Anda di halaman 1dari 10

ASKEP KEPERAWATAN ANAK

Tentang

MALNUTRISI

OLEH:

YELVIRA YULISKA PUTRI

18101050128

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2020


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta memiliki berbagai sebab yang saling
berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptua lU N I C E F d a p a t d i b e d a k a n m e n j a d i
p e n y e b a b l a n g s u n g ( immediate cause) p e n y e b a b t i d a k   langsung (underlying cause)dan penyebab dasar
(basic cause).Penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang kurangm a m p u
e k o n o m i n y a . k o n d i s i a n a k d e n g a n g e j a l a M a l n u t r i s i d i a n g g a p k o n d i s i b i a s a d a n dianggap
sepele oleh orang tuanya. Masyarakat di Indonesia para ibunya berpendapat bahwa anak yang buncit
perutnya bukan kekurangan nutrisi melainkan karena penyakit cacingan.k e m a t i a n a k i b a t M a l n u t r i s i
dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan y a n g mengakibatkan kurangnya
jumlah makanan yang diberikan kurangnya kualitas makanan yang d i b e r i k a n d a n c a r a p e m b e r i a n
m a k a n a n y a n g s a l a h . s e l a i n i t u j u g a k a r e n a a d a n y a p e n y a k i t terutama penyakit intereksi
mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. pengertian dari Malnutrisi
2. Etiologi dari Malnutrisi
3. Patolfisiologi dari Malnutrisi
4. Manifestasi klinis dari Malnutrisi
5. Bagaimana penatalaksanaan yang tepat bagi penderita Malnutrisi

C. Tujuan umum

Untuk memenuhi tugas keperaatan anak yang berupa Askep tentang malnutrisi

Tujuan khusus:

1. Untuk mengetahui pengertian dari Malnutrisi


2. Untuk mengetahui penyebab dari Malnutrisi
3. Untuk mengetahui Patofisiologi dari Malnutrisi
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Malnutrisi
5. Untuk mengetahui penatalaksana yang tepat pada Malnutrisi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

M a l n u t r i s i a d a l a h t i d a k a d e k u a t n y a i n t a k e p r o t e i n d a n k a l o r i y a n g dibutuhkan oleh
tubuh.Malnutrisi adalah keadaan terang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energidan protein dalam
keadaan sehari 8hari sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI 1999).

B. Etiologi
1. Penyebab langsung
a. Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang
diberikann kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang
salah.
b. Adanya penyakit terutama penyakit infeksi mempengaruhi jumlah asupan makanan
dan penggunaan nutrien oleh tubuh.Infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi malnutrisi
walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi.
2. Penyebab tidak langsung
a. kurangnya ketahanan pangan keluarga keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan
makanan. Penyakit kemiskinan malnutrisi merupakan problem bagi golongan bawah masyarakat
tersebut 
b. kualitas perawatan ibu dan anak
c. buruknya pelayanan kesehatan
d. sanitasi lingkungan yang kurang
e. faktor keadaan penduduk

C. Patofisiologi

Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor faktor ini dapat
digolongkan atas tiga faktor penting yaitu 6 tubuh sendiri (host), agent
(kuman penyebab)e n v i r o n m e n t ( l i n g k u n g a n ) . M e m a n g faktor diet (makanan) memegang
p e r a n a n  penting tetapi faktor lain ikut menentukan.Dalam keadaan kekurangan makanan tubuh selalu berusaha
untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. kemampuan tubuh untuk
mempergunakan k a r b o h i d r a t p r o t e i n d a n l e m a k m e r u p a k a n h a l y a n g s a n g a t p e n t i n g u n t u k
m e m p e r t a h a n k a n kehidupan< karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan
bakar sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit sehingga setelah ,25jam sudah
dapat terjadi.kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan
asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal.selama puasa jaringan lemak
dipecah jadi asam lemak gliserol dan k e t o n b o d i e s . otot dapat m e m p e r g u n a k a n a s a m l e m a k d a n
keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun.

D. Manifestasi Klinis

Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut:

 kelelahan dan kekurangan energy


 Pusing
 si s t e m kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan
u n t u k   melawan infeksi)
 kulit yang kering dan bersisik  
 gusi bengkak dan berdarah
 gigi yang membusuk
 kulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
 berat badan kurang
 Pertumbuhan yang lambat
 kelemahan pada otot
 Perut kembung
 tulang yang mudah patah

E. Penatalaksanaan
 Diet tinggi kalori protein mineral dan vitamin
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit
 Penanganan diare bila ada cairan antidiare dan antibiotic
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
 Riwayat Keluhan Utama

Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan (berat  badan
semakin lama semakin turun)bengkak pada tungkai sering diare dan keluhan lain yangmenunjukkan terjadinya
gangguan kekurangan gizi.

 Riwayat kesehatan sekarang

Meliputi pengkajian riwayat prenatal dan post natal hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami alergi
pola kebiasaan tumbuh kembang imunisasi status gizii lebih baik kurang buruk) psikososial psikoseksual
interaksi dan lainlain.Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat pemenuhan kebutuhan
nutrisi anak (riwayat kekurangan protein dankalori dalam waktu relatif lama).

 Riwayat kesehatan keluarga

Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluargalingkungan rumah dan komunitas  pendidikan


dan pekerjaan anggota keluarga fungsi dan hubungan angota keluarga kultur dan kepercayaan perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain lain.

 Pengkajian Fisik

Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga lingkungan rumah dan komunitas  pendidikan dan
pekerjaan anggota keluarga fungsi dan hubungan angota keluarga kultur dan kepercayaan perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain lain.Pengkajian secara umum dilakukan
dengan metode head to too yang meliputi keadaan umum dan status kesadaran tanda tanda vital area
kepala dan wajah dada abdomen ekstremitas dan genito urinaria.F o k u s p e n g k a j i a n p a d a a n a k
d e n g a n M a r a s m i k k w a s h i o r k o r a d a l a h p e n g u k u r a n antropometri (berat badan tinggi badan
lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit).tanda dangejala yang mungkin didapatkan adalah:

 Penurunan ukuran antropometri


 Perubahan rambut (defigmentasi kusam kering halus jarang dan mudah dicabut
 gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi) edema palpebra
 tanda tanda gangguan sistem pernapasan (batuk sesak ronchi retraksi otot intercostal
 Perut tampak buncit hati teraba membesar bising usus dapat meningkat bila terjadi diare.
 Edema tungkai
 k u l i t k e r i n g h i p e r p i g m e n t a s i b e r s i s i k d a n a d a n y a c r a z y p a v e m e n t d e r m a t o s i s terutama
pada bagian tubuh
yang sering tertekan (bokong fosa popliteal lulut ruas jari kaki paha dan lipat paha).

Pemeriksaan Penunjang

•Pemeriksaan laboratorium albumin kreatinine dan nitrogen. Elektrolit Hb,Ht transterin

2. Diagnosa Keperawatan
 ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan yang tidak adekuat anoreksia dan diare.
 kekurangan volume cairan b/d penurunan asupan peroral dan peningkatan kehilangan akibat
diare
 gangguan integritas kulit b/d tidak adanya kandungan makanan yang cukup
 keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan protein yang tidak adekuat dan proses
penyakit kwashiokor dan marasmus
 kurangnya pengetahuan b/d tidak tahu memberikan intake nutrisi yang adekuat pada anak

3. Intervensi keperawatan

N DX NOC NIC
O
 ketidakseimbangan  Nutritional status  Nutriont Management:
nutrisikurang dari  Nutritional status : food and fluid  Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan b/d intake  Kolaborasi dengan ahli gizi
asupan yang tidak untuk menentukan jumlah
adekuatanoreksia  Nutritional status: nutrient intake kalori dan nutrisi
dan diare.definisi 6  Weight control yangdibutuhkan pasien
asupan nutrisi Kriteria Hasil :  Berikan substansi gula
tidak &ukup untuk  ajarkan pasien bagaimana
memenuhikebutuha  adanya peningkatan sesuai dengan membuat catatan makanan
n metabolik tujuan harian
 ideal sesuai dengan tinggi  monitor jumlah nutrisi dan
badan kandungan kalori
 Mampu mengidentifikasi  Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
 Nutrion Monitoring :
 tidak ada tanda tanda malnutrisi  BB pasien dalam batas
 Menunjukkan peningkatan normal
fungsi pengecapan dari menelan  Monitor adanya penurunan
 tidak terjadi penurunan BB yang BB
berarti  Monitor tie dan jumlah
aktivitas
 Monitor turgor kulit
 Monitor kekeringan
rambut kusam dan mudah
patah
 Monitor kadar albumin
total,protein,Hb,Ht

  Kekurangan  Fluid balance  Fluid Management :


volume cairan  Bydration  Timbang popok
b/d penurunan  Nutritional status:food and fluid pembalut jika diperlukan
asupan peroral intake  Pertahanakan catatan intake
dan peningkatan  Kriteria Hasil : dan output yang akurat
kehilangan akibat  Mempertahankan urine output  Monitor status hidrasi
diare.defenisi sesuai denganusia dan BB BJ urine  Monitor vital sign
penurunan cairan Normal HTT normal  Monitor masukan
intravaskluler  TD,nadi,SB dalam batas normal makanan cairan dan
intersitial dan atau
 tidak ada tanda tanda dehidrasi hitung intake kalori harian
intraseluler. Ini
elastisitas turgorkulit  Kolaborasikan pemberian
mengacu pada
baik membran mukosa lembab cairan IV
dehidrasi
tidak ada rasahaus yang berlebihan  Monitor status nutrisi
kehilangan cairan
 Berikan cairan IV pada
tanpa perubahan
suhu ruangan
 Dorong masukan oral
 Dorong keluarga
untuk membatu pasien
makan
 Kolaborasi dengan dokter 
 Atur kemungkinan tranfuse
 Monitor tingkat Bb dan
hematoktrit
 Monitor BB
3 Gangguan integritas  tissue Integrity skin dan Pressure Management:
kulit berhubungan dengan Mucous Membran  Anjurkan
tidak adanya kandungan  Bemodyalis akses pasien menggunakan
makanan yang cukup pakaian yang longgar 
Defenisi :Perubahan Kriteria Hasil :  hindari kerutan pada tempat
gangguan epidermis  Integritas kulit yang baik  bisa tidur 
danatau dermis dipertahankan sensasi elastisitas  jaga kebersihan kulit
temperature hidrasipigmentasi) a g a r   tetap bersih dan
 tidak ada luka lesi pada kulit tetap kering
 Perusi jaringan baik   Mobilisasi pasien

 Menunjukkan pemahaman  Monitor kulit akan


dalam proses perbaikan kulitdan a d a n y a kemerahan
mencegah terjadinya sedera  oleskan lotion atau
berulang minyak baby oil pada
 Mampu melindungi kulit dan daerah yang tertekan
mempertahankan kelembaban kulit  Mandikan pasien dengan
dan perawatan alami sabun dan air hangat

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan:
 Dapat disimpulkan bahwa Malnutrisi merupakan suatu keadaan di mana tubuhmengalami gangguan
terhadap absorbsi pencernaanzdan pengguna gizi untuk  pertumbuhan perkembangan dan aktivitas.
 Penyebab Malnutrisi secara langsung ialah karena kurangnya asupan makana kurangnya asupan makanan
sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan dan kurangnya kualitas
makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. serta karena adanya penyakit infeksi.
 Sedangkan penyebab yang tidak langsung ialah kurangnya ketahanan pangan keluarga kualitas perawatan
ibu dan anak sanitasi lingkungan yang kurang buruknya pelayanan kesehatan
 Penderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan m e n g e n a i dehidrasi
pemberian makanan yang baik sedangkan penderita yang mengalamikomplikasi serta syok asidosis dan lain
lain perlu mendapat perawatan dirumah sakit
 Penatalaksanaan kwashiorkor bervariasi tergantung pada beratnya kondisi anak. Keadaan shok memerlukan
tindakan secepat mungkin dengan restorasi volume darah dan mengkontrol tekanan darah. Pada tahap awal
kalori diberikan dalam bentuk karbohidrat gula sederhana dan lemak. Protein diberikan setelah semua
sumber kalori lain telah dapat menberikan tambahan energi.Vitamin dan mineral dapat juga diberikan.

B. Saran

Demikian materi yang kami paparkantentunya masih banyak kekurangandan kelemahannya karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.Saya banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penyusun demi sempurnanya makalahini dan penulisan makalah dikesempatan kesempatan
berikutnya.Semoga makalah ini berguna  bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Suriadi,s.kp dan Yuliani Rita,s.kp/2000/Asuhan Keperawatan Pada Anak(edisi).Jakarta}

CV.Sagung Seto

Kusuma Hardi dan Nutain Huda Amin.2013 Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagonosa Medis dan NANDA NIC-NOC (Jilid 2).Yogyakarta.Media Action Publishing

http//www.infogizi.com/94 Pencegahan –dan-pengobatan –gizi-buruk-pada-anak.htm

elisa.ugm.ac.id/asuhan-Keperawatan-malnutrisi-pada-anak.htm

Anda mungkin juga menyukai