Anda di halaman 1dari 35

5.

1 Kegiatan Promosi Kesehatan di Kawasan Puskesmas Desa Binjai


SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Hipertensi
Pokok Bahasan  : Hipertensi
Tempat        : Lingkungan I, Jl. M.Nawi Harahap
Hari/Tanggal    : 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai
130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi


Tekanan darah tinggi seringkali tidak diketahui penyebabnya. Tetapi, ada beberapa kondisi
yang dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya:
1. Kehamilan
2. Kecanduan alkohol
3. Penyalahgunaan NAPZA
4. Gangguan ginjal
5. Gangguan pernapasan saat tidur.
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:
1. Lanjut usia
2. Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
3. Memiliki kebiasaan merokok
4. Jarang berolahraga.

Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi


Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah hipertensi. Beberapa cara
yang dapat dilakukan adalah:
1. Konsumsi makanan yang sehat.
2. Menjaga berat badan ideal.
3. Rutin berolahraga.
4. Berhenti merokok.
Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah seumur
hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah pencegahan sedini mungkin,
terutama bila Anda memiliki faktor risiko hipertensi.

Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain di dalam tubuh.
Jika dibiarkan hipertensi bisa menimbulkan penyakit-penyakit serius, seperti:
1. Aterosklerosis
2. Kehilangan penglihatan
3. Terbentuk aneurisma
4. Gagal ginjal

 Kegiatan

No
Tahap Waktu UraianKegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 15 menit - Menjelaskan hipertensi Presentasi
- Melakukan Tanya. Jawab ke
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit peserta mengenai materi yang
Tanya jawab
disampaikan
- Mengucapkan terima kasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup
 Waktu dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019 di Jl. Pelajar
Timur gg. Kelapa Lingkungan 18

 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Hipertensi.
o Agar masyarakat dapat mengetahui cara mencegah terjadinya hipertensi dan tau
kapan harus berobat ke puskesmas serta tau kapan harus mengkonsumsi obat anti
hipertensi.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang hipertensi serta
cara mencegah terjadinya hipertensi dan tau kapan harus berobat ke puskesmas serta tau
kapan harus mengkonsumsi obat anti hipertensi.
 Dokumentasi

B. Diabetes Melitus Tipe 2


Pokok Bahasan  : Diabetes Mellitus Tipe 2
Tempat        : Lingkungan I, Jl. M.Nawi Harahap
Hari/Tanggal    : 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Diabetes Melitus
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar
gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di
dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai
komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula dalam darah
dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di
belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin
sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah
glukosa menjadi energi.

Jenis-jenis Diabetes

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan
peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.
Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun
ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor
genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini
disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin
yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).
Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang
dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan
hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

Gejala Diabetes

Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa
hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa
mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak
spesifik. Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

1. Sering merasa haus.


2. Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
3. Sering merasa sangat lapar.
4. Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
5. Berkurangnya massa otot.
6. Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak
akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
7. Lemas.
8. Pandangan kabur.
9. Luka yang sulit sembuh.
10. Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

Beberapa gejala juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:

1. Mulut kering.
2. Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
3. Gatal-gatal.
4. Disfungsi ereksi atau impotensi.
5. Mudah tersinggung.
6. Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah
makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
7. Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis
nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.

Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam
darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang
yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor Risiko Diabetes

Pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki
faktor-faktor risiko, seperti:

1. Kelebihan berat badan.


2. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
3. Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa
sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Kurang aktif
beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
4. Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
5. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
6. Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar
kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang rendah dan kadar trigliserida
yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.

Komplikasi Diabetes

Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah:

1. Penyakit jantung
2. Stroke
3. Gagal ginjal kronis
4. Neuropati diabetik
5. Gangguan penglihatan
6. Depresi
7. Demensia
8. Gangguan pendengaran
9. Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh
10. Kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur

Diabetes akibat kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan bayi. Contoh
komplikasi pada ibu hamil adalah preeklamsia. Sedangkan contoh komplikasi yang dapat
muncul pada bayi adalah:

1. Kelebihan berat badan saat lahir.


2. Kelahiran prematur.
3. Gula darah rendah (hipoglikemia).
4. Keguguran.
5. Penyakit kuning.
6. Meningkatnya risiko menderita diabetes tipe 2 pada saat bayi sudah menjadi dewasa.
Pencegahan Diabetes

Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui. Sedangkan, diabetes
tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah:

1. Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat.


2. Menjaga berat badan ideal.
3. Rutin berolahraga.
4. Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.

 Kegiatan

No
Tahap Waktu UraianKegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan  W

mengucapkan salam a

- Memperkenalkan diri k

1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi t

penyuluhan u

- Menyebutkan materi yang akan


diberikan
- Menjelaskan Diabetes Mellitus
2. Isi 15 menit Presentasi
Tipe 2
- Melakukan Tanya. Jawab ke
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit peserta mengenai materi yang
Tanya jawab
disampaikan
- Mengucapkan terima kasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup

dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019 di Jl. Pelajar
Timur gg. Kelapa Lingkungan 18

 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Diabetes Mellitus tipe
2.
o Agar masyarakat dapat mengetahui cara mencegah terjadinya diabetes mellitus
tipe 2 dan tau kapan harus berobat ke puskesmas serta tau kapan harus
mengkonsumsi obat diabetes mellitus tipe 2.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang diabetes mellitus
tipe 2 serta cara mencegah terjadinya hipertensi dan tau kapan harus berobat ke puskesmas
serta tau kapan harus mengkonsumsi obat diabetes mellitus tipe 2.
 Dokumentasi

C. Antenatal Care (ANC)


Pokok Bahasan  : Antenatal Care (ANC)
Tempat        : Posyandu Lingkungan IX, Wilayah Puskesmas Desa Binjai
Hari/Tanggal    : Sabtu, 23 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Antenatal Care (ANC)


Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau bidan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil.
 Tujuan dilakukan ANC adalah :
1. Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil 
2. Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan 
3. Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
 
Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif
dan berkualitas minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar
bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan. 
 
Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10 T yaitu:
 1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat 
2. Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90

3. Nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas(LILA)


4. Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau perkembangan janin  
5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
 Vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda beda
 TT1 : pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada saat kehamilan)
 TT2 : 4 minggu setelah TT1
 TT3 : 6 bulan setelah TT2
 TT4 : 1 tahun setelah TT3
 TT5 : 1 tahun setelah TT4
6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
7. Pemberian Tablet zat besi
8. Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV) 
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling) , termasuk perencanaan persalinan

Penjelasan TORCH
 Beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan selama kehamilan antara lain
pemeriksaan TORCHyaitu singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes
simpleks virus. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui apakah ibu hamil tersebut tidak
pernah terinfeksi, pernah terinfeksi ataupun sedang terinfeksi dengan penyakit tersebut.
Infeksi dari kuman-kuman tersebut bisa menjadi masalah serius selama kehamilan karena
mampu menembus ari-ari dan menyebabkan kelainan pada bayi. Pemeriksaan ini disarankan
pada ibu yang terutama memiliki hewan peliharaan dirumah dan memiliki riwayat keguguran
yang berulang. 
Adapun saran – saran yang dapat dilakukan dalam mencegah penyakit TORCH adalah:
 1. Makan makanan bergizi.
2. Melakukan pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan.
3. Melakukan vaksinasi guna mencegah penyakit TORCH.
4. Makan makanan yang matang.
5. Periksa kandungan secara teratur.
6. Jaga kebersihan tubuh.
7. Hindari kontak dengan penderita penyakit TORCH.
 
Selain itu, terdapat juga kelas ibu hamil yang merupakan sarana belajar ibu-ibu dengan
kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang.

Tujuan dari kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan
perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan
akte kelahiran.

 Kegiatan

No
Tahap Waktu UraianKegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 15 menit - Menjelaskan Antenatal care Presentasi
- Melakukan Tanya. Jawab ke
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit peserta mengenai materi yang
Tanya jawab
disampaikan
- Mengucapkan terima kasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup
 Waktu dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2019 di Posyandu
Lingkungan IX Wilayah Puskesmas Desa Binjai.

 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Antenatal care.
o Agar masyarakat dapat mengetahui pentingnya kunjungan antenatal care selama
masa kehamilan.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang Antenatal care
serta mengetahui pentingnya kunjungan antenatal care selama masa kehamilan.

 Dokumentasi

D. Penyuluhan Diare
Pokok Bahasan  : Diare
Tempat        : Posyandu Lingkungan XV, Jl. Raya Menteng
Hari/Tanggal    : Kamis, 21 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Diare
Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih
cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara untuk bayi dan
anak-anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-
rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam

Tanda dan Gejala


Gejala diare bervariasi, umumnya meliputi perut kembung atau kram, tinja encer, rasa
mulas, atau terkadang mual dan muntah.  Penderita dapat mengalami satu atau beberapa
gejala sekaligus, tergantung dari penyebab diare.
Gejala lainnya yang mungkin juga dapat terjadi adalah:
 Penurunan berat badan.
 Tinja berlendir, berdarah, atau mengandung makanan yang belum tercerna.
 Demam.
 Sakit kepala.
Sedangkan tanda-tanda yang menunjukkan penderita diare mengalami dehidrasi adalah:
 Pusing.
 Rasa haus berlebihan.
 Urine menjadi sedikit atau berwarna gelap.
 Mulut dan kulit kering.
 Lemas.
Pada bayi atau anak-anak, dehidrasi juga bisa dikenali dari gejala:
 Mata, perut, dan pipi yang terlihat cekung.
 Air mata berkurang saat menangis.
 Tidak ada urine pada popok selama 3 jam atau lebih.
 Rewel.

Cara Penularan
Cara penularan diare melalui cara faecal-oralyaitu melalui makanan atau minuman
yang tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau tidak langsung melalui lalat
( melalui 5F = faeces, flies, food, fluid, finger)
Faktor risiko terjadinya diare adalah:
1. Faktor perilaku
2. Faktor lingkungan
Faktor perilaku antara lain:
a. Tidak memberikan Air Susu Ibu/ASI (ASI eksklusif), memberikan Makanan
Pendamping/MP ASI terlalu dini akan mempercepat bayi kontak terhadap kuman
b. Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit diare karena
sangat sulit untuk membersihkan botol susu
c. Tidak menerapkan Kebiasaaan Cuci Tangan pakai sabun sebelum memberi
ASI/makan, setelah Buang Air Besar (BAB), dan setelah membersihkan BAB anak
d. Penyimpanan makanan yang tidak higienis
Faktor lingkungan antara lain:
b. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan Mandi Cuci
Kakus (MCK)
c. Kebersihan lingkungan dan pribadiyang buruk Disamping faktor risiko tersebut diatas
ada beberapa faktor dari penderita yang dapat meningkatkan kecenderungan untuk
diare antara lain: kurang gizi/ malnutrisi terutama anak gizi buruk, penyakit
imunodefisiensi/imunosupresi dan penderita campak

Cara Pencegahan
Pencegahan diare menurut Pedoman Tatalaksana Diare Depkes RI (2006) adalah
sebagai berikut:
 Memberikan ASI
 Memberikan makanan pendamping ASI
 Menggunakan air bersih yang cukup
 Menuci tangan
 Menggunakan jamban
 Membuang tinja bayi yang benar
 Imunisasi campak

Pengobatan
Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare pada balita adalah LINTAS
DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare), yang didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia
dengan rekomendasi WHO. Rehidrasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare tetapi
memperbaiki kondisi usus serta mempercepat penyembuhan/menghentikan diare dan
mencegah anak kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare.
Adapun program LINTAS DIARE yaitu:
1. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan
4. Antibiotik Selektif
5. Nasihat kepada orang tua/pengasuh

 Kegiatan

No
Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan  W

mengucapkan salam a

- Memperkenalkan diri k

1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi t

penyuluhan u

- Menyebutkan materi yang akan


diberikan
- Menjelaskan bahaya dan
2. Isi 15 menit Presentasi
pencegahan dari Diare
- Melakukan Tanya. Jawab
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit kepeserta mengenai materi
Tanya jawab
yang disampaikan
- Mengucapkan terimakasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup

dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2019 di Posyandu
lingkungan XV wilayah Puskesmas Desa Binjai.
 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Diare.
o Agar masyarakat dapat menerapkan cara pencegahan dari pada diare.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang diare dan dapat
mencegah dari terjadinya dehidrasi.
 Dokumentasi

E. Pentingnya Pemberian Vitamin A


Pokok Bahasan  : Pentingnya Pemberian Vitamin A
Tempat        : TK Genesis, Wilayah Puskesmas Desa Binjai
Hari/Tanggal    : Kamis, 21 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Pentingnya Pemberian Vitamin A


Apa itu vitamin A?
Vitamin A adalah salah satu jenis vitamin yang larut lemak. Nama biokimia dari
vitamin A adalah retinal, retinol, atau karotenoid. Bentuk vitamin A yang terdapat di dalam
makanan ada dua, yaitu preformed vitamin A dan provitamin A.
Provitamin A yang paling sering ditemui pada makanan sehari-hari adalah beta-karoten.
Beta-karoten harus diubah terlebih dahulu menjadi vitamin A sehingga dapat memiliki
manfaat bagi tubuh. Kebanyakan vitamin A disimpan di hati.

Sumber vitamin A
Sumber vitamin A terdapat di dalam beberapa jenis makanan tertentu. Adapun
makanan yang menjadi sumber vitamin A bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan
bentuknya. Sudah disinggung sebelumnya tentang bentuk vitamin A, yaitu preformed vitamin
A dan provitamin A.
Makanan yang mengandung preformed vitamin A merupakan sumber vitamin A
hewani yang banyak dikandung di dalam daging, ikan, susu, dan semua produk turunannya.
Provitamin A adalah sumber vitamin A nabati yang terdapat pada sayuran. Umumnya,
sayuran tersebut berwarna jingga, hijau, dan kuning seperti wortel dan bayam.
Berapa kebutuhan vitamin A per hari?
Kebutuhan vitamin A harian sebaiknya dipenuhi agar tubuh bisa menjalankan
fungsinya dengan baik. Angka kecukupan vitamin A berbeda sesuai dengan usia, jenis
kelamin, dan kondisi fisiologis seperti kehamilan.
Bayi membutuhkan vitamin A sebesar 375-400 mcg dalam sehari. Pada anak usia 1-3
tahun memerlukan vitamin A sebanyak 400 mcg, anak usia 4-6 membutuhkan 450 mcg
vitamin A, dan anak usia 7-9 memerlukan kecukupan 500 mcg vitamin A dalam sehari.
Pada lelaki, kebutuhan vitamin A sejak usia 10 tahun hingga lansia tetap yaitu sebanyak
600 mcg A. Pada perempuan kebutuhan vitamin A meningkat menjadi 600 mcg sejak
menginjak usia 10 tahun, tetapi mengalami penurunan setelah memasuki usia 19 tahun
hingga lansia menjadi 500 mcg.
Kebutuhan vitamin A pada perempuan bisa mengalami peningkatan jika ia sedang
dalam kondisi hamil atau menyusui. Peningkatan kebutuhan pada saat hamil trimester 1 dan 2
mencapai 300 mcg, sedangkan sejak trimester 3 dan selama menyusui membutuhkan
penambahan sebesar 350 mcg vitamin A.

Manfaat vitamin A bagi tubuh manusia


1. Menjaga kesehatan mata
Sudah menjadi rahasia umum jika ingin memiliki mata yang sehat maka penuhilah
kebutuhan vitamin A dengan memperbanyak makanan sumber vitamin A seperti wortel.
Mungkin Anda masih bingung tentang manfaat vitamin A yang dapat menjaga kesehatan
mata.
Manfaat vitamin A dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan mata karena vitamin A
merupakan salah satu penyusun pigmen mata. Hal inilah yang membuat vitamin A menjadi
penting bagi penglihatan.
2. Membantu pertumbuhan dan perkembangan sel
Manfaat vitamin A juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh
khususnya sel-sel organ. Kandungan vitamin A di dalam tubuh akan membantu pertumbuhan
dan diferensiasi sel-sel sehingga terjadi perbedaan pada sel yang satu dengan sel yang lain.
Selain itu, vitamin A juga memegang peranan penting bagi kesehatan jantung, hati, paru-
paru, dan organ lainnya. Hal ini dikarenakan manfaat vitamin A yang baik untuk
perkembangan sel-sel organ tersebut.
3. Mendukung proses reproduksi
Apakah Anda memiliki rencana untuk hamil atau memang sedang melakukan program
hamil? Jika ya maka sangat penting bagi Anda untuk tetap mencukupi kebutuhan vitamin A
harian. Pasalnya, manfaat vitamin A bisa mendukung proses reproduksi.
Bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak maka konsumsilah beberapa jenis makanan
yang mengandung vitamin A seperti wortel, bayam, susu, mentega, margarin, daging sapi,
ikan, dan lainnya.
4. Memegang peranan terhadap hormon
Vitamin A juga memiliki manfaat yang penting terhadap hormon di dalam tubuh.
Manfaat vitamin A adalah memproduksi hormon adrenalin. Selain itu, vitamin A juga
bermanfaat untuk menunjang kegiatan hormon kelenjar gondok atau tiroid.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tidak hanya vitamin C yang memiliki kandungan antioksidan, vitamin A juga
mengandung antioksidan. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa antioksidan memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Salah satu manfaat antioksidan adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, jika
Anda ingin memiliki sistem kekebalan tubuh atau imunitas yang baik maka kombinasikan
asupan vitamin C dan vitamin A.
6. Mencegah penuaan dini
Di samping untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kandungan antioksidan yang
hadir di dalam vitamin A juga memiliki manfaat berguna bagi kecantikan. Manfaat vitamin A
melalui zat antioksidannya mampu mencegah penuaan dini.
Vitamin A yang ada di dalam tubuh akan membantu melakukan regenerasi sel-sel kulit
agar sel-sel kulit yang telah mati bisa segara terlepas dan terbuang untuk diganti dengan sel-
sel kulit baru yang lebih indah dan segar.
Beberapa tanda-tanda penuaan dini seperti noda hitam, bintik-bintik usia, keriput halus,
dan kekusaman bisa dilawan dan dipudarkan. Penampilan Anda pun bisa terlihat sesuai
dengan usia Anda dan bahkan lebih muda jika memiliki asupan vitamin A yang cukup.
7. Merawat kesehatan kulit
Vitamin A tidak hanya baik untuk mata tetapi juga baik untuk kesehatan kulit. Manfaat
vitamin A yang bisa membantu meregenerasi sel-sel kulit akan membuat kulit menjadi tetap
sehat dan berseri.
Apa yang terjadi bila kekurangan vitamin A?
Tubuh yang tidak mendapatkan asupan vitamin A yang cukup bisa menimbulkan
beberapa masalah kesehatan. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah
penglihatan seperti rabun senja atau katarak.
Selain itu, imunitas Anda akan menurun sehingga mudah sakit. Beberapa organ seperti
hati, jantung, dan lainnya bisa terganggu. Pertumbuhan dan perkembangan pun juga
mengalami hambatan bila terjadi defisiensi vitamin A.

 Kegiatan

No
Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan  W

mengucapkan salam a

- Memperkenalkan diri k

1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi t

penyuluhan u

- Menyebutkan materi yang akan


diberikan
- Menjelaskan pentingnya
2. Isi 15 menit Presentasi
pemberian Vitamin A
- Melakukan Tanya. Jawab
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit kepeserta mengenai materi
Tanya jawab
yang disampaikan
- Mengucapkan terimakasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup

dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2019 di TK Genesis
wilayah Puskesmas Desa Binjai.
 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Pentingnya Pemberian
Vitamin A.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang Pentingnya
Pemberian Vitamin A dan dapat mencegah terjadinya rabun senja.
 Dokumentasi

F. Cuci Tangan Menurut WHO


Pokok Bahasan  : Cuci Tangan Menurut WHO
Tempat        : SD GKPS, Wilayah Puskesmas Desa Binjai
Hari/Tanggal    : Rabu, 27 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Cuci Tangan Menurut WHO


Kebanyakan orang masih menyepelekan pentingnya mencuci tangan bagi kesehatan. Padahal,
berbagai benda yang kita sentuh seperti ponsel, keyboardkomputer, atau meja makan di
restoran memiliki banyak sekali kuman dan bakteri penyebab penyakit. Dengan rajin mencuci
tangan memakai sabun, khususnya sebelum makan, maka kita bisa mencegah masuknya
kuman dan bakteri tersebut ke dalam tubuh demi mencegah datangnya penyakit.

Sayangnya, cara mencuci tangan yang selama ini kita lakukan ternyata masih salah lho. Tak
hanya membilas dengan air saja, banyak orang yang hanya menggosok tangannya dengan
sabun dalam waktu yang singkat atau tidak benar-benar membersihkan tangan hingga sela-
sela jari dan kuku. Cara mencuci tangan ini tidak akan benar-benar membunuh kuman
sehingga kita tentu masih rentan terkena penyakit. Berikut adalah cara mencuci tangan yang
benar menurut Badan Kesehatan Dunia WHO.

 Gunakan sabun anti bakteri untuk mencuci tangan, bukannya sabun cuci yang
terlalu keras bagi kulit.
 Gosok kedua pungggung tangan hingga bersih.
 Buka telapak tangan dan gosoklah jari satu per satu termasuk sela-selanya.
 Balik telapak tangan dan bersihkan sela-sela punggung jari satu per satu.
 Gosok ibu jari dengan gerakan melingkar searah beberapa kali.
 Gosok ujung jari telapak tangan pada kedua tangan.
 Gosok pergelangan tangan dengan gerakan memutar.
 Bilas dengan air bersih yang mengalir, bukannya merendam tangan di wadah
berisi air.

Lakukan cara mencuci tangan ini setiap kali akan makan, setelah keluar dari kamar mandi
atau toilet, atau setelah menyentuh benda-benda yang sepertinya kotor. Dengan
melakukannya, maka kita akan tetap sehat dan tidak akan mudah terkena penyakit.

 Kegiatan

No
Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan  W

mengucapkan salam a

- Memperkenalkan diri k

1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi t

penyuluhan u

- Menyebutkan materi yang akan


diberikan
- Menjelaskan Cara Mencuci
2. Isi 15 menit Tangan dengan Baik menurut Presentasi
WHO
- Melakukan Tanya. Jawab
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit kepeserta mengenai materi
Tanya jawab
yang disampaikan
- Mengucapkan terimakasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup

dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2019 di SD GKPS,
Wilayah Puskesmas Desa Binjai.
 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Pentingnya Mencuci
Tangan setelah beraktivitas dan sebelum makan.
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang cara mencuci tangan
yang baik menurut World Health Organization (WHO).
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang Pentingnya
Mencuci Tangan setelah beraktivitas dan sebelum makan, serta cara melakukan cuci tangan
yang baik menurut WHO.
 Dokumentasi

G. Tuberkulosis
Pokok Bahasan  : Tuberculosis Paru (TB Paru)
Tempat        : Puskesmas Desa Binjai
Hari/Tanggal    : Rabu, 27 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Tuberculosis Paru
Tuberculosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosa, dengan bagian tubuh yang tersering dijangkiti adalah
paru-paru.

Tanda dan Gejala


- Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
- Batuk darah atau ditemukan darah pada dahak
- Rasa sakit di dada atau sesak nafas
- Nafsu makan menurun, badan lemas
- Berat badan menurun
- Demam lebih dari 1 bulan
- Berkeringat di malam hari biarpun tidak melakukan kegiatan
Cara Penularan
Penularan penyakit TB Paru adalah melalui percikan dahak atau droplet yang berasal
dari penderita TB saat batuk dan bersin. Apabila penderita batuk atau bersin tanpa menutup
mulut, maka kuman Mycobacterium tuberculosa akan tersebar di udara, dan udara itu dapat
dihirup oleh orang yang berada disekitar si penderita tadi.
Cara Pencegahan
- Menutup mulut atau hidung saat batuk dan bersin menggunakan sapu tangan atau tissue.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Membuka jendela pada pagi hari agar rumah dapat udara bersih dan cahaya matahari
yang mencukupi.
- Diberikan imunisasi BCG.
Pengobatan
Adanya obat anti TB (OAT) yang didapatkan di pelayanan kesehatan secara gratis dan
harus diminum secara teratur, tidak boleh putus selama 6-8 bulan dengan dosis yang telah
disesuaikan oleh petugas kesehatan yang akan mengawasi pengambilannya.
Jika pengobatan yang dilakukan tidak tuntas, penyakit ini dapat menjadi lebih berat
sehingga dapat menyebabkan kematian. Hal ini dikarenakan kuman TB tadi menjadi kebal
akan pengobatan sebelumnya sehingga memerlukan pengobatan yang lebih ampuh dan mahal
harganya.
 Kegiatan
No
Tahap Waktu UraianKegiatan Metode 
.
- Membuka kegiatan dengan 
mengucapkan salam 
- Memperkenalkan diri 
1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi 
penyuluhan 
- Menyebutkan materi yang akan 
diberikan

- Menjelaskan bahaya dan

2. Isi 15 menit pencegahan dari Tuberculosis Presentasi
(TBC) 
- Melakukan Tanya. 
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit jawabkepeserta mengenai 
Tanya jawab
materi yang disampaikan 
- Mengucapkan terimakasih atas

4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi

- Mengucapkan salam penutup

Waktu dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2019 di Puskesmas
Desa Binjai.
 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit TB Paru.
o Agar masyarakat dapat menerapkan cara pencegahan daripada tertularnya
penyakit TB Paru.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang penyakit TB
Paru dan dapat mencegah dari terjadinya penularan penyakit ini.
 Dokumentasi
H. Bahaya Merokok
Pokok Bahasan  : Bahaya Merokok
Tempat        : SD Islam Darul Mustafa
Hari/Tanggal    : Jumat, 29 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Bahaya Merokok
Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan
kehamilan dan janin Peringatan akan bahaya merokok semacam itu sudah sering terlihat dan
terdengar baik di media cetak maupun media elektronik bahkan di setiap bungkus rokok,
akan tetapi peringatan semacam itu tidak menyurutkan niat para perokok untuk tetap
menghisap candu yang berisi ratusan bahan kimia mematikan itu. Data statistik menunjukan
34,7 persen penduduk Indonesia adalah perokok aktif artinya 1 dari 3 penduduk Indonesia
merokok.
Merokok pertama kali di kenal oleh bangsawan Eropa yang datang ke benua Amerika
pada abad ke 16, saat itu merokok dilakukan oleh suku Indian dalam rangka ritual
penyembahan terhadap roh-roh leluhur mereka, selanjutnya kebiasaan merokok ini di tiru dan
kemudian meyebar ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia.

Bahaya merokok bagi kesehatan keluarga


Sepertinya kita semua sepakat bahwa kebiasaan merokok ini selain berbahaya terhadap
si perokok juga bagi orang-orang di sekitarnya, penlitian yang dilakukan Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyebutkan bahwa 25 persen asap rokok dihisap
oleh si perokok sedangkan sisanya 75 persen meyebar di udara bebas dan berpotensi terhisap
oleh orang lain yang tidak merokok atau yang lebih dikenal dengan sebutan perokok pasif,
penelitian lain menyebutkan bahwa perokok pasif tiga kali lebih berbahaya ketimbang
perokok aktif, hal ini terjadi karena asap rokok yang terhisap oleh perokok pasif lebih banyak
bersumber dari ujung batang rokok yang terbakar tanpa melalui filter di ujung yang lainnya.
Tidak sadarkah kita bahwa melakukan aktifitas merokok didalam rumah akan membuat
keluarga kita menderita karena pengap menghisap asap rokok dan berpotensi menimbulkan
berbagai macam penyakit berat dari mulai kangker paru-paru, gangguan pernafasan akut,
jantung, stroke, melemahnya fungsi otak pada anak, sulit konsentrasi bahkan bisa
menimbulkan gejala kematian mendadak pada bayi yang lebih dikenal dengan sebutan
sudden infant death syndrome (SIDS) .

Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok


Perlu diketahui bahwa dalam sebatang rokok mengandung ribuan bahan kimia yang sepuluh
persen-nya adalah racun mematikan yang dapat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menimbulkan kematian.
Berikut ini beberapa zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
Nikotin 
Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap
rokok.
Tar 
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan
iritasi bahkan kanker.
Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam
tubuh.
Zat kimia mematikan
Zat yang jumlahnya ribuan ini berpotensi menimbulkan kanker baik pada paru-paru, kulit,
tenggorokan maupun bagian tubuh lainnya.

 Kegiatan
No
Tahap Waktu UraianKegiatan Metode
.
- Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Isi 15 menit - Menjelaskan bahaya Merokok Presentasi
- Melakukan Tanya.
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit jawabkepeserta mengenai
Tanya jawab
materi yang disampaikan
- Mengucapkan terimakasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup
 Waktu dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2019 di SD Islam
Darul Mustafa
 Tujuan
o Agar siswa dapat mengetahui dan memahami tentang bahaya merokok.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang bahaya
merokok.
 Dokumentasi

I. Kesehatan Reproduksi
Pokok Bahasan  : Kesehatan Reproduksi
Tempat        : SD Islam Darul Mustafa
Hari/Tanggal    : Jumat, 29 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Kesehatan Reproduksi
Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting, terutama pada remaja. Sebab,
masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik menjaga kebersihan,
yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12 hingga
24 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Artinya,
proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebenarnya sudah dimulai pada
masa ini. Secara sederhana, reproduksi berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan
“produksi” yang artinya membuat atau menghasilkan.
Reproduksi bisa diartikan sebagai proses kehidupan manusia dalam menghasilkan kembali
keturunan. Karena definisi yang terlalu umum tersebut, seringnya reproduksi hanya dianggap
sebatas masalah seksual atau hubungan intim. Alhasih, banyak orang tua yang merasa tidak
nyaman untuk membicarakan masalah tersebut pada remaja. Padahal, kesehatan reproduksi,
terutama pada remaja merupakan kondisi sehat yang meliputi sistem, fungsi, dan proses
reproduksi.

Kurangnya edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi nyatanya bisa memicu
terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu hal yang sering terjadi karena kurangnya
sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular, kehamilan di usia muda, hingga
aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa remaja.

Nyatanya peran orangtua merupakan satu hal yang penting dalam edukasi seksual pada
remaja. Apalagi saat ini masih belum banyak orang yang peduli terhadap risiko-risiko yang
bisa menyerang remaja “salah pergaulan” tersebut. Mulai dari ancaman HIV/AIDS, angka
kematian ibu yang meningkat karena melahirkan di usia muda, hingga kematian remaja
perempuan karena nekat mengambil tindakan aborsi.

Mengapa Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja Sangat Penting?

Pada dasarnya, remaja perlu memiliki pengetahuan seputar kesehatan reproduksi. Tak hanya
untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ tersebut, informasi yang benar terhadap
pembahasan ini juga bisa menghindari remaja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga
kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama
mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat
merugikan.

Pengetahuan seputar masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja. Sebab,
anak laki-laki juga harus mengetahui serta mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat.
Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi dampak merugikan pada remaja laki-
laki pula. Lantas pengetahuan dasar apa saja yang perlu diketahui remaja?

 Pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi. Usahakanlah untuk
menyampaikan informasi sesuai dengan usia dan kesiapan anak. Tapi sebaiknya
hindari penggunaan istila-istilah tertentu yang malah bisa mengaburkan makna dan
membuat anak tidak mengenal dengan pasti masalah reproduksi.
 Risiko penyakit. Aspek ini juga sebaiknya sudah mulai dikenalkan dan disampaikan
pada remaja yang sudah beranjak dewasa. Dengan mengetahui risiko yang mungkin
terjadi, remaja tentu akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksi.
 Kekerasan seksual dan cara meghindarinya. Remaja perlu dikenalkan dengan hak-hak
reproduksi yang ia miliki. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang kekerasana
seksual yang mungkin terjadi, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mencegahnya
terjadi.

Menjaga kesehatan reproduksi tentu lebih mudah jika kesehatan tubuh terjaga seluruhnya.
Agar lebih sehat, pastikan untuk menerapkan pola makan sehat, olahraga, serta konsumsi
vitamin tambahan.

 Kegiatan

No
Tahap Waktu UraianKegiatan Metode 
.
- Membuka kegiatan dengan 
mengucapkan salam 
- Memperkenalkan diri 
1. Pembukaan 5 menit - Menjelaskan tujuan Presentasi 
penyuluhan 
- Menyebutkan materi yang akan 
diberikan

- Menjelaskan kesehatan
2. Isi 15 menit Presentasi 
reproduksi
- Melakukan Tanya. 
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit jawabkepeserta mengenai 
Tanya jawab
materi yang disampaikan 
- Mengucapkan terimakasih atas

4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi

- Mengucapkan salam penutup

Waktu dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 Maret 2019 di SD Islam
Darul Mustafa.
 Tujuan
o Agar siswa dapat mengetahui dan memahami tentang kesehatan reproduksi.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang kesehatan
reproduksi.
 Dokumentasi

J. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Pokok Bahasan  : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tempat        : SD Islam Darul Mustafa
Hari/Tanggal    : Jumat, 29 Maret 2019
Waktu              : 1 x 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa FK UISU

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan suatu cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.
 PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
 Mencegah lebih baik daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar
pelaksanaan program PHBS.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan
pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas
dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. PHBS adalah sebuah
rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai
agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan
hidup bersih dan sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan
kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar, terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih
sehat.

Tujuan Gerakan PHBS


Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling
utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan
dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi
standar kesehatan.
Sedangkan manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah
dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS, masyarakat
mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

Manfaat PHBS Di Sekolah


PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa,guru dan masyarakat
lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat.
Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan
sekolah menjadi sehat.

Manfaat PHBS Di Rumah Tangga


Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan
mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain,
setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena
penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah tangga dan
manfaat phbs rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan
pola hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

Manfaat PHBS Di Tempat Kerja


PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu
dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam menciptakan
tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu
meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan
meningkatkan citra tempat kerja yang positif .

Manfaat PHBS di Masyarakat


Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan
yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas
kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga


Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan
perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di
tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah
tercapainya rumah tangga yang sehat.
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan
acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup bersih dan sehat pada
tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter,
bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih,
steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang
beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
2. Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi
bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup bersih dan sehat
pada tingkat rumah tangga.\
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan
dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu
dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan
imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus
giziburuk.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus
langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan
bebas dari kuman.
5. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit
pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
7. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup
makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
8. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang
melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi
perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah
dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.
 Kegiatan
No
Tahap Waktu Uraian Kegiatan Metode  W
.
- Membuka kegiatan dengan a

mengucapkan salam k

- Memperkenalkan diri t
1. Pembukaan 5 menit Presentasi
- Menjelaskan tujuan penyuluhan u

- Menyebutkan materi yang akan


diberikan
- Menjelaskan tujuan dan
2. Isi 15 menit manfaat PHBSdan 10 indikator Presentasi
PHBS di Rumah Tangga
- Melakukan Tanya.
Diskusi dan
3. Evaluasi 5 menit Jawabkepeserta mengenai
Tanya jawab
materi yang disampaikan
- Mengucapkan terimakasih atas
4. Penutup 5 menit peran serta masyarakat Presentasi
- Mengucapkan salam penutup

dan tempat
o Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2019 di SD Islam Darul
Mustafa

 Tujuan
o Agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
o Agar masyarakat dapat menerapkan cara bagaimana berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
 Hasil
o Setiap masyarakat yang hadir sangat antusias terhadap topik penyuluhan yang
diberikan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang di berikan responden.
 Saran
Diharapkan kepada para responden mengetahui dan memahami tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari agar tercapainya
individu ataupun keluarga yang bersih dan sehat.
 Dokumentasi
F. Laporan Kegiatan Senam Lansia Di Puskesmas Desa Binjai
Pokok Bahasan : Senam Lansia
Tempat : Di Puskesmas Desa Binjai
Hari/ Tanggal : 22 Maret 2019 dan 29 Maret 2019
Waktu : 1x 30 menit
Tujuan:
1. Tujuan Umum
Peningkatan fungsi organ tubuh serta meningkatkan imunitas dalam tubuh masyarakat
sekitar Puskesmas Desa Binjai.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan senam lansia dapat meningkatkan fungsi organ tubuh serta
meningkatkan imunitas dalam tubuh.
Sasaran:
Sasaran senam lansia adalah masyarakat lansia sekitar Puskesmas Desa Binjai.
Hasil:
Seluruh masyarakat lansia sangat antusias terhadap kegiatan senam lansia.
Dokumentasi:

Anda mungkin juga menyukai