Anda di halaman 1dari 6

BAB II

GAMBARAN RUMAH SAKIT

2.1 PROFIL RUMAH SAKIT

RSUD Toto Kabila uyakni satu dari sekian rumah sakit milik pemkab Bone
Bolango yang berwujud RSU, di kelola oleh Pemda Kabupaten dan tercatat ke dalam
Rumahsakit Tipe C. Rumah Sakit ini telah terdaftar sejak 25 februari 2016 dengan nomor
surat izin 420/menkes/sk/VI/2009 dan tanggal surat izin 02 juni 2009 dari menkes dengan
sifat tetap, berlaku sampai 2019. Setelah mengadakan prosesAKREDITASI Rumah Sakit
seluruh indonesi dengan proses pentahapan I (5pelayanan) akhirnya ditetapkan dengan
status Lulus. RSU ini bertempat di Jl. Kesehatan No 25, Kec. Tilongkabila, Bone
Bolango, Gorontalo, Indonesia.

2.2 FALSAFAH

1. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal kepada semua yang membutuhkan dengan tidak
membedakan bangsa, suku, agama/kepercayaan dan statusnya disetiap tempat pelayanan
kesehatan.
2. Manusia adalah individu yang memiliki Bio, Psiko Dan Spiritual yang unik. Keputusan
ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pemberian asuhan keperawatan.
3. Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota
tim kesehatan dan pasien/keluarga
4. Dalam pemberian asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses keperawatan
dengan 5 tahap untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien/kelurga
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat memiliki wewenang melakukan
asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan
6. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilakukan secara terus menerus untuk
pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan keperawatan.

7
2.3 MOTO
PEDULI, CEPAT, PROFESIONAL

2.4 VISI & MISI

Dengan kondisi tingkat pelayanan saat ini dan dibarengi pula oleh berbagai
perubahan yang terjadi, BLUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo memiliki komitmen
dan keinginan untuk mendambahkan suatu tingkat pelayanan lebih optimal (Prima) yang
diformulasi dalamVis idan Misi, sebagai berikut :

1. Visi
“Rumah Sakit Rujukan Dengan Pelayanan Prima”
2. Misi
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Secara Komprehensif
b. Mengembangakan Professionalism Karyawan Secara Berkelanjutan
c. Meningkatkan Kesejateraan Keryawan Sesuai Kinerja

2.5 TUJUAN

1. Terlaksananya kegiatan pelayanan keperawatan secara berkesinambungan dan


komprehensif
2. Tercapainya peningkatan kinerja dalam upaya pemenuhan jumlah tenaga
keperawatan serta mengembangkan kualitas/kompetensi tenaga keperawatan
3. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan melalui pemberian intensif dan reward
4. Terpenuhnya kelengkapan pengelolaan administrasi dan keuangan unit pelayanan
5. Terwujudnya dokumentasi pelayanan asuhan keperawatan melalui system
informasi

8
2.6 DESKRIPSI RUANGAN

2.6.1 Gambaran Umum Ruangan Interna I

Ruangan Interna I merupakan ruang rawat pasien perempuan. Ruangan ini memiliki
11 ruangan, yang terdiri atas 5 ruangan kelas III dan 6 ruangan kelas I dan kelas II. BOR
Interna I pada bulan Januari 60,60%, dan pada bulan Februari 57,10 %. Ruangan Interna I
memiliki kapasitas ruangan 47 bed yang terdiri dari Kelas III masing-masing mempunyai
6 bed, kelas II masing-masing mempunyai 4 bed, dan kelas 1 masing-masing memiliki 2
dan 1 bed. Ruangan Interna I dikelola oleh tenaga keperawatan yang berjumlah 19 orang.

Adapun Nurse station berada di tengah ruangan yang menjadi sentralisasi dalam
pemberian asuhan kebperawatan. Nurse station dijadikan sebagai pusat pendokumentasian
asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh bidan ruangan kepada seluruh pasien
diruangan Interna I. Ruang Interna I juga memiliki anggota administrasi yang berjumlah 1
orang. Administrasi ini yang membantu dalam pengurusan pembiayaan seluruh pasien
diruang Interna I baik dengan jaminas kesehatan berupa BPJS maupun umum.

Ruangan Interna I menggunakan penugasan metode TIM, yang terdiri dari TIM 1
untuk kelas I dan II dan TIM II kelas III perempuan dan TIM III untuk kelas III laki-laki.

2.6.2 Pre dan Post Conference di Ruangan Interna I

2.6.2.1 Pre-Conference

Waktu : Setelah Operan

Tempat : Meja masing-masing Tim

Penanggung jawab : Ketua Tim atau PJ Tim

Kegiatan :

1. Ketua Tim atau PJ Tim membuka acara

9
2. Ketua Tim atau PJ Tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat
pelaksana
3. Ketua Tim atau PJ Tim memberikan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu
4. Ketua Tim atau PJ Tim memberikan reinforcement
5. Ketua Tim atau PJ Tim menutup acara

2.6.2.2 Post-Conference

Waktu : Sebelum operan-operan kedinas berikutnya

Tempat : Meja Masing-masing Tim

Penganggung jawab : Ketua Tim atau PJ Tim

Kegiatan :

1. Ketua Tim atau PJ Tim menanyakan kendala atau asuhan yang telah diberikan
2. Ketua Tim atau PJ Tim menanyakan tindak lanjut asuhan klien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya
3. Ketua Tim atau PJ Tim menutup acara

2.7 PENAMPILAN KERJA


2.7.1 TOI (Turn Over Interval)
Penentuan rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi kesaat
terisi berikutnya atau TOI di Ruangan Interna I RSUD Toto Kablia Kab. Bone Bolango
dilakukan berdasarkan data 2 bulan terkhir (Januari dan Februari 2018). Nilai ideal TOI
menurut Depkes RI tahun 2005 adalah 1-3 hari. Penentuan TOI menggunakan rumus
sebagai.
( jumlah tempat tidur × jumlah 1 periode ) − jumlah lama rawat
TOI =
jumlah pasien keluar (hidup+ mati)

10
Tabel 2.7.1.1 Distribusi TOI di Ruangan Interna I RSUD Toto Kabila Kab. Bone
Bolango

Jumlah
Jumlah Jumlah Pasien
No Periode Hari TOI
TT Keluar (PP/M)
Perawatan
1 Januari 47 883 170 ((47x31) -883)/170= 3,37 = 3
hari
2 Februar 47 751 163 ((47x28) - 751)/163= 3,45 = 3
i hari
Total 2 Periode 1634 333 ((47x59) - 1634)/333= 3,42 = 3
hari

Hasil analisa diatas TOI di ruangan Interna I RSUD Toto Kablia Kab. Bone
Bolango pada 2 periode Januari dan Februari 2016. Nilai TOI ini sesuai dengan nilai TOI
menurut DEPKES 2005 (1-3 hari) hal ini memberikan gambaran bahwa di Ruangan
Interna I RSUD Toto Kablia Kab. Bone Bolango penggunaan tempat tidur sudah efisien.

2.7.2 NDR (Net Death Rate)


Penentuan angka kematian >48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar atau NDR di Ruangan G1 Nifas & Gynekologi BLUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo dilakukan berdasarkan data 3 bulan terakhir (April, Mei, Dan Juni 2016).
Nilai ideal NDR menurut Depkes RI tahun 2005 adalah <4,5%. Penentuan NDR
menggunakan rumus sebagai berikut :

jumlah pasien mati> 48 jam


NDR = ×100 %
jumlah pasien keluar(hidup+mati )

11
Tabel 2.7.2.1 Distribusi NDR Di Ruangan Interna I RSUD Toto Kablia Kab. Bone
Bolango

Jumlah Pasien Jumlah Pasien (Hidup


No Periode NDR
Mati > 48 Jam + Mati ) > 48 jam
1 Januari 1 170 1/170 x 100% = 0.6%
2 Februari 2 169 2/168 x 100% = 1,2 %
Total 3 333 3/333 x 100% = 1 %
Adapun menurut (DEPKES RI 2005) ideal untuk NDR yaitu standar < 4.5 %,
semaikn rendah NDR suatu Rumah Sakit berarti mutu pelayanannya semaikn baik,
sedangkan diruang Interna I didapatkan rata-rata ideal untuk NDR adalah 0,9 %, sehingga
untuk ruang Interna I RS Toto Kabila termasuk dalam kategori Baik

12

Anda mungkin juga menyukai