Anda di halaman 1dari 2

INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN (TM 2)

Interaksi obat adalah perubahan efek obat akibat pemberian obat lain, makanan, senyawa
lain, maupun kondisi-kondisi tertentu. Perbedaan interaksi obat dengan efek sampingnya yaitu :
1. Jika interaksi obat disebabkan oleh 2 jenis obat ata lebih, karena makanan, atau senyawa
lain yang digunakan bersamaan pada satu pasien yang sama. Sedangkan efek samping
obat disebabkan okeh satu jenis obat
2. Jika interaksi obat dapat muncul atau tidak muncul, pada penggunaan obat secara normal.
Sedangkan efek samping obat muncul dalam penggunaan obat secara normal.
3. Jika interaksi obat sulit diprediksi dan umunya penangannya sulit. Sedangkan efek
samping obat mudah diprediksi dan ditangani.
4. Bila muncul interaksi obat, maka akan dihentikan penggunaan sala satu obat atau
keduanya. Sedangkan efek samping obat bila muncul gejala cukup parah, maka akan
dihentikan pemakaian obat atau menurunkan dosisinya.
Jika obat berinteraksi akan menimbulkan efek aditif yaitu dapat membawa keuntungan
atau menimbulkan efek samping jika keduanya memiliki eso yang sama membahayakan,
contohnya deowsiness. Selain itu efek obatnya berkurang atau gagal terapi dan tidak berefek atau
tidak ada bedanya antara diberi obat dengan tidak diberikan terapi obat. Faktor resiko yang
terjadi akibat interaksi obat yaitu, penyakit yang banyak, mengkonsumsi banyak obat, pernah
mengalami kejadian interaksi obat, berusia sangat muda atau sangat tua, kelebihan berat badan,
dehidrasi, malnutrisi, tekanan darah yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah, gagal jantung
kongestif, dan kerusakan ginjal dan hepar.
Beberapa contoh makanan dan minuman yang paling sering menyebabkan inteksi obat
antara lain : susu, makanan tinggi lemak, jus jeruk atau jus buah lain yang bersifat asam dan
vitamin dan mineral (contoh : vitamin K). Selain itu pengaruh interaksi obat terhadap hasil
laboratorium yaitu pproses biokimia yang terjadi akibat pemberian obat berpengaruh terhadap
parameter-parameter laboratorium, missal elektrolit, profil gula dara, ureum, kreatinin, dan lain-
lain.
Resptor obat adalah suatu makromolekul jaringan sel hidup mengandung gugus
fungsional atau atom-atom terorganisisasi, reaktif secara kimia dan bersifat khas, yang dapat
berinteraksi secara tepulihkan dengan molekul obat yang mengandung gugus fungsional khas,
menghasilkan respon biologis tertentu. Beberpa makanan dapat menginduksi atau inibisi enzim-
enzim, baik dengan memperpendek atau memperpanjang waktu yang dilalui obat didalam tubuh.
Jika makanan menginduksi enzim, obat akan lebih singkat berapa didalam rubuh dan dapat
menjadi kurang efektif, jika makanan menginhibisi enzim, obat akan berada lebih lama dalam
tubuh dan dapat meyebabkan efek samping yang tidak dikehendaki. Contoh makanan yang
menandung zat tiramin (seperti bir, anggur, alpukat, beberapa jenis keju, tempe, hati, ekstrak ragi
dan berbagai daging olahan) menginduksi kerja enzim yang memetabolisme obat inhibitor MAO,
dapat menyebabkan efek yang berbahaya termasuk tekanan darah tinggi yang serius.
Umumnya penggunaam obat bersama makanan akan memperlambat absorpsi sebagai
contohnya adalah aspirin, parasetamol, indometasin, tenoksikam, amoksilin, sefaleksin,
kaptopril, asalm valproa, pentoksifilin.

Anda mungkin juga menyukai