Anda di halaman 1dari 21

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 1

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 2


Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 3
TUGAS UTS APLIKASI KOMPUTER

“RANGKUMAN BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN BARU”

(HEADER,FOOTER,PAGE NUMBER DAN TEXT BOX)

DI SUSUN OLEH

FREDERIKA JOHANA INAIKE BANIK

184111044

FARMASI B / I

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CITRA HUSADA MANDIRI KUPANG

2018

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 4


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas segala rahmatNya


sehingga makalah Aplikasi Komputer dengan judul “Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru” dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa,saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan
memberikan bantuan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya,semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
pengetahuan bagi para pembaca,untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki,saya yakin masih banyak
kekuranga dalam makalah ini.Oleh karena itu,saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca.

Kupang,4 Desember 2018

Penyusun

Frederika Johana Inaike Banik

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 5


DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 6
BAB I..................................................................................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................. 7
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 8
1.3 Tujuan................................................................................................................................................. 8
BAB II....................................................................................................................................................9

2.1 Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan.............................................9


2.2 Proses,Tugas dan Hukum Perkembangan.........................................................................11
2.3 Jenis-jenis Perkembangan Psiko-Fisik Siswa...................................................................16
BAB III............................................................................................................................................................... 19
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 20

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 6


BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap individu memiliki karateristik yang berbeda-beda. Perbedaan


secara umum disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Faktor bawaan merupakan faktor biologis yang diturunkan melalui
pewarisan genetik oleh orang tua. Faktor lingkungan yang menyebabkan
terjadinya perbedaan individual diantaranya status sosial ekonomi orangtua,
pola asuh orangtua, budaya, dan urutan kelahiran.
Perbedaan-perbedaan individual yang nampak diantaranya adalah
perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kemampuan, perbedaan
kepribadian, serta perbedaan gaya belajar. Perbedaan tersebut sedikit banyak
berpengaruh terhadap proses-proses pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor yang faktor
yang lain dengan satunya memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas
yang diemban oleh para pendidik adalah memahami akan berbagai faktor
pendukung pendidikan tersebut. Diantara berbagai faktor tersebut adalah
bagaimana para pendidik bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik
lingkungan maupun peserta didik itu sendiri.

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka


mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan akan rasa aman,
mendapatkan pengakuan, dan mengaktualisasi dirinya. Dalam tahap
perkembangannya, siswa SMP/SMA berada pada periode perkembangannya
yang sangat pesat dari segala aspek. Peserta didik merupakan sebagai obyek dari
pendidikan yang sangat penting untuk diperhatikan dari segala faktor. Faktor
yang penting harus diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik
tersebut.
Perbedaan individu dan perkembangan individu adalah hal yang sangat
urgen dan perlu perhatian lebih dalam proses pembelajaran. Perbedaan individu
akan mampun mempengaruhi proses pembelajaran begitu juga dengan
perkembangan individu. Ada dua hal yang akan terjadi terhadap perkembangan
individu, yaitu berkembang ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Semua itu
tergantung dari proses yang dihadapi.

Dari bahasa bemacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada


dua fakta yang menonjol, yaitu:

1. Semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola


perkembangannya
2. Pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara
biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.

Dari paparan penulis di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai


Perkembangan dan Perbedaan individu dan kaitannya dengan dunia
pendidikan.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 7


1.2Rumusan Masalah

A. Apa Definisi dan Faktor yang mempengaruhi perkembangan ?


B. Bagaimana Proses,Tugas dan Hukum Perkembangan ?
C. Apa Saja Jenis-jenis Perkembangan Psiko-Fisik Siswa ?
D. Bagaimana Arti Penting Perkembangan Koknitif bagi Proses Belajar Siswa ?

1.3Tujuan
A. Mengetahui Definisi dan Faktor yang mempengaruhi perkembangan
B. Mengetahui Bagaimana Proses,Tugas dan Hukum Perkembangan
C. Mengetahui Jenis-jenis Perkembangan Psiko-Fisik Siswa
D. Mengetahui Arti Penting Perkembangan Koknitif bagi Proses Belajar Siswa

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 8


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

a) Definisi Perkembangan
Perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis
saja,tetapi aspek biologis.Secara singkat,perkembangan adalah proses atau
tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju.Pertumbuhan sendiri adalah
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah dan volume.
Selanjutnya,Dictionary of Psychology secara lebih luas merinci pengertian
perkembangan manusia sebagai berikut :
1. The progressive and continous change in the organism from birth to
death,perkembangan itu merupakan perkembangan yang progresif
dan terus menurus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.
2. Growth,perkembangan itu berarti pertumbuhan.
3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional
parts,perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan
bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian-bagian yang
fungsional.
4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned
behavior,perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan
pola-pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Berdasarkan uraiana diatas,dapat disimpulkan bahwa perkembangan


sebagai rentetan pribahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang
lebih maju dan sempurna.

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan


siswa,terdapat perbedaan pendapat lantaran sudut pandang dan pendekatan
terhadap eksistensi siswa tidak sama.Oleh sebab itu,terdapat aliran-aliran
yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
siswa.

 Aliran Nativisme
Aliran ini dijuluki sebagai aliran pesimistis yang
memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam.Karena aliran
ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia itu
ditentukan oleh pembawaannya,sedangkan pengalaman dan
pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.Dalam ilmu
pendidikan,pandangan seperti ini disebut “pesimisme
pedagogis”.Jadi,pembawaan orang tua selalu berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan anak-anaknya.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 9


 Aliran Empirisisme
Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran
nativisme.Doktrin
aliran empirisisme yang amat mashyur adalah “Tabula
Rasa”.Doktrin ini menekankan arti penting
pengalaman,lingkungan dan pendidikan dalam arti
perkembangam manusia itu semata-mata bergantung ada
lingkungan dan pengalaman pendidikannya,sedangkan bakat dan
pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya.Dalam
hal ini,aliran ini menganggap setiap anak lahir seperti tabula
rasa,dalam keadaan kosong,tak punya kemampuan dan keadaan
apa-apa.Hendak menjadi apa seorang anak kelak bergantung
pada pengalaman atau lingkungan yang mendidiknya.
Memang amat sukar memungkiri bahwa lingkungan
memiliki pengaruh besar terhadap proses perkembangan dan
masa depan siswa.Dalam hal ini,lingkungan keluarga(bukan bakat
bawaan dari keluarga)dan lingkungan masyarakat sekitar telah
terbukti menentukan tinggi rendahnya mutu perilaku dan masa
depan seorang siswa.

 Aliran Konvergensi
Aliran ini merupakan gabungan antara aliran empirisisme
dengan aliran nativisme.Aliran ini mengabungkan arti penting
hereditas (pembawaan)dengan lingkungan sebagai faktor-faktor
yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.Dalam
menetapkan faktor yang mempengaruhi perkembangan
manusia,tidak hanya berpegang pada lingkungan atau
pengalaman juga tidak berpegang pada pembawaan saja,tetapi
berpegang pada kedua faktor yang sama penting.
Faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa faktor
pengalaman.Demikian pula sebaliknya,faktor pengalaman tanpa
faktor bakat pembawaan tak akan mampu mengembangkan
manusia yang sesuai dengan harapan.Faktor pembawaan maupun
faktor lingkungan andilnya sama besar dalam menentukan masa
depan seseorang.

Sampai batas tertentu,aliran ini masih bisa diterima,tetapi tidak secara


mutlak.Sebab masih ada satu hal lagi yang perlu kita ingat bahwa psikologis
tertentu yang juga tersimpan rapi dalam diri setiap orang dan sulit
diidentifikasi.Hasil perkembangan setiap siswa idak hanya dapat dijelaskan
hanya dengan menyebutkan pembawaan dan lingkungan,karena setiap
orang tidak hanya dikembangkan oleh pembawaan dan lingkungan,tetapi
oleh diri orang itu sendiri.Setiap orang memiliki potensi tersendiri yang
memungkinkan dirinya untuk bebas memilih antara mengikuti atau menolak
sesuatu.Akibatnya,seseorang memiliki potensi psikologis tersendiri untuk
mengembangkan bakat dan pembawaannya dalam konteks lingkungan
tertentu.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 10


Berdasarkan aliran-aliran mengenai uraian diatas,dapat disimpulkan
bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil
perkembangan seseorang pada dasarnya terdiri atas dua macam,yaitu :

1. Faktor Intern,yaitu faktor yang ada dalam diri seseorang yang


meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut
mengembangkan dirinya sendiri.
2. Faktor eksternal,yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri
seseorang yang meliputi lingkungan(khususya pendidikan)dan
pengalaman berinteraksi seseorang terhadap lingkungannya.

2.2 Proses,Tugas dan Hukum Perkembangan

a) Proses Perkembangan
Secara umum,proses dapat diartiakan sebagai rentetan perubahan yang
terjadi dalam perkembangan.Proses juga berarti cara terjadinyaperubahan
dalam diri siswa atau respo/reaksi yang timbul oleh orang tersebut.
Secara global,seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi
dirinya sendiri berlangsung dalam tiga tahapan,yakni :
1. Tahapan Proses Konsepsi (pembuahan sel ovum dan sel sperma)
2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya rahim dari dalam rahim ibu ke
alam dunia bebas)
3. Tahapan proses perkembangann individu bayi tersebut menjadi seorang
pribadi yang khas.
b) Tugas dan Fase Perkembangan

Adalah hal yang pasti setiap fase ataupun tahapan perkembangan


manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar.Kegiatan
belajar dalam hal ini tidak berarti merupkan kegiatan yang ilmiah.Tugas
belajar yang muncul dalam setiap fase perkembangan merupakan keharusan
universal dan idealnya berlaku secara otomatis.Hal-hal yang menimbulkan
tugas-tugas perkembangan adalah :
1. Karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan
tertentu.
2. Adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang
itu sendiri.
3. Karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar.

Tugas-tugas yang mengiringi fase-fase adalah :

 Tugas dan Perkembangan Fase Bayi dan Kanak-kanak.


Perkembangan biologis pada masa-masa ini berkembang
sangat pesat,tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh
lingkungan keluarganya.Oleh karena itu,fungsionalisasi
lingkungan keluarga pada fase ini penting sekali untuk
mempersiapkan anak terjun kedalam lingkungan yang lebih luas
terutama lingkungan sekolah.
 Tugas Perkembangan pada Fase Anak-anak.
Masa ini berlangsung antara usia 6 sampai 12 tahun dengan
ciri-ciri utama,memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan
Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 11
memasuki kelompok sebaya,keadaan fisik yang memungkinkan
atau mendorong anak memasuki dunia permainan dan pekerjaan
yang membutuhkan keterampilan jasmani,dan memiliki
dorongan mental untuk memasuki dunia
konsep,logika,simbol,serta komunikasi yang luas.
 Tugas Perkembangan Fase Remaja
Menurut sebagian ahli,masa remaja terdiri atas sub-sub
masa perkembangan,yaitu Sub perkembangan prepuber selama
kurang lebih 2 tahun sebelum masa puber, Sub perkembangan
prepuber dua setengah sampai tiga setengah
tahun,subperkembangan post-puber,yakni saat prkembangan
biologis sudah lambat tapi masih terus berlangsung pada bagian-
bagian organ tertentu.
Proses perkembanga pada masa remaja lazimnya
berlangsung selama 11 tahun.Masa perkembangan remaja yang
panjang ini,dikenal sebagai masa yang penuh persoalan dan
kesukaran,bukan saja bagi si remaja sendiri melainkan bagi orang
tua,guru dan masyarakat sekitar.Hal ini dikarenakan individu
sedang berada dipersimpangan jalan antara dunia anak-anak dan
dunia dewasa.Sehubungan dengan ini,dapat disimpulkan bahwa
segala sesuatu yang sedang mengalami dan dalam keadaan transisi
dari suatu keadaan ke keadaan lainnya selalu
menimbulkan,gejolak,goncangan,dan benturan yang kadang-
kadang menimbulkan akibat sangat buruk bahkan fatal.
 Tugas Perkembangan Dewasa

Masa dewasa awal adalah fase perkembangan saat sorang


remaja mulai memasuki masa dewasa,yakni masa 21-40
tahun.Sebelum memasuki masa ini seorang remaja terlebih dulu
berada pada tahap ambang dewasa atau masa remaja akhir
lazimnya berlangsung pada 21 atau 22 tahun.Nmaun,pada masa
post-puber proses perkembangan organ-orgam jasmaniah
tertentu,meskipun sudah sangat lamban,masih terus berlangsung
hingga kira-kira 24 tahun.

 Tugas Perkembangan Setengah Baya


Masa setengah baya adalah masa yang berlangsung antara
40-60 tahun.Dikalangan tertentu,pria dan wanita yang sudah
menginjak usia 40 tahun keatas sering dijuluki sebagai seorang
yang sedang puber kedua.Julukan ini timbul karena mereka senang
lagi untuk bersolek,suka bersikap dan berbuat emosional/mudah
marah,dan bahkan jatuh cinta lagi.
Dikalangan wanita,tampak gelaja depresi(murung),cepat
tersinggung,cemas dan khawatir kehilangan kasih sayang dari
anak-anak yang sudh menanjak dewasa.
Selain itu,wanita setengah baya juga sering merasa kehilangan
suami karena masa menopause yang pada umumnya diiringi
dengan timbulnya tanda-tanda atau garis-garis ketuaan dibagian
tertentu pada tubuhnya.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 12


 Tugas Perkembangan Fase Usia Tua
Pada masa ini mereka sudah menginjak usia 60
tahun.Dalam masa tua biasanya ditandai oleh perubahan-
perubahan kemampuan motorik yang semakin merosot.Diantara
perubahan tersebut adalah menurunnya kekuatan otot-otot tangan
dan otot-otot yang menyangkut seluruh tubuh.Oleh karena
itu,umumnya orang tua lebih mudah merasa lelah dan untuk
mengembalikan kesegaran tubuhnya dari kelelahan itu,ia
memelurkan waktu yang lebih lama daripada ketika ia masih
berusia muda.
c) Hukum Perkembangan
Hukum dalam pembahasan ini berarti kaidah tau patokan
mengenai terjadinya peristiwa tertentu.Secara spesifik,hukum
perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan
generalisasi,mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa
perkembangan dalam diri manusia.
 Hukum Konvergensi
Perkembangan manusia pada dasarnya tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh
lingkungan pendidikan. Hal Ini berarti masa depan kehidupan
manusia, tak terkecuali para siswa, bergantung pada potensi
pembawaan yang mereka warisi dari orangtua pada proses
pematangan, dan pada proses pendidikan yang mereka alami.
Seberapa jauh perbedaan pengaruh antara pembawaan dengan
lingkungan, bergantung pada besar kecilnya efek lingkungan yang
dialami siswa.
Apabila pengaruh lingkungan sama besar dan kuatnya
dengan pembawaan siswa, maka hasil pendidikan yang didapat
siswa itu pun akan seimbang dan baik, dalam arti tidak ada satu
faktor pun yang dikorbankan secara sia-sia. Seterusnya, apabila
pengaruh lingkungan lebih besar dan lebih kuat daripada
pembawaan, hasil pendidikan siswa hanya akan sesuai dengan
kehendak lingkungan, dan pembawaan (watak dan bakat) siswa
tersebut akan terkorbankan. Sebaliknya, jika pembawaan siswa
lebih besar dan lebih kuat pengaruhnya daripada lingkungan, hasil
pendidikan siswa tersebut hanya sesuai dengan bakat dan
kemampuannya tanpa bisa berkembang lebih jauh, karena
ketidakmampuan lingkungan. Oleh karena itu, terlalu kecilnya
pengaruh lingkungan pendidikan, misalnya mutu guru dan fasilitas
yang rendah akan merugikan para siswa yang membawa potensi
dan bakat yang baik.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 13


 Hukum Perkembangan dan Pengembangan Diri
Para siswa, seperti juga manusia dan organisme lainnya,
memiliki dorongan dan hasrat mempertahankan diri dari hal-hal
yang negatif seperti rasa sakit, rasa tidak aman, kematian, dan juga
kepunahan d seterusnya. Untuk itulah mereka perlu sandang,
pangan, papan, dan pendidikan.
Pada anak balita, wujud pertahanan diri itu dapat berupa
tangis ketika lapar, atau teriakan yang disertai pelemparan batu
ketika mendapat gangguan hewan atau orang di sekelilingnya. Dari
usaha mempertahankan diri ini, berlanjut menjadi usaha untuk
mengembangkan diri. Naluri pengembangan diri pada anak, antara
lain dimanifestasikan dalam bentuk bermain untuk mengetahui
segala sesuatu yang ada di sekitarnya Selanjutnya, pada anak-anak
biasanya tampak keingintahuannya terhadap sesuatu itu berkali-
kali. Alhasil, manusia berkembang karena adanya insting atau
naluri pembawaan sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan
dan mengembangkan diri di muka bumi ini.
 Hukum Masa Peka
Peka artinya mudah terangsang atau mudah menerima
stimulus. Masa peka adalah masa yang tepat yang terdapat pada
diri anak untuk mengembangkan fungsi-fungsi tertentu, seperti
fungsi mulut untuk berbicara dan membaca, fungsi tangan untuk
menulis, dan sebagainya.Masa “mudah dirangsang” ini sangat
menentukan cepat dan lambatnya seseorang dalam menerima
pelajaran. Artinya, jika seorang belum sampai pada masa pekanya
untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi pelajaran
tersebut akan sangat sulit diserap dan diolah oleh sistem
memorinya.
 Hukum Keperluan Belajar
Antara perkembangan dan belajar terdapat hubungan
sangat erat, sehingga hampir semua proses perkembangan
memerlukan belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
setiap orang biasanya berkembang karena belajar.
Keperluan belajar bagi proses perkembangan, terutama
perkembangan fungsi-fungsi psikis tak dapat kita ingkari,
meskipun kebanyakan ahli tidak menyebutnya secara eksplisit.
Bahkan, kemampuan berjalan yang secara lahiriah dapat
diperkirakan akan muncul dengan sendirinya ternyata masih juga
memerlukan belajar, meskipun sekadar memfungsikan organ kaki
yang sebenarnya berpotensi untuk bisa berjalan sendiri.
Perkembangan ranah cipta, seperti berpikir dan
memecahkan masalah dan perkembangan ranah rasa seperti
meyakini kebenaran ajaran agama dan bertenggang rasa terhadap

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 14


orang lain, tentu tidak timbul atau ada sendiri dalam diri seorang
tanpa belajar terlebih dahulu. Alhasil, kegiatan belajar dalam
segala bentuk dan manifestasinya sangat diperlukan untuk
mendukung proses perkembangannya yang utuh dan menyeluruh.
 Hukum Kesatuan Anggota Badan
Proses perkembangan fungsi-fungsi organ jasmaniah tidak
terjadi tanpa diiringi proses perkembangan fungsi-fungsi
rohaniah. Dengan demikian, suatu tahapan perkembangan tidak
terlepas dari tahapan perkembangan lainnya. Jadi, perkembangan
pancaindra, misalnya, tidak terlepas dari perkembangan
kemampuan mendengar, melihat, berbicara, dan merasa.
Selanjutnya kemampuan-kemampuan ini juga tidak terlepas dari
perkembangan berpikir, bersikap, dan berperasaan.
Perkembangan kognitif dan afektif juga diiringi dengan
perkembangan ranah psikomotor, yaitu berbagai keterampilan
yang selaras dengan pengetahuan dan perasaan yang telah ia
miliki. Cara dan intensitas pemanfaatan keterampilan psikomotor
itu pun disesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana yang
ditunjukkan oleh persepsi akalnya diapresiasi ranah rasanya.

Alhasil, tahapan-tahapan perkembangan ya terjadi dalam


suatu ranah akan berpengaruh terhadap tahapan-tahap
perkembangan dalam ranah lainnya. Inilah yang dimaksud dengan
hukum kesatuan anggota badan dalam arti yang luas.

 Hukum Tempo Perkembangan


Lambat atau cepatnya proses perkembangan seseorang
tidak sama dengan orang lain. Dengan kata lain, setiap orang
memiliki tempo perkembangan masing-masing. Tempo-tempo
perkembangan manusia pada umumnya terbagi dalam kategori:
cepat, sedang, dan lambat. Tempo perkembangan yang terlalu
cepat atau terlalu lambat biasanya menunjukkan kelainan yang
relatif sangat jarang terjadi.
Pada dasarnya tempo cepat, sedang, dan lambat tidak
menunjukkan kualitas proses perkembangan seorang yang
normal. secara prinsip setiap anak akan mencapai tingkat
perkembangan yang sama, hanya waktu pencapaiannya saja yang
berbeda.
 Hukum Irama Perkembangan
Di samping ada tempo, di dalam perkembangan juga
dikenal adanya irama atau naik-turunnya proses perkembangan.
Artinya, perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang naik
terkadang turun. Pada suatu saat seorang mengalami

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 15


perkembangan yang tenang, sedangkan pada saat lain ia
mengalami perkembangan yang menggoncangkan.
Menurut pengamatan para ahli psikologi, setiap anak
biasanya mengalami dua masa pancaroba atau krisis yang lazim
disebut “trotz”. Masa trotz ini terjadi dalam dua periode:
1. 1, Trotz periode ke-1 atau krisis pertama terjadi pada usia 2
sampai 3 tahun dengan ciri utama anak menjadi egois,
selalu bersikap dan bertingkah laku mendahulukan
kepentingan diri sendiri.
2. Trotz periode ke-2 atau krisis kedua terjadi pada umur
antara 14 sampai 17 tahun, dengan ciri utama sering
membantah orangtuanya sendiri dalam mencapai identitas
peribadi.

Khusus mengenai trotz ke-2 perlu digarisbawahi, bahwa


batas umur antara 14-17 tahun bukan “harga mati”. Artinya
rentang usia remaja yang mengalami krisis kedua ini di sebuah
negara mungkin berbeda dengan remaja di negara lainnya, boleh
jadi lebih cepat atau lebih lambat.

Di negara kita sendiri perbedaan rentang usia trozt ke-2 itu,


menurut Poerbakawatja dan Harahap (1981), tampak berbeda
antara remaja kawasan perkotaan dan remaja kawasan pedesaan
khususnya di desa-desa yang belum tersentuh budaya modern.
 Hukum Rekapitulasi
Hukum ini berasal dari teori rekapitulasi (recapitulation
theory) yang berisi doktrin yang menyatakan bahwa proses
perkembangan individu manusia adalah sebuah mikrokosmik
(dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan evolusi kehidupan
jenis makhluk hidup dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat
yang paling kompleks.
Rekapitulasi pada dasarnya berarti pengulangan atau
ringkasan kehidupan organisme tertentu seperti manusia yang
berlangsung secara evolusioner (sangat lambat) dalam waktu
berabad-abad. Dalam hal ini proses perkembangan psikis anak
dipandang sebagai ulangan karena adanya kesamaan dengan
perilaku kultural nenek moyangnya pada ratusan bahkan ribuan
abad yang lalu.
Hukum rekapitulasi perkembangan yang tampak pada anak
adala sebagai berikut:
a. Masa berburu dan menyamun, yakni pada umur sekitar 8
tahun ketika ia suka bermain kejar-kejaran, perang-perangan,
dan menangkap hewan-hewan kecil seperti kupu-kupu dan
capung.
Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 16
b. Masa menggembala, yakni pada umur sekitar 10 tahun ketika
ia gemar memelihara hewan piaraan seperti ayam, burung,
kucing, dan sebagainya.
c. Masa bercocok tanam, yakni pada umur sekitar 12 tahun
ketika ia suka mengurus tanaman di kebun atau menyiram
bunga-bunga dalam pot.
d. Masa berdagang, yakni pada umur 12 tahun ke atas ketika ia
suka bermain jual-jualan, kemudian meningkat menjadi
kesenangan tukar menukar foto, prangko, dan berkirim surat
serta menjalin persahabatan.
2.3 Jenis-jenis Perkembangan Psiko-Fisik Siswa
Proses perkembangan pada seseorang meliputi :
1. Perkembangan motorik,yakni proses perkembangan yang progresif dan
berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik
seseorang.Dalam psikologi,kata motor dapat diartikan sebagai istilah yang
menunjuk pada hal,kedaan dan kegiatan yang melibatkan otot-otot juga
gerakan-gerakannya,demikian juga kelenjar-kelenjar dan sekresinya.Secara
singkat,motor juga dapat dipahami sebagai segala keadaan yang
meningkatkan atau menghasilkan stimulasi/rangsangan terhadap kegiatan
organ-organ fisik.
Selain itu,faktor-faktor yang mendorong perkembangan keterampilan fisik
seseorang,yaitu :
 Pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf.Membuat
kecerdasan seseorang meningkat dan mendorong timbulnya pola-
pola dan tingkah laku baru. Semakin baik perkembangan
kemampuan sistem syaraf seorang anak akan semakin baik dan
beraneka ragam pula pola-pola tingkah laku yang dimilikinya.
 Pertumbuhan otot-otot.Peningkatan tegangan otot anak dapat
menimbulkan perubahandan peningkatan aneka ragam
kemampuan dan kekuatan jasmaninya. Perubahan ini tampak
sangat jelas pada anak yang sehat dari tahun ke tahun dengan
semakin banyaknya keterlibatan anak tersebut dalan permainan
yang bermacam-macam atau dalam membuat kerajinan tanga yang
semakin meningkat kualitas dan kuantitasnya dari masa ke masa.
Perlu dicatat bahwa dalam pengembangan keterampilan terutama
dalam bentuk karya nyata seperti membuat mainan sendiri,
melukis, dan seterusnya, peningkatan dan perluasan (intensifikasi
dan ekstensifikasi) pendayagunaan otot-otot anak tadi bergantung
pada kualitas pusat sistem syaraf dalam otaknya.
 Ketiga, perkembangan dan perubahan fungsi kelenjar-kelenjar
endokrin (enducrine glands). Kelenjar adalah alat tubuh yang
menghasilkan cairan Atau getah, seperti kelenjar keringat. Sedang
kelenjar endokrin secara unium merupakan kelenjar dalam tubuh

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 17


yang memproduksi hormon yang disalurkan ke seluruh bagian
dalam tubuh melalui aliran darah. . Perubahan fungsi kelenjar-
kelenjar endokrin akan mengakibatkan berubahnya pola sikap dan
tingkah laku seorang remaja terhadap lawan jenisnya.
 Keempat, perubahan struktur jasmani. Semakin meningkat usia
anak akan semakin meningkat pula ukuran tinggi dan bobot serta
proporsi (perbandingan bagian) tubuh pada umumnya. Perubahan
jasmani ini akan banyak berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan dan kecakapan motor skills anak. kemungkinan
perbedaan hasil belajar psikomotor seorang siswa dengan siswa-
siswa lainnya selalu ada, karena kapasitas ranah kognitif juga
banyak berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas
prestasi ranah karsa.
Pengaruh perubahan fisik seorang siswa juga tampak pada sikap
dan perilakunya terhadap orang lain, karena perubahan fisik itu
sendiri mengubah konsep diri (self-concept) siswa tersebut. Dalam
hal ini, dapat dikatakan bahwa perkembangan fisik siswa lebih
memiliki signifikansi daripada usia kronologisnya sendiri.

2. Perkembangan kognitif,yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses


perkembangan kemampuan/kecerdasan otak anak.
Perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 6 tahap,yaitu:
 Skema sensori motor,ialah sebuah atau serangkaian perilaku terbuka
yang tersusun secara sistematis untuk merespon lingkungan.
 Skema kognitif,adalah perilaku tertutup berupa tatanan langkah-
langkah kognitif yang berfungsi memahami hal yang tersirat atau
menyimpulkan lingkungan yang direspon.
 Ketetapan benda,yakni anggapan bahwa sebuah benda akan tetap ada
walaupun sudah ditinggalkan atau tidak dilihat lagi.
 Asimilasi,yakni proses aktif dalam menggunakan skema untuk
merespon lingkungan.
 Akomodasi,yakni penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan
lingkungan yang direspon.
 Ekuilibrium,yakni keseimbangan antara skema yang digunakan
dengan lingkungan yang direspon sebagai hasil ketetapan akomodasi.
3. Perkembangan sosial dan moral,yakni proses perkembangan mental yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak berkomunikasi
dengan orang lain,baik sebagai individu maupu sebagai kelompok.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 18


2.4 Arti penting Perkembangan Kognitif Bagi Proses Belajar Siswa

Tanpa ranah kognitif, sulit di bayangkan seorang siswa dapat berfikir.


Selanjutnya, tanpa kemampuan berfikir mustahil siswa tersebut dapat dapat
memahami dan meyakini faidah-faidah materi pelajaran yang disajikan kepadanya.
Tanpa berfikir juga sulit bagi siswa untuk mengangkat pesan-pesan moral yang
terkandung dalam materi pelajaranyang ia ikuti.Walaupun demikian, tidak berarti
fungsi afektif dan psikomotor seorang siswa tidak perlu. Kedua fungsi psikologis
siswa ini juga penting, tetapi seyogyanya cukup dipandang sebagai buah-buah
keberhasilan atau kegagalan perkembangan dan aktifitas fungsi kognitif.

Faedah Pengembangan Ranah Kognitif Siswa

 Mengembangkan Kecakapan Kognitif


Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu
dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni : strategi meyakini arti
penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral
yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut. Tanpa pengembangan dua
macam kecakapan kognitif ini, agaknya siswa sulit diharapkan mampu
mengembangkan ranah afektif dan psikomotornya sendiri.
Strategi adalah sebuah istilah populer dalam psikologi kognitif, yang berate
prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan alokasi
upaya-upaya yang bersifat kognitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan-pilihan
kognitif atau pilihan-pilihan kebiasaan belajar siswa. Pilihan kebiasaan belajar
ini secara global terdiri atas, menghafal atas prinsip-prinsip yang terkandung
dalam materi, mengaplikasikan prinsip materi.
 Mengembangkan Kecakapan Afektif
Keberhasilan perkembangan ranah kognitif tidak hanya membuahkan kecakapn
kognitif tetapi juga menghasilkan kecakapan ranah afektif.
 Mengembangkan Kecakapan Psikomotor
Keberhasilan pengembangan ranah kognitifjuga akan berdampak positif
terhadap pengembangan ranah psikomotor. Kecakapan psikomotor ialah segala
amal jasmaniah yang konkret dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupaun
kualitasnya,karena sifatnya yang terbuka.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 19


BAB III
PENUTUP

3.1KESIMPULAN
1. Perkembangan pada asasnya ialah tahapan perubahan psiko-fisik
manusia yang progresif sejak lahir hingga akhir hayat.
2. Proses perkembangan dihubungkan dengan tugas-tugasnya terdiri
atas fase :
 Bayi dan anak-anak
 Remaja
 Dewasa awal
 Setengah baya
 Usia tua.
3. Kaidah umum / hukum perkembangan,terdiri atas hukum :
 Konvrgensi
 Pertahanan dan pekerjaan diri
 Keperluan belajar
 Kesatuan anggota
 Tempo
 Irama
 Rekapitulasi
4. Perkembangan psiko-fisik terdiri atas :
 Perkembangan motor
 Perkembangan Kognitif
 Perkembangan sosial dan moral.
5. Aspek-aspek fisik yang berkembang ialah :
 Sistem saraf
 Otot-otot
 Fungsi kelenjar endorim
 Struktur jasmani
6. Arti penting perkembangan kognitif siswa adalah
 Mengembangkan kecakapan kognitif
 Mengembangkan kecakapan afektif
 Mengembangkan kecakapan psikomotor.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 20


DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin . 2010 . Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru .Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Rangkuman Psikologi Pendidikan (STIKes CHMK /Farmasi B /I) 21

Anda mungkin juga menyukai