Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyu Indah Rahayu

NIM : 061830500394
Kelas : 5 AD

TUGAS 3

1. Cari kasus penerapan prilaku etika dalam bisnis. Sertakan link sumber data/kasusnya.
Jawab :
CONTOH KASUS :
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) optimis dapat menyelesaikan dengan baik
pembangunan backbone serat optik Mataram Kupang (Mataram-Kupang Cable System)
sepanjang 1.041 km meski ada penundaan peresmian dimulainya proyek tersebut. Demikian
dinyatakan Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia.
Peresmian dimulainya proyek Mataram-Kupang Cable System semula dijadwalkan pada 12
Oktober 2009 oleh President Susilo Bambang Yudhoyono. Namun karena jadwal Presiden yang
begitu padat, rencana peresmian sedang dijadwal ulang.
Seperti disampaikan Sekjen Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar, Minggu (11/10), sejatinya
peresmian akan dilakukan pada Senin (12/10). Namun karena ada beberapa hal teknis yang
belum selesai, maka diundur.
Diungkapkan Basuki, berdasarkan informasi yang diterimanya proses tender untuk vendor
yang dimiliki Telkom belum selesai. “Saya dengar tinggal tiga vendor. Tetapi ini tidak bisa main
tunjuk langsung. Saya setuju jika mengikuti peraturan saja. Lebih baik ditunda ketimbang mencari
terobosan dalam tender tetapi bermasalah nanti di mata hukum,“ jelas Basuki Yusuf Iskandar.
Ditegaskan Eddy Kurnia, penundaan peresmian proyek yang juga dikenal sebagai bagian dari
Proyek Palapa Ring tersebut sama sekali tidak akan mengganggu jadwal proyek secara
keseluruhan yang ditargetkan selesai pada tahun 2010. “Telkom akan terus fokus menyiapkan
sebaik mungkin segala sesuatunya, baik proses maupun penggelarannya,” ujarnya.
Palapa Ring merupakan megaproyek pembangunan tulang punggung (backbone) serat optik
yang diinisiasi oleh Pemerintah (Cq. Menkominfo), terdiri dari 35.280 kilometer serat optik bawah
laut (submarine cable) dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah (inland cable). Kabel
backbone yang terdiri dari 7 cincin (ring) melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di Kawasan
Timur Indonesia.
Telkom memandang penundaan peresmian dimulainya proyek Palapa Ring sebagai peluang
untuk lebih menyempurnakan dan mereview kembali keseluruhan pelaksanaan proyek tersebut
sehingga seluruh proses tidak ada yang tertinggal. Mengenai waktu peresmian proyek Mataram
Kupang Cable System tersebut, Telkom akan mengikuti jadwal yang ditetapkan oleh Pemerintah.
“Dalam hal event ini, Telkom dalam posisi ikut saja, artinya kapan saja Pemerintah berkeinginan
memulai, kami siap,” tegas Eddy Kurnia.
Mataram-Kupang Cable System merupakan bagian dari proyek pembangunan backbone di
KTI yang mencakup Mataram-Kupang, Manado-Sorong, dan Fakfak-Makassar. Proyek Mataram
Kupang Cable System merupakan inisiatif Telkom untuk mendukung percepatan pembangunan di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diharapkan selesai akhir September 2010.
Backbone serat optik Mataram Kupang (Mataram Kupang Cable System), memiliki 6 Landing
Point di kota Mataram, Sumbawa Besar, Raba, Waingapu dan Kupang, serta 810 Km darat
dengan 15 node di kota Mataram, Pringgabaya, Newmont, Taliwang, Sumbawa Besar, Ampang,
Dompu, Raba, Labuhan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere, Waingapu, dan Kupang.
Percepatan pembangunan backbone Mataram Kupang didorong oleh perubahan mendasar pada
layanan Telkom. “Bila pada masa lalu layanan Telkom lebih banyak berbasis voice, maka dewasa
ini telah berubah menjadi TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment),” jelas
Edy Kurnia. Ia meyakini KTI sebagaimana wilayah lain di Indonesia sangat memerlukan layanan
TIME untuk lebih memajukan wilayahnya.
Sumber:https://dedewulan90.wordpress.com/2011/09/16/kasus-etika-bisnis-pt-telekomunikasi-
indonesia-tbk-telkom/

2. Analisis dan bahas kasus tersebut, kaitkan point-point utama dalam berprilaku yang baik dalam
bisnis.
Jawab :
Berdasarkan kasus di atas, poin-poin utama dalam perilaku yang baik pada PT Telekomunikasi
Indonesia, yaitu :
1. Menerapkan Prinsip Otonomi
yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa
yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
2. Menerapkan Prinsip yang Saling Menguntungkan
Dilakukan agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk
berbisnis yang kompetitif.
3. Menerapkan Prinsip Kejujuran
bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran
merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak,
kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain). Dalam hal ini, PT
Telekomunikasi telah menerapkan hal tersebut.
4. Menerapkan Prinsip Keadilan
sehingga tiap orang dalam berbisnis mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan haknya
masing-masing, artinya tidak ada yang dirugikan haknya.

Anda mungkin juga menyukai