Tujuan Menjamin kualitas tablet yang secara kualitatif berdasarkan bobot
Alat Timbangan Analitik
Cara Kerja 1. Ambil 20 tablet secara acak sebagai sampel 2. Timbang 20 tablet tersebut,hitung bobot rata-rata 3. Timbang satu persatu masing masing tablet, catat bobot per tablet Rumus Selisih bobot tablet = Bobot per tablet – Bobot rata-rata tablet
% penyimpangan = Selisih bobot tablet x 100 %
Bobot rata-rata Hasil Persen No Bobot Per Selisih Bobot Penympanga Tablet Tablet (mg) Tablet (mg) n (%) 1 702 -31,25 -4,261% 2 703 -30,25 -4,125% 3 700 -33,25 4,534% 4 785 51,75 7,057% 5 790 56,75 7,739% 6 794 60,75 8,285% 7 795 61,75 8,421% 8 798 64,75 8,830% 9 700 -33,25 -4,534% 10 720 -13,25 -1,807% 11 704 -29,25 -3,989% 12 715 -18,25 -2,488% 13 730 -3,25 -0,443% 14 720 -13,25 -1,807% 15 700 -33,25 -4,534% 16 798 64,75 8,830% 17 701 -32,25 -4,398% 18 705 -28,25 -3,852% 19 703 -30,25 -4,125% 20 702 -31,25 -4,261% Rata- rata 14,665 : 20 = 733,25 Bobot Tablet Syarat Tidak boleh ada 2 tablet yang persentase penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak boleh ada satupun tablet yang persentase penyimpangannya lebih dari harga yang ditetapkan pada kolom B Penyimpangan bobot rata-rata Bobot rata-rata A (%) B (%) 25 mg atau 15 30 kurang 26 mg – 150 mg 10 20 151 mg – 300 mg 7.5 15 Lebih dari 300 5 10 mg Kesimpulan Tablet yang diuji keduanya memiliki bobot >300 mg, dan tidak bersalut. Berdasarkan prosedur yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia Edisi 3, kami menimbang 20 tablet, kemudian hitung bobot rata-rata tiap tablet, dan menimbang tablet satu persatu. Batas penyimpangan untuk tablet dengan bobot >300 mg adalah jika ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A yakni 5 % yang kami tetapkan tidak memenuhi syarat sedangkan Kolom B yakni 10% memenuhi syarat