Anda di halaman 1dari 6

Ujian Akhir Semester (UAS)

Tahun Akademik 2020-2021

Mata Kuliah : Askeb GADAR


Dosen Pengampu : Nunik Ningtiyasari, S.Si.T., M.Kes.
Hari/tanggal : 15 Maret 2021
Jumlah waktu : 55 menit

Soal Multiple choise


Berilalah tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia yang saudari anggap benar !

1. Pada distosia yang disebabkan oleh faktor power, maka dikatakan adanya kelainan his
hipertonis, jika….
A. Tekanan pada intrauterine lebih dari 60 mmhg
B. Tekanan pada intrauterine lebih dari 35 mmHg
C. Tekanan pada intrauterine antara 35 – 50 mmHg
D. Tekanan pada intrauterine kurang dari 25 mmHg

2. Passege juga merupakan faktor penyebab kala II lama, yang termasuk faktor passage di
bawah ini adalah....
A. Kepala bayi besar C. Kesempitan pada pintu bawah panggul
B. Ibu kurang kuat mengejan D. Ibu kecemasan karena didampingi suami

3. Faktor anatomi pada ibu, yang mempengaruhi terjadinya inersia uteri, dibawah ini salah
satunya adalah.....
A. Uterus bikornis C. Hidramnion/polihidramnion
B. Tubafallopii yang berkelok D. Kehamilan post date/ post term

4. His hipertonis persalinan pada kasus CPD dapat menyebabkan terjadinya….


A. Distosia Bahu janin
B. Bandl dan Ruptura uteri iminen
C. Pre-eklamsia berat dan eklamsia
D. Kandung kencing penuh dan kesulitan penurunan kepala

5. His hipertonis persalinan dapat menyebabkan terjadinya partus presipitatus yang dapat


menyebabkan persalinan diatas kendaraan, kamar mandi, dan tidak sempat dilakukan
pertolongan. Pasien merasa kesakitan karena his yang kuat dan berlangsung hampir terus-
menerus. Komplikasi pada janin pada persalinan presipitatus adalah....
A. Cacat bawaan janin bibir sumbing
B. Ruptur klafikula akibat distosia bahu
C. Anenchepalus dan hidrosephalus pada janin
D. Faktor resiko perdarahan intracranial pada janin

6. Nama lain dari his hipertonik adalah....


A. Inersia uteri C. Atonia uteri
B. Tetania uteri D. Gamatonia uteri
7. Penanganan his hipotonik selain diberikan rehidrasi dan perbaikan keadaan umum, maka
tindakan lanjutan untuk penanganan tersebut yaitu dilakukan.....
A. Pemecahan ketuban pada pembukaan 3 cm
B. Pemberian drip oxytosin secara bertahap sampai uterus berkontraksi dengan baik
C. Pemberian obat-obat penenang agar kerja uterus kembali membaik seperti semula
D. Langsung dilakukan bedah section secaria untuk mempercepat proses kelhiran bayi

8. Pemberian drip oxytosin pada kasus his hipotonik saat persalinan harus diberikan secara hati-
hati dan butuh pengawasan yang sangat ketat baik, kemajuan kontraksi uterusnya, kemajuan
persalinannya serta kondisi janinnya. Pemberian oxytosin drip bisa diberikan melalui cairan
infuse RL cairan RL dan dimulai 12 tetes permenit. Dan jumlah tetesan dapat dinaikan
dengan prosedur....
A. Jumlah tetesan infus dapat dinaikkan 4 tetes permenit disetiap 30 menitnya sampai
kontraksi uterus membaik, dan maximal jumlah tetesan 40 tetes permenit
B. Jumlah tetesan infus dapat dinaikkan 8 tetes permenit disetiap 30 menitnya sampai
kontraksi uterus membaik, dan maximal jumlah tetesan 40 tetes permenit
C. Jumlah tetesan infus dapat dinaikkan 4 tetes permenit disetiap 15 menitnya sampai
kontraksi uterus membaik, dan maximal jumlah tetesan 40 tetes permenit
D. Jumlah tetesan infus dapat dinaikkan 8 tetes permenit disetiap 15 menitnya sampai
kontraksi uterus membaik, dan maximal jumlah tetesan 40 tetes permenit

9. Yang termasuk penyulit kala II dibawah ini adalah....


A. Atonia uteri C. Secondary arrest
B. Retensio plasenta D. Late Hemoragie Post Partum

10. Saat persalinan jika bagian terdepan janin tidak dapat maju, misalnya karena panggul sempit,
maka SBR akan semakin diregang, sehingga lingkaran retraksi lebih jelas lagi dan mendekati
pusat. Terlihat seperti kandung kemih yang penuh, keadaan ini disebut …..
A. Retensio urine
B. Lingkaran kontriksi
C. Lingkaran retraksi fisiologis
D. Lingkaran retraksi patologis/BANDL

11. Saat persalinan setelah ditemukannya lingkaran BANDL dan tetap dilakukan pimpinan
persalinan sehingga muncul tanda-tanda syok pada ibu akhibat rasa nyeri/kesakitan yang
hebat, his dan kontraksi uterus menghilang, dan timbulnya perdarahan pervaginam yang
banyak lebih dari 500 CC serta bagian-bagian janin sangat mudah teraba saat palpasi abdomen
(bagian kepala, tangan mudah teraba), timbulnya anemia akhibat perdarahan tersebut, maka
kondisi tersebut disebut dengan.....
A. Persalinan presipitatus
B. Persalinan dengan RU (Ruptur Uteri)
C. Persalinan Lama atau Prolong Aktif Phase
D. Persalinan dengan RUI (Ruptut Uteri Iminen)

12. Proses persalinan yang mengalami perpanjangan waktu yang disertai adanya komplikasi baik
pada ibu maupun janin disebut……
A. Partus lama C. Partus presipitatus
B. Partus kasep D. Partus prematurus

13. Bahaya keadaan janin pada kasus no. 12 saat dilahirkan adalah….
A. Terjadi asfiksia C. Terjadi secondary arrest
B. Persalinan presipitatus D. Terjadi prolong aktif phase

14. Yang menjadi faktor resiko terjadinya kasus distosia bahu adalah....
A. Bayi lahir aterm C. Bayi lahir prematur
B. Bayi lahir post term (post date) D. Jawaban A dan B benar
15. Distosia bahu didefinisikan sebagai impaksi (hambatan) lahirnya bahu bayi setelah lahirnya
kepala, komplikasi yang sering terjadi pada bayi akhibat tindakan traksi kebawah yang terlalu
kuat untuk melahirkan melahirkan bahu adalah...
A. Lahir prematur dan cedera otak
B. Hipotermi dan asidosis metabolik
C. Hisprung abdominalis dan atresia ani
D. Cedera pleksus brachialis dan asfiksia

16. Deteksi kecurigaan akan terjadinya distosia bahu dapat dilihat dengan menemukan adanya
perpanjangan waktu proses persalinan, yaitu pada saat.....
A. Perpanjangan kala I
B. Perpanjangan kala II
C. Perpanjangan fase akselarasi
D. Perpanjangan fase dilatasi maximal

17. Salah satu cara penanganan distosia bahu pada kala II persalinan, yang dilahirkan pervaginam
maka posisi yang dianjurkan salah satunya dengan menggunakan tehnik...
A. Mc Robert C. Mc Donald
B. Knee chees D. Spontan Braght

18. Tanda dari inersia uteri pada kontraksi hipotonik adalah....


1. Kontraksi uterus melemah dan jumlah frekwensi his jarang
2. Menyebabkan cepatnya pendataran dan pembukaan kanalis servikalis
3. Kekuatan/tekanan his intra uteri kurang dari 15 mmHg dan relaksasi sempurna
4. Kontraksi uterus yang sangat kuat dengan tekanan intrauterin melebihi 60 mmHg

19. Syarat pemberian drip oxytosin pada kasus his hipotonik persalinan adalah.....
1. Pasien pada fase aktif persalinan
2. Tidak terdapat cephalo pelvik disproportion (CPD)
3. Dengan pemeriksaan vagina toucher (VT) janin dapat dilahirkan pervaginam
4. Penurunan kepala yang sangat lambat atau tidak terjadi kemajuan penurunan kepala janin

20. Penanganan his hipertonik pada persalinan diantaranya adalah....


1. Berikan sitotex pervaginam untuk mempercepat fase aktif persalinan
2. Berikan obat seperti morfin atau luminal, agar janin tidak lahir dalam waktu dekat (4-6
jam).
3. Hindari pendampingan persalinan oleh suami ataupun keluarga pada kasus his hipertonik
karena akan memperberat psikologis ibu
4. Bila ada tanda-tanda obstruksi, persalinan harus segera diselesaikan dengan secsio sesaria.

21.  Fetal Distress (Gawat janin) adalah gangguan pada janin dapat terjadi pada masa antepartum
atau intrapartum. Kegawatan janin antepartum menjadi nyata dalam bentuk retardasi
pertumbuhan intrauterin. Hipoksia janin peningkatan tahanan vaskular pada pembuluh darah
janin. Gawat janin pada saat inpartu dapat ditentukan dengan munculnya gejala sebagai
berikut....
1. Detak jantung janin tidak teratur dan jumlahnya kurang dari 100 X permenit dan lebih dari
160 X permenit
2. Pada pemeriksaan vagina toucher (VT) ditemukan ketuban dengan meconial
3. Bunyi detak jantung ditemukan tidak teratur ritmenya disertai melemahnya gerak janin
4. Pengawasan dengan partograf keadaan ibu dan janin baik serta kemajuan persalinan
berlangsung normal tidak melebihi garis waspada
22. Penanganan secara khusus pada kasus  Fetal Distress saat inpartu adalah......
1. Posisikan ibu dalam keadaan miring sebagai usaha untuk membebaskan kompresi
aortokaval dan memperbaiki aliran darah balik, curah jantung dan aliran darah
uteroplasenter.
2. Oksigen diberikan melalui masker muka 6 liter permenit sebagai usaha untuk
meningkatkan pergantian oksigen fetomaternal.
3. Pemeriksaan pervaginam menyingkirkan prolaps tali pusat dan menentukan perjalanan
persalinan.
4. Pengisapan mekonium dari jalan napas bayi baru lahir mengurangi risiko aspirasi
mekoneum. Segera setelah kepala bayi lahir, hidung dan mulut dibersihkan dari
mekoneum dengan kateter pengisap.

23. Faktor predisposisi terjadinya distosi bahu adalah.....


1. Ibu dengan diabetes militus
2. Ibu hamil dengan keadaan obesitas
3. Janin gemuk pada riwayat persalinan yang lalu
4. Riwayat persalinan terdahulu selalu mengalami keguguran

24. Komplikasi pada ibu pada kasus distosia bahu diantaranya adalah,,,.
1. Ruptur uteri
2. Fistula rectovaginal
3. Perdarahan pasca persalinan
4. Robekan perineum derajat III dan IV

25. Syarat diperbolehkannya persalinan sungsang dilahirkan pervaginam. adalah...


1. Skor Andros scumi lebih dari 5
2. Tidak ada kemungkinan Cephalo Pelvis Disproportion
3. Pembukaan servik lengkap dan denuminator sacrum pada jam 12
4. Panggul normal terdapat prolapses venikuli pada VT bagian terendah janin

26. Manual Aid pada letak sungsang untuk pengeluaran bahu, dilakukan tindakan diantaranya....
1. Naujoks
2. Klasik / Deventer dan muller
3. Praque terbalik
4. Lovset dan Potter

27. Jika terjadi after coming head pada persalinan sungsang maka tindakan yang tepat saat tidak
terdapat fasilitas cunam piper adalah....
A. Melakukan manual aid kepala janin dengan cara Potter
B. Melakukan manual aid kepala janin dengan cara lovset
C. Melakukan manual aid kepala janin dengan cara De snoo
D. Melakukan manual aid kepala janin dengan cara praque terbalik

28. Pertolongan sungsang pada Primi gravida sebaiknya dilakukan di RS, karena resiko besar
terjadinya....
A. Janin besar C. Prolapses fenikuli
B. After coming head D. Tangan janin menjungkit

29. Pada pertolongan sungsang saat fase lambat ke dua dilakukan oleh penolong dengan alasan...
A. Mencegah adanya ruang kosong antara fundus dan kepala janin
B. Mencegah tertahannya kepala janin di simphisis pubis
C. Mencegah ter adinya kepala janin naik kembali ke atas fundus uteri dan agar tidak terjadi
tangan yang menjungkit
D. Mencegah terjadinya perdarahan intracranial pada janin akhibat adanya perbedaan tekanan
antara uterus dan dunia luar.
30. Pertolongan persalinan sungsang manual aid, dilakukan dengan cara tangan penolong
memegang secara femuro pelvic pada bitrochanter janin dan melahirkan bahu serta lengan
janin sehingga bahu belakang menjadi bahu depan (dibawah simpisis) dengan cara memutar
badan janin kearah setengah lingkaran (180o) bolak-balik sambil dilakukan traksi (tarikan) ke
bawah. Cara ini disebut sebagai manual aid cara....
A. Bracht C. Muller
B. Lovset D. Deventer

31. Yang benar tentang kehamilan dengan letak lintang adalah....


5. Disebabkan karena kelainan fiksasi kepala janin misalnya plasenta previa
6. Pada palpasi : fundus uteri teraba lebih rendah dari usia kehamilan
7. Uterus melebar sedang bagian bawah rahim kosong, teraba bagian besar di kanan kiri
uterus
8. Bunyi detak jantung janin terdengar selalu di kanan bawah atau kiri bawa

32. Pertolongan persalinan pada letak lintang yang dilakukan dengan spontan pervaginam disebut
dgan....
A. Partus spontan C. Elevasio Spontanea
B. Evaluasi Spontanea D. Karkuatus Spontanea

33. Pernyataan ini : " kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksiput menempel pada
punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin. Muka janin dapat tampil
sebagai dagu (mentum) anterior atau posterior, relatif terhadap simfisis pubis " merupakan
definisi dari presentasi.....
A. Letak dahi C. Letak Puncak
B. Letak Muka D. Letak belakang Kepala

34. Pusat putaran (hipomoglion) pada letak puncak adalah….


A. Glabela B. Maxila (fosa kanina) C. Dahi D. Leher

35. Pusat putaran (hipomoglion) pada letak dahi adalah


A. Glabela B. Maxila (fosa kanina) C. Dahi D. Leher

36. Denominator pada letak muka adalah….


E. UUB B. UUK C. Dahi D. Dagu

37. Pada distosia yang disebabkan oleh faktor power, maka dikatakan adanya kelainan his
hipertonis, jika….
A. Tekanan pada intrauterine lebih dari 60 mmhg
F. Tekanan pada intrauterine lebih dari 35 mmHg
G. Tekanan pada intrauterine antara 35 – 50 mmHg
H. Tekanan pada intrauterine kurang dari 25 mmHg

38. Passege juga merupakan faktor penyebab kala II lama, yang termasuk faktor passage di bawah
ini adalah....
A. Kepala bayi besar C. Kesempitan pada pintu bawah panggul
B. Ibu kurang kuat mengejan D. Ibu kecemasan karena didampingi suami

39. Faktor anatomi pada ibu, yang mempengaruhi terjadinya inersia uteri, dibawah ini salah
satunya adalah.....
A. Uterus bikornis C. Hidramnion/polihidramnion
B. Tubafallopii yang berkelok D. Kehamilan post date/ post term

40. Nama lain dari his hipertonik adalah....


A. Inersia uteri C. Atonia uteri
B. Tetania uteri D. Gamatonia uteri
@@@@@ SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES @@@@@

Anda mungkin juga menyukai