Anda di halaman 1dari 12

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI

MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI


MATERI : MENGANALISIS TRANSAKSI
DOSEN : RONA TMC SIMARANGKIR
TAHUN AKADEMIK : 2011/2012
SEMESTER : GANJIL
PERTEMUAN :2 (DUA)

PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2011

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 1 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
Pendahuluan
Menurut Swastha (1998 : 315) mengemukakan kegunaan akuntansi sebagai berikut :

1. Memberikan suatu kriteria tertulis tentang transaksi finansial perusahaan.


2. Memberikan laporan secara periodik untuk meringkas hasil operasi dan kondisi
keuanganperusahaan.
3. Memberikan laporan secara periodik untuk meringkas dan membantu pengawasan
biaya.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan jangka panjang, karena dapat membantu
penyusunan anggaran, aliran kas, dan perkiraan kapasitas produksi.
5. Memberikan data finansial untuk pengambilan keputusan baik secara riil maupun
proyeksi.
6. Dapat digunakan untuk pemeriksaan interen dengan memberikan data finansial yang
dapatdipercaya.
7. Memberikan data untuk menentukan pajak pendapatan, pajak kekayaan dan laporan
lain yang diperlukan.

KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN

Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu akuntansi manajemen sebagai
salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai
salah satu tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu system pengolahan
informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan bagi kepentingan
pemakai intern organisasi. Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan
tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai suatu ukuran, yang digunakan untuk
membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan.

Akuntansi Manajemen sebagai Suatu Tipe Akuntansi


Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan untuk memungkinkan pengambilan keputusan melakukan
pertimbangan berdasarkan informasi dalam pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem
pengolahan informasi keuangan, akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 2 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
keuangan dan akuntansi manajemen. Kedua tipe akuntansi ini mempunyai karakteristik yang
berlainan disebabkan oleh perbedaan pemakai informasi yang dihasilkan oleh kedua tipe
akuntansi tersebut. Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi
keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen puncak dan pihak luar
organisasi sedangkan akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah
informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen dalam melaksanaan
fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.

Pemakai Informasi Akuntansi


Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen sebagai suatu sistem
pengolahan informasi keuangan terletak pada:
1. Dasar pencatatan
2. Fokus informasi
3. Lingkup informasi
4. Sifat laporan yang dihasilkan
5. Keterlibatan dalam perilaku manusia
6. Disiplin sumber yang melandasi

Hal yang Sama di antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen


Meskipun terdapat berbagai perbedaan di antara akuntansi keuangan dengan akuntansi
manajemen, ada dua hal yang sama dalam kedua tipe akuntansi tersebut. Pertama, prinsip
akuntansi yang berterima umum dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga
merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen. Kedua, akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen menggunakan informasi operasi yang sama sebagai
bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya.

Perkembangan Peran Akuntansi Manajemen sebagai Suatu Tipe Akuntansi


Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam
perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Pencatat skor (score keeping)
Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer
yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan
rencana yang telah disusun.
2. Penarik perhatian manajemen (attention directing)

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 3 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi
penyimpangan pelaksanaan rencana yang memerlukan perhatian manajemen agar
manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya
penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai jika
akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.
3. Penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving)
Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi
manajemen maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan
keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan.

Akuntansi Manajemen sebagai Suatu Tipe Informasi


Akuntansi merupakan salah satu informasi kuantitatif dan akuntansi manajemen
merupakan salah satu tipe informasi akuntansi di antara dua tipe informasi yang lain, informasi
operasi dan informasi akuntansi keuangan. Umumnya informasi kuantitatif lebih berperan dalam
mengurangi ketidakpastian bila dibandingkan dengan informasi nonkuantitatif sehingga
umumnya dalam pengambilan keputusan bisnis, manajemen lebih bertumpu pada informasi
kuantitatif dibandingkan dengan informasi nonkuantitatif. Accounting is a business languange.
Sudah dikenal bahwa akuntansi merupakan suatu bahasa bisnis. Sebagai suatu bahasa,
akuntansi merupakan alat untuk berpikir manajer dalam bisnis dan untuk mengkomunikasikan
pikiran-pikiran bisnis manajer kepada bawahan dan atasannya, kepada manajer lain, dan
kepada pihak luar. Berpikir bisnis berarti berpikir secara ekonomis rasional.
Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Informasi operasi
2. Informasi akuntansi keuangan
3. Informasi akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal, yaitu objek
informasi, alternatif yang akan dipilih dan wewenang manajer.

Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
informasi akuntansi penuh, informasi akuntansi diferensial dan informasi akuntansi
pertanggungjawaban.

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 4 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
Informasi akuntansi penuh (full accounting information) dapat mencakup informasi masa
lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi
masa yang lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak
dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan untuk menghasilkan laba, mengetahui biaya
yang telah dikeluarkan untuk suatu kegiatan, fdan penentuan harga jual dalam cost-type
contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat
untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penetuan harga transfer, dan
penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.
Informasi akuntansi diferensial (differential accounting information) merupakan taksiran
perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan
dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur
pokok yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang
dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif
yang tersedia.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information)
merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi ini dapat dijadikan dasar
untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam
melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban menekankan hubungan antara informasi keuangan
dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya sehingga
informasi ini merupakan informasi yang sangat penting dalam proses pengendalian
manajemen.

Trend yang Mempengaruhi Akuntansi Manajemen


Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen diantaranya:
1. Kemajuan teknologi informasi
2. Implementasi Just-In Time (JIT) manufacturing
3. Meningkatnya tuntutan mutu
4. Meningkatnya diversifikasi, kompleksitas produk dan semakin pendeknya daur hidup
produk
5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 5 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
Dampak Perkembangan Teknologi Informasi terhadap Kebutuhan Manajemen akan
Informasi Akuntansi
Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap teknologi pembuatan
produk, sejak saat didesain dan dikembangkan, diproduksi sampai pada pendistribusian ke
konsumen. Selain itu, perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap sistem
pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Dampaknya antara
lain:
1. Informasi biaya produk yang lebih cermat
2. Informasi biaya overhead yang cermat
3. Informasi biaya daur hidup produk

Respon Akuntansi Manajemen terhadap Kebutuhan Manajemen akan Informasi


Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi di dalam perusahaan-
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan
berbagai perubahan yang sifatnya mendasar, diantaranya:
1. Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan
perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen
2. Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi computer untuk merekayasa informasi
biaya produk yang lebih cermat
3. Akuntansi manajemen berusahan mencerminkan konsumsi sumber daya alam setiap
aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system
4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen
menerapkan market-drivent strategy dalam memasuki pasar dunia
5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product-life-cycle cost untuk
memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis

PENGERTIAN JURNAL
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus didebit dan
dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan
sebelum dibukukan ke buku besar harus dicatat dahulu ke dalam jurnal. Oleh karena itu jurnal
sering disebut sebagai Buku Catatan Pertama ( Book of Original Entry).

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 6 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
BENTUK JURNAL
JURNAL
Halaman :

Tanggal Nama Rekening & Nomor Jumlah


Keterangan Rekening Debit Kredit

C. POSTING
Posting adalah memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku
besar. Nama rekening yang diposting ke buku besar harus sesuai dengan nama rekening yang
tertulis di dalam jurnal. Dalam perusahaan-perusahaan besar biasanya posting ke buku besar
dilakukan dengan menggunakan mesin pembukuan atau secara otomatis dilakukan dengan
komputer. Apabila posting dilakukan dengan tangan (cara manual), maka cara yang harus
ditempuh adalah sbb:
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang
bersangkutan.
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam
kolom F (Folio) di rekening.
3. Langkah berikutnya adalah menuliskan Nomor Rekening yang telah diposting pada
kolom Nomor Rekening di dalam Jurnal. Prosedur ini mempunyai tujuan untuk
menunjukkan bahwa jurnal tersebut telah diposting dan untuk menunjukkan hubungan
antara jurnal dan rekening di buku besar.

NERACA SALDO
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang ada di dalam
buku besar pada suatu saat tertentu.
Tujuan pembuatan Neraca Saldo adalah :
1. Untuk menguji kesamaan debit dan kredit di dalam buku besar
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Proses Pembuatan Neraca Saldo :

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 7 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
1. Pertama-tama jumlahkan kolom debit dan kredit semua rekening yang terdapat di buku
besar.
2. Tuliskan hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam rekening yang
bersangkutan.
3. Hitunglah saldo semua rekening yang terdapat dalam buku besar, yaitu dengan cara
mencari selisih jumlah kolom debit dan jumlah kolom kredit yang yang telah dilakukan
pada nomor 2.
4. Susunlah Neraca Saldo yang berisi nama-nama semua rekening yang terdapat dalam
buku besar beserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan pada nomor 3.
Berikut adalah contoh Neraca Saldo Perusahaan Sekar Wangi per 31 Mei 2007.
PERUSAHAAN SEKAR WANGI
NERACA SALDO
PER 31 MEI 2007 (dalam Ribuan Rupiah)
NOMOR NAMA REKENING Saldo
REKENING Debit Kredit
100 Kas 5.400
120 Piutang Usaha 600
130 Bahan Habis Pakai 1.000
170 Kendaraan 15.000
175 Perabot Kantor 5.000
200 Hutang Wesel 0
250 Modal Tuan Ubaid 26.000
290 Prive Tuan Ubaid 500
300 Pendapatan Jasa 1.500
27.500 27.500

Neraca Saldo yang benar menuntut kesamaan keseluruhan jumlah pendebitan dengan
keseluruhan jumlah pengkreditan. Pada kasus Perusahaan Sekar Wangi di atas, Neraca Saldo
per 31 Mei 2007 sudah menunjukkan jumlah yang sama antara kedua sisi debit kreditnya.
Sehingga Neraca saldo tersebut adalah benar dan proses pemindahan transaksi dari jurnal ke
rekening juga benar.

Meskipun begitu, belum tentu jumlah yang sama antara sisi debit dan kredit menjamin bahwa
sesuatu Neraca Saldo sudah seratus persen benar. Ada beberapa kesalahan yang tidak
tampak pada Neraca Saldo, karena kesalahan tersebut tidak mempengaruhi kesamaan debit
dan kredit Neraca Saldo. Beberapa tipe kesalahan tersebut adalah :

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 8 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
1. Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal. Misalnya suatu transaksi penjualan jasa lupa
tidak dicatat, maka tidak ada pendebitan dan pengkreditan yang bersangkutan dengan
transaksi tersebut. Akibatnya jumlah keseluruhan sisi debit dan sisi kredit yang dicatat
tetap pada posisi seimbang.
2. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang yang salah. Misalnya transaksi
penjualan jasa sebesar Rp.150.000 secara tunai dicatat Rp.105.000. Transaksi tersebut
dicatat pada Kas sisi debit sebesar Rp.105.000 dan pada Penjualan sisi Kredit dalam
jumlah yang sama yaitu Rp.105.000. Dengan demikian posisi antara debit dan kredit
tetap seimbang.
3. Satu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali. Misalnya transaksi penjualan jasa
sebesar Rp.150.000 dicatat dua atau tiga kali, maka terdapat dua atau tiga kali
pendebitan dan pengkreditan dalam jumlah yang sama, masing-masing Rp.150.000.
Sudah tentu kejadian ini tidak mempengaruhi kesamaan antara sisi debit dan sisi kredit.
4. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada rekening yang tidak semestinya. Misalnya
transaksi penjualan jasa sebesar Rp.150.000 tunai, dicatat pada rekening Piutang
Usaha di sisi debit dan Penjualan di sisi kredit. Sekalipun pencatatan pada rekening
Piutang Usaha adalah keliru, namun ia tidak berpengaruh terhadap keseluruhan jumlah
di sisi debit. Dan karena sudah dilakukan pengkreditan yang benar maka sisi debit dan
sisi kredit tetap dalam jumlah yang sama.

Kesalahan-kesalahan di atas tidak akan tampak pada Neraca Saldo, meskipun ada pengaruh
yang bermakna dari keempat kesalahan tadi. Secara ringkas dapat disimpulkan sbb :
1) Suatu transaksi yang tidak dicatat akan menyebabkan jumlah keseluruhan pendebitan
dan pengkreditan lebih kecil sejumlah nilai transaksi yang tidak dicatat.
2) Suatu transaksi yang dicatat salah menyebabkan rekening-rekening yang bersangkutan
tidak menunjukkan saldo yang semestinya, bisa terlampau besar dan dapat pula
terlampau kecil.
3) Pencatatan suatu transaksi lebih dari satu kali menyebabkan jumlah yang tercantum
dalam suatu rekening dan saldo akhirnya terlampau besar atau terlampau kecil.
4) Pencatatan transaksi ke rekening yang salah menyebabkan suatu transaksi akan
dihitung terlampau besar dan rekening pengimbangnya dihitung terlampau kecil.

Ada beberapa tindak pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan
yang telah disebutkan di atas sbb :

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 9 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
1) Menganalisa elemen-elemen yang akan dipengaruhi oleh sesuatu transaksi, apakah itu
aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
2) Menganalisa pengaruh suatu transaksi kepada elemen yang bersangkutan, apakah
transaksi tersebut akan menambah atau mengurangi elemen tersebut.
3) Menganalisa pendebitan dan pengkreditan yang semestinya dilakukan, apakah sesuatu
tambahan pada elemen tertentu harus dicatat pada sisi debit ataukah pada sisi kredit.
4) Menguji kebenaran posting yang dilakukan, dengan membandingkan angka-angka
pada jurnal dengan yang tercantum pada rekening. Di sinilah letak pentingnya
pemberian referensi yang baik, sehingga memudahkan pemeriksaan ulang terhadap
posting.
5) Menguji ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah debit dengan keseluruhan jumlah
kredit dalam jurnal.
6) Menyusun daftar rekening pada Neraca Saldo secara urut sesuai dengan nomor tiap-
tiap rekening.
7) Memeriksa posisi angka khususnya tanda titik yang memisahkan posisi ribuan, jutaan,
milyaran dan seterusnya serta tanda koma yang menunjukkan pecahan desimal,
sehingga tidak terjadi salah meletakkan tanda tersebut.

JURNAL KOREKSI
Jurnal Koreksi adalah jurnal yang dibuat untuk membetulkan jurnal yang salah yang sudah
terlanjur diposting.
Tata cara penanggulangan kesalahan dilakukan berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan.
Ada 4 macam tipe kesalahan :

Tipe 1 Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar. Implikasi kesalahan ini adalah
transaksi tersebut belum dicatat di buku jurnal. Untuk mengatasi kesalahan ini, cukup segera
dilakukan penjurnalan atas transaksi yang bersangkutan, dengan memberikan keterangan
seperlunya agar kesalahan tersebut dapat diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan dengan
pembukuan perusahaan.

Tipe 2 Suatu transaksi sudah dijurnal, namun belum diposting. Untuk mengatasi kesalahan ini,
cukup segera dilakukan posting ke rekening buku besar yang bersangkutan.

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 10 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
Tipe 3 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau dengan jumlah rupiah yang salah dan
diketahui sebelum dilakukan posting ke buku besar. Untuk jenis kesalahan ini, perlu dilakukan
koreksi pada buku jurnal. Prosedur yang dianjurkan untuk koreksi ini adalah sbb :
a) Pada nama rekening yang salah, atau jumlah rupiah yang salah buatlah sebuah garis
lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang relatif mencolok, sehingga kesan tersebut
segera dapat dilihat.
b) Di atas nama rekening atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris tersebut,
bubuhkan nama rekening atau jumlah rupiah yang seharusnya.

Contoh : Sebuah Transaksi Pembelian Perangkat Kantor sejumlah Rp.250.000 tunai, keliru
dicatat sebagai Pembelian Bahan Habis Pakai Rp.205.000 tunai. Koreksi kesalahan pada
pencatatan transaksi di atas dapat dilihat pada jurnal di bawah ini .
Perangkat Kantor Rp.250.000
Bahan Habis Pakai Rp.205.000
Rp.250.000
Kas Rp.205.000

( Mencatat Pembelian Tunai Bahan Habis Pakai )


Perangkat Kantor

Tipe 4 Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau jumlah rupiah yang salah dan diketahui
sesudah jurnal itu diposting ke buku besar. Untuk jenis kesalahan ini, harus diselenggarakan
suatu Jurnal Koreksi. Fungsi Jurnal Koreksi adalah :
a) Menetralkan kesalahan
b) Mencatat transaksi seperti yang seharusnya.
Contoh : Sebuah Transaksi Pengeluaran Kas sebesar Rp.250.000 untuk Pembelian Perangkat
Kantor telah dijurnal dan diposting. Sesudah posting diketahui bahwa penjurnalan dilakukan
dengan mendebit Bahan Habis Pakai dan mengkredit Kas masing-masing sebesar Rp.250.000.
Untuk membuat Jurnal Koreksi, caranya kita harus mengetahui jurnal yang salah dan jurnal
yang seharusnya. Baru setelah itu dapat kita buat jurnal koreksinya.
Jurnal yang salah
Bahan Habis Pakai Rp.250.000
Kas Rp.250.000
Jurnal yang seharusnya

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 11 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana
Perangkat Kantor Rp.250.000
Kas Rp.250.000
Jurnal koreksi yang harus dibuat
Perangkat Kantor Rp.250.000
Bahan Habis Pakai Rp.250.000

Selanjutnya Jurnal Koreksi di atas harus diposting ke buku besar.

Pengantar Akuntansi Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘11 12 Rona TMC Simarangkir, SE.MM. Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai