Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ega Assyifa Ghefirananda

NIM : 061940411982

Kelas : 3EGB

MK : Praktikum Analisa Batubara

KLASIFIKASI BATUBARA

Secara umum batubara diklasifikasikan sebagai berikut :


1. Peat (gambut), sebagian para ahli mengatakan bahwa peat bukan batubara karena masih
mengandung selulosa bebas, tapi sebagian lagi menyatakan bahwa peat adalah batubara muda.
Carbon = 60% – 64% (dmmf), Oxygen = 30% (dmmf)
2. Lignite, Carbon = 64% – 75% (dmmf), Oxygen = 20% – 25% (dmmf)

3. Sub-bituminous, Carbon = 75% – 83% (dmmf), Oxygen = 10% – 20% (dmmf)

4. Bituminous, Carbon = 83% – 90% (dmmf), Oxygen = 5% – 15% (dmmf)

5. Semi-anthracdite, Carbon = 90% – 93% (dmmf), Oxygen = 2% – 4% (dmmf)

6. Anthracite, Carbon = > 93%

Di bawah ini adalah klasifikasi yang banyak dipergunakan orang :


1. ASTM Classification : Sistem klasifikasi ini mempergunakan volatile matter (dmmf), fixed
carbon (dmmf) dan calorific value (dmmf) sebagai patokan.
2. Ralston’s Classification : Ralston’s mempergunakan hasil analisa ultimate yang sudah
dinormalisasi (C + H + O = 100).
3. Seyler’s Classification : Sistem klasifikasi ini mempergunakan % carbon (dmmf) dan %
hydrogen (dmmf) sebagai dasar utama. Klasifikasi ini ditampilkan dalam bentuk beberapa
grafik kecil yang bertumpu pada grafik utama.
4. ECE Classification : Sistem ini mengelompokkan batubara dalam class, group dan sub-
group.
5. International Classification of Lignites : Mengelompokkan batubara yang mempunyai
heating value (moist,ash free) lebih kecil dari 5700 cal/g. Batubara dikelompokkan dalam coal
class dengan patokan total moisture dan coal group dengan patokan tar yield.

Klasifikasi batubara bertujuan untuk mengetahui mutu dari batubara tersebut. Ada 3 macam
klasifikasi batubara :
1. Menurut ASTM
2. Menurut National Coal Board
3. Menurut International

Ketiga klasifikasi ini didasarkan pada analisa proksimatnya atau berdasarkan rank batubara.
Klasifikasi lain ada yang berdasarkan tipe dari batubara yaitu berdasarkan macam dari tumbuhan
asalnya, dan ada yang ditentukan oleh mineral impuritisnya.
1. Klasifikasi ASTM
Untuk menentukan rank batubara tsb diperlukan data fixed carbon (dmmf), volatile matter
(dmmf) dan nilai kalor dlm btu/lb (mmmf ), moist, mmf.
Cara mengklasifikasi :
 Untuk batubara vm <31 %, maka klasifikasi didasarkan pada fc nya, maka dibagi 5 group
a. fc > 98 % = meta antrasit
b. fc : 92 – 98 % antrasit
c. fc : 86 – 92 % semi antarsit
d. fc : 78 – 86 % low volatile bituminous coal
e. fc : 69 – 78 % medium volatile bituminus coal
 Untuk batubara vm >31 %, maka klasifikasi didasarkan pada nilai kalor dengan basis
moist, mmf, klasifikasi terbagi menurut
a. 3 grup bituminus yg mempunyai moist nilai kalor 14.000 – 13.000 btu/lb yaitu
 high volatile a bituminus coal
 high volatile b bituminus coal
 high volatile c bituminus coal
b. 3 grup subbituminus coal yang mempunyai moist nilai kalor 13.000 – 8.300 btu/lb
 subbituminus a coal
 subbituminus b coal
 subbituminus c coal
c. 2 grup lignit coal dengan moist nilai kalor dibawah 8.300 btu/ lb
 lignit
 brown coal
2. Klasifikasi berdasarkan National Coal Board
Klasifikasi ini berdasarkan rank dari batubara dengan menggunakan parameter volatile matter
(dry mineral matter free) dan coking.
Klasifikasi ini membagi batubara menjadi 4 bagian
 vm < 9,1 % dmmf = antrasit
 vm : 9,1 – 19,5 % dmmf = low volatile steam coal
 vm : 19,5 – 32 % dmmf = medium volatile coal
 vm : > 32 % dmmf = high volatile coal

3. Klasifikasi berdasarkan International


Klasifikasi ini ini dari brown coal sampai ke lignit dibagi berdasarkan parameter total
moisture nya.

Nomor kelas Total moisture (%, ash free)


10 < 20
11 20 – 30
12 30 – 40
13 40 – 50
14 50 – 60
15 60 – 70

Anda mungkin juga menyukai