Secara umum perusahaan (business) adalah organisasi dimana sumber daya (input) seperti
bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi
pelanggan. Perusahaan dapat berukuran apa saja dari warung kopi sampai ke Astra
Internasional, yang menjual triliyunan rupiah mobil dan truk setiap tahunnya.
Tujuan dari perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Keuntungan/laba (profit) adalah
selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan
dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya dalam menghasilkan barang atau
jasa tersebut.
Perusahaan sebagai suatu organisasi pencari laba memiliki keharusan untuk berhubungan
dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan tersebut. Hubungan tersebut harus
dilanjutkan dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak tersebut.
Untuk berkomunikasi dengan semua pihak itulah dibutuhkan suatu bahasa bisnis yang dapat
dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terkait. Dan bahasa bisnis tersebut disebut
akuntansi.
Pengertian Akuntansi
Secara umum
Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
Sebagai proses
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi keuangan dan
penginterpretasian hasil proses tersebut.
Akuntan Publik
Kadang disebut Akuntan Extern adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya.
Mereka bekerja secara bebas tanpa adanya tekanan-tekanan. Pada umumnya yang mereka
dirikan adalah kantor akuntan. Untuk dapat berpraktek sebagai akuntan publik atau mendirikan
kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari
Departemen Keuangan, seorang akuntan publik dapat memberikan Jasa, sebagai berikut :
a. Pemeriksaan (audit)
b. Perpajakan (tax services)
c. Konsultasi manajemen (management advisory services)
d. Akuntansi (accounting services)
Akuntan Perusahaan
Kadang disebut Akuntan Intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Tugas yang dikerjakan dapat berupa :
a. Penyusunan sistem akuntansi
b. Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak-pihak diluar perusahaan
c. Penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen
d. Penyusunan anggaran
e. Melakukan pemeriksaan intern
Akuntan Pemerintah
Akuntan pendidik
yaitu akuntan yang mengabdikan dirinya di dalam suatu institusi tertentu yang bertugas
mempersiapkan, membimbing dan melatih nara-didik untuk menjadi akuntan profesional.
Prinsip-prinsip akuntansi
1. Going Concern (Kontinuitas Usaha)
Konsep ini mengatakan bahwa suatu perusahaan akan beroperasi secara terus menerus
melakukan kegiatan, meskipun kenyataanya banyak perusahaan yang gagal setelah baru saja
didirikan, konsep ini memberikan alasan penggunaan beban historis sebagai dasar utama untuk
melakukan pengakuan akuntansi.
2. Busines Entity (Kesatuan Usaha)
Konsep ini mengatakan bahwa perusahaan merupakan suatu kesatuan yang berdiri terpisah
dari para pemilik. Konsep ini lebih sulit diterapkan dalam perusahaan perseorangan, tanggung
jawab dan kekayaan perusahaan adalah tanggung jawab dan kekayaan pribadi, tidak demikian
dengan perseroan terbatas, tanggung jawab dan kekayaan perusahaan secara hukum dengan
jelas ditetapkan terpisah dengan para pemilik.
3. Accounting Period ( Periode Akuntansi)
Suatu cara yang paling baik untuk mengukur hasil-hasil yang diperoleh perusahaan seperti
periode tahunan.
4. Measurement Unit (Kesatuan Pengukuran)
Hasil akhir dari akuntansi adalah laporan keuangan perusahaan yang nantinya disampaikan
kepada pihak yang berkepentingan. Objek atau sasarannya adalah transaksi atau kejadian-
kejadian keuangan yang dapat diukur dengan uang.
5. Historical Cost Measurement (Pengukuran berdasarkan Nilai Historis)
Akuntansi sebagaimana yang dipraktekan sekarang ini didasarkan atas prinsip nilai historis.
Penggunaan konsep ini akan menjadi suatu alat untuk menutup segala lubang kesalahan dan
juga memberikan keyakinan bahwa akuntansi telah dilakukan dengan benar.
6. Objective Evidences (Bukti yang Objektif)
Informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan harus didasarkan atas suatu fakta yang
dapat dibuktikan kebenarannya serta bersifat objektif.
7. Full Disclosure (Pengungkapan Sepenuhnya)