Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSML/SPO/IFRS/000/X/2019 0 1/2
RS MEDIKA
LESTARI
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Irwan Susanto SE
Pengertian Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang mencakup
kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan
rasional bagi pasien. Kegiatan ini mencakup pengkajian pilihan obat,
dosis, cara pemberian obat, resepon terapi, reaksi obat yang tidak
dikehendaki (DRP).
Tujuan Sebagai acuan dalam memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan
rasional bagi pasien
Kebijakan SK Direktur Rumah Sakit Medika Lestari No :
25/SK/DIR/RSML/VIII/2018 Tentang Pedoman Instalasi Farmasi Di
Rumah Sakit Medika Lestari.
Prosedur 1. Kondisi pasien yang perlu dilakukan PTO antara lain:
a. Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit
sehingga menerima polifarmasi
b. Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal
c. Pasien geriatri dan pediatri
d. Pasien hamil dan menyusui
e. Pasien dengan perawatan intensif
f. Pasien yang menerima regimen yang kompleks: polifarmasi,
variasi rute pemberian, variasi aturan pakai, cara pemberian
khusus (contoh inhalasi, drip intravena), dsb.
g. Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi yaitu bila
menerima:
1) Obat dengan indeks terapi yang sempit (contoh: digoxin,
fenitoin).

DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN TANPA SEIZIN RS MEDIKA LESTARI


PEMANTAUAN TERAPI OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSML/SPO/IFRS/000/X/2019 0 2/2
RS MEDIKA
LESTARI
Prosedur 2) Obat yang bersifat nefrotoksik (contoh: gentamisin) dan
hepatotoksik (Contoh: OAT)
3) Obat antikoagulan (contoh: warfarin, heparin)
4) Obat yang sering menimbulkan ROTD (contoh:
metokloprami, AINS)
5) Obat kardiovaskular (contoh: nitrogliserin)
2. Metode pelaksanaan pemantauan terapi obat adalah dengan
menggunakan kerangka SOAP sebagai berikut:
S = Subjective (gejala yang dikeluhkan pasien)
O = Objective (gejala yang terukur oleh tenaga kesehatan)
A = Assesment (Analisa berdasarkan data S dan O)
P = Plans (rencana untuk menyelesaikan masalah)
3. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa untuk identifikasi
adanya masalah terkait obat, antara lain:
a. Ada indikasi tetapi tidak diterapi
b. Pemberian obat tanpa indikasi
c. Pemilihan obat yang tidak tepat
d. Dosis terlalu tinggi
e. Dosis terlalu rendah
f. Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
g. Interaksi obat
4. Hasil identifikasi masalah terkait obat dikomunikasikan kepada
tenaga kesehatan terkait
Unit Terkait 1. Petugas Instalasi Farmasi

DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN TANPA SEIZIN RS MEDIKA LESTARI

Anda mungkin juga menyukai