Anda di halaman 1dari 30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana teknis Pemerintah Provinsi. Dinas

Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah. Berdasarkan Peraturan Gubernur No.45 Tahun 2008 tentang Penjabaran

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Timur pada

pasal 115 tertulis “Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan. Melaksanakan kewenangan desentalisasi dan dekonsentrasi di

bidang perhubungan.

4.1.1. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur

Visi. Terwujudnya pelayanan transportasi di Kalimantan Timur secara

handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah.

Misi. Misi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur adalah :

-Mewujudkan penyelengaraan transportasi yang efektif dan efisien, yang

berorientasi pada pelayanan publik.


-Mewujudkan insfrasrtuktur Dasar Bidang Perhubungan Yang merata dan

berkualitas.

-Mempercepat pembukuan keterisolasian antar wilayah yang belum terlayani sarana

dan prasarana perhbungan.

-Melanjutkan proses restrukturisasi dan Reformasi di Bidang Sumber Daya Manusia

(SDM) dengan penegakan hukum secara konsisten.

-Mewujudkan pengembangan dan teknologi transportasi yang ramah lingkungan

untuk mengantisipasi perubahan iklim.

4.1.2. Tujuan dan Sasaran

Provinsi adapun tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan

Timur sebagai berikut :

Tujuan, mendukung perwujdan Kalimantan Timur yang lebih sejahtra,

sejalan dengan perwujudan RPJMD Provinsi Kalimantan Timur yaitu: menjabarkan

Visi, Misi agenda pembangungan dan program Gubernur/Wakil Gubernur

Kalimantan Timur kedalam arah kebijakan dan program pembangunan yang rinci,

terarah dan terukur.

Sasaran, pembangunan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur

diarahkan kepada upaya penyelenggaraan transportasi guna mewujudkan Kalimantan

Timur yang lebih sejahtera, aman dan damai serta berkeadilan yang lebih merata
4.1.3. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Perhubungan Provisi

Kalimantan Timur mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang perhubungan sesuai dengan rencana

strategis yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah.

b. Pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan

rencana kegiatan.

c. Kordinasi, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas di

bidang perhubungan .

d. Pelaksanaan urusan kepegawaian keuangan, perlengkapan, hukum dan humas, tata

usaha serta rumah tangga Dinas Perhubungan Prov Kalimantan Timur.

e. Pelaksanaan pemberian perizinan dan fasilitas bimbingan keselamatan dan

ketertiban perhubungan.

f. Pelaksanaan pemberian fasilitas ketertiban perhubungan.

g. Pelaksanaan pengendalian oprasi bidang perhubungan.

h. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan perhubungan serta penyidikan

pelanggaran di bidang perhubungan.

i. Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas.

j. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Perhubungan.

k. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional


4.1.4. Jabatan Struktural

1. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

2. Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

3. Kepala Sub-Bagian Perencanaan Program dan Keuangan Dinas Perhubungan

Provinsi Kalimantan Timur.

4. Kepala Sub-Bagian Umum Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

5. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Timur.

6. Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

7. Kepala Bidang Pengembangan dan Perkereta Apian Dinas Perhubungan

Provinsi Kalimantan Timur.

8. Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan

Timur.

9. Kepala Seksi Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

10. Kepala Seksi Keselamatan, Sarana, dan Prasarana Dinas Perhubungan

Provinsi Kalimantan Timur.

11. Kepala Seksi Kepelabuhan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

12. Kepala Seksi Badan Usaha dan Jasa Terkai Angkutan Pelayaran Dinas

Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

13. Kepala Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan Angkutan Sungan, Danau, dan

Penyebrangan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.


14. Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

15. Kepala Seksi Lingkungan Perhubungan Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Timur.

16. Kepala Seksi Keterpaduan antar Moda dan Teknologi Perhubungan Dinas

Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

17. Kepala UPTD Terminal Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

18. Kepala UPTD SMKN Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan

Timur.

4.2. Hasil Penelitian

Dalam bab ini penulis akan menyajikan data dari masing-masing variabel

yaitu variabel Independen (Good Governance) dan variabel Dependen (Pelayanan

Publik). Untuk kepentingan pengukuran dan pengumpulan data maka masing-masing

variabel terdiri dari lima indikator untuk variabel Independen dan lima indikator

untuk variabel dependen.

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang dibagikan kepada responden sebagaimana dijelaskan pada bab

terdahulu bahwa jawaban setiap pernyataan di dalam kuesioner menggunakan skala

lima (5) dengan jenjang sebagai berikut :

a. Jawaban SS (Sangat Setuju) :5

b. Jawaban S (Setuju) :4
C. Jawaban KS (Kurang Setuju) :3

d. Jawaban TD (Tidak Setuju) :2

e. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) :1

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui instrument kuesioner untuk

mendapatkan data premier dari responden, berikut ini dapat digambarkan penyajian

data dan mendeskripsikan data dalam bentuk tabel yang memuat frekuensi dan

presentasi data, dan jumlah jawaban. Penyajian data dalam tabel dan deskripsinya

untuk memudahkan, memahami penyebaran data hasil jawaban responden.

Pengolahan data yang menjadi frekuensi, persentase dan jumlah jawaban diolah

dengan menggunkan program spss 21.0 for windows

4.2.1 Good Governance

Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Good Governance berkorelasi

terhadap Pelayanan Publik, penulis mengajukan 5 (Lima) indikator, yaitu :

A. Keterlibatan Masyarakat

B. Penegakan Hukum Yang Adil

C. Kebebasan Memperoleh Informasi

D. Cepat dan Tanggap

E. Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat


Berikut ini penulis akan kemukakan data yang berhasil dihimpun dilapangan dari

masing-masing indikator di atas

a. Keterlibatan Masyarakat

Keterlibatan masyarakat merujuk pada keterlibatan aktif masyarakat dalam

proses penyusunan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pemerintahan.

Data yang berhasil dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada

responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Jawaban Responden Tentang Keterlibatan Masyarakat

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 24 72.7%
Setuju (4) 9 27.3%
Kurang Setuju (3) - -
1
Tidak Setuju (2) - -
Sangat Tidak Setuju (1) - -
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

1, yaitu masyarakat berperan dalam proses terciptanya good governance. Menjawab

sangat setuju sebanyak 24 orang responden atau sebesar 72.7%, menjawab setuju

sebanyak 9 orang responden atau sebesar 27.3%


Tabel 4.2 Jawaban Responden Tentang Keterlibatan Masyarakat

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 11 66.7%
Setuju (4) 22 33.3%
2 Kurang Setuju (3) _ _
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

2, yaitu keterlibatan masyarakat dapat mempengaruhi keputusan yang di dasarkan

atas consensus bersama. Menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang responden atau

sebesar 66.7%, menjawab setuju sebanyak 22 orang responden atau sebesar 33.3%.

Tabel 4.3 Jawaban Responden Tentang Keterlibatan Masyarakat

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 8 24.2%
Setuju (4) 23 69.7%
Kurang Setuju (3) 2 6.1%
3
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor 3, yaitu

keterlibatan masyarakat responden menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang atau


sebesar 24.2%, menjawab setuju sebanyak 23 orang responden atau sebesar 69.7%,

menjawab kurang setuju sebanyak 2orang responden atau sebesar 6.1%.

B. Penegakan Hukum Yang Adil

Wujud ini mencakup upaya pemberdayaan lembaga-lembagapenegak hukum,

penuntasan kasus KKN dan pelanggaran Hak Asasi Manusia, peningkatan kesadaran

hukum serta pengembangan budaya hukum.

Data yang berhasil dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan

kepada responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Jawaban Responden Tentang Penegakan Hukum Yang Adil

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 4 12.1%
Setuju (4) 17 51.5%
4 Kurang Setuju (3) 12 36.4%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _

Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

4, yaitu keterlibatan masyarakat responden menjawab, sangat setuju sebanyak 4 orang

responden atau sebesar 12.1%, setuju sebanyak 17 orang reponden atau sebesar

51.4%, kurang setuju sebanyak 12 orang responden atau sebesar 36.4%.


Tabel 4.5 Jawaban Responden Tentang Penegakan Hukum Yang Adil

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 11 33.3%
Setuju (4) 20 60.6%
5 Kurang Setuju (3) 2 6.1%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

5, yaitu keterlibatan masyarakat responden menjawab, sangat setuju sebanyak 11

orang responden atau sebesar 33.3%. setuju sebanyak 20 orang responden atau

sebesar 60.6%, kurang setuju sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6.1%.

C. Kebebasan Memperoleh Informasi

Kebebasan memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia yag diakui

oleh hukum internasional dalam mendapatkan informasi dengan bebas

Data yang berhasil dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan

kepada responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Kebebasan Memperoleh Informasi

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 11 33.3%
Setuju (4) 22 66.7%
Kurang Setuju (3) _ _
6 Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

6, yaitu kebebasan memperoleh informasi responden menjawab sangat setuju

sebanyak 11 orang atau sebesar 33.3%, setuju sebanyak 22 orang atau sebesar 66.7%.

Tabel 4.7 Jawaban Responden Tentang Kebebasan Memperoleh Informasi

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 8 24.2%
Setuju (4) 23 69.7%
7 Kurang Setuju (3) 2 6.1%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

7, yaitu kebebasan memperoleh informasi responden menjawab sangat setuju

sebanyak 8 orang responden atau sebesar 24.2%, setuju sebanyak 23 orang atau

sebesar 69.7%, kurang setuju sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6.1%.

D. Cepat dan Tanggap


Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani

semua pihal, dengan responbilitas tinggi.

Data yang berhasil dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan

kepada responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Cepat dan Tanggap

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 7 21.2%
Setuju (4) 25 75.8%
8 Kurang Setuju (3) 1 3.0%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _

Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

8 yaitu cepat dan tanggap responden menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang

responden atau sebesar 21.2%, setuju sebanyak 25 orang responden atau sebesar

75.8%, kurang setuju sebanyak 1 orang responden atau sebesar 3.0%.

Tabel 4.9 Jawaban Responden Tentang Cepat dan Tanggap

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 6 18.2%
Setuju (4) 25 75.8%
9 Kurang Setuju (3) 2 6.1%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

9 yaitu cepat dan tanggap responden menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang

responden atau sebesar 18.2%, setuju sebanyak 25 orang responden atau sebesar

75.8%, kurang setuju sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6.1%.

D. Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat

Pemerintahan yang baik akan bertindak sebagai penengah bagi berbagai

kepentingan yang berbeda untuk mencapai kesepakatan yang terbaik bagi

kepentingan masing-masing pihak.

Data yang berhasil dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan

kepada responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 11 33.3%
Setuju (4) 22 66.7%
10 Kurang Setuju (3) _ _
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian
Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

10 yaitu Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 11 orang responden atau sebesar 33.3%, setuju sebanyak 22

orang responden atau sebesar 66.7%.

Tabel 4.11 Jawaban Responden Tentang Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 4 12.1%
Setuju (4) 22 66.7%
11 Kurang Setuju (3) 7 21.2%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

11 yaitu Berorientasi Pada Kepentingan Masyarakat responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 4 orang responden atau sebesar 12.1%, setuju sebanyak 22

orang responden atau sebesar 66.7%, kurang setuju sebanyak 7 orang responden atau

sebesar 21.2%.

4.2.2. Pelayanan Publik

Sebagaimana yang telah para ahli kemukakan pada bab terdahulu bahwa

Good Governance (tata kelola pemerintahan yang baik) akan mempengaruhi


pelayanan publik yang baik terhadap masyarakat. Untuk variabel Pelayanan Publik,

penulis menggunakan 5 indikator, yaitu:

a. Berwujud

b. Kehandalan

c. Ketanggapan

d. Jaminan

e. Empati

Berikut ini penulis akan kemukakan data yang berhasil di himpun di lapangan dari

masing-masing indikator di atas.

A. Berwujud

Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi,

adsministrasi, ruang tunggu, tempat informasi.

Data yang berhasil di himpun berdasarkan kuesioner yang telah di bagikan kepada

responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 Jawaban Responden Tentang Berwujud

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 8 24.2%
Setuju (4) 22 66.7%
12 Kurang Setuju (3) 3 9.1%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

12 yaitu Berwujud, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang

responden atau sebesar 24.2%, setuju sebanyak 22 orang responden atau sebesar

66.7%, kurang setuju sebanyak 3 orang responden atau sebesar 9.1%.

Tabel 4.13 Jawaban Responden Tentang Berwujud

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 11 33.3%
Setuju (4) 21 63.6%
13 Kurang Setuju (3) _ _
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) 1 3.0%
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

13 yaitu Berwujud, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang

responden atau sebesar 33.3%, setuju sebanyak 21 orang responden atau sebesar

63.6%, sangat tidak setuju sebanyak 1 orang responden atau sebesar 3.0%.

B. Kehandalan

Kemampuan dan kehandalan untuk menyediakan pelayanan yang baik dan

terpercaya.
Data yang berhasil di himpun berdasarkan kuesioner yang telah di bagikan

kepada responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini

Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Kehandalan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 10 30.3%
Setuju (4) 23 69.7%
14 Kurang Setuju (3) _ _
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

14 yaitu kehandalan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang

responden atau sebesar 30.3%, setuju sebanyak 23 orang responden atau sebesar

69.7%.

Tabel 4.15 Jawaban Responden Tentang Kehandalan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 8 24.2%
Setuju (4) 20 60.6%
15 Kurang Setuju (3) 5 15.2%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian
Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

15 yaitu kehandalan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang

responden atau sebesar 24.2 %, setuju sebanyak 20 orang responden atau sebesar

60.6%, kurang setuju sebanyak 5 orang responden atau sebesar 15.2%

C. Ketanggapan

Kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan

tepat, serta tanggap terhadap keinginan masyarakat.

Data yang berhasil di himpun berdasarkan kuesioner yang telah di bagikan

kepada responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini

Tabel 4.16 Jawaban Responden Tentang Ketanggapan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 11 33.3%
Setuju (4) 16 48.5%
16 Kurang Setuju (3) 6 18.2%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

16 yaitu ketanggapan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang

responden atau sebesar 33.3%, setuju sebanyak 16 orang responden atau sebesar

48.5%, kurang setuju sebanyak 6 orang responden atau sebesar 18.2%.


Tabel 4.17 Jawaban Responden Tentang Ketanggapan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 10 30.3%
Setuju (4) 16 48.5%
17 Kurang Setuju (3) 7 21.2%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

17 yaitu ketanggapan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang

responden atau sebesar 30.3%, setuju sebanyak 16 orang responden atau sebesar

48.5%, kurang setuju sebanyak 7 orang responden atau sebesar 21.2%

D. Jaminan

Kemampuan dan keramahan serta sopan santun pegawai dalam meyakinkan

kepercayaan masyarakat.

Data yang berhasil di himpun berdasarkan kuesioner yang telah di bagikan

kepada responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini

Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Jaminan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 9 27.3%
Setuju (4) 18 54.5%
Kurang Setuju (3) 3 9.1%
18
Tidak Setuju (2) 1 3.0%
Sangat Tidak Setuju (1) 2 6.1%
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

18 yaitu Jaminan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang

responden atau sebesar 27.3%, setuju sebanyak 18 orang responden atau sebesar

54.5%, kurang setuju sebanyak 3 orang responden atau sebesar 9.1%, sangat tidak

setuju sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6.1%

Tabel 4.19 Jawaban Responden Tentang Jaminan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 8 24.2%
Setuju (4) 20 60.6%
19 Kurang Setuju (3) 2 6.1%
Tidak Setuju (2) 3 9.1%
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

19 yaitu Jaminan, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang

responden atau sebesar 24.2%, setuju sebanyak 20 orang responden atau


sebesar60.6%, kurang setuju sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6.1%, tidak

setuju sebanyak 3 orang responden atau sebesar9.1%.

E. Empati

Sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap masyarakat. Data

yang berhasil di himpun berdasarkan kuesioner yang telah di bagikan kepada

responden dapat dilihat dari tabel di bawah ini

Tabel 4.20 Jawaban Responden Tentang Jaminan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 13 39.4%
Setuju (4) 18 54.5%
20 Kurang Setuju (3) 2 6.1%
Tidak Setuju (2) _ _
Sangat Tidak Setuju (1) _ _
Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

20 yaitu Empati, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang

responden atau sebesar 39.4%, setuju sebanyak 18 orang responden atau sebesar

54.5%, kurang setuju sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6.1%

Tabel 4.21 Jawaban Responden Tentang Jaminan

No Soal Pernyataan Frekuensi Persentase


(F) (%)
Sangat Setuju (5) 14 42.4%
Setuju (4) 14 42.4%
21 Kurang Setuju (3) 4 12.1%
Tidak Setuju (2) 1 3.0%
Sangat Tidak Setuju (1) _ _

Jumlah 33 100%
Sumber Data : Hasil Penelitian

Berdasarkan data di atas nampak jelas terlihat bahwa untuk pernyataan nomor

21 yaitu Empati, responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang

responden atau sebesar 42.4%, setuju sebanyak 14 orang responden atau sebesar

42.4%, kurang setuju sebanyak 4 orang responden atau sebesar 12.1%, tidak setuju

sebanyak 1 orang responden atau sebesar 3.0%

4.3. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.1. Analisa Hasil Penelitian

Good governance atau Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik adalah salah satu

unsur penting dalam pemerintahan demekian pula pada Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Timur. Sehubung dengan data yang diperoleh dalam penelitian ini,

analisa data dilakukan dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah di dalam

penelitian ini serta menguji dan membuktikan hipotesis yang dirumuskan di dalam

penelitian ini. Dengan kata lain analisis data dilakukan untuk menguji dan untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara variabel (X) good

governance dengan variabel (Y) pelayanan publik. Untuk kepentingan data ini maka
penulis menggunakan alat analisis koefisien korelasi product momen (Pearson).

Seperti telah dikemukakan pada bab terdahulu rumusan koefisien korelasi product

momen adalah sebagai berikut.

n ∑ xy −(∑ x )( ∑ y)
rxy=
√{n∑ x 2−(∑ x 2)}{n∑ y 2−(∑ y 2 )}

Keterangan :

Rxy = Angka indeks korelasi”r” product moment

N = Jumlah subjek

∑xy = Jumlah hasil penelitian antara skor x dan y

∑x = Jumlah hasil skor x

∑y = Jumlah skor y

Analisis dilakukan dengan menggunakan program piranti lunak Statistic Product and

Service Solution (SPSS) 21 For Windows. Hasil analisis korelasi tersebut di atas di

sajikan pada table berikut.


Table 4.20. Hasil Analisis Korelasi Produck Moment (Pearson)

Correlations
Goodgovernace Pelayanan
Publik

Pearson Correlation 1 .769**

Goodgovernace Sig. (2-tailed) .000

N 33 33
**
Pearson Correlation .769 1

Pelayanan Publik Sig. (2-tailed) .000

N 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh =0,769 ini

berarti bahwa hasil tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan tabel harga-harga

kritis dari Koefisien Korelasi Product Moment (Pearson) untuk n = 33 pada tingkat

signifikan 5% yaitu 0,344 atau dikatakan pula bahwa =0,769 > 0,344. Ini berarti

bahwa ada tingkat hubungan yang positif dan signifikan dari variabel Good

Governance dengan variabel Pelayanan Publik.

Sementara itu jika hasil tersebut di bandingkan dengan tabel pendoman untuk

emberikan interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Product Moment sebagaiman

dimuat pada Bab III, maka hasil perhitungan tersebut berada pada interval 0,60-0,799,

yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel Good Governance dengan

variabel Pelayanan Publik


4.3.2. Uji Hipotesis

Sementara itu untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel terhadap

variabel lainnya dan menguju hipotesis yang dirumuskan di dalam penelitian ini,

maka digunakan alat penguju t-student atau yang sering pula disebut dengan uji-t

yang rumusnya adalah sebagai berikut :

r √ n−2
t=
√1−r 2
Dimana :

t = Uji-t

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Pengamatan ( Sampel)

Perhitungan untuk uji-t ini pun dilakukan dengan program SPSS 21.0 for windows,

yaitu dengan menggunakan formulasi dari regresi linear sederhana yang hasil

perhitungan di sajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.21. Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficients a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -39.932 19.461 -2.052 .049


1
Goodgovernace 1.357 .203 .769 6.698 .000

a. Dependent Variable: Pelayanan Publik


Dari hasil perhitungan yang disajikan di dalam tabel tersebut di atas terlihat dari hasil

uji-t adalah 6,698, ini berarti dapat dikatakan bahwa =6,698 hasil ini jika

dibandingkan dengan nilai pada tabel harga-harga t-kritis student ternyata lebih besar,

yaitu =6,698>1,692 pada tingkat signifikan 0,05 untuk n -2 = 33 (33-2=31). Ini

berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Good

Governance dengan variabel Pelayanan Publik. Dengan demikian dapat dikatakan

pula bahwa rumusan masalah di dalam penelitian ini telah terjawab dan hipotesis

yang diajukan dapat terbukti kebenaranya.

4.3.3. Pembahasan

Setelah analisa data dilakukan maka selanjutnya adalah melakukan

pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Product

Moment antara variabel Good Governance dengan variabel Pelayanan Publik pada

Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, menyatakan bahwa hipotesis yang

telah diajukan dapat diterima, dengan nilai yang diperoleh 0,769. Nilai 0,769

kemudian dikonsultasikan pada tabel Interpretasi Korelasi Product Moment, dengan

hasil interpretasi kuat karena 0,769 berada pada interval 0,60-0,799. Sehingga

dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Good Governance

terhadap Pelayanan Publik pada Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur.

Kemudian berdasarkan perhitungan uji-t di dapat hasil 6,698 ini berarti dapat

dikatakan bahwa =6,698 hasil ini jika dibandingkan dengan nilai pada tabel harga-
harga t-kritis student ternyata lebih besar, yaitu =6,698>1,692 pada tingkat signifikan

0,05 untuk n -2 = 33 (33-2=31). Ini berarti terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel Good Governance dengan variabel Pelayanan Publik. Dengan

demikian dapat pula dikatakan bahwa rumusan masalah di dalam penelitian ini telah

terjawab dan hipotesis yang diajukan dapat terbukti kebenarannya.


BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-

bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Good Governance yang sedang berjalan di kantor Dinas Purhubungan

Provinsi Kalimantan Timur dinilai masih kurang baik karena hubungan antara

stakeholder yang dirasa masih kurang baik dan , ternyata masih cukup banyak

kenyataan yang kurang sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yaitu

masih rendahnya etos kerja pegawai. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

pegawai yang tidak tepat waktu saat masuk kantor, menunda pelaksanaan

tugas kantor, bermain sosial media pada saat jam kerja dan keluar kantor

tanpa keterangan pada saat jam kerja, serta pulang lebih awal sebelum jam

pulang kantor.

2. Pelayanan Publik pada Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dinilai

masih kurang efisien dan efektif karena pelayanan publik menjadi salah satu

yang banyak mendapatkan kritikan dan sorotan dari masyarakat karena selama

ini mulai dari orde baru, bahkan sampai sekarangpun telah merasa diabaikan

kepentingannya oleh birokrasi. Dengan kata lain selama itu pelayanan publik

tidak pernah baik.


3. Berdasarkan analisa data hasil penelitian pada bab IV maka dapar disimpulkan

bahwa :

a. Bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Good Governance

dengan variabel Pelayanan Publik pada Dinas Perhubungan Provinsi

Kalimantan Timur.

b. Kemudian dari hasil perhitungan uji-t jika dibandingkan dengan nilai

pada tabel harga-harga t-kritis student ternyata lebih besar. Ini berarti

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel Good

Governance dengan variabel Pelayanan Publik. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa rumusan masalah di dalam penelitian ini telah

terjawab dan hipotesis yang penulis ajukan dapat terbukti

kebenarannya.

5.2. SARAN

Dari kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepala Dinas Perhubungan Kalimanta Timur harus selalu memperbaiki

hubungan dengan sektor swasta/dunia usaha dan masyarakat, karena pada

dasarnya tata kelola pemerintahan yang baik melibatkan stakeholder, terhadap

berbagai kegiatan perekonomian, sosial politik dan pemanfaatan sumber daya

seperti sumber daya alam, keuangan, dan manusia bagi kepentingan rakyat

yang dilaksanakan dengan menganut asas: keadilan, pemerataan, persamaan,

efisiensi, transparansi dan akuntabilitas.


2. Kepada para peneliti yang berminat untuk melamjutkan penelitian ini

didasarkan agar lebih memperdalam unit analisisnya, baik variabel maupun

indikator penelitian, sehingga dapat lebih mempertajam hasil yang sudah

penulis peroleh di dalam penelitian ini.

Demikian apa yang penulis kemukakan dalam skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran menuju perbaikan sangat penulis harapkan.

Akhirnya semoga hasil penelitian dan saran-saran ini dapat dijadikan

sumbangan pemikiran yang berguna bagi para pembaca maupun pihak lainnya yang

memerlukan.

Anda mungkin juga menyukai