Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andryan Maulana

NIM : 202180011
Kelas : PBA A
UAS : Model Pembelajaran

Guru Teladan

Guru merupakan orang yang memberitahukan hal-hal yang belum kita


ketahui sehingga kita menjadi tahu dan mengerti terkhusus ilmu pengetahuan.
Guru didalam sekolah sebagai guru dalam artian yang sesungguhnya, maupun
ditempat lain misalnya guru ngaji atau guru lain yang kadang tidak kita sadari
bahwa mereka telah menjadi guru dalam kehidupan kita.

Teladan merupakan contoh atau panutan dalam perilaku atau hal yang
baik, sebagai wujud dari kompetensi kepribadian guru. Dalam hal kesabaran guru
tidak bisa diragukan lagi karena setiap saat harus mengendalikan emosionalnya
dalam menghadapi berbagai kemajemukan peserta didik dengan berbagai sikap
dan tingkah laku, selain itu guru yang baik adalah guru yang memiliki rasa welas
asih terhadap muridnya, karena dengan welas asih guru akan mudah ikhlas
mengajarkan ilmu kepada muridnya.

Di sekolah guru merupakan factor dominan dan penting dalam Pendidikan


formal pada umumnya, karena bagi peserta didik guru merupakan tokoh teladan
bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara dalam sistem amongnya yaitu: “Ing ngarso ing tulodho, ing madyo
mangun karso, tut wuri handayani” , yang artinya bahwasannya guru harus
menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong
motivasi dari belakang.

Kepribadian guru yang dapat dijadikan teladan antara lain adalah guru
sebagai makhluk ciptaan Tuhan berkewajiban untuk meningkatkan iman dan
taqwanya kepada Tuhan, sesuia dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Dalam hal ini huru harus beragama dan taat dalam menjalankan ibadahnya.
Contoh: seorang guru laki-laki yang beragama Islam pada hari Jum’at
melaksanakan ibadah Sholat Jum’at dimasjid sekitar tempat tinggalnya atau
disekolah yang terdapat masjidnya bersama warga sekolah dan lainnya. Guru
mengajak kepada para muridnya untuk sholat Jum’at, jangan sampai guru
menyuruh muridnya untuk beribadah sedangkan guru tersebut malah tidak
melaksanakannya.

Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbeda-beda dan


beragam keunikan dari peserta didik, maka guru perlu mengembangkan sikap
tenggah rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemui dalam
berinteraksi dengan peserta didik. Contoh: dalam situasi pembelaran dikelas guru
menggunakan metode diskusi dalam mata pelajaran tertentu dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya bahkan mau
menerima pendapat yang berbeda dari siswa dengan alas an yang rasional.
Menghindari perilaku menang sendiri dan menganggap dirinya paling benar serta
tidak mau menerima masukan dari siswanya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasannya kepribadian guru


mencakup perilaku manusia secara individu yang dibatasi norma-norma yang
berlaku, bersumberpada falsafah hidup, serta nilai-nilai yang berkembang di
lingkungan guru berada yang dapat dijadikan panutan dan teladan bagi peserta
didik khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai