Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehailan, persalinan, bayi baru
lahir, dan kala nifas serta kembalinya alat reprosuksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu
kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian
ASI dengan selama dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat
reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan
dengan perbandingan tingg rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan suatu
negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia di lingkungan ASEAN,
merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan segera  untuk memberikan pelayanan
kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

Evidence-Based Practice adalah pendekatan sistematis untuk meningkatkan kualitas


praktik keperawatan dengan mengumpulkan bukti terbaik, Almaskari (2017). Evidence
adalah kumpulan fakta yang diyakini kebenarannya. Ada dua bukti yang dihasilkan oleh
evidence yaitu bukti eksternal dan internal.

Bidan berada pada setiap jenjang pelayanan meliputi pelayanan primer, sekunder dan
tersier. Dimulai dari puskesmas sebagai pelayanan primer, Klinik swasta atau negeri sebagai
pelayanan sekunder, dan Rumah Sakit (RS) sebagai pelayanan tersier. Bidan memiliki peran
yang strategis yaitu edukator, motivator, advokator dan fasilitator dan memiliki fungsi
pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti. Dalam mengimplementasikan peran dan fungsinya
bidan memiliki hakdan kewajiban.

Salah satu kewajiban yang tercantum dalam pasal 28 Peraturan Menteri Kesehatan
(PERMENKES) Nomor 28 tahun 2017 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
adalah “Dalam menjalankan praktik kebidanannya, Bidan berkewajiban untuk: meningkatkan
mutu pelayanan profesinya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya”. Kewajiban tersebut
merupakan landasan untuk selalu up to date dan mengikuti evidence based medicine (EBM)
yaitu praktek pelayanan yang dilaksanakan sudah mengandung bukti ilmiah dan hasil
penelitian klinis yang terbukti aman dan bermanfaat. Meningkatnya pengetahuan masyarakat
berpengaruh terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan kebidanan. Hal ini menjadi tantangan bagi profesi kebidanan dalam
mengembangkan profesionalisme memberikan pelayanan yang berkualitas. Kualitas
pelayanan memerlukan komitmen dan disiplin diri yang tinggi.

B.     Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Evidence Based Midwifery ?


2. Bagaimanakah evidence based baby friendly ?
3. Bagaimanakah evidence based memulai pemberian asi sejak dini dan ekslusif ?
4. Bagaimanakah evidence based regulasi suhu bayi baru lahir dengan kontak kulit ke
kulit ?
5. Bagaimanakah evidence based pemotongan tali pusat ?
6. Bagaimanakah evidence based perawatan tali pusat ?
7. Bagaimanakah evidence based stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balita ?

C.    Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu evidence based midwifery.


2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana evidence based baby friendly.
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana evidence based memulai pemberian asi sejak
dini dan ekslusif
4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana evidence based regulasi suhu bayi baru lahir
dengan kontak kulit ke kulit
5. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana evidence based pemotongan tali pusat
6. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana evidence based perawatan tali pusat
7. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana evidence based stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita  

Anda mungkin juga menyukai