Dokumen Yang Diedit
Dokumen Yang Diedit
SAMARINDA
Oleh :
RAHMADANI
NIM : 17111024310296
SAMARINDA
2020
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN
SAMARINDA
Oleh :
RAHMADANI
NIM : 17111024310296
SAMARINDA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh
Rahmadani
17111024310296
Pembimbing
H. Suwoko SE. MM
1
BAB I
PENDAHULUAN
kumpulan beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, serta
harus dapat memanfaatkan semua sumberdaya yang tersedia dalam efektif dan
efisien adalah tantangan yang harus dihadapi oleh suatu organisasi. Manusia
Agar dapat mengelola karyawan dengan baik dan tepat, dibutuhkan suatu
sistem yang mengorganisir dengan kondisi yang ada baik itu, sumberdaya
manusia, sumberdaya alam, dan juga teknologi. Adapun sistem yang dimaksud
dalam hal ini adalah berupa pelatihan yang mampu meningkatkan kinerja seorang
karyawan.
1
2
adalah sebagai bentuk persiapan dalam ajang promosi. Promosi yang dimaksud
ini merupakan kenaikan jabatan yang akan lebih membuat karyawan memiliki
tanggung jawab yang lebih besar untuk dipercayakan kepadanya. Lalu karyawan
juga akan bisa lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas kerjanya.
yaitu kemajuan teknologi. Untuk saat ini jika kita tertinggal dengan teknologi
akan dapat menghambat pekerjaan yang kita lakukan karena dijaman sekarang
mempermudah perusahaan. Oleh karena itu para karyawan juga harus dilatih
karyawan baru tersebut. Hal ini dikarenakan jika tidak diberi pelatihan maka
karyawan baru tersebut tidak akan berkembang dan tidak ada perubahan.
Pelatihan ini juga dapat membantu karyawan baru untuk mengurangi proses
pandang, pola pikir, berani menanggung resiko dan percaya diri dalam bekerja.
organisasi karena citra sebuah organisasi berada pada pelayanan yang diberikan.
Jika pelayanan yang diberikan memuaskan maka akan memberikan efek positif
pada organisasi tersebut. Akan tetapi jika pelayanan yang diberikan kurang baik
dalam hal melayani pelanggan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi baik
pelatihan. Oleh karena itu pemahaman tugas dan kewajiban seorang karyawan
Fenomena yang terjadi saat ini adalah karyawan yang baru bekerja dan
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini tentunya akan memberikan
pandangan yang buruk terhadap sebuah organisasi tersebut. Oleh karena itu
Plaza Mulia adalah salah satu Mall yang ada di kota Samarinda. Bertempat di
sangat strategis, dekat dengan Hotel Mesra, Stadion Segiri, Balaikota Samarinda,
Plaza Mulia mulai dibangun pada tahun 2007, dan mulai beroperasi pada
tahun 2009. Plaza mulia berdiri diatas lahan seluas 46,649 m², dengan 5 lantai
terdiri dari lower ground, ground, upper ground. Lantai 1 dan lantai 2 ditempati
Departement Store.
Indonesia yang merupakan pemilik dari jaringan toserba Matahari. Saat ini,
Matahari Departement Store merupakan salah satu anak perusahaan dari Lippo
Group. Per kuartal pertama tahun 2017, Matahari Departement Store sudah
mempunyai 151 gerai di lebih dari 60 kota di Indonesia, salah satunya di kota
Samarinda.
besar dengan ruang lingkup yang luas (nasional), dan perusahaan ini merupakan
perusahaan ritel, maka perlu untuk diteliti lebih lanjut mengenai pelatihan dan
karena dengan penelitian ini, akan diketahui sejauh mana pengaruh pelatihan
dalam kualitas layanan yang diberikan. Dari latar belakang masalah diatas, maka
Berdasarkan apa yang telah di uraikan dalam latar belakang, maka dapat ditarik
4.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan
yaitu :
Samarinda.
4.4 Manfaat
1. Bagi peneliti
2. Bagi perusahaan
menentukan kegiatan pelatihan dan pengembangan dimasa yang akan datang pada
3. Bagi akademisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bernard Keys dan Joseph Wolfe dalam Richard L. Daft (2011) mengemukakan
serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna
baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang. Menurut Rivai dan
Sagala (2011) pelatihan adalah proses secaraa sistematis mengubah tingkah laku
keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Adapun uraian lain dari Gary Dessler
pekerjannya,
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan
dapat diterapkan dalam bidang kerja masing – masing karyawan sesuai dengan
atau organisasi.
anggota organisasi dapat lebih percaya diri dan mampu dalam menghadapi
seluruh potensi yang dimiliki dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dari
sebuah perusahaan atau organisasi, atau setidaknya mampu mendekati apa saja
yang diharapkan oleh organisasi. Hal ini bertujuan untuk dapat mempermudah
efektifitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran – sasaran kerja yang telah
ditetapkan.
a. Memperbaiki kinerja
d. Memecahkan masalah
1. Meningkatkan kemandirian
2. Meningkatkan motivasi
pekerjaannya akan meningkat. Hal itu disebabkan oleh dua hal yaitu :
pada diri setiap karyawan terhadap masa depan dan eksistensi organisasi.
bekerja disebabkan oleh adanya rasa dihargai atau diakui keberadaan dan
sehingga hal ini dapat mendorong pelanggan menjadi setia atau loyal dan
Adapun uraian lain dari Gary Desler dalam Benyamin (2011) yaitu, memberikan
ketrampilan yang dibutuhkan bagi karyawan baru atau karyawan yang sudah ada
Kemajuan Teknologi
Gaya Belajar
yang akan berakibat pada penggunaan waktu dan uang perusahaan yang sia – sia
pelatihan ini berguna sebagai pondasi bagi keseluruhan upaya pelatihan. Analisis
dan tantangan masa depan yang diharapkan dapat diatasi. Terkait dengan
penjelasan diatas maka, Ernest J.Mc Cormick dalam Anwar Prabu Mangkunegara
(pegawainya) pada aktivitas pelatihan jika hal itu merupakan keputusan terbaik
dari manager.
perilaku pegawai, hal ini juga perlu mendapat dukungan secara organisasi dan
efektif.
Analisis Organisasi
lingkungan oraganisasi yang sesuai dengan realita. Hal ini dapat dilakukan
pekerjaan.
Analisis Karyawan
kelompok.
sebagai berikut :
sejauh mana pola pendidikan dan pelatihan yang diselenggarkan dapat menjamin
proses belajar yamg efektif. Menurut widodo (2015), jenis – jenis pelatihan yang
b. Magang ( apprenticeship )
kerja karyawan, sehingga perlu perhatian yang serius dari perusahaan. Pelatihan
Menggunakan metode ini lebih efektif dan efisien, karena disamping biaya
pelatihan yang lebih murah, tenaga kerja yang dilatih lebih mengenal
lain:
1. Rotasi pekerjaan
3. Pembimbingan
4. Pelatihan posisi
keadaan tidak nekerja dengan tujuan agar terpusat pada kegiatan pelatihan
saja. Pelatih biasanya didatangkan dari luar organisasi atau para peserta
metoode ini, para peserta pelatihan dengan metode yang diajarkan pelatih
18
adalah niaya yang dikeluarkan relatif besar dan pelatih belum mengenal
1. Bussines games
perusahaan.
2. Vestibuke school
3. Case study
Dimana peserta dilatih untuk mencari penyebab timbulnya
suatu masalah, kemudian dapat memecahkan masalah tersebut.
Pemecahan suatu masalah dapat dilakukan secara individual atau
kelompok atas masalah – masalah yang ditentukan.
19
Hal yang tidak kalah pentingnya juga dari sebuah proses training adalah
timgkat tingkah laku kerja, tingkat organisasi dan nilai akhir. Kita dapat melihat
suatu training itu lebih efektif atau tidak dari sebuah evaluasi. Evaluasi program
penilaian yang diperlukan untuk membuat keputusan pelatihan yang efektif yang
terkait dengan seleksi, adopsi, nilai, dan modifikasi aktivitas pembelajaran yang
bervariasi.
untuk mencapai tujuan pelatihan yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Karena hasil pelatihan yang baik nantinya akan memberikan efek
digunakan adalah kerangka yang diletakan oleh Donald Kirkpatrick. Salah satu
teori evaluasi pelatihan yang dikemukakan oleh Kirkpatrick dikenal dengan The
sebagai berikut:
1. Reaction
2. Learning
sesudah training.
3. Behavior
perubahan yang terjadi pada mantan peserta pelatihan pada saat ia kembali
4. Result
sekaligus paling sulit dilakukan, dimana hasil yaitu sejauh mana pelatihan
Kualitas pelayanan merupakan salah satu bagian dari strategi dan suatu
kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan, agar mampu bertahan dalam
budaya di masyarakat.
Tjiptono (2012), menyatakan bahwa, ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut
layanan, dapat disimpulkan bahwa, kualitas layanan adalah segala sesuatu yang
diharapkan oleh konsumen, dan menjadi tolak ukur agar perusahaan dapat
oleh konsumen.
23
layanan, agar dapat menimbulkan image yang baik bagi perusahaan, serta dapat
kualitas layanan menurut Wolkins dalam Saleh 2010), adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan
2. Pendidikan
strategi kualitas.
3. Perencanaan
mencapai misinya.
24
4. Review
5. Komunikasi
demikian, dapat meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga dan rasa
dilayani.
Apabila persepsi pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan, maka
apabila persepsi pelayanan lebih buruk dibandingkan dengan apa yang diharapkan
2. Organisasi / struktur
pelanggan.
konsumen dan memiliki struktur pekerjaan yang jelas. Jika pegawai suatu
3. Pengukuran
4. Pendukung Sistem
yang datang baik dari pihak pengguna maupun dari komputer itu sendiri,
data pelayanan akan tersusun dalam sistem database secara praktis tanpa
5. Program
28
6. Komunikasi Internal
7. Komunikasi Eksternal
kepada pelanggan.
Untuk dapat mengelola jasa atau produk dengan baik dan berkualitas,
produk.
penyampaiannya.
30
dan tidak dapat atau tidak mau memenuhi standar, atau mereka
dibuat oleh wakil dan iklan perusahaan. Kesenjangan ini sering terjadi
5. Gap antara jasa atau produk yang dirasakan dan yang diharapkan.
Assurance”.
komunikasi.
31
2. Empati (empathy).
3. Kehandalan (reliability).
pelanggan dan memberikan jasa dengan sigap dan cepat dalam melayani,
5. Jaminan (assurance).
Gambar 2.1
2.17 Hipotesis
berikut:
Mulia Samarinda
Mulia.
BAB III
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2012) data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau di
hitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan
dengan bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini peneliti mengunakan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Sumber data primer mengacu pada informasi yang dikumpulkan pertama kali oleh
peneliti pada variabel yang tertarik untuk diteliti untuk tujuan spesifik pada
36
37
1. Populasi
orang.
2. Sampel
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Teknik yang kami ambil dalam
ini juga di ambil secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada
dalam populasi.
N
n= 2
1+ N (e)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
38
N
n=
1+ N (e)2
210
n= 2
1+210 ( 0,05 )
210
N=
1+210( 0,0025)
= 138 orang
dan taraf kesalahan sebesar 5% (0,05), maka hasil yang diperoleh setelah
1. Pelatihan ( X )
2. Kualitas Pelayanan ( Y )
Dengan kata lain suatu pengukuran kualitas pelayanan yang baik yaitu
pelayanan yang relah ada kemudian dilihat dan diteliti sejauh mana
Store Plaza Mulia Samarinda yang akan mengisi kuisioner. Kuisioner yang
diberikan kepada responden ada yang bersifat tertutup yaitu data berupa
Dalam pengukuran aspek dari pengaruh variabel, digunakan skala Likert dengan
Tabel 3.2.
Skor Kategori
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat setuju
reliabilitasnya.
Rentang
P=
Banyak kelas
Dimana :
Banyak kelas :5
adalah :
Kategori Skor
Sangat Rendah 1,00 - 1,79
Rendah 1,80 - 2,59
Cukup 2,60 - 3,39
Tinggi 3,40 - 4,19
Sangat Tinggi 4,20 - 5,00
tersebut. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau
diatas 0,5 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai
22. Data yang diperoleh akan dapat dikatakan reliable apa bila nilai
Keterangan :
45
Keterangan :
Y = Kualitas Layanan
a = Bilangan Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Kualitas Pelayanan
kualitas pelayanan, namun apabila nilai signifikansi >0,05 maka hipotesis ditolak
Jika t table < t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak
ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, terhadap kualitas pelayanan. Jika t
table > t hitung >, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh
yang negatif antara pelatihan, terhadap kualitas pelayanan. Thitung > ttabel berarti
H0 ditolak dan Ha diterima dan jika thitung < ttabel berarti H0 diterima dan Ha
ditolak
3.8 Uji F
Pengujian yang dilakukan ini adalah dengan uji parameter β (uji korelasi)
R 2 /k
=
Fh (1 − R 2 )/n − k − 1)
Keterangan:
Fh = Nilai uji F
Plaza Mulia Samarinda, perusahaan ini bergerak dalam bidang ritel. PT. Matahari
Department Store, Tbk memiliki sejarah yang panjang dalam dunia ritel
gerai pertamanya berupa toko fashion anak-anak di daerah Pasar Baru Jakarta,
Indonesia pada tahun 1972. Sejak itu Matahari telah menjadikan dirinya sebagai
merk asli Nasional. Sampai saat ini mengoperasikan 155 gerai yang tersebar di 74
kota di seluruh Indonesia, dengan luas ruang hampir satu juta meter persegi dan
MatahariStore.com.
rumah tangga lainnya, yang ditampilkan dalam gerai modern serta Matahari.com.
48
49
menunjukkan reputasi baik Perseroan sebagai salah satu perusahaan yang dinamis
dan terpercaya. Penghargaan tersbut antara lain peringkat ke-3 diantara peritel
Indonesia dalam Top 500 Retail Asia Pacifik (Retail Asia, Euromonitor, dan
KPMG); dan Brand Asia 2017 sebagai Top 3 Most Powerful Retail Brand in
Tbk sesudah menjadi entitas terpisah dari PT. Matahari Putra Prima, Tbk (MPP)
pada tahun 2009. Asia Color Company Limited, anak Perseroan CVC Capital
Partner Asia Pacific III L.P. dan CVC Capital Partner Asia Pacific III Paralel
Fund – A, L.P (bersama “CVC Asia Fund III”), menjadi pemegang saham
dan PT Multipolar Tbk pada tahun 2013, menarik perhatian dunia dan
memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal domestik dan internasional, serta
Pada tanggal 3 Maret 2014 dan 7 Agustus 2014, Asia Color Company
Januari 2015, Asia Color Company Limited menjual lebih lanjut kepemilikan
sahamnya atas perseroan sebesar 8,18%. Pada tanggal 25 Februari 2015, Asia
tercatat sebesar 77,52%. Sampai akhir tahun 2014, kepemilikan saham publik
telah mencapai 65,34%. Matahari kembali mencatat rekor tahunan penjualan dan
Sampai saat ini PT. Matahari Department Store telah membuka beberapa
Balikpapan. Untuk melihat lebih jelas, beberapa cabang retail dari Matahari akan
dan kecantikan
2 PT. Matahari Department Samarinda Jl. Bhayangkara Jasa penjualan
Samarinda perlengkapan
fashion, aksesori,
dan kecantikan
3 PT. Matahari Department Samarinda Jl. M Yamin No Jasa penjualan
perlengkapan
fashion, aksesori,
dan kecantikan
4 PT. Matahari Department Samarinda Jl. S Parman, Jasa penjualan
Lembuswana, perlengkapan
76144 perlengkapan
52
dan kecantikan
6 PT. Matahari Department Samarinda Jl. Jendral Jasa penjualan
Store Plaza Mulia di Samarinda sebanyak 210 orang maka, ditemukan jumlah
sample sebanyak 138 orang karyawan yang akan menjadi responden penelitian.
yang dibahas pada bab sebelumnya. Dengan demikian maka, akan dibagikan
kuisioner kepada 138 orang karyawan yang dilakukan secara online dengan
pilihan jawaban yang harus dipilih salah – satunya sesuai dengan jawaban
responden, pilihan jawaban itu antara lain : sangat setuju, setuju, netral, tidak
tanggung jawab setiap individu maupun setiap divisi di dalam sebuah perusahaan.
53
Dengan adanya struktur organisasi setiap orang yang berada di dalam perusahaan
tersebut akan lebih mengerti dalam, hal apa saja yang harus dilakukannya, apa
yang menjadi tanggung jawabnya, dan hal – hal apa saja yang tidak boleh
Struktur organisasi yang ada pada PT. Matahari Depertment Store Plaza
Mulia Samarinda yaitu, di posisi teratas adalah store manager atau kepala toko,
SPB ( Sales Promotion Boy ), dan Costumer Service. Untuk lebih jelas dan mudah
dipahami, struktur organisasi diatas kamis sajikan struktur organisasi pada tabel
berikut :
STORE MANAGER
ASSISTANT
STORE MANAGER
SUPPORT
CUSTOMER
(ADMIN) KASIR
SERVICE
Tugas,(ADMIN
wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing jabatan
SA / SPG
diatas dijelaskan sebagai berikut : /SPB
1. Store Manager
penjualan.
perusahaan atau toko tetap berjalan dengan lancar dengan mengambil beberapa
3. Supervisor
pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana, mampu menerangkan job
4. Koordinator
5. Admin
persentasi, menginput dan menginformasikan pada team leader jika ada promo
6. Kasir
Tugas seorang kasir adalah memastikan uang yang masuk sesuai dengan
pencatatan secara detail jumlah uang yang diterima dan membuat laporan
keuangan.
7. Costumer Service
dan layanan, menerima pesanan dan memproses pengembalian produk atau retur
8. SPB/SPG ( Pramuniaga )
Ada beberapa nama lain pramuniaga yaitu, Sales Promotion Boy (SPB)
bagi laki – laki dan Show Promotion Girl (SPG) bagi perempuan, ada beberapa
pelanggan, menata barang yang akan dijual, menjaga dengan teliti untuk
9. Sales Advisor
Tugas seorang Sales Advisor yaitu harus pandai membangun relasi ketika
tentukan perusahaan,
form yang didapat dari 138 responden, karyawan perusahaan maka responden
akan diukur melalaui beberapa karakteristik antara lain, berdasarkan usia, jabatan
ini:
sebanyak 138 orang karyawan PT. Matahari Department Store Plaza Mulia
yang sejenis secara umum atau garis besarnya saja, agar data ini menjadi
dijabarkan bahwa sebanyak 0.7% atau 1 orang sebagai Store Manager, 0.7
orang sebagai kasir, 1,4 % atau 2 orang sebagai customer service, 6.5 %
atau 9 orang sebagai support (admin), 13 % atau 18 orang sebagai SA, dan
54,3 % atau 75 orang sebagai SPG / SPB. totalnya adalah sebesar 100%
atau 18 orang, selanjutnya 6,5 % atau 9 orang Support (admin), 5,8 % atau
diketahui berdasarkan data yang di terima pada tabel 4.2 berikut ini :
59
Store Plaza Mulia Samarinda, yang terbagi berdasarkan kategori usia yaitu
diatas 30 tahun.
perusahaan.
60
138 responden, jenis kelamin laki – laki sebanyak 75 orang atau dengan
Pengertian atau definisi dari uji validitas itu sendiri adalah ketepatan
antara data yang terjadi dengan objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh seorang peneliti, bahwa diketahui dari peneliti terdahulu bahwa
sebuah pernyataan dapat dikatakan valid atau tidak valid, hal ini dapat dilihat
menurut pendapat dari para ahli, yaitu menurut Ghozali (2011), jika korelasi r
hitung positif atau dikatakan lebih besar dari r tabel maka butir pernyataan yang
diuji adalah valid, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka dapat
dilakukan dengan cara eksternal dan juga secara internal. Pengujian reabilitas
berguna untuk mengetahui tingkatan kehandalan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur suatu variabel penelitian. Berdasarkan pendapat para ahli yaitu
penelitian dapat dikatakan realibel jika nilai alpha cronbach > 0,6.
1. Uji Validitas
dan r hitung > r korelasi, dan r korelasi adalah sebesar > 0.5 hasilnya dapat
Dilihat dari hasil tabel 4.5 dapat disimpulkan, bahwa semua butir
pernyataan variabel kepuasan kerja (X) adalah valid, dimana nilai pada
setiap butir pernyataan tersebut mempunyai nilai r korelasi > 0,5. Namun
paling rendah diantara nilai indikator lainnya, hal ini dapat disebabkan
Dilihat hasil dari tabel 4.6 maka dapat disimpulkan bahwa semua
butir pernyataan untuk variabel kualitas layanan adalah valid, dimana nilai
memiliki nilai validitas yang paling rendah, diantara indikator lainnya, hal
2. UJI REABILITAS
tidak dari sebuah pernyataan dapat dilihat dari nilai koefisien reliabilitas,
yaitu nilai koefisien tersebut berada antara 0 hingga 1. Jika nilai koefisien
reliabel adalah jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0.6 berikut ini hasil uji
Reabilitas
Pelatihan (X) 0.921 Reliable
Kualitas Pelayanan (Y) 0.923 Reliable
Sumber : Lampiran 8 Data Diolah Juni 2020
Dilihat dari tabel 4.7 di atas, berdasar pada data responden yang
telah diterima, yaitu hasil uji reabilitas penelitian menunjukan bahwa nilai
Kualitas Pelayanan adalah lebih besar dari 0.6 sehingga dapat dikatakan
reliabel karena nilai yang dihasilkan melebihi 0.6 atau semakin mendekati
angka 1.
Dari hasil analisis rentang skala pada penelitian yang digunakan yaitu
untuk mengetahui seberapa besar rentang skala variabel Pelatihan dan kualitas
pelayanan pada PT. Matahari Department Store Plaza Mulia Samarinda karena
rentang skala pada variabel ini digunakan untuk mengetahui tingkat jawaban dari
dirasakan para karyawan dan juga kualitas pelayanan yang ada pada perusahaan.
Berikut ini akan disajikan hasilnya secara lengkap untuk analisis rentang skala
64
peneitian:
1. PELATIHAN (X)
skor dari skala likert untuk variabel Pelatihan, dan selanjutnya akan dicari
Materi, Metode, dan Tujuan dengan lima item pernyataan, berikut ini:
a) Indikator Instruktur
(n)
Instruktur SS 74
bekerja S 52
professional TS 0 tinggi
dalam STS 3
pelatihan
b) Indikator Peserta
65
(n)
Saya SS 55
berpartisipasi S 77
pelaksanaan TS 0 tinggi
program STS 3
pelatihan
c) Indikator Materi
(n)
Materi pelatihan SS 63
yang diberikan S 68
pekerjaan STS 3
d) Indikator Metode
(n)
Tingkat SS 35
ketepatan S 92
metode N 8
dalam
penyampaian
materi
e) Indikator Tujuan
(n)
Pelatihan SS 66
memotivasi S 61
baik lagi
n (n)
KP1 Perusahaan SS 96
memiliki S 35
67
lokasi N 6 Sangat
strategis STS 1
dan ruang
kantor
yang
bersih
b) Indikator Empati
(n)
Pelayanan SS 80
kepada S 49
membedakan STS 1
status sosial
c) Indikator kehandalan
(n)
Karyawan SS 59
menginformasika S 73
produk-produknya STS 2
68
n (n)
Karyawan SS 75
merespon S 59
permintaa N 1
dengan
cepat,
tepat dan
efisien
e) Indikator jaminan
n (n)
Karyawan SS 86
memiliki S 43
kompetensi N 4 Sangat
professional STS 2
dalam
69
melayani
pelanggan
Indikator Skor
Instruktur 4.99
Peserta 4.99
Materi 4.99
Metode 4.97
Tujuan 4.99
Rata – rata skor 4.99
Indikator Skor
Bukti fisik 4.97
Empati 4.98
Kehandalan 4.98
Cepat tanggap 4.97
Jaminan 4.9
Rata – rata skor 4.9
Regresi (sig. t)
Pelatihan (X) 0.754 16.409 0.000
Konstanta 6.322
F Hitung 269.258
R² 0.664
Adjusted R² 0.662
R 0.815
Kualitas Pelayanan (Y)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
70
Bagi PT. Matahari Departement Store Plaza Mulia Samarinda
dukungan secara maksimal atas kegiatan pelatihan yang dilakukan selama ini.
pengukuran atas hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan setelah
71
Daftar Pustaka
Rineka Citra
Empat : Jakarta
Rivai dan Sagala. 2011. Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT
72
Raja Grafindo Persada
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuisioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan
Offset
Usman, Husaini. 2011. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta.
Bumi
73
LAMPIRAN
Variabel X Pelatihan
74
Variabel Y Kualitas Pelayanan
75
76
77
78
79