Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN KAITANYA DENGAN MANAJEMEN SDM, DAN

ASPEK” YANG MEMPENGARUHINYA.

Kerangka Pikir Perusahaan dan Hubungan Industrial


Salah satu kerangka pikir perusahaan adalah kerangka pikir budayanya. Budaya perusahaan
adalah suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai,
norma-norma, dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan
cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga pada akhirnya akan bermuara pada kualitas kinerja
perusahaan. Dengan demikian, budaya perusahaan merupakan solusi yang secara konsisten dapat
berjalan dengan baik, bagi sebuah kelompok dalam menghadapi persoalan-persoalan di dalam
dan di luar kelompoknya.
Dari berbagai fenomena yang ada dalam hubungan industrial, budaya organisasi dapat
mengurangi adanya konflik antar individu dalam menjalankan aktivitas organisasi. Juga dapat
menghindari adanya perilaku negatif yang menjurus ke arah anarkis dan merugikan berbagai
pihak. Adanya budaya organisasi ini penting karena budaya ini dianggap sebagai perekat sosial
dalam lingkungan kerja.
Keterikatan sosial yang tercipta dengan budaya organisasi mampu memperkecil potensi
masalah. Dan ini akan lebih efisien dibandingkan dengan memaksakan peraturan-peraturan yang
kaku dan belum tentu memuaskan semua pihak.
Hubungan Industrial dan Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetik.
Budaya dapat dipelajari. Ini dapat kita lihat ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang yang berbeda budaya, semakin sering komunikasi dan adaptasi ini dilakukan, orang
tersebut akan dapat menyesuaikan perbedaan-perbedaannya dan mempelajari budaya baru yang
ditemukannya.
Dalam kaitannya dengan hubungan industrial, seringkali budaya suatu daerah atau negara
menjadi patokan bagi pemberi kerja dalam mempekerjakan pegawai atau membuat keputusan
tentang hubungan kerja. Inilah yang menyebabkan seringkali budaya ini dianggap sebagai bibit
diskriminasi. Karena terkadang pemberi kerja beranggapan bahwa orang-orang dengan budaya
tertentu memiliki kinerja yang lebih baik dari orang-orang dengan budaya yang lain. Padahal
budaya seseorang sesungguhnya tidak dapat menjadi patokan tentang baik atau tidaknya kinerja
seseorang dalam bekerja.
Download
of 6

HUbungan industrial dan Manajemen Sumber Daya Manusia

by gisella-ph

on Oct 26, 2015

Report

Category:

Documents

Download: 8

Comment: 0

382

views

Comments
pengaruh pertumbuhan ekonomi, strategi perusahaan, kerangka pikir perusahaan dan hubungan
industria
Download HUbungan industrial dan Manajemen Sumber Daya Manusia

Transcript

HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN KAITANNYA DENGAN MANAJEMEN SUMBER


DAYA MANUSIA DAN ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHINYA Strategi
Perusahaan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi MSDM Kerangka Pikir Perusahaan Budaya Oleh:
Gisela Pramuditha Tiffany 2010120023 2010120096 HUBUNGAN INDUSTRIAL (HI) DAN
KAITANNYA DENGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) Menurut
Payaman J. Simanjuntak (2009), hubungan industial adalah hubungan semua pihak yang terkait
atau berkepentingan atas proses produksi barang atau jasa di suatu perusahaan. Pihak yang
berkepentingan dalam setiap perusahaan (stakeholders): 1. Pengusaha atau pemegang saham
yang sehari-hari diwakili oleh pihak manajemen 2. Para pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat
buruh 3. Supplier atau perusahaan pemasok 4. Konsumen atau para pengguna produk/jasa 5.
Perusahaan Pengguna 6. Masyarakat sekitar 7. Pemerintah Di antara ketujuh pihak yang
berkepentingan ini, ada tiga pihak yang memegang peranan utama dalam hubungan industrial.
Ketiga pihak ini adalah pemerintah, pemberi kerja, dan pekerja. Pemerintah dalam hal ini
berperan sebagai pembuat kebijakan-kebijakan mengenai hubungan pekerja dan pemberi kerja
dalam lingkup nasional maupun lokal/daerah. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi konflik antara
pekerja dan pemberi kerja. Misalnya adanya ketetapan upah minimum regional (UMR) dan upah
minimum kota (UMK). UMR dan UMK ini mencegah terjadinya eksploitasi pekerja oleh
pemberi kerja. Sehingga dapat tercipta suasana kerja yang adil bagi kedua belah pihak. Meskipun
pemerintah telah membuat kebijakan-kebijakan tersebut, namun masing-masing perusahaan
(pemberi kerja) tetap harus mengelola sumber daya manusia (pekerja) yang ada di dalam
perusahaannya secara mandiri. Masing-masing perusahaan perlu membuat kebijakan lokal
mengenai pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan yang telah disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah. Pengelolaan inilah yang disebut manajemen sumber daya manusia
(MSDM) dalam perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembuatan kebijakan
MSDM perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan HI yang dibuat oleh pemerintah. HUBUNGAN
INDUSTRIAL (HI) DAN ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHINYA Hubungan
Industrial dan Strategi Perusahaan Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja yang baik, adanya identifikasi
faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional,
efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Dalam upaya
pencapaian tujuannya, perusahaan melakukan perencanaan strategis yaitu proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan perencanaan strategis ini, hubungan industrial
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi strategi perusahaan. Salah satu wujud manejemen
hubungan industrial di setiap perusahaan adalah merumuskan peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama yang memuat hak dan kewajiban pekerja serta kewenangan dan
kewajiban pengusaha. Yang mana hal tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan yang obyektif
ketika terjadi perselisihan antar pihak. Hak pekerja merupakan tanggung jawab perusahaan dan
kewajiban pekerja merupakan kewenangan perusahaan untuk mengaturnya. Demikian pula
sebaliknya, hak perusahaan adalah kewajiban pekerja, yaitu melakukan pekerjaan sesuai dengan
penugasan pimpinan perusahaan menurut disiplin kerja dan waktu kerja yang diatur perusahaan.
Sedangkan kewajiban perusahaan adalah hak pekerja, dalam hal ini untuk memperoleh upah,
tunjangan dan jaminan sosial lainnya, waktu istirahat, cuti, serta memperjuangkan haknya secara
langsung maupun tidak langsung melalui serikat pekerja. Untuk menjamin terlaksananya hak dan
kewajiban tersebut, maka dibuatlah peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
baik dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden maupun keputusan
menteri. Bentuk dan isi peraturan perundang-undangan ini dapat mempengaruhi perumusan
strategi perusahaan dalam pengalokasian sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya
manusia), misalnya peraturan mengenai outsourcing, jam kerja, serta UMR/UMK. Sehingga
strategi perusahaan sejalan, tidak melanggar atau bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hubungan Industrial dan Pertumbuhan
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu Negara atau daerah. Salah satu
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan. Kualitas dan
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung pada sejauh mana sumber daya manusianya
selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan dengan efektif dan efisien. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat
mempengaruhi kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah.
Peraturan perundang-undangan ini berpengaruh pada hubungan industrial, khususnya hubungan
pekerja dan pemberi kerja. Misalnya peraturan perundang-undangan mengenai UMR. Kebijakan
UMR ini ditetapkan dengan mengacu pada tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain
itu, adanya kebijakan kenaikan gaji, seiring dengan laju inflasi, juga didasari oleh pertumbuhan
ekonomi di negara tersebut. Seringkali terjadi masalah dalam hubungan industrial terkait dengan
pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, buruh juga
menuntut adanya kebijakan kenaikan upah kepada pemerintah. Jika pemerintah kurang
mempertimbangkan dampaknya pada perusahaan, ini dapat mengakibatkan bangkrutnya
perusahaan-perusahaan kecil yang tidak sanggup membayar kenaikan upah buruh tersebut.
Sehingga dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dalam hal ini juga merupakan aspek
penting yang mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam hubungan industrial. Kerangka Pikir
Perusahaan dan Hubungan Industrial Salah satu kerangka pikir perusahaan adalah kerangka pikir
budayanya. Budaya perusahaan adalah suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota
perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran,
pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga pada akhirnya akan
bermuara pada kualitas kinerja perusahaan. Dengan demikian, budaya perusahaan merupakan
solusi yang secara konsisten dapat berjalan dengan baik, bagi sebuah kelompok dalam
menghadapi persoalan-persoalan di dalam dan di luar kelompoknya. Dari berbagai fenomena
yang ada dalam hubungan industrial, budaya organisasi dapat mengurangi adanya konflik antar
individu dalam menjalankan aktivitas organisasi. Juga dapat menghindari adanya perilaku
negatif yang menjurus ke arah anarkis dan merugikan berbagai pihak. Adanya budaya organisasi
ini penting karena budaya ini dianggap sebagai perekat sosial dalam lingkungan kerja.
Keterikatan sosial yang tercipta dengan budaya organisasi mampu memperkecil potensi masalah.
Dan ini akan lebih efisien dibandingkan dengan memaksakan peraturan-peraturan yang kaku dan
belum tentu memuaskan semua pihak. Hubungan Industrial dan Budaya Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetik. Budaya dapat dipelajari. Ini dapat
kita lihat ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya, semakin
sering komunikasi dan adaptasi ini dilakukan, orang tersebut akan dapat menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya dan mempelajari budaya baru yang ditemukannya. Dalam kaitannya
dengan hubungan industrial, seringkali budaya suatu daerah atau negara menjadi patokan bagi
pemberi kerja dalam mempekerjakan pegawai atau membuat keputusan tentang hubungan kerja.
Inilah yang menyebabkan seringkali budaya ini dianggap sebagai bibit diskriminasi. Karena
terkadang pemberi kerja beranggapan bahwa orang-orang dengan budaya tertentu memiliki
kinerja yang lebih baik dari orang-orang dengan budaya yang lain. Padahal budaya seseorang
sesungguhnya tidak dapat menjadi patokan tentang baik atau tidaknya kinerja seseorang dalam
bekerja.
X

Recommended

Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia


Penjelasan tentang hubungan industrial dalam bab manajemen sumber daya manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Hubungan Ketenagakerjaan Internasional

Manajemen Sumber Daya Manusia dan Hubungan Ketenagakerjaan Internasional I. Sifat


Manajer Sumber Daya Manusia Internasional Manajer sumberdaya manusia (Human Resource
Management,…
Hubungan Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan Kewirausahaan

Hubungan Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Kewirausahaan Kewirausahaan adalah


semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang…
hubungan karyawan dalam manajemen sumber daya manusia

manajemen sumber daya manusia

Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia

Anda mungkin juga menyukai