Ec
TEORI
PEMBANGUNAN
Perpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam terbitan
ISBN : 978-623-7376-40-8
K
umba Digdowiseiso, S.E., M.App.Ec lahir di Jakarta,
28 Mei 1985, Istri bernama Dewi Udhany, S.Sos., anak
bernama Kinza Edelmar Titoadigny (Kenny) dan
Zerina Elinor Titoadigny (Jenna). Saat ini merupakan Dosen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional. Pendidikan
Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, dan Pendidikan Sarjana Strata
Dua (S2) diperoleh dari University of Adelaide – Australia.
Aktif dalam menulis buku dan jurnal internasional bereputasi.
KATA PENGANTAR
LPU-UNAS
Harun Umar
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Pustaka........................................................................98
BAB I
KONSEP, RUANG LINGKUP, DAN
PARADIGMA TEORI PEMBANGUNAN
A. Latar Belakang
C. Konsep Pembangunan
D. Paradigma Pembangunan
1. Teori Evolusi
Lahir pada awal abad ke 19 yang dapat menghapuskan
tatanan lama dan membentuk acuan dasar baru dengan
menerapkan teknologi baru dan ilmu pengetahuan untuk
menciptakan tata cara baru dengan menghasilkan produksi
yang lebih efisien.
2. Teori Struktur Fungsionalisme
A. Definisi
a. Masyarakat Tradisional
Ilmu pengetahuan pada masyarakat ini masih belum banyak
dikuasai. Karena itu, masyarakat semacam ini masih
dikuasai oleh kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan di
luar kekuasaan manusia. Manusia dengan demkian tunduk
kepada alam, belum bisa menguasai alam. Akibatnya,
produksi masih sangat terbatas. Masyarakatini cenderung
bersifat statis, dalam arti kemajuan berjalan dengan sangat
lambat. Produksi dipakai untuk konsumsi. Tidak ada
investasi. Pola dan tingkat kehidupan generasi kedua pada
umumnya hampir sama dengan kehidupan generasi
sebelumnya. Masyarakat tradisional diartikan sebagai suatu
masyarakat yang strukturnya berkembang di sepanjang
fungsi produksi. Struktur social masyarakat ini berjenjang.
Kekuasaan politik atau pemerintahan berpusat di daerah.
d. Bergerak ke Kedewasaan
Setelah lepas landas,akan terjadi proses kemajuan yang terus
bergerak ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang
surut antara 10% sampai 20% dari pendapatan nasional
selalu diinvestasikan kembali, supaya bisa mengatasi
persoalan pertambahan penduduk.
A. Definisi
A. Definisi
2) Kategori teoritis
Teori dependensi menyatakan, bahwa situasi ketergantungan
yang terjadi di Dunia Ketiga lahir sebagai akibat desakan
faktor eksternal. Disinilah para penganut pola pikir neo-
Marxisme mengarahkan kritiknya. Mereka menuduh, bahwa
teori dependensi secara berlebihan menekankan pentingnya
pengaruh faktor eksternal, dengan hampir melupakan sama
sekali dinamika internal, seperti misalnya peranan kelas
sosial dan negara.
3) Implikasi kebijaksanaan
Sejak dari awal penjelasannya, teori dependensi telah secara
tegas dan detail menguraikan akibat buruk dari kolonialisme
dan pembagian kerja internasional. Teori ini berpendapat,
selama hubungan pertukaran yang tidak berimbang ini tetap
bertahan sebagai landasan hubungan internasional, maka
ketergantungan negara dunia ketiga tetap tak terselesaikan.
Oleh karena itu, teori dependensi mengajukan usulan yang
radikal untuk mengubah situasi ketimpangan ini, yakni
dengan revolusi sosialis.
BAB VII
TEORI PASCA KETERGANTUNGAN
B. Teori Liberal
C. Teori Artikulasi