LP Infeksi Rahim Yoshita Eka P
LP Infeksi Rahim Yoshita Eka P
tubuh manusia yang disertai dengan reaksi tubuh terhadapnya (Zulkarnain Iskandar,
1998 ).
infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau
kuman-kuman ke dalam alat-alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas (Sarwono
B . ETIOLOGI
b. Staphylococcus aurelis
c. Escherichia coli
d. Clostridium welchii
a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti perdarahan,
C. KLASIFIKASI
A. Endometritis
2. Lymphogen
D. MANIFESTASI KLINIS
(benngkak) karena eksudasi. Ujung syaraf merasa akan terangsang oleh peradangan
sehingga terdapat rasa nyeri (dolor). Nyeri dan pembengkan akan mengakibatkan
gangguan faal, dan reaksi umum antara lain berupa sakit kepala, demam dan
a. Peningkatan suhu
b. Takikardie.
c. Nyeri pada pelvis
d. Demam tinggi
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah : Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam post partum (jika Hb < 10 g%
F. PENATALAKSANAAN
1. Masa Persalinan
a. Hindari pemeriksaan dalam berulang, lakukan bila ada indikasi dengan sterilitas
c. Jagalah sterilitas kamar bersalin dan pakailah masker, alat-alat harus suci hama..
d. Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang harus
2. Masa Nifas
a. Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat
dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kndung kencing harus
steril.
3. Masa Kehamilan
dan kelemahan serta mengobati penyakit-penyakit yang diderita ibu. Pemeriksaan dalam
G. KOMPLIKASI
c. Syok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh bakteri di dalam
darah. Syok toksik bisa menyebabkan kerusakan ginjal yang berat dan bahkan
kematian.
H. PATHWAY
Infeksi Rahim
HIPERTERMIA anoreksia
NYERI AKUT
Mual muntah
DEFICIT NUTRISI
J. INTERVENSI
- Observasi
1. Identifikasi skala nyeri
2. Identifikasi factor yang memperberat rasa nyeri
- Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
- Edukasi
1. Jelaskan penyebab periode pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
- Observasi
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
- Terapeutik
1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Berikan cairan oral
- Edukasi
- 1. Anjurkan tirah baring
- Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit