarkan atas kepercayaan dan tidak
semua orang bisa mendapatkan jabatan ini. Tetapi tentu jabatan ini didapat oleh Nehemia bukan
tanpa alasan dan juga pasti melalui seleksi. Alasan utama adalah Nehemia dipercaya karena
kesetiannya. Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, pada saat Nehemia menjabat
jabatan ini artinya ia adalah orang penting di istana raja. Dan kemudian ia mendengar sebuah berita
yang menyedihkan. Berita itu ialah tembok Yerusalem telah dirobohkan, pintu-pintu gerbang dibakar
dan tentu ini sangat menyedihkan hati dari seorang Nehemia. Mendengar berita yang menyedihkan
ini, Nehemia tidak menggunakan jabatannya sebagai sebuah kesempatan tetapi ia menggunakan
imannya atau keyakinannya untuk datang kepada Tuhan dengan cara berpuasa dan berdoa. Nehemia
berpuasa dan berdoa secara pribadi menggumuli sebuah bangsa yaitu bangsa Israel. Hal ini
dilakukannya karena Nehemia adalah seorang yang setia, seorang yang taat pada agama. Dan ia punya
keyakinan bahwa doanya tentu tidak hanya akan didengar oleh Tuhan, tetapi ia percaya bahwa
doanya akan dikabulkan oleh Tuhan. Dan memang jika kita membaca pasal 2 sampai dengan pasal 3
dalam kitab ini, kita akan mendapati bahwa dengan kemurahan Tuhan, permohonan dari Nehemia
dikabulkan oleh Tuhan. Saudara-saudara, Nehemia berpuasa dan berdoa. Apa inti doanya? Apa yang
sedang ia puasakan kepada Tuhan? Pertama ialah dia mengakui dosa bangsanya yaitu dosa orang
Israel. Yang kedua adalah pengakuan dosa keluarganya bahkan dirinya. Ia mengakui semua kesalahan,
semua dosa yang melanggar ketetapan dan perintah-perintah Tuhan. Yang ketiga ialah bahwa ia
memohon Tuhan kiranya mengabulkan permohonannya. Sama seperti yang Tuhan katakan kepada
Musa dan ia percaya bahwa Tuhan akan menaruh belas kasihan kepadanya. Ia memohon: “Tuhan,
kiranya Engkau berbelas kasihan atas bangsa kami, kiranya Engkau berbelas kasihan atas keluarga
kami yang telah berdosa, yang telah berbuat salah kepada-Mu”. Dan dengan demikian Tuhan kiranya
mengampuni segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukan. Saudara-saudara, apa yang dilakukan
oleh Nehemia ini menunjukkan bahwa Nehemia walaupun ia memiliki jabatan yang penting di istana
raja tapi dia tidak kehilangan identitas. Dia tidak kehilangan jati diri sebagai orang beriman. Ia tidak
merasa bahwa jabatannya itu menghilangkan identitasnya tetapi malah jabatannya itu semakin
menunjukkan identitasnya sebagai orang beriman.

Saudara-saudara yang saya kasihi dalam Tuhan, berbicara soal doa puasa, ini bukan hal baru bagi
Gereja kita. Bahkan setiap bulan kita melakukannya dan ini sudah dilakukan oleh gereja kita berpuluh
tahun. Tapi rasanya masih banyak orang yang belum bisa berdoa dan berpuasa mungkin karena belum
terbiasa. Atau kalau kita mau bertanya kepada keluarga kita: Siapa yang sudah pernah berpuasa?
Kalau berdoa sudah pasti. Tapi kalau berpuasa? GMIM melakukan doa puasa dan selama ini dalam
pengalaman kami, yang mengikuti doa puasa itu sudah ribuan orang. Tetapi ternyata ini belum cukup
untuk meminta belas kasihan kepada Tuhan. Kita masih harus bersama-sama, tidak ada yang
terkecuali. Sebab berpuasa itu bukan cuma usaha menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum.
Berdoa bukan hanya selama ini yang kita mengerti sebagai jembatan atau sebagai nafas hidup, tetapi
berdoa sesungguhnya adalah merupakan tindakan sengaja kita, siapapun kita, untuk berhubungan
dengan Tuhan. Memang berpuasa ini selalu banyak ceritanya. Ada orang kalau dia baru satu kali pigi
doa puasa GMIM, padahal dia sementara mengikuti puasa, eh ja ba makang di oto. Malah lengkali
dorang yang sementara ibadah puasa ada yang minum. Tetapi bersyukur karena ada usaha dari dia
untuk hadir dan usaha darinya untuk bersama-sama dengan orang lain. Berpuasa mempuasakan
keadaan kita, mempuasakan dunia ini, mempuasakan bangsa kita dan mempuasakan pergumulan
keluarga kita. Ingat, Nehemia berpuasa pribadi, seorang diri, ini merupakan sesuatu yang luar biasa
karena berpuasa dan berdoa itu adalah simbol kerendahan hati dari orang-orang percaya di hadapan
Tuhan. Oleh karena itu saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan, mari kita terus belajar dari firman
ini. Sering sekali kita menyanyi nyanyian “FirmanMu pelita bagi kakiku”. Lagu ini selalu mengingatkan
kita bahwa perjalanan hidup kita seringkali “gelap”. Gelap oleh pelanggaran kita, gelap oleh dosa kita,
dan oleh karena itu kita perlu “cahaya”, kita perlu “lampu” untuk menuntun perjalanan hidup kita.
Nehemia adalah contoh nyata pada kita, yaitu bagaimana ia terus berjalan pada Allah. Dan dengan
demikian Nehemia melalui firman ini mengingatkan kita yaitu pertama, manusia tidak pernah bebas
dari masalah. Apapun kita masalah itu selalu ada. Sama seperti masalah yang sedang kita hadapi
sekarang ini. Ini bukan cuma masalah satu dua orang, bukan cuma masalah bangsa, tapi ini adalah
masalah dunia. Apa yang kita lakukan? Kita harus seperti apa? Nah, ada cara dan ada petunjuk yang
diberikan oleh Tuhan melalui firman ini yaitu berpuasa dan berdoa. Jalan ini diambil oleh Nehemia
karena ia percaya. Ini cara yang selama ini telah dilakukan oleh orang Israel. Ester juga kita tahu bahwa
ia mengajak umat untuk berdoa dan berpuasa untuk menyelamatkan orang Ibrani dan ia berhasil.
Ester berhasil, Nehemia berhasil. Mereka punya Tuhan yang sama dengan kita. Kalau mereka berhasil,
kita juga pasti yakin kalau kita akan terus berpuasa dan berdoa, Tuhan akan meluputkan kita dari
segala beban, dari segala persoalan dan dari segala kesulitan yang seperti kita hadapi sekarang ini.
Dengan demikian bila Tuhan membebaskan kita dan bila Tuhan meluputkan kita, maka kita diberi
kesempatan lagi oleh Tuhan melihat anak-anak kita bersekolah lagi, melihat anak-anak kita berkuliah
lagi, melihat orang-orang boleh bekerja dan berusaha kembali, ekonomi bangkit kembali dan tentu
kita butuh ini. Belajar seperti Nehemia yaitu datang kepada Tuhan.

Saudara-saudara, yang berikutnya ialah Nehemia berdoa mengakui kesalahan. Ada dua hal yang ia
akui yaitu kesalahan bangsa dan kesalahan keluarga. Dosa bangsa dan dosa keluarga. Tentu kalau
bicara keluarga berarti juga termasuk di dalamnya pribadi-pribadi. Nehemia membawa pengakuannya
kepada Tuhan. Kita belajar pada Nehemia untuk membawa dosa bangsa, membawa dosa dunia ini,
bahkan membawa dosa kita sebagai keluarga dan pribadi kepada Tuhan. Apa yang kita minta? Seperti
Nehemia yaitu meminta belas kasihan Tuhan dan Nehemia pun mendapatkan bahwa sungguh-
sungguh Tuhan mengabulkan permohonannya. Dengan demikian kita percaya bahwa jika kita akan
terus berpuasa dan berdoa, maka kita akan melihat Tuhan akan memulihkan dunia ini, Tuhan akan
memulihkan bangsa kita ini. Selanjutnya Nehemia mengingatkan kita bahwa jabatan boleh ada pada
kita, kedudukan boleh ada pada kita, kekuasaan boleh ada pada kita, tapi itu bukan alasan untuk tidak
mengandalkan Tuhan. Tetapi biarlah kiranya jabatan, kedudukan, kekuasaan dan strata ekonomi yang
ada pada kita, kita gunakan itu sebagai kesempatan untuk menolong orang lain atau membantu orang
lain. Dalam keadaan seperti ini dimana kesulitan itu ada dimana-mana, janganlah kiranya kita
menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan popularitas diri. Karena kalau kita melakukan ini
maka kita tidak mendapatkan pengampunan dari Tuhan tetapi malah dosa akan tetap ada dan akan
mendatangkan murka Allah pada kita. Kita harus berani mengatakan: Saya menolong orang lain, saya
membantu orang lain dari apa yang ada, dari kedudukan saya, dari jabatan saya, dari ekonomi saya, itu
saya mau melakukannya dengan ketulusan hati saya atau ketulusan hati kita karena iman. Berpuasa
dan berdoa tidak memandang jabatan, tidak memandang kekuasaan, tidak memandang kedudukan
dan tidak memandang strata ekonomi dalam masyarakat, tetapi semua orang percaya terpanggil
merendahkan diri di hadapan Tuhan. Supaya dengan kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, kita
terpanggil untuk meninggalkan iri hati, meninggalkan kesombongan, meninggalkan kecongkakkan,
meninggalkan keras kepala, meninggalkan makang puji, meninggalkan tinggi hati, meninggalkan
menganggap diri paling tahu, paling hebat, paling jago, sampe ada orang bilang: stel tau padahal
nintau stel. Kadang-kadang ada seperti itu. Apa yang sedang kita alami sekarang ini sesungguhnya
adalah cara yang diperkenankan oleh Tuhan supaya kita mau mengubah hidup kita, merubah sikap
kita, merubah cara berpikir kita dan merubah cara melihat kita pada orang lain. Itulah sebabnya Allah
ingin kita menjadi sahabat-sahabat-Nya. Seperti lagu Sobat dari Galilea. Yesus ingin kita menjadi
sahabat-sahabat-Nya. Sahabat-sahabat yang memiliki sifat mengasihi dan menolong orang lain. Inilah
kiranya yang akan menjadi identitas kita sebagai warga gereja, tapi juga sebagai warga bangsa yang
taat dan yang setia pada Tuhan. Syalom. Damai di hati. Amin.

Editor:
Matthew Doringin, S.Pd
Tim Multimedia GMIM
PERSEMBAHAN (Jemaat duduk)

P Marilah kita memberi persembahan dengan hati yang tulus. Dengarlah nas persembahan dalam
Roma 12 : 1 : “Saudara-saudaraku demi kemurahan Allah, aku menasehatkan kamu, supaya
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

Menyanyi : KJ No. 367 PADAMU, TUHAN DAN ALLAHKU


Pada-Mu, Tuhan dan Allahku, kupersembahkan hidupku:
Dari-Mu jiwa dan ragaku, hanya dalam-Mu ku teduh
Hatiku yang Engkau pulihkan pada-Mu juga kuberikan.

DOA UMUM
P Mari kita berdoa:...............

NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)

Menyanyi : DIA HANYA SEJAUH DOA

Bila kau rasa gelisah di hatimu, bila kelam kabut, tak menetu hidupmu
Ingat masih ada seorang p’ nolong bagimu Dia tak pernah jauh darimu

Refr : Berseru,memanggil nama-Nya, berdoa Dia ’ kan seg’ ra menghampiri dirimu


Percaya, Dia tak jauh darimu, Dia hanya sejauh doa

BERKAT
P Terimalah berkat TUHAN dan pergilah dengan selamat:

TUHAN memberkati dan melindungi saudara-saudara; TUHAN menyinari dengan wajah-Nya dan
memberi saudara-saudara kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepada saudara-

saudara dan memberi saudara-saudara damai sejahtera.


J Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan).

Tata Ibadah ini dapat dikreasikan sesuai kebutuhan jemaat

APP SINODE GMIM 2020

Anda mungkin juga menyukai