DISUSUN OLEH:
Nama: Gratcia M Pusungunaung
Nim: 711345319018
Tingkat: 2B
Dosen: Michael V.L Tumbol, S.farm, M.Kes.Apt
DAFTAR ISI..............................................................................................................
A. Video 1...........................................................................................................
B. Video 2...........................................................................................................
C. Video 3...........................................................................................................
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
CURICULUM VITAE.................................................................................................
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
A. SHIGELLA SP
KLASIFIKASI
Hierarki Keterangan
Kingdom Bacteria
Phylum Proteobacteria
Class Gamma Proteobacteria
Ordo Entrobacteriales
Family Enterobacteriaceae
Genus shigella
Species S. dysentriae
S. Flexxneri
S. boydii
S. sonnei
MORFOLOGI
Shigella adalah bakteri gram negative berbentuk batang (basil), non motil, tidak
membentuk spora tidak berkapsul hidup optimal pada suhu 37oC, tidak bersifat
patogenik. Shigella bersifat anaerob fakultatif, tetapi paling baik hdidup di
lingkuungan aerobic. Koloninya berbentuk cembung (konveks), bulat, transparan,
dengan pinggiran utuh dan mencapai diameter kira kira 2 mm dalam 24 jam.
Bakteri ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang terkontaminasi dan di
lingkungan asam seperti saluran cerna manusia. Secara morfologi s, shigella tidak
dapat di bedakan dari salmonella, tetapi keduanya dapat di bedakan berdasarkan
reaksi fermentasi dan uji serologis. Shigella menghasilkan toksin shiga yang di
gunakan untuk menginfeksi sel inang. Toksin shiga memiliki berat molekul
68.000 dalton dan memiliki efek sitotoksik pada sel epitel usus. Struktur toksin itu
terdiri dari dua jenis subunit. Subunit alfa dan subnit beta. Sibunit beta
bertanggung jawab unruk mengikat sel inang, sedangkan alfa bertanggung jawab
menyebabkan keracunan pada sel inang.
SIGELOSIS
Shigella merupakan penyebab penyakit yang cukup parah karena menghasilkan
suatu etotoksin yang mempunyai sifat neurotoksik dan enterotoksik pada manusia.
Disentri basiler atauu sigelosis adalah suatu infeksi akut radang kolon yang
disebabkan oleh kuman genus shigella, yaitu S. dysentriae. S. dysintreae di
temukan pada tahun 1896 pertama kali oleh seorang ahli mikrobiologi jepang
bernama Kiyoshi Shiga
BAB II
A. PRA ANALITIK
Alat dan bahan
Alat:
1. Mikroskop
2. Slide (gelas objeck)
3. Petridish
4. Tabung reaksi
5. Pipet tetes
6. Ose bulat
7. Ose jarum
8. lampu spritus
9. korek api
10. incubator
11. Rak tabung
12. Rak pewarna
13. Tabung burham
14. Kapas
15. oven
Bahan:
1. Media Selenite (media pemupuk)
2. Media Mac Conkey ( Media differensial)
3. Media SSA (Media selektif)
B. Analitik
Prosedur penanaman pada media pemupuk
1. Siapkan alat dan bahan
2. Panaskan ose bulat sampai membara dari ujung sampai pangkal, biarkan
dingin
3. Ambil suspense kuman dengan menggunakan ose bulat di masukkan ke
dalam media buillon
4. Panaskan lagi ose bulat sampai membara
5. Inkuubasi media Bouillon selama 24 jam pada suhu 37oC
Pewarnaan gram
1. Siapkan alat dan bahan
2. Teteskan 1 tetes NaCl pada objeck glass
3. Panaskan ose bulat sampai membara, biarkan dingin
4. Ambil suspense kuman dan campur dengan Nacl buatt sediaan
5. Panaskan kembali ose bulat sampai membara, biarkan dingin
6. Keringkan dan fiksasi
7. Warnai dengan gram I (Kristal violet) selama 1 menit, lalu di bilas dengan
air keran
8. Warnai dengan gram II ( Lugol) selama 1 menit lalu di bilas dengan air
keran
9. Lunturkan dengan gram III (alcohol) 96% selama 30 detik lalu di bilas
dengan air keran
10. Warnai dengan gram IV ( safranin) nselama 1-2 menit lalu di bilas dengan
air keran
11. Keringkan
12. Teteskan minyak imersi pada sediaan di gelas objeck
13. Amati di bawah mikrsokop dengan perbesaran objectif 100x
HASIL